Anda di halaman 1dari 9

RESUME PENILAIAN FORMASI

NEUTRON, SONIC & RESISTIVITY LOG

NAMA : DWI APRILIANTONO NIM : 1001019 TEKNIK PERMINYAKAN REGULER A 2010

NEUTRON LOG
Neutron log adalah suatu pencatatan/perekaman data yang dilakukan dengan menembakkan neutron untuk menentukan porositas atau lithologi suatu formasi, delineation of porous formation, gas detection, dan estimation of shale content. Setelah mengetahui atau mengidentifikasi lithologi suatu formasi, dari identifikasi lithologi memberikan informasi dari porositas dan parameterparameter yang lain. Neutron log selain menentukan lithologi suatu formasi, porositas suatu formasi. Neutron log dapat menentukan porositas di dalam formasi dengan cara mengetahui hydrogen index. Semakin besar hydrogen index maka semakin besar porositas formasi tersebut. Dengan neutron log kita juga dapat mengidentifikasi fluida dalam lapisan batuan tersebut. Logging yang dilakukan untuk mengetahui porositas batuan yang diukur dengan menggunakan hydrogen index. Semakin besar hydrogen index suatu batuan maka semakin besar pula porositas batuan tersebut. Selain itu dengan neutron log dapat menentukan OGC (oil gas contact), WGC (water gas contact), dan WOC (water oil contact). Alat logging terdiri dari sumber radioaktif dan detektor. Suatu sumber radioaktif melepaskan energi neutron yang besar yang disebut fast neutron lalu dipancarkan ke suatu formasi. Neutron yang dilepaskan ke formasi secara konstan menghantam batuanbatuan di dalam formasi dan mengakibatkan neutron-neutron tersebut

bertumbukan dengan atom-atom hidrogen yang ada di dalam batuan tersebut. Tumbukan tersebut di analogikan seperti tumbukan bola biliard yang mana pada awal bola diluncurkan dengan kecepatan tinggi bila bertumbukan antara bola satu dengan bola yang lain maka kecepatannya akan berkurang.

Tumbukan-tumbukan tersebut menyebabkan terjadinya pengurangan energi neutron dan juga kecepatan geraknya itu terjadi dikarenakan massa atom neutron dan massa atom hidrogen sama-sama netral. Hilangnya energi neutron tersebut akan ditangkap oleh detektor dan akan direkam dalam kurva, besarnya porositas suatu batuan ditentukan dari besarnya neutron yang hilang karena atom hidrogen yang terkonsentrasi di dalam pori yang terisi fluida (air atau minyak). Pada pori yang terisi oleh gas kurva yang dihasilkan akan lebih rendah dari yang seharusnya itu dikarenakan adanya gas effect. Gas effect terjadi karena hidrogen yang terkonsentrasi lebih kecil dibandingkan dengan minyak atau air.

SONIC LOG
Sonic log atau log suara dirancang untuk merekam porositas batuan formasi dengan cara mengukur interval transite time (t), yaitu waktu yang diperlukan oleh gelombang suara untuk merambat sejauh 1 feet dalam formasi. Sistem peralatan sonic log menggunakan transmiter gelombang suara dan alat penerima (receiver). Suara dikirimkan dari transmiter masuk kedalam formasi, kemudian pencatatan dilakukan pada saat pantulan suara yang pertama kali sampai di receiver. Transmiter-transmiter mengirim suara secara bergantian, dan harga t

150 150 0.2

dicatat pada pasangan-pasangan receiver yang menerima pantulan suara secara Resistivity Resistivity DT R

I)

(Ohmm) (Ohmm) ( s/f) bergantian pula. Harga T rata rata dari receiver ini dihitung secara otomatis pula
memproses transite time menjadi total transite time.

0.2

200 140

40

1.7

0.6

Sandstone

Limestone

Coal

Pada gambar di atas dapat dilihat bentuk dari penggunaan dari sonic log pada suatu formasi batuan,alat dari sonic log tersebut mengidentifikasi jenis atau litologi suatu batuan,dimana pada pembacaan arah deflasi ke arah kiri teridentifikasi batuan coal,yang mana jenis batuan tersebut memilki porous sehingga deflasinya menunjukan arah ke kiri,sedangkan arah deflasi ke arah kanan teridentifikasi batuan limestone yang batuannya memiliki kepadatan yang baik,sehingga transite time nya memilki nilai yang kecil.

TT

Batuan yang padat dan keras (densitas tinggi) mempunyai kecepatan rambat gelombang suara yang lebih tinggi dibandingkan dengan batuan yang porous dan densitas rendah. Artinya batuan dengan densitas yang tinggi memiliki kerapatan yang besar, dengan kata lain porositasnya kecil. Pada porositas yang keci ini maka kecepatan rambat gelombang suara akan semakin tinggi. Sebaliknya batuan dengan densitas yang rendah memiliki kerapatan yang kecil sehingga kecepatan

rambat gelombang suara akan semakin rendah. Namun hubungan antara porositas dengan densitas juga dipengaruhi oleh jenis batuannya. Tujuan dari kegunaan Sonic Log adalah : Menentukan porositas batuan formasi Menentukan jenis litologi Mengetahui zona over pressure Mengetahui keterdapatan hidrokarbon

Jenis log sonic yang umum digunakan dilapangan adalah tipe : 1. BHC ( Bore Hole Compensated ) sebagai porositas total dan untuk melihat sonic. BHC merupakan peralatan simple yang terdiri dari sepasang transmitter dan empat receiver untuk mengimbangi lubang dan kemiringan sonde. Jarak normal antara transmitter dan receiver adalah 3 5. Menghasilkan kelambatan kompresional dengan mengukur waktu kedatangan pertama transite. 2. CBL ( Cement Bond Log ) untuk bonding cement dan fungsinya untuk melihat ikatan semen. Alat yang digunakan untuk mengukur ikatan semen yaitu ikatan antara casing dan semen ditempatkan di anulus antara casing dan lubang sumur tersebut. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat sonik dan ultrasonik akustik. Dalam kasus alat sonik, pengukuran biasanya ditampilkan pada log ikatan semen (CBL) dalam satuan millivolt, redaman desibel, atau keduanya. Pengurangan membaca di milivolt atau meningkatkan pelemahan desibel merupakan indikasi kualitas yang lebih baik-ikatan semen di belakang casing ke dinding casing.

Resistivity log
Log Resistivity adalah Suatu log yang digunakan untuk merekam sifat kelistrikan fluida. Keberadaan hidrokarbon akan menunjukkan resistivitas yang besar, sedangkan untuk kandungan air akan menunjukkan resistivitas yang kecil. Kandungan fluida yang ada juga menunjukkan besaran porositas yang dimiliki batuan tersebut. Karena volume fluida akan berbanding lurus terhadap besaran porositasnya. Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter. Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakekatnya batuan, fluida dan hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu. Berikut contohnya:

Pada tabel di atas terlihat adanya irisan nilai resistivitas antara jenis batuan sedimen. Hal ini mengakibatkan interpretasi batuan berdasarkan nilai log resistivitas merupakan pekerjaan yang sangat sulit. Akan tetapi, nilai resistivitas air garam dapat dibedakan dengan baik dari minyak dan gas. Karena air garam memiliki nilai resistivitas yang sangat rendah, sedangkan hidrokarbon (minyak-gas) memiliki nilai resistivitas yang sangat tinggi. Log resistivitas banyak sekali membantu pekerjaan evaluasi formasi khususnya untuk menganalisa apakah suatu reservoir mengandung air garam (wet)

atau mengandung hidrokarbon, sehingga log ini digunakan untuk menganalisis Hidrocarbon-Water Contact. Gambar dibawah ini menunjukkan contoh interpretasi HC-Water Contact dari resistivity log.

Didalam pengukuran resistivity log, biasanya terdapat tiga jenis penetrasi resistivity, yakni shallow (borehole), medium (invaded zone) dan deep (virgin) penetration. Perbedaan kedalaman penetrasi ini dimaksudkan untuk menghindari salah tafsir pada pembacaan log resistivity karena mud invasion (efek lumpur pengeboran) dan bahkan dapat mempelajari sifat mobilitas minyak. Sebagaimana yang kita ketahui untuk mengantisipasi pressure (e.g. pore pressure), saat pengeboran biasanya dipompa oil based mud atau water based mud. Sebagai contoh, jika kita menggunakan water based mud (resistivity rendah) sebagai lumpur pemboran, kemudian lumpur tersebut meng-invasi reservoir yang mengandung minyak, maka kita akan mendapatkan profil deep penetration resistivity lebih tinggi daripada shallow-medium penetration resistivity.

Tujuan dari resistivity log itu sendiri adalah : o Menentukan kandungan fluida dalam batuan reservoir Dengan menggunakan aliran listrik kita mengetahui kandungan yang terkandung didalam lapisan dengan melihat grafik cepat rambatnya listrik tersebut. o Mengindentifikasi zona permeable Dengan Resistivity Log kita juga dapat mengetahui zona permeable di dalam sumur. o Menentukan porositas dan menunjukkan litologi batuan Porositas yang terkandung didalam sumur dapat di tentukan juga dengan cara mengalirkan listrik dengan melihat cepat rambat listrik yang dialairkan tersebut selain itu kita juga dapata mengetahui litologi dari batuan yang ada apakah mengandung fluida atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai