Anda di halaman 1dari 5

Gula Merah

Gula merah adalah gula yang dihasilkan dari penguapan nira pohon kelapa. Gula merah atau dalam perdagangan disebut gula jawa atau gula nira, biasanya dijual dalam bentuk setengah mangkok atau setengah elip. Bentuk demikian ini dihasilkan dari cetakan yang digunakan berupa setengah tempurung kelapa, kecuali itu, adapula yang menggunakan cetakan bambu, sehingga bentuknya bulat silindris. Gula merah masih banyak digunakan khususnya masyarakat jawa sebagai bumbu masak karena memiliki aroma dan rasa yang khas karamel palma. Disamping itu, gula merah juga digunakan untuk pemanis minuman, bahan pembuat kecap, bahan pembuat dodol, dan pembuat kue serta bahan penambah cita rasa pada makanan. Selain gula merah dalam setengah tempurung kelapa dan bulat silindris. Manfaat Untuk Kesehatan Banyak orang tidak mengetahui bahwa gula jawa atau juga disebut sebagai gula merah, memiliki banyak manfaat kesehatan dibandingkan gula tebu/putih. Selain memberikan rasa manis (tapi rendah kalori), di bawah ini kita bisa mengetahui perbedaan gula putih dan gula merah. Pembuatan Gula Merah Istilah gula merah biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Secara umum cara pengambilan cairan ini sebagai berikut :
1. Bunga mayang yang belum diikat kuat (kadang kadang dipres dengan 2 batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. 2. Setelah proses pembengkakan berhenti, batang mayang diiris iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairan biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. 3. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2 3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar benar kental, cairan dituangkan ke mangkok mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis..

Cara Menyimpan Gula Merah


Agar gula terhindar dari semut, masukkan cengkih ke dalam wadah penyimpanannya. Gula merah tidak akan menjadi keras apabila di wadah penyimpanannya ditaruh potongan apel. Jika terlanjur mengeras, ambil sepotong apel, masukkan ke wadahnya, kemudian tutup rapat rapat. Biarkan beberapa jam, gula akan menjadi lembut kembali. Atau, masukkan saja kedalam sebuah kantong plastik tertutup. Taruh satu potongan apel segar di dalamnya dan simpan di tempat yang sejuk. Cara lain untuk melembutkan kembali, masukkan ke dalam microwave selama beberapa detik. Atau, gunakan dengan cara memarutnya memakai parutan keju.

Gula merah bakal tahan lama dan tidak menjadi keras, jika disimpan di freezer dengan membungkusnya dengan kantong plastik (2 kali pembungkus). Jika akan dipakai, keluarkan 15 menit sebelumnya, lalu sisanya simpan ke dalam freezer. ery/dbs

PEMBUATAN GULA BIT

Bahan utama gula bit adalah tentu saja, sari buah bit. Bit merupakan tanaman yang ditanam dalam tanah. Penanaman bit dilakukan di daerah tanah monokultur dan di daerah yang sejuk, seperti Eropa Barat Laut dan timur, Jepang Utara, dan beberapa daerah di Amerika Serikat. Pemanenan buah bit biasanya dilakukan pada musim gugur atau awal musim dingin. Karena penanamannya di dalam tanah, maka buah bit relative kotor dan memerlukan pembersihan dari tanah dan daun-daunnya sebelum memasuki proses pengolahan. Seperti yang kita ketahui, warna buah bit adalah merah pekat. Apakah gula bit juga berwarna merah?? Jawabannya tidak. Gula bit juga berwarna putih seperti gula tebu. Maka dari itu, proses pembuatan gula bit serupa tapi tak sama dengan proses pembuatan gula tebu. 1. Ekstraksi Tahap ini diawali dengan pengirisan buah bit tipis-tipis. Ekstraksi berlangsung di dalam sebuah diffuser. Dalam diffuser, irisan bit mengalami kontak dengan air panas dalam waktu yang cukup lama, kurang lebih satu jam. Proses ekstraksi ini hamper sama dengan saat kita menyeduh teh dimana warna dan cita rasa teh akan keluar. Begitupula pada bit. Diffuser adalah tempat menampung irisan bit dan kemudian dialirkan air panas dari arah berlawanan, dan terus diputar. Lama kelamaan air panas akan menjadi larutan gula yang kental, yang kemudian kita sebut jus. Jus ini juga mengandung substansi lain dari daging bit.

Cairan hasil ekstraksi ini mengandung 14%gula dan bubur residunya mengandung sekitar 12% gula, dan total padata 8-12%. 2. Pengempanan irisan hasil proses ekstrksi masih sangat basah dan masih mengandung gula yang masih dapat dimanfaatkan. Untuk itulah diperlukan proses pengempanan/ pengepresan. Proses ini berlangsung dalam kempa-kempa ulir untuk memeras jus bit sebanyak-banyaknya. Jus hasil pengempasan kemudian dicampurkan dengan jus hasil ekstraksi diffuser. 3. Karbonatasi tahap ini bertujuan untuk membersihkan jus bit dari padatan yang menyebabkannya menjadi keruh. Pada tahap ini, warna juga akan ikut menghilang. Karbonatasi dilakukan dengan menambahkan kapur (kalsium hidroksida) ke dalam jis dan mengalirkan gelembung gas karbondioksida ke dalam campuran tersebut. Karbondioksida akan bereaksi dengan kapur membentuk partikel kristal halusberupa kalsium karbonat yang bergabung dengan berbagai padatan. Gumpalan-gumpalan tersebut akan mengumpulkan sebanyak mungkin materi pengotor jus bit (materi non gula), sehingga dengan menyaring kapur berarti kita juga menyarina materi non gula dari jus bit. Setelah proses ini,jus bit siap untuk proses penghilangan warna. Namun pada umumnya proses penghilangan warna telah terjad bersamaan dengan proses karbonatasi ini. 4. Pendidihan Tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan gula bit. Pada tahap ini jus bit hasil karbonatasi dimasukkan ke dalam panci yang besar untuk dididihkan dan diuapkan. Pada saat jus siap untuk dikristalkan, ditambahkan sejumlah bubuk gula untuk memicu pembentukan kristal setelah kristal dihasilkan, kemudian campuran dari kristal-kristal dan cairan induk diputar dalamsentrifugasi untuk memisahkan keduanya. Dan dihasilkanlah kristal gula bit. Kristal-kristal ini harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum disimpan.

PEMBUATAN GULA TEBU

Bahan utama gula tebu adalah tentu saja, air tebu. Air tebu diperoleh dari cairn dalam batang tebu yang sudah dewasa. Ciri tebu yang telah dewasa adalah batangnya telah tinggi, tinggi tanaman tebu dapat mencapai 3 meter, hampir seluruh daunnya mengering

namun masih memiliki beberapa daun hijau. Tebu dengan kondisi tersebut dapat dipanen. Untuk menghilangkan daun-daun tebu, batang tebu dapat dibakar dalam api dengan suhu tinggi dalam waktu yang sangat singkat sehingga kandungan gulanya tidak rusak. Proses pembakaran ini juga berfungsi meenghilangkan lapisan lilin pada batang tebu. 1. Ekstraksi Tahap ini merupakan tahap pertama pembuatan gula tebu. Dalam tahap ini batang tebu diproses pada penggilingn yang sangat besar untuk mengekstraksi cairan manis yang terdapat di dalamnya. Cairan manis kemudian dipisahkan dengan serat tebu. Serat tebu dapat dipakai dalam digunakan ddi mesin pemanas. Cairan hasil ekstraksi ini mengandung 15%gula dan serat residu. Dalam 100 ton tebu terdapat 30 ton serat residu. 2. Pengendapan Kotoran dengan Kapur (Liming) Cairan hasil ekstraksi belumlah merupakan cairan gula murni. Untuk memurnikan cairan hasil ekstraksi, perlu ditambahkan kapur, biasanya kalsium hidroksida. Sebelum dicampur kalsium hidroksida, terlebih dulu cairan gula dipanaskan untuk mengoptimalhan proses pemurnian. Cairan gula yang telah dicampur kapur, kemudian dimasukkan ke dalam tangki penjernih. Dalam tangki ini akan terjadi pengendapan padatan yang terdapat dalam cairan. Hasil dari proses ini adalah cairan gula yang jernih. 3. Evaporasi Setelah proses Liminh, cairan gula yang jernih kemudian dikentalkan dengan cara menguapkan air yang terdapat didalamnya menggunakan uap panas yang disebut proses evaporasi. Evaporasi dilakukan dalam evaporator majemuk dengan menggunakan cara steam. Hasil dari proses evaporasi adalah sirup gula yang mendekati kejenuhan. 4. Pengkristalan Tahap ini merupakan tahap akhir pembuatan gula tebu. Pada tahap ini sirup gula hasil evaporasi dimasukkan ke dalam panci yang besar untuk dididihkan. Dalam panic ini sejumlah air diuapkan sehingga kondisinya memungkinkan untuk membuat kristal gula. Kemudian sirup dengan kandungan air yang sangat sedikit ini diberi campuran kristal. Kemidian kristal campuran akan terbentuk, namun masih tetap ada larutan induk. Kristal campur dan larutan induk tersebut kemudian diputar dalam alat sentrifugasi untuk memisahkan keduanya. Kristal-kristal gula pun akhirnya terbentuk. Namun, sebelum disimpan kristal-kristal gula itu harus dikeringkan terlebih dahulu.

PERBEDAAN DAN GULA JAWA DAN GULA TEBU GULA JAWA Rasanya menis juga lezat mengandung mineral serta garam kadar gulanya kecil Mengandung Thiamine, Riboflavin, Nicotinic Acid, Protein, dan Vitamin C dapat digunakan untuk terapi asma, anemia, kusta, dan dapat mempercepat pertumbuhan anak. baik untuk mengobati batuk dan demam baik untuk makanan awal orang yang terkena tipus membantu menguatkan jantung dan pertumbuhan gigi. khasiatnya seperti madu. dapat memicu batuk jika dikonsumsi berlebihan. terkadang menyebabkan penyakit. tidak berkhasiat untuk kesehatan hanya berfungsi sebagai pemanis. GULA TEBU Rasanya manis saja. Tidak mengandung mineral dan garam. Kadar gulanya tinggi tidak mengandung zat gizi Tidak ada manfaat untuk terapi kesehatan

Anda mungkin juga menyukai