Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL PBL SKENARIO 5

Disusun Oleh Kelompok 3 : 1. Anggi Risky W. 2. Budi Haryanto 3. Dian Anggraini 4. Eko Indra P. 5. Fitria Kartika S. 6. Hartatik 7. Hendra Warsita A.P. 8. Hengky Mauridson Sole 9. Jener Jufiser S. 10. Joko Ismianto 11. Juliyana Alvionita 12. Krisna 13. Martina 14. M.Zanuar Iskak 15. Mega Roesyi D. 16. Mei Tri W. 17. Moch. Badrun A. 18. Pitri Andriyana K. 19. Richo Arbi W. 20. Sayrina Salinas D. 21. Yohana Pritawardani

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SATRIA BHAKTI NGANJUK 2010/2011
SKENARIO 5

Ny W usia 58 th, BB 38 Kg dirawat diruang paru dengan keluhan sudah lebih dari 3 bulan batuk batuk, 2 hari yang lalu Ny W mengeluh badannya panas dan pusing, keluar keringat dingin setiap malam. Setelah dilakukan pemeriksaan didapatkan RR 38x/menit, terdengar suara ronki di semua lapang paru dan data terdapat retraksi dinding dada, Ny W diduga terkena TB paru. Untuk memastikan diagnosa medis tersebut dianjurkan untuk melakukn pemeriksaan dahak.

LANGKAH 1: Klarifikasi istilah yang belum dimengerti

TB Paru Retraksi dinding dada Suara ronki Lapang paru RR 38x/menit Pemeriksaan dahak Ruang paru

Klarifikasi istilah yang belum / tidak dikenal oleh anggota kelompok dengan menggunakan prio knowledge / mencari arti dari kamus TB Paru adalah suatu penyakit di dalam paru - paru yang disebabkan oleh bakteri mikobakterium tubercolosis Retraksi dinding paru adalah suatu keadaan dimana terlihatnya cekung tulang rusuk saat bernafas Suara ronki adalah Suara yang dihasilkan saat udara lewat jalan atas yang penuh cairan maka terdengar saat inspirasi dan ekspirasi Lapang paru adalah semua ruangan yang ada di paru dimana terbagi atas kiri 3 lokus sedangkan kanan 2 lokus RR adalah respiration rate atau rata - rata pernafasan yaitu satu kali saat inspirasi dan ekspirasi Pemeriksaan dahak adalah yang terkena penyakit dahak batuk dikeluarkan lalu diperiksa di laboratorium, dimana biakan dah ak dan pemeriksaan tersebut memerlukan 3 spesimen dahak secara mikroskopis langsung nilai identik dengan pemeriksaan kultur Ruang paru adalah ruangan yang dibuat khusus pasien yang mempunyai penyakit paru

LANGKAH 2: Menetapkan / mendefinisikan masalah - Ny W 58 th mengalami batuk, pusing, dan mengeluarkan keringat dingin dianjurkan melakukan pemeriksaan dahak. - Ny W terkena TB paru yang diidentifikasikan 1) Batuk 2) Badannya panas, pusing, keluar keringat dingin,

3) RR 38x/menit 4) Terdengar suara ronki di lapang paru 5) Retraksi dinding dada

LANGKAH 3: Merumuskan masalah 1. Apakah penyebab terjadinya batuk? Jawab: (Karena adanya benda asing yang masuk ke pernafasan) Batuk terjadi di saluran nafas yang dibagi menjadi saluran nafas atas dan saluran nafas bawah . Jika terjadi gangguan di saluran atas pada saluran nafas maka tubuh akan membentuk mekanisme pertahanan dengan bersin / batuk. 2. Mengapa orang dengan penyakit paru - paru harus dilakukan pemeriksaan dahak, dan apa hubungannya dahak dengan paru - paru? Jawab: Karena pada dasarnya paru - paru kita mempunyai lendir atau mokus yang pada saat terkena infeksi, lendir tersebut produksinya semakin banyak. Maka dari itu pada pemeriksaan penyakit paru yang diperiksa adalah lendir atau dahak tersebut. 3. Apa yang menyebabkan suara ronki terdengar di lapang paru? Jawab: Karena adanya penyempitan pada jalan nafas 4. Apakah ciri - ciri orang yang terkena TB paru? Jawab: - Batuk terus menerus dan berdahak selama 3 minggu atau lebih. - Dahak bercampur darah. - Sesak nafas dan rasa nyeri dada. - Badan lemas, nafsu makan menurun, BB menurun, rasa kurang enak badan, berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari 1 bulan. 5. Bagaimanakah langkah pemeriksaan dahak? Jawab: Pada saat pasien batuk dan mengeluarkan dahak, maka dahak tersebut ditampung untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. 6. Bagaimana cara pencegahan dengan orang penderita TB paru? Jawab: - Tidak melakukan kontak dengan penderita TB paru

- Rumah harus ada fentilasi - Tutup saat batuk - Hidup sehat 7. Bagaimana cara pemeriksaan RR? Jawab: Dengan cara menghitung inspirasi dan ekspirasi sebagai 1x nafas yang normalnya adalah 16 - 24x/menit 8. Apakah dampak TB paru? Jawab: Penderita akan mengalami kematian 9. Apakah yang dimaksud retraksi dinding dada? Jawab: Tulang iga terlihat cekung pada saat bernafas 10. Apa penyebab keringat dingin? Jawab: Adanya peningkatan aktifitas saraf simpatis dalam tubuh yang juga mengakibatkan kenaikan sekresi ephinerphin dari kelenjar adrenalin. 11. Bagaimana cara penularan TB paru? Jawab: Dengan cara melalui nafas. 12. Bagaimana cara mengatasi RR yang tidak normal? Jawab: Dengan cara diberikan oksigen LANGKAH 4: Menentukan hipotesis

- Ada hubungan pemeriksaan dahak dengan penyakit TB paru - Ada hubungan Ny W dengan gangguan paru - paru - Ada hubungan batuk Ny W dengan penyakit TB - Ada hubungan RR dengan suara ronki LANGKAH 5: Merumuskan sasaran pembelajaran

- Apa macam - macam masker dan kapan menggunakan masker? - Apakah pengertian ronki basah dan ronki kering? - Adakah suara nafas tambahan selain ronki? - Apakah pengertian oksigenasi?

- Apakah penyebab gangguan oksigenasi? - Apakah indikasi pemberian tambahan oksigen? LANGKAH 6: Mengumpulkan materi tambahan di luar waktu diskusi kelompok / belajar mandiri

LANGKAH 7: Melakukan sintesa dan pengujian informasi yang telah dikumpulkan

Ronki basah Kasar seperti suara gelembung udara besar yang pecah, terdengar pada saluran nafas besar bila terisi banyak secret. Ronki basah sedang seperti suara gelembung kecil yang pecah, terdengar bila adanya secret pada saluran nafas kecil dan sedang, biasanya pada bronklektasis dan bronkopneumonia. Ronki basah halus tidak mempunyai sifat gelembung lagi, terdengar seperti gesekan rambut, biasanya pada pneumonia dini.

Ronki kering Lebih mudah didengar pada fase ekspirasi, karena saluran nafasnya menyempit. Ronki kering bernada tinggi disebut sibilan, terdengar mencicit / squacking, ronki kering akibat ada sumbatan saluran nafas kecil disebut wheeze. Ronki kering bernada rendah akibat sumbatan sebagian saluran nafas besar disebut sonourous, terdengar seperti orang mengerang / grouning.

Suara tambahan selain ronki a) Wheezing: Terdengar selama inspirasi dan ekspirasi dengan karakter suara nyaring, musikal, suara terus - menerus yang berhubungan dengan aliran udara melelui jalan nafas yang menyempit b) Pleura friction rub: Terdengar saat inspirasi dan ekspirasi, karakter suara: kasar, berciut, suara seperti gesekan akibat dari inflamasi pada daerah pleura. c) Crackles Fine crackles: Setiap fase lebih sering terdengar saat inspirasi. Karakter suara meletup, terpatah - patah akibat udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau bronchiolus. Suara seperti rambut yang digesek Coarse crackles: Lebih menonjol saat ekspirasi. Karakter suara lemah, kasar, suara gesekan terpotong akibat terdapatnya cairan atau sekresi pada jalan nafas yang besar. Mungkin akan berubah ketika klien batuk.

Pengertian oksigenasi Pengertian Oksigenasi Dalam Askep PENGERTIAN OKSIGENASI Oksigenasi Adalah Memberikan Aliran Gas Oksigen O2 Lebih Dari 21 Pada Tekanan 1 Atmosfir Sehingga Konsentrasi Oksigen Meningkat Dalam Tubuh Penyebab gangguan oksigenasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi oksigenasi adalah

Tahap Perkembangan Saat lahir terjadi perubahan respirasi yang besar yaitu paru-paru yang sebelumnya berisi cairan menjadi berisi udara. Bayi memiliki dada yang kecil dan jalan nafas yang pendek. Bentuk dada bulat pada waktu bayi dan masa kanak-kanak, diameter dari depan ke belakang berkurang dengan proporsi terhadap diameter transversal. Pada orang dewasa thorak diasumsikan berbentuk oval. Pada lanjut usia juga terjadi perubahan pada bentuk thorak dan pola napas.

Lingkungan Ketinggian, panas, dingin dan polusi mempengaruhi oksigenasi. Makin tinggi daratan, makin rendah PaO2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup individu. Sebagai akibatnya individu pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan dan jantung yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.

Gaya Hidup Aktifitas dan latihan fisik meningkatkan laju dan kedalaman pernapasan dan denyut jantung, demikian juga suplay oksigen dalam tubuh. Merokok dan pekerjaan tertentu pada tempat yang berdebu dapat menjadi predisposisi penyakit paru.

Status Kesehatan Pada orang yang sehat sistem kardiovaskuler dan pernapasan dapat menyediakan oksigen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Akan tetapi penyakit pada sistem kardiovaskuler kadang berakibat pada terganggunya pengiriman oksigen ke sel-sel tubuh.

Narkotika Narkotika seperti morfin dan dapat menurunkan laju dan kedalam pernapasan ketikadepresi pusat pernapasan dimedula. Oleh karena itu bila memberikan obat-obat narkotik analgetik, perawat harus memantau laju dan kedalaman pernapasan.

Perubahan/gangguan pada fungsi pernapasan Fungsi pernapasan dapat terganggu oleh kondisi-kondisi yang dapat mempengarhi pernapasan yaitu :

a. Pergerakan udara ke dalam atau keluar paru b. Difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan kapiler paru c. Transpor oksigen dan transpor dioksida melalui darah ke dan dari sel jaringan.

Perubahan pola nafas Pernapasan yang normal dilakukan tanpa usaha dan pernapasan ini sama jaraknya dan sedikit perbedaan kedalamannya. Bernapas yang sulit disebut dyspnoe (sesak).

Obstruksi jalan napas Obstruksi jalan napas lengkap atau sebagaian dapat terjadi di sepanjang saluran pernapasan di sebelah atas atau bawah. Obstruksi jalan napas bagian atas meliputi : hidung, pharing, laring atau trakhea, dapat terjadi karena adanya benda asing seperti makanan, karena lidah yang jatuh kebelakang (otrhopharing) bila individu tidak sadar atau bila sekresi menumpuk disaluran napas.

Indikasi Pemberian Oksigen Indikasi utama pemberian oksigen adalah : 1. Klien dengan kadar oksigen arteri rendah dari hasil analisa gas darah, 2. Klien dengan peningkatan kerja nafas, dimana tubuh berespon terhadap keadaan hipoksemia melalui peningkatan laju dan dalamnya pernafasan serta adanya kerja otot-otot tambahan pernafasan, 3. Klien dengan peningkatan kerja miokard, dimana jantung berusaha untuk mengatasi gangguan oksigen melalui peningkatan laju pompa jantung yang adekuat. Berdasarkan indikasi utama tersebut maka terapi pemberian oksigen dindikasikan kepada klien dengan gejala : 1. Klien dengan keadaan tidak sadar, 2. 3. Sianosis Hipovolemia

4. Perdarahan 5. Anemia berat

6. Keracunan gas karbondioksida

7.

Asidosis

8. Selama dan sesudah pembedahan Metode Pemberian Oksigen Dapat dibagi menjadi 2 tehnik, yaitu : 1. Sistem Aliran Rendah Sistem aliran rendah diberikan untuk menambah konsentrasi udara ruangan, menghasilkan FiO2 yang bervariasi tergantung pada tipe pernafasan dengan patokan volume tidal klien. Ditujukan untuk klien yang memerlukan oksigen, namun masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, misalnya klien dengan Volume Tidal 500 ml dengan kecepatan pernafasan 16 20 kali permenit. Contoh sistem aliran rendah adalah : 1. Kanula nasal 2. Kateter nasal 3. Sungkup muka sederhana, 4. Sungkup muka dengan kantong rebreathing, 5. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing. 1. Kateter Nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen secara kontinyu dengan aliran 1 6 liter/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%. - Keuntungan Pemberian oksigen stabil, klien bebas bergerak, makan dan berbicara, murah dan nyaman serta dapat juga dipakai sebagai kateter penghisap. - Kerugian

Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen yang lebih dari 45%, tehnik memasukan kateter nasal lebih sulit dari pada kanula nasal, dapat terjadi distensi lambung, dapat terjadi iritasi selaput lendir nasofaring, aliran dengan lebih dari 6 liter/mnt dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, serta kateter mudah tersumbat. b. Kanul Nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan oksigen kontinyu dengan aliran 1 6 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen sama dengan kateter nasal. - Keuntungan Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan teratur, pemasangannya mudah dibandingkan kateter nasal, klien bebas makan, bergerak, berbicara, lebih mudah ditolerir klien dan terasa nyaman. - Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%, suplai oksigen berkurang bila klien bernafas melalui mulut, mudah lepas karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir.

(gambar kanul nasal)

c. Sungkup Muka Sederhana Merupakan alat pemberian oksigen kontinu atau selang seling 5 8 liter/mnt dengan konsentrasi oksigen 40 60%. - Keuntungan

Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau kanula nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan sungkup berlobang besar, dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol. - Kerugian Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat menyebabkan penumpukan CO2 jika aliran rendah. d. Sungkup Muka dengan Kantong Rebreathing : Suatu teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 80% dengan aliran 8 12 liter/mnt - Keuntungan Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari sungkup muka sederhana, tidak mengeringkan selaput lendir - Kerugian Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat. e. Sungkup Muka dengan Kantong Non Rebreathing Teknik pemberian oksigen dengan konsentrasi oksigen mencapai 99% dengan aliran 8 12 liter/mnt dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi - Keuntungan : Konsentrasi oksigen yang diperoleh dapat mencapi 100%, tidak mengeringkan selaput lendir. - Kerugian Kantong oksigen bisa terlipat.

(gambar masker non rebreathing)

2. Sistem Aliran Tinggi Teknik pemberian oksigen dimana FiO2 lebih stabil dan tidak dipengaruhi oleh tipe pernafasan, sehingga dengan tehnik ini dapat menambahkan konsentrasi oksigen yang lebih tepat dan teratur. Contoh tehnik sistem aliran tinggi adalah sungkup muka dengan ventury. Prinsip pemberian O2 dengan alat ini yaitu gas yang dialirkan dari tabung akan menuju ke sungkup yang kemudian akan dihimpit untuk mengatur suplai ooksigen sehingga tercipta tekanan negatif, akibatnya udara luar dapat diisap dan aliran udara yang dihasilkan lebih banyak. Aliran udara pada alat ini sekitas 4 14 liter/mnt dengan konsentrasi 30 55%. - Keuntungan Konsentrasi oksigen yang diberikan konstan sesuai dengan petunjuk pada alat dan tidak dipengaruhi perubahan pola nafas terhadap FiO2, suhu dan kelembaban gas dapat dikontrol serta tidak terjadi penumpukan CO2 - Kerugian Tidak dapat memberikan oksigen konsentrasi rendah, jika aliran lebih rendah dapat menyebabkan penumpukan CO2, kantong oksigen bisa terlipat.

DAFTAR PUSTAKA http://www.victoriati.com/read/pengertian-oksigenasi.html http://blog.ilmukeperawatan.com/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-oksigenasipernapasan.html http://agungrakhmawan.wordpress.com/2008/08/24/pemeriksaan-fisik-umum-auskultasidada/ http://nursingbegin.com/tag/kanul-nasal/


Selasa, 22 Januari 2008 http://deasbatamisland.blogspot.com/2008/01/oksigenasi.html

Anda mungkin juga menyukai