Anda di halaman 1dari 2

METODE PENENTUAN DEBIT PUNCAK

Salah satu indikator kesehatan DAS adalah debit puncak. Debit puncak yang tinggi menggambarkan tingkat kerusakan suatu DAS. Beberapa DAS tidak mempunyai stasiun pengukur hidrologi sehingga data puncak banjir tidak tersedia. Model yang paling sesuai untuk penaksiran debit puncak sebaiknya diujicobakan di beberapa DAS dengan kondisi biofisik yang berbeda. Metode Rational adalah metode penaksiran debit puncak. Metode ini dipilih karena paling sederhana dan paling banyak digunakan di beberapa tempat. Namun demikian, metode ini mensyaratkan beberapa kondisi. Jika syaratnya tidak terpenuhi maka hasilnya menjadi kurang akurat. Metode ini mengasumsikan bahwa intensitas hujan jatuh merata dalam seluruh DAS dan waktu mencapai puncak sama dengan waktu konsentrasi. Menurut Wanielista (1990) metode Rasional adalah salah satu dari metode tertua dan awalnya digunakan hanya untuk memperkirakan debit puncak (peak discharge). Ide yang melatarbelakangi metode Rasional adalah jika curah hujandengan intensitas I terjadi secara terus menerus, maka laju limpasan langsungakan bertambah sampai mencapai waktu konsentrasi (Tc). Waktu konsentrasi Tctercapai ketika seluruh bagian DAS telah memberikan kontribusi aliran di outlet. Laju masukan pada sistem (IA) adalah hasil dari curah hujan dengan intensitas I pada DAS dengan luas A. Nilai perbandingan antara laju masukan dengan lajudebit puncak (Qp) yang terjadi pada saat Tc dinyatakan sebagai run off coefficient (C) dengan (0 C 1) (Chow 1988). Hal di atas diekspresikan dalam formulaRasional sebagai berikut ini (Chow, 1988) : Q = 0,278 C I A Keterangan : Q : debit puncak (m3/dtk)

C : koefisien run off, tergantung pada karakteristik DAS (tak berdimensi) I : intensitas curah hujan, untuk durasi hujan (D) sama denganwaktu konsentrasi (Tc) (mm/jam) A : luas DAS (km2) Konstanta 0,278 adalah faktor konversi debit puncak ke satuan (m3/dtk) (Seyhan, 1990). Beberapa asumsi dasar untuk menggunakan formula Rasional adalahsebagai berikut (Wanielista 1990) :

a. Curah hujan terjadi dengan intensitas yang tetap dalam satu jangka waktu tertentu, setidaknya sama dengan waktu konsentrasi. b. Limpasan langsung mencapai maksimum ketika durasi hujan dengan intensitas yang tetap, sama dengan waktu konsentrasi. c. Koefisien run off dianggap tetap selama durasi hujan. d. Luas DAS tidak berubah selama durasi hujan.

Langkah perhitungan: 1) Menghitung Intensitas hujan Intensitas hujan adalah tinggi curah hujan dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam satuan mm/jam. Dalam studi ini, rumus empiris untuk menghitung intensitas hujan dalam menentukan debit puncak dengan metode Rasional Modifikasi, digunakan rumus Mononobe.

keterangan : I : Intensitas curah hujan (mm/jam) t : Lamanya curah hujan / durasi curah hujan (jam) R24 : Curah hujan rencana dalam suatu periode ulang, yang nilainya didapat dari tahapan sebelumnya (tahapan analisis frekuensi)

Anda mungkin juga menyukai