Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1.
Definisi: Solutio Placenta : pelepasan sebagian atau seluruh plasenta dari tempatnya berimplantasi sebelum anak lahir yang biasa terjadi pd kehamilan prematur atau aterm
Pd kehamilan dengan penyakit k ardio reno vaskuler : tekanan darah tinggi kronik, sindroma preeklampsia dan eklampsia Usia ibu hamil > 30 tahun, Paritas tinggi, riwayat SC Defisiensi asam folat Trauma pada abdomen, tekanan pada vena cava inferior Uterus miomatus, Pada wanita hamil perokok, peminum alcohol, dan pecandu kokain tali pusat pendek
Patofisiologi
Kelainan K R V Degenerasi akut arteriola spiralis Arteriolitis Fagosit terkumpul di bawah lap PD Penumpukan fibrinoid Proliferasi fibroblstik Lumen arteriola spiralis menyempit Sirkulasi uetroplasenta Hipoksia berat Desidua basalis nekrosis Perdarahan Bukan krn K R V Degenerasi penuaan Robekan pd sinus vena marginalis Perdarahan Placenta lepas dari desidua basalis
Hematom retroplacenta Merusak PD >>> Uterus tdk dapat berkontraksi Daerah placenta yg terlepas meluas Perdarahan >>> Terlepasnya seluruh placenta Internal Bleeding : perut tegang, nyeri hebat, sulit dipalpasi, janin mati, klinis ibu tidak sesuai dgn jumlah perdarahan yang keluar
Efek Maternal
Hemorragic shock Disseminated Intravascular Coagulopathy FetalFetal -to Maternal Hemorrahage Anemia Gagal ginjal
Perinatal mortality Fetal hypoxia Neonatal Prematurity Intrauterine Growth Restriction Neurologic defect
Penanganan:
Pada solutio ringan (luas placenta yg lepas < 25 % dan perdarahan kurang dari 250 cc, janin masih hidup, nyeri local dan kedaan umum ibu masih baik) Bed rest, oksigenasi, rehirasi , siapkan tranfusi , dan sedativa Pada solutio sedang dan berat (placenta lepas lebih 50 %, perdarahan >1000 cc, janin gawat / mati, nyeri hebat dan ibu pre syok) segera rehidrasi, oksigenasi dan tranfusi (minimal 1000 cc) lalu siapkan terminasi kehamilan dengan amniotomi yang dipercepat dengan drip oksitosin, jika perlu siapkan SC (persalinan tdk terjadi dlm 6 jam) kecuali jika janin mati tidap perlu observasi TTV, perdarahan dan terjadinya oliguria pasang kateter
Diabetes gestasi yaitu Intoleransi karbohidrat yang terjadi selama kehamilan, tanpa memperhatikan tingkat keparahannya. Faktor Resiko : Riwayat keluarga, obesitas (BMI > 30), usia > 25 th, riwayat metabolisme gula abnormal, previous GDM, polycystic ovary syndrome
DKA kematian fetal & / or maternal. Hypoglycemia (jika berat & lama) mengakibatkan fetal death. Biasanya toleransi lebih baik dp hioerglikemia. Polyhydramnios PIH Macrosomia CPD, caesar, shoulder dystocia, trauma ISK & pielonefritis. Vulvovaginal candidiasis
Agenesis sakrum & regresi caudal CNS : open NTD. CVS : TOGV, VSD, ASD. Renal.
Penanganan
deteksi dini dengan pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan dimulai pada usia kehamilan 16 minggu diulang pada usia 20 minggu. Pemeriksaan kemudian dilakukan secara serial setiap 2 minggu sejak usia kehamilan 34 minggu untuk mengetahui secara dini adanya makrosomia (janin yang besar). adanya perkembangan lingkaran perut janin yang abnormal diatas ratarata -rata mencurigakan adanya pertumbuhan makrosomia. juga dapat dilakukan pemeriksaan kesejahteraan janin secara serial setiap minggu setelah kehamilan 36 minggu
4. Preeklamsia pd Kehamilan
Kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah minggu keke-20 pd wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal Dibagi 2 : ringan (TD 140/90 atau lebih), berat (TD 160/110 atau lebih
Patofisiologi
Penurunan perfusi plasenta Produksi plasenta endotelin (zat toksik pada endotelium)
Vasospasme
Perpindahan cairan dari intravaskuler ke intraseluler (penurunan volume plasma) (peningkatan hematokrit)
Koagulasi intravaskuler
Vasokons Lesi arteriol kerusakan edema Spasme Edema spasme kerusakan kerusakan triksiUmum uteroplasenter glomerular umum korteks pulmoner arteriol sel darah hati Otak retina merah
Hipertensi
IUGR, Proteinuria, AbrupsioAbrupsio oliguria, Plasenta, peningkatan Peningkatan asam urat, Kontraktilitas retensi natrium
nyeri kepala, dispnea penglihatan Hb turun Mual, hiperfleksia kabur muntah, nyeri ulu hati,
Komplikasi pd janin
1. DYSTOCIA
Persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal Disebabkan oleh beberapa kondisi yg b.d. faktor yg mempengaruhi kelahiran (powers, passage, passenger, position) Kondisi maternal meliputi: Hypertonic uterine dysfunction, Hypotonic uterine dysfunction, Pelvic Dystocia, Soft Tissue Dystocia Fetal causes :Fetal anomalies, Macrosomia, MultiMulti-fetal pregnancy, CephaloCephalo-pelvic disproportion (CPD) Fetal malpositions, Fetal Malpresentations, Face & Brow presentations, Multi Multi-fetal Pregnancy
Komplikasi Maternal
PPH Soft tissue damage Infection Anal sphincter damage Symphyseal separation Uterine rupture Postnatal depression Possible problems with maternalmaternal-infant interaction
Brachial plexus palsy (shoulder dystocia) Fracture of clavicle (shoulder dystocia) Fracture of humerus (shoulder dystocia) Fetal acidosis Hypoxia, with/without permanent neurological damage Death
2. FORCEPS DELIVERY
distress Pre Pre-eclampsia Post caesarian pregnancy Heart diseases Intra partum infection Neurological disorders where voluntary efforts are contraindicated or impossible
Komplikasi
Post
partum haemorrhage . . .
Krn trauma dan atoni uterus Due to blood loss, dehydration or prolonged labour. Due to improper asepsis or devitalisation of local tissues.
Shock
Sepsis
Komplikasi (cont)
FetalFetal
TraumaTrauma
Intracranial haemorrhage.
Asphyxia.
Cephalic haematoma. Facial / Brachial palsy. Injury pd wajah n dahi. Skull fracture
3. VACUUM EXTRACTION
Indikasi sama seperti pada persalinan dengan forceps, kecuali pada presentasi muka dan bokong. Komplikasi maternal : laserasi/trauma pd servik/vagina Komplikasi fetal : caput succedenum, chepalohematoma, laserasi, abrasi/ perdarahan pada scalp atau nekrosis/ulserasi pada bekas vakuum Komplikasi fetal lanjut : kerusakan neurologi, perdarahan intrakranial, perdarahan retina atau kematian