MODUL 8
penurunan yang ditoleransikan, nilai kapasitas dukung harus dikurangi, sampai syarat besarnya penurunan terpenuhi. Bila hitungan kapasitas dukung didasarkan pada hasil pengujian di lapangan atau dari hasil pengalaman yang berhubungan dengan besarnya kapasitas dukung untuk jenis tanah yang sama, kapasitas dukung dapat diperoleh dari rumus-rumus empiris hasil pengujian di lapangan atau dari kapasitas dukung tanah yang diperoleh dari pengalaman di lapangan, yang pernah dialami. Untuk memenuhi syarat keamanan , disarankan, faktor aman terhadap keruntuhan kapasitas dukung akibat beban maksimum sama dengan 3. Faktor aman lebih kecil diperbolehkan jika struktur kurang penting. Faktor aman 3 adalah sangat hati-hati, guana menanggulangi ketidaktentuan variasi kondisi tanah dasar . Bila pemebebanan berupa kombinas beban-beban permanen dan beban-beban sementara, faktor aman kurang dari 3 dapat digunakan. Untuk beban-beban yang bersifat sementara faktor aman sering diambil
keamananya.Namun, hal ini tidak berlakujika lapisan tanah yang lebih bawah dipengaruhi oleh air tanah. Penggalian tanah pasir di dalam air sulit dilaksanakan walaupun kedalaman airnya tidak terlalu tinggi, karena tebing galian akan selalu longsor lagipula mengganggu kepadatan tanah dasar. Pada kenyataannya, aliran air yang tidak terkontrol dapat membuat tanah menjadi berongga dan mengurangi kapasitas dukung. Stabilitas galian fondasi pada tanah pasir dapat tercapai bila digunakan pemompaan yang baik. Jika kapasitas dukung yang cukup tidak diperoleh, dapat digunakan fondasi tiang. Cara pemompaan tidak menimbilkan resiko pada tanah kerikil. Tetepi, karena permeabilitas kerikil sangat tinggi, biaya pemompaan menjadi besar. Pasir yang sangat tidak padat (N 5) dan terendam air , oleh pengaruh getaran yang kuat dapat mengakibatkan fondasi turun tajam oleh adanya liquefaction. Perubahan muka air tanah mendadak pada pasir tidak padat yang mula-mula kering atau lembab oleh akibat banjir dapat pula mengakibatkan penurunan. Perhatian khusus juga harus diberikan jika fondasi mesin terletak pada tanh pasir yang tidak padat sampai berkepadatan sedang. Getaran mesin dapat menimbulkan penurunan yang besar. Oleh karena itu, jika fondasi terletak pada tanah pasir yang tidak padat, tanah harus di padatkan dulu. Dalam pengalian tanha fondasi, pasir lembab dan pasir yang rekat, pada kondisi alamnya, dapat digali dengan kemiringan tebing yang curam, bila dasar galian di atas muka air tanah. Akan tetapi, penahan tebing harus diberikan bila dasar galianya sangat dalam dan sempit. Sebab, longsor mendadak dapat terjadi oleh akibat pengeringan atau getaran yang kuat . Pasir padat dan pasir rekat mempunyai tahanan yang besar bila fondasi tiang dipancang ke dalamnya.
fondasi.Contoh-contoh tanah yang diperoleh selain digunaklkn untuk uji kuat geser tanah juga digunakan untuk uji konsolidasi. Untuk hitungan perancangan, nilai-nilai c u hasil uji di laboratorium ataupun di lapangan yang diperoleh dari contoh tanah pada tiap-tiap lubang bordiambil niali rata-ratanya, dann diambil nilai terkecil. Nilai kapasitas dukung ultimit lempung umumnyatidak banyak bergantung pada lebar pondasi. Hal ini kebalikan dari kondisi tanah pasir, yang kapasitas dukungnya tambah besar bila lebar pondasi bertambah. Analisis kapasitas dukung untuk fondasi terpisah hanya dapat digunakan jika jarak fondasi cukup jauh, sedemikian sehingga pengaruh penyebaran tekanan masing-masing fondasi ke tanah dibawahnya tidak berpengaruh satu sama lain. Jika jarak fondasi kecil, peneebaran tekanan ketekanan bawahnya akan identik dengan penyebaran beban kelompok fondasi sebagai satu kesatuan sehingga kapasitas dukung izin harus dipertimbangkan,terhadap pengaruh tekanan kelompok fondasi tersebut. Oleh karena itu, jika satu lapisan lunak atau lebih terletak dibawah pondasi, hitungan harus memperhitungkan apakah tekanan pada tiap-tiap tanah lunak tersebut memenuhi keamanan struktur. Jika tidak, hitungan ulang harus dilakukan sampai tekanan fondasi sampai lapisan lunak memenuhi syarat. Mengestimasi kuat geser tanah lempung pada kedalaman yangdangkal agak sulit. Kuata geser tanah ini, bila letaknya dekat dengan permukaan tanah, akan dipengaruhi oleh perubahan iklim, dan dipengaruhipula oleh akar tumbuh-tumbuhan. Untuk itu, dasr fondasi sebaiknya diletakkan agak dalam, sehingga terhindar dari pengaruh tersebut. Untuk hitungan kapasitas dukung ultimit, sebaiknya digunakan kuat geser tanah minimum yang terletak dibawah dasar fondasi. Jika kuat geser tanah tiaptiap lapisan dalam interval kedalaman 2/3 B didalam fondasi tidak menyimpang lebih dari 50 % dari nilai rata-rata pada kedalaman ini, nilai rata-ratanya dapat digunakan. Namun jika variasinya lebih dari 50%, yang digunakan digunakan adalah nilai kuat geser minimum. Jika cara terakhir ini yang dipilih, nilai faktor amannya dapt dikurangi dari nilai yang biasanya digunakan (Skempton, 1951). Tanah lempung alluvial secara geologis merupaka endapan yang baru, yang terdiri dari material lanau dan lempung disekitar sungai, muara, dan dasar laut. Tanah ini termasuk terkonsolidasi normal (normally consolidated) . Oleh karena itu, kuat gesernya bertambah bila kedalaman bertambah, yaitu lunak pada bagian permukaan, dan kaku di bagian bawah. Pengaruh cuaca menyebabkan tanah lempung aluvial mempunyai sifat kaku di dekat permukaan tanah. Kapasitas dukung yang sedang, denga tanpa atau sedikit penurunan , dapat diperoleh fondasi tidak begitu lebar, yang terletak pada lapisan atas (tanah permukaan). Pada kondisi ini, tekanan fondasi yang disebarkan ke lapisan lunak dibawahnya tidak besar. Jika fondasi lebar dan dalam, Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Desiana Vidayanti MT REKAYASA FUNDASI
kapasitas dukung menjadi kecil. Untuk hal ini, dapat digunakan tipe fondasi rakit mengapung atau fondasi tiang yang menembus sampai lapisan keras yang dapat mendukung bebannya. Fondasi yang dirancang pada tanah lempung, harus diperhitungkan pada kondisi terjelek (kuat geser minimum), yaitu pada kadar air saat jenuh. Perhatian harus diberikan pada fondasi yang terletak pada tanha keras, dimana lapisan keras ini terletak pada lapisan lempung lunak. Jika dasar fondasi terletak dekat dengan lapisan lunak.fondasi akan dapat melesak ke bawah, sehingga dapat mengakiubatkan keruntuhan . Oleh karena itu, hitungan kapasitas dukung tanh perlu diperhitungkan terhadap pengaruh penyebaran beban pada lapisan lunak dibawahnya. Hitungan kapasitas dukung dapat dilakukan dengan menanggap beban fondasi disebarkan menurut aturan 2V: 1H ( 2 vertikal : 1 horizontal)pada lapisan lunak. Untuk ini tekanan pada tanah lunak harus tidak melampaui kapasitas dukung izin dari lapisan lunaknya. Dengan anggapan tersebut, tanah kuat yang berada diatas, berfungsi sebagai fondasi rakit bagi beban fondasi sebenarnya. Jika jarak fondasi telapak satu sama lain saling berjauhan, masih di mungkinkan untuk mengurangi tekanan fondasi pada tanah lunak tersebut, yaitu dengan cara memperlebar fondasi. Sebaliknya jika jarak fondasi sangat dekat, penyebaran beban masing-masing fondasi akan saling tumpang tindih . (Gambar 1). Untuk itu, jika dari hitungan , nilai kapasitas dukung ijin terlampaui, lebih baik dipakai fondasi rakit atau fondasi memanjang (jika sumbu kolom satu garis). Kalau dengan cara ini kapasitas dukungnya tidak memenuhi, dapat dipakai fondasi tiang. Perlu diingat bahwa pada perancangan masih harus diperhitungkan pula besar penurunan, terutama penurunan konsolidasi yang terjadi masih harus dalam batas toleransi.
Nilai-nilai perkiraan kapasitas dukung aman untuk lempung dapat dilihat pada Tabel 1. Kapasitas dukung lempung bergantung pada konsistensi atau kuat gesernya. Nilai pendekatan hubungan antara N dari SPT, konsistensi tanah, dan perkiraan kapasitas dukung aman ditunjukkan dalam Tabel 1. Nilai kapasitas dukung ultimit dihitung dengan mengalikan kapasitas dukung aman pada Tabel 1 sebanyak 3 kali. Tanah dengan konsistensi sangat lunak, penurunan fondasi yang terjadi biasanya besar. Tabel 1. Hubungan N, konsistensi tanah, dan perkiraan kapasitas dukung aman untuk fondasi pada tanah lempung. (Terzaghi dan Peck, 1948)
undrained) lebih cocok. Pada lanau murni, jika pembebanan langsung lambat, pembebanan dapat mempengaruhi kadar air, yang kemudian dapat menggeser tanah. Untuk ini, dalam hitungan kapasitas dukung dapat digunakan parameter kuat geser tekanan efektif. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memperkirakan besarnya penurunan fondasi pada lanau, adalh dengan mengadakan uji konsolidasi. Informasi yang bermanfaat dapat pula diperoleh dari uji beban pelat ( plate load test) yang dianalisis dengan teliti. Loess tidak tepat diklasifikasikan sebagai tanah tidak kohesif. Loess adalah lapisan yang tidak padat dari lanau yang tidak berkohesif, dengan sedikit mempunyai retakan dan mempunyai kandungan lemopung rendah. Penurunan fondasi dapat dilakukan dengan mengadakan uji konsolidasi, yaitu dengan interpretasi grafik e-logi p. Bangnan statis yang terletak pada loess sebaiknya dirancang dengan menempatkan dasar fondasi agak dalam agar tambahan tekanan tidak begitu besar, misalnya dibuat dengan sistem fondasi apung (floating fuondation).
Tanah antara lempung plastis sampai pasir dan kerikil telah banyak digunakan sebagai timbunan untuk mendukung beban bangunan. Kapasitas dukung tanah timbunan tergantung pada macam tanah dan derajat kepadatan. Tanah pasir dan kerikil merupakan tanah yang baik untuk mendukung bangunan, sedang lempung yang dipadatkan akan mempunyai kapasitas dukung yang sangat rendah. Kapasitas dukung timbunan yang dipadatkan ditentukan sebelum atau sesudah peletakan timbunan. Bila kapasitas dukung ditentukan sebelum peletakan tanah timbunan, tanah yang akan ditimbun dipadatkan 90-100% berat volume kering maksimum dengan alat pemadat standart Proctor atau Proctor dimodifikasi.Jika tanahnya kohesif, contoh tanah dengan derajat kepadatan yang dikehendaki, diuji untuk ditentukan c dan nya dengan uji triaksial. Jika tanah berupa tanah granuler, contoh tanah dengan derajat kepadatan yang dikehendaki, di uji dengan alat triaksial atau geser langsung untuk menentukan sudut gesek dalamnya (). Pengujian untuk mengetahui kerapatan relati juga dapat dikerjakan pada contoh tanah. Nilai-nilai kuat geser tanah yang diperoleh, kemudian digunakan untuk memperoleh kapasitas dukungnya. Bila kapasitas dukung diperlukan setelah pemadatan, tanah timbunan harus dibor dan diuji seperti halnya pengeboran tanah dialam yang akan digunakan untuk mendukung fondasi bangunan. Timbunan yang tidak terkontrol kepadatannya harus tidak digunakan untuk mendukung fondasi.
SUMBER : Hardiyatmo, Hary Christady, Teknik Fondasi I, Edisi ke 2, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2002