Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI PASAR

MODAL INDONESIA TAHUN 2000-2012

FARAH FAUZIYAH Mahasiswi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Email : farahfauziyah19@gmail.com Pembimbing Tony S. Chendrawan, ST.,SE., M.Si
ABSTRAK The reaserch aims to analyze the effect of economic growth and time deposit interest rate on composite stock price index in the capital market. Samples taken as many as 13 years in 20002012. Based on this research, regretion formula had found as : Y = -5675,799 + 0,001PE -51,742 SBDB ;5 %. The regression formula can be interpreted that economic growth regression coefficient showed a positive direction means the increase in economic growth will raise the composite stock price index and thus that H0 rejected whereas H1 eccepted. Time deposit interest rate coefficient indicates a negative direction, meaning the increase in LDR will decrease
2

composite stock price index and thus that H0 accapted whereas H1 rejected. That is Conclusion from this research describe that statistical result. Adjusted R value on this research is 0,906, this mean that 90,6% of composite stock price index variable could be explained by independent variables economic growth and Time deposit interest rate. And 9,4% remnant of these explained by variables outside not listed in the formula. Keyword : Economic Growth, Time Deposit Interest Rate and Composite Stock Price Index 1. PENDAHULUAN Investasi merupakan keputusan menunda konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan nilai kemampuan hidup berupa dana dari masyarakat pemodal atau investor (Suad Husnan, 2004). Kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana dan lain sebagainya. Pasar modal menjadi salah satu instrumen penting dalam perekonomi dan

menambah/menciptakan

penghasilan atau kekayaan dimasa mendatang (pratama rahardja dan mandala manurung, 2008). Dewasa ini kegiatan investasi banyak dilakukan salah satunya di pasar modal. Pasar modal

merupakan indikator kemajuan ekonomi suatu negara. Untuk investor memberikan informasi kepada BEI

memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, pertama yaitu sebagai sarana pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahan untuk mendapatkan

tentang

perkembangan

bursa,

menyebarkan data pergerakan saham melalui media cetak dan elektronik. Salah satu pergerakan saham tersebut adalah indeks harga saham gabungan

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 1

dengan menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. Oleh karena itu, para investor yang ingin berinvestasi dapat melihat pergerakan IHSG tersebut di bursa efek Indonesia. Selain itu para investor dapat melihat kondisi pasar sedang baik atau buruk. Sehingga para investor dapat menentukan strategi yang tepat. Banyak terdapat faktor yang mempengaruhi Indeks Saham antara lain tingkat suku bunga bank sentral dan keadaan ekonomi lokal maupun global. Di Indonesia kebijakan tingkat suku bunga dikendalikan langsung oleh Bank Indonesia melalui BI rate yang secara langsung pula mempengaruhi pergerakan tingkat suku bunga kredit dan deposito pada bank-bank umum. Bagi para investor, penurunan tingkat suku bunga pada deposito, akan mengurangi tingkat keuntungan yang diperoleh bila dana yang mereka miliki diinvestasikan dalam bentuk deposito. Hal tersebut membuat keengganan para investor untuk menyimpan uangnya dalam bentuk deposito. Akibatnya dana yang terserap dari masyarakat tidak sempurna dan berpengaruh pada perubahan keadaan perekonomian suatu negara. Keputusan meningkatkan memberikan para jumlah dampak investor investasinya positif terhadap untuk akan total

mengalami technical rebound seiring penguatan bursa regional dan telah netralnya sentimen negatif dari koreksi bursa Jepang kemarin. Penguatan Rupiah pagi ini juga akan membawa sentimen positif di IHSG terutama saham-saham yang telah terkoreksi signifikan seperti sektor properti dan konsumer. Indeks resisten di level 5.175 (Rusdi Amral, bisniskeuangan.kompas.com, 2013). Pada hari perdagangan, 23 Mei 2013 merupakan perdagangan buruk di IHSG. Pasalnya beberapa indeks saham mulai bergejolak dan mulai menunjukkan penurunan yang lumayan besar sebesar 0,92 atau penurunan terburuk pasca mencapai rekornya IHSG. Saat ini IHSG mengikuti jatuhnya indeks LQ45 yang juga turut melemah, indeks saham lain selain indeks tersebut seperti JII juga melemah dan juga indeks saham ISSI yang turut melemah membuat IHSG tidak bergairah dan pasar pun menunjukkan pelemahan, sektor properti yang menjadi saham besar juga turut tumbang diikuti saham dari pertambangan

(ekonomi.kompsiana.com). Berikut ini merupakan data tiga tahun terakhir menengenai pertumbuhan ekonomi

bedasarkan PDB Harga Berlaku, tingkat suku bunga deposito pada bank umum dan Indeks Harga Saham Gabungan di pasar modal Indonesia tahun 2008-2010 yang disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Pertumbuhan ekonomi (PDB), tingkat bunga Deposito (bank umum) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2008-2012

perekonomian, sebab peningkatan jumlah investasi secara nasional akan dapat meningkatkan tingkat produktifitas dan juga dapat memperluas

kesempatan kerja. Bedasarkan keadaan di lapangan mayoritas bursa Asia dibuka menguat, pada 24 mei 2013 terutama bursa Jepang yang rebound sekitar 2,8 persen pascakoreksi signifikan yang terjadi

Tah un 200 8 200 9

PDB

SB DB

IH SG

kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan pun potensial terdorong naik. Harga minyak dunia masih relatif flat di level 94,3 dollar AS per barrel sementara nilai tukar rupiah menguat ke level Rp 9.772 per dollar AS. Riset Samuel Sekuritas Indonesia memerkirakan, IHSG akan turut

21,013,5 38.84 23,647,6 82.56

0 % 12, 54 %

10, 43 10, 69

0 % 2,4 9 %

1.3 55 2.5 34

0 % 87, 01 %

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 2

201 0

26,786,7 68.35

13, 27 %

7,8 8

26, 29 %

3.7 04

46, 17 %

A. Defenisi Pertumbuhan Terdapat beberapa definisi tentang

pertumbuhan ekonomi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan

Bedasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa ketika pertumbuhan ekonomi bedasarkan PDB tahun 2009-2010 Harga Saham mengalami Gabungan kenaikan, Indeks mengalami

meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Model-model mengenai pertumbuhan ekonomi

(IHSG)

harus bisa di uji dengan pengukuran empiriskuantitatif. Teori pertumbuhan mengkaji penentu jangka masa pertengahan dan jangka masa panjang bagi pertumbuhan output. Pertumbuhan bekalan faktor - buruh dan modal dan pertumbuhan daya pengeluaran atau kemajuan teknik merupakan sumber-sumber pertumbuhan. Perilaku tabungan menentukan penimbunan modal. Pertumbuhan dalam arti terbatas, yaitu peningkatan produksi dan pendapatan, bisa saja berlangsung tanpa terwujudnya pembangunan

penurunan. Pergerakan angka PDB pada tahun 2009 sebesar 12,54% menjadi 13,27% pada tahun 2010 dimana terdapat pengaruh negatif antara pertumbuhan ekonomi terhadap IHSG yang

mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 87,01% menjadi 46,17% pada tahun 2010. Sedangkan tingkat suku bunga deposito berjangka dengan indeks harga saham gabungan yang merupakan suatu jenis investasi, sesuai pada konsep yang ada dimana jika suku bunga turun, maka investor enggan untuk menginvestasikan uangnya. Bedasarkan keadaan di lapangan bahwa dari tahun 2009 sampai 2010 suku bunga deposito berjangka mengalami penurunan, yaitu dari 2,49% menjadi -26,29%. Jika terjadinya perbedaan

(Sumitro Djojohadikusumo ; 1994). Sedangkan pengertian pertumbuhan ekonomi menurut kuznets adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara-negara yang bersangkutan untuk

menyelidiki berbagai barang ekonomi kepada penduduknya yang ditentukan atau kemungkinan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-

tersebut mungkin disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhinya. Hal ini menunjukan bahwa terdapat ketidakkonsistenan antara teori atau konsep yang ada dengan kenyataan yang berada di lapangan. Maka, penelitian ini mengambil judul Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Pasar Modal Indonesia.

penyesuaian teknologi institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan yang ada. Secara didefenisikan menyebabkan umum sebagai pendapatan pertumbuhan suatu ekonomi yang

proses

perkapita

penduduk

suatu masyarakat atau negara meningkat dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses dimana PDB riil penduduk meningkat secara terus menerus melalui kenaikan

2.

KERANGKA TEORITIS DAN TINJAUAN PUSTAKA

produktifitas perkapita (Nurul Huda dkk, 2007:47). Pertumbuhan ekonomi mencerminkan

2.1 Pertumbuhan Ekonomi

kegiatan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dapat bernilai positif dan negatif. Jika pada suatu periode perekonomian mengalami pertumbuhan positif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 3

mengalami peningkatan. Sedangkan jika suatu perioe perekonomian mengalami pertumbuhan negatif, berarti kegiatan ekonomi pada periode tersebut mengalami penurunan. B. Laju pertumbuhan (rate of growth) Laju pertumbuhan (rate of growth) dapat dijadikan tolak ukur cepat-lambatnya proses

terpaksa agak sederhana tentang proses ekonomi yang majemuk. Dalam pada itu, oleh Kaldor ditandaskan bahwa analisis dalam teori harus bersumber pada pemantauan langsung tentang realitas ekonmi dalam kehidupan masyarakat. Hasil pemantauan harus diuji secara terus-menerus dengan pengalaman empiris-kualitatif. Jika terdapat pikiran-pikiran di bidang teori ternyata tidak dibenarkan oleh fakta dan data dalam

pertumbuhan ekonomi yang merupakan inti dalam teori pertumbuhan. Ada beberapa defenisi tentang laju pertumbuhan dan berbagai cara mengukurnya. Pendekatan sederhana adalah menyangkut

perkembangan keadaan, maka satu sama lain harus diperbaiki diubah ataupun diganti oleh pendekatan teoritis yang baru Metodologi yang ditempuh oleh kaldor dimulai dengan seleksi fenomena ekonomi yang paling relevan dan dianggap mencerminkan ciri-ciri pokok permasalahan serta menghasilkan kerangka acuan. Dalam hubungan ini feomena-fenomena yang bersangkutan dipandang oleh kaldor sebagai stylized facts. Stylized facts dapat diartikan sebagai wujud sederhana yang lebih kompleks, menyangkut ciri-ciri pertumbuhan ekonomi yang dalam persepsi umum dianggap sebagai kebenaran. Stylized facts dijadikan acuan yang cukup realistis bagi

pertambahan pada variabel-variabel dalam fungsi produksi: artinya, pertambahan pada variabel modal dan akhirnya pertambahan pada pendapatan nasional. Dalam hal tenaga kerja, L bertambah (misalnya) sehubungan dengan pertambahan

penduduk, L tingkat pertambahannya ataupun laju pertumbuhannya dinyatakan sebagai delta L. Demikian pula mengenai modal K dinyatakan sebagai delta K, sedangkan tingkat kenaikan ataupun laju pertumbuhan perihal pendapatan nasional dinyatakan sebagai delta Y. Pengertian pokok laju pertumbuhan mengenai suatu variabel ialah nisbah (ratio) tambahan variabel itu terhadap variabel pada tingkat awal. Pertumbuhan terjadi pada kurun satu tahun. Secara umum hal ini dapat menunjukan tingkat perubahan pada variabel itu dalam kaitannya dengan faktor waktu. C. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi Pendekatan kaldor Nicholas Kaldor (1908-1986) (1) A new Model of Economic Growh, 1962 (2) Capital Accumulation and Economic

pengembangan teori dan penyusunan model. Syarat utama bahwa Stylized facts dapat diuji secara empiris-kualitatif bedasarkan data-data konkret yang muncul atau ditentukan dalam perkembangan keadaan mengenai selanjutnya. masalah Dalam jangka panjang Kaldor

pertumbuhan,

perhatiannya semakin menunjukan kepada masalah konkret yang berjalan dalam masa yang panjang dan meninggalkan metodologi bedasarkan modelmodel ekonomi makro. Pendekatan kuznets Simon Kuznets (1901-1985) (1) Modern Economic Growth, Rate, Structure and Spread, 1960 (2) Economic Growth of Nations: total output and production Structure, 1971

Growth,1969 (3) Collective economic Essays 1960-1980, 1980; 8 Vols Khusus vol. 2: Essays on Economic Stability and growth Dalam mata pandangan Kaldor, makna suatu teori ialah ulasan analitis yang sifatnya

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 4

(3) Growth, Population and Income Dristibution, 1979 Pandangan kuznets mengenai kegiatan

yang selanjutnya berhasil meningkatakan kualitas sumber daya produktif yang bisa meningkatkan produktivitas seluruh sumber daya melalui

ekonomi masyarakat berpangkal pada kerangka perhitungan nasional dengan penjabarannya tentang tentang unsur-unsur komponen dalam pendapatan nasional. Pengertian-pengertian pokok pada

penemuan-penemuan baru, inovasi, dan kemajuan teknologi. 2.2 Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka A. Tingkat Suku Bunga Suku bunga dapat diartikan sebagai

kerangka analisis keynes mengenai hubungan konsumsi tabungan investasi pendapatan dalam tata susunan ekonomi secara menyeluruh, hal tersebut dikenal dengan time series analysis. Dengan begitu, pemikiran teoritis dibidang

penerimaan yang diperoleh dari sejumlah uang yang dipinjamkan kepada pihak lain yang

kekurangan dana atas perhitungan waktu dan nilai ekonomis. Menurut M. Farid M dalam tesisnya menguraikan bahwa dalam literatur ekonomi, yang dimaksud dengan suku bunga adalah harga yang terjadi dipasar uang dan modal. Harga disini adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu yang ditentukan bersama. Menurut Nopirin dalam bukunya pengantar ilmu ekonomi makro-mikro menguraikan bahwa dalam pengertian sempit, kaum klasik berpendapat bahwa suku bunga merupakan hasil interaksi antara tabungan dan investasi. Definisi kaum klasik tersebut hanya mencakup aktivitas fiskal. Berbeda dengan pengertian suku bunga yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes, bahwa suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan

ekonomi dijelmakan dari ilmu deduktif menjadi ilmu kuantitatif. Kuznets mengemukakan enam karakteristik atau ciri proses pertumbuhan ekonomi yang bisa ditemui hampir semua negara maju : 1. Tingkat pertumbuhan output perkapita dan pertumbuhan penduduk yang tinggi 2. Tingkat kenaikan total produktifitas yang tinggi 3. Tingkat transformasi struktural ekonomi yang tinggi 4. Tingkat transformasi sosial dan ideologi yang tinggi 5. Adanya kecenderungan negara-negara yang mulai atau yang sudah maju perekonomiannya untuk berusaha merambah bagian-bagian dunia lainnya sebagai daerah pemasaran dan sumber bahan baku yang baru. 6. Terbatasnya penyebaran pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai sekitar sepertiga bagian penduduk dunia. Adapun tiga faktor atau komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi dari setiap bangsa yaitu akumulasi modal (capital accumulation), pertumbuhan penduduk dan angkatan kerja serta kemajuan teknologi. Sedangkan sumber-sumber utama bagi pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi-ivestasi yang mampu memperbaiki

terhadap uang. Klasik menurutnya mempunyai pengertian pendapat bunga lain, yang

tingkat

terdapat dalam buku Ekonomi Moneter adalah Balas jasa yang diterima seseorang karena

menabung atau hadiah yang diterima seseorang karena menunda konsumsinya.(Nasution,1999;88) Suku bunga yang tinggi, akan meningkatkan hasrat masyarakat untuk menyimpan sehingga jumlah dana perbankan akan meningkat. Di sisi perbankan, bank mampu menghimpun dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit. Sebaliknya, tingkat bunga yang rendah dibandingkan tingkat suku

kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik,

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 5

bunga luar negeri akan mengurangi hasrat untuk menabung dan mendorong pengaliran dana ke luar negeri sehingga bank-bank akan kesulitan

c.

Maximum Maksimum)

Tightness

(Pengetatan

Yang

Suatu keadaan dimana tingkat suku bunga tinggi sekali. Hal ini disebabkan adanya kebijaksanaan pemerintah mengurangi jumlah uang yang beredar dan dilain pihak tingginya permintaan akan uang. Dalam keadaan ini manajer bank dapat mengambil suatu strategi dengan meminjam jangka pendek dan

menghimpun dana. Namun, disisi lain tingkat bunga yang rendah akan mendorong kegiatan produksi dan investasi. Karena hal tersebut mengakibatkan kredit perbankan akan meningkat. Tingkat suku bunga selalu mengalami naik turun sesuai pada faktor yang mempengaruhinya. Berikut ini adalah diagram naik turunnya tingkat suku bunga. Tingkat Bunga

meminjamkan

jangka

panjang.

Artinya

apabila bank ingin mencari dana maka sebaiknya bank tersebut meminjam untuk Tra nsit ion to Tig htn ess Maximum jangka waktu yang pendek saja, sedangkan apabila bank ingin menempatkan dananya, bank sebaiknya menempatkan dana tersebut dengan jangka panjang. d. Transition to Case (Transisi Menuju

Kelonggaran) Transitio n to Ease Gambar 1 Suatu keadaan dimana tingkat suku bunga kembali mulai turun. Hal ini disebabkan oleh karena pemerintah mulai mengambil

Maximum ease

kebijaksanaan ekspansi moneter sehingga terjadi adanya penambahan jumlah uang yang beredar. Salah satu dari dua macam suku bunga

Siklus Tingkat Bunga Siklus tingkat bunga tersebut ditandai dengan berbagai kebijakan moneter yang secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Maximum Ease (Kelonggaran Maksimum) Suatu keadaan dimana tingkat bunga rendah sekali. Ini ditandai dengan money supply naik oleh karena pemerintah melaksanakan

yang diberikan kepada masyarakat adalah Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi masyarakat yang menyimpan uangnya di

bank. Bunga simpanan merupakan harga yang harus dibayar kepada masyarakat yang menyimpan uangnya seperti jasa giro, bunga tabungan, bunga deposito.

kebijaksanaan moneter ekspansi. b. Transition to Tightness (Transisi Menuju Pengetatan) Suatu keadaan dimana terjadi tingkat bunga menaik yang disebabkan oleh terjadinya pendekatan jumlah uang yang beredar di pasar uang. Hal ini dapat terjadi oleh karena misalnya saja pemerintah menjual obligasi sehingga jumlah uang yang beredar menurun yang mengakibatkan naiknya tingkat bunga.

B. Deposito Berjangka Menurut Undang-undang No.10 Tahun 1998 Pasal 1, deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Deposito berjangka merupakan simpanan masyarakat yang penarikannya dapat

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 6

dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak berakhir. Sedangkan Deposito Berjangka

Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya

pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. memfasilitasi Dengan berbagai demikian, sarana pasar dan modal

didefinisikan suatu simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu dengan tingkat suku bunga tertentu pula, deposito ini hanya dapat ditarik apabila telah jatuh tempo. Adapun jenis-jenis dari deposito berjangka bedasarkan pemberian bungannya yaitu :

prasarana

kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lainlain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek,

1. Deposito berjangka yang pemberian bunganya


dapat dilakukan dengan ketentuan deposan dapat mengambil bunganya setiap bulan sesuai dengan yang diperjanjikan oleh kedua belah pihak.

2. Deposito berjangka yang pengambilan atau


pemberian bunganya dapat dilakukan dimuka pada waktu deposan menyimpan uangnya di bank.

Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai pokok deposito + sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang

Deposito berjangka dapat dilihat dalam perhitungan sebagai berikut : I = nominal deposito * %* jumlah hari 365 hari saat jatuh tempo bunga

jadi, suku bunga deposito berjangka adalah harga yang akan diterima atau imbalan balas jasa bagi masyarakat atas penyimpanan uang dalam bentuk deposito yaitu simpanan yang boleh diambil setelah beberapa jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan awal penyimpanan.

diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan

modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang

2.3 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Pasar Modal A. Pasar modal Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya.

dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrument. B. Saham Teori arus kapital, menjelaskan konstelasi tingkat bunga bahwa suatu negara dapat

meningkatkan arus masuk atau arus keluar kapital pada suatu periode ke periode berikutnya. Ide dasar portifolio menjelaskan bahwa investor

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 7

mendistribusikan macam bentuk

asetnya aset, nilai

menjadi dengan

bermacamtujuan Portofolio

Pit 1

= Indeks pasar (IHSG) pada periode t -1 (tahun sebelumnya).

memaksimimkan

tambahnya.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) yang ada di pasar modal sangat berpengaruh terhadap investasi portofolio yang akan dilakukan oleh para investor. Karena peningkatan keuntungan IHSG akan meningkatkan investasi portofolio yang akan di lakukan oleh para investor untuk menambah penanaman modal pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek melalui informasiinformasi yang diterima oleh para investor

merupakan investasi pada lebih dari satu saham maksutnya adalah penanaman investasi pada lebih dari satu perusahaan. Hal ini bertujuan agar investor dapat meminimalkan resiko yang ada dalam berinvestasi dan bertujuan keuntungan yang tinggi. Teori saham mempelajari implikasi makro ekonomi, yang belakangan ini di kembangkan oleh ekonom Argentina, Roberto Frenkel. Secara memperoleh

mengenai sekuritas-sekuritas yang ada di bursa efek dengan melihat tingkat keuntungan yang diharapkan oleh para investor dari tahun ke tahun. Dasar perhitungan IHSG adalah jumlah Nilai Pasar dari total saham yang tercatat pada satu hari tertentu. Jumlah Nilai Pasar adalah total perkalian setiap saham tercatat (kecuali untuk perusahaan yang berada dalam program restrukturisasi) dengan harga di BEJ pada hari tersebut. Formula

tradisional, modal difokuskan untuk pasar kredit (pinjaman). Diasumsikan bahwa bank merupakan sumber kredit dan masuk pada pasar modal internasional. Asumsi tersebut hanya dibuat untuk penyederhanaan. Kredit yan dilakukan pemerintah adalah untuk mengatasi defisit belanja, sedangkan pada sektor swasta adalah untuk membiayai investasi, modal kerja, dan kebutuhan konsumsi lain.

perhitungannya adalah sebagai berikut:

C.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dimana p adalah Harga Penutupan di Pasar Reguler,x adalah Jumlah Saham, dan d adalah Nilai Dasar.

adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek (Sunariyah ,2003 : 147). Return indeks merupakan tingkat keuntungan dari indeks pasar yang akan diterima oleh para investor. Didalam penelitian ini indeks pasar yang digunakan adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Return IHSG dapat dihitung dengan formula sebagai berikut (Halim, 2003 : 79) : Ri = (Pit Pit-1) / Pit-1 Ket : Ri Pit = Return indeks pasar (IHSG) = Indeks pasar (IHSG) pada periode t.

Perhitungan

Indeks

merepresentasikan

pergerakan harga saham di pasar/bursa yang terjadi melalui sistem perdagangan lelang. Nilai Dasar akan disesuaikan secara cepat bila terjadi

perubahan modal emiten atau terdapat faktor lain yang tidak terkait dengan harga saham. Harga saham yang digunakan dalam menghitung IHSG adalah harga saham di pasar reguler yang didasarkan pada harga yang terjadi berdasarkan sistem lelang.

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 8

Perhitungan IHSG dilakukan setiap hari, yaitu setelah penutupan perdagangan setiap harinya. Dalam waktu dekat, diharapkan perhitungan IHSG dapat dilakukan beberapa kali atau bahkan dalam beberapa menit, hal ini dapat dilakukan setelah sistem perdagangan otomasi diimplementasikan dengan baik.

satunya adalah produktifitas yang tinggi. Dengan produktifitas yang tinggi akan mampu mondorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi pula. Akibat tersebut akan pertumbuhan mendorong ekonomi masyarakat positif untuk

berivestasi, investasi bisa berupa simpanan atau berupa saham. Indeks harga akan saham yang

memperoleh 2.4 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah di ungkapkan diatas, Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah

keuntungan

meningkatkan

investasi dimana para investor dapat melihat sekuritas-sekuritas yang ada pada bursa efek. Pengakumulasian dan perputaran modal yang ada di masyarakat akan menggerakan perekonomian terus tumbuh. Pada dasarnya dari setiap kegiatan ekonomi melalui tinggi rendahnya tingkat suku bunga dapat mendorong atau tidaknya masyarakat untuk menabung atau berinvestasi.dimana menurut teori klasik suku bunga didapat dari interaksi antara tabungan dan investasi.

perekonomian dalam jangka panjang yang sangat kompleks. Banyak perbedaan pandangan tentang pertumbuhan ekonomi dilihat dari berbagai sudut pandang seorang ekonom. Laju pertumbuhan ekonomi selalu mengalami kenaikan yang berarti tumbuh positif dan mengalami penurunan yang berarti tumbuh negatif. Karakteristuk pertumbuhan ekonomi yang dikemukakan oleh kuznets salah

Gambar 2 Kerangka pemikiran


Variabel independent (X1) Pertumbuhan ekonomi Variabel Dependent (Y) Indeks Harga Saham Gabungan Variabel Independent (X2) Tingkat suku bunga deposito berjangka Hipotesis (IHSG)

Kesimpulan

Hasil Uji Regresi dengan SPSS

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 9

2.5 Hipotesis Dari kerangka pemikiran seperti yang telah disebutkan dapat diambil beberapa hipotesis

Adapun jenis peneilitian yang dipakai yaitu pengujian hipotesis khususnya dengan

menggunakan analisis regresi berganda. Seperti menggunakan normalitas, uji asumsi uji klasik yaitu uji uji

sebagai berikut : H0 : 0 = 0 : tidak terdapat hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan tingakat suku bunga deposito terhadap indeks harga saham gabungan. H1 : 0 0 : terdapat hubungan positif antara pertumbuhan ekonomi dan tingakat suku bunga deposito terhadap indeks harga saham gabungan.

multikolinieritas,

heteroskedestisitas dan uji autokorelasi. Sedangkan uji statistiknya menggunakan uji t, uji f dan uji determinasi.

3.2 Operasional Variabel Agar lebih mudah memahami tentang

penggunaan variabel-variabel dalam penelitian ini, maka lihat tabel operasional variabel berikut ini :

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Analisis Data Adapun ruang lingkup penelitian ini meliputi variabel dependent gabungan di pasar modal indonesia dan variabel independent, yaitu Variabel Pertumbuhan Ekonomi Tabel 2 Operasional Variabel Defenisi Pertumbuhan ekonomi menurut kuznets adalah kenikan kapasitas dalam jangka panjang dari negara-negara yang bersangkutan untuk menyelidiki berbagai barang ekonomi kepada penduduknya yang ditentukan atau kemungkinan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian teknologi institusional (kelembagaan) dan ideologis terhadap berbagai tuntutan yang ada. Skala Rasio

pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga deposito berjangka. Data mentah yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tahunan dari tahun 2000-2012. menggunakan Data data pertumbuhan Produk penduduk Bruto

Domestik

bedasarkan harga berlaku pada tingkat pendapatan perkapita. Sedangkan data tingkat suku bunga deposito berjangka menggunakan tingkat suku bunga deposito pada Bank Umum. Jenis penilitian dari segi pendekatan dibagi menjadi dua macam yaitu, pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dalam penelitian ini data dihimpun dengan menggunakan data sekunder dengan jenis data time series, data yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Metode pengumpulan data dengan library research. Namun terkadang buku referensi yang kita miliki sudah tidak up to date karena ilmu yang selalu berkembang, oleh karena itu penelitian ini menggunakan internet research.

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 10

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka (SBDB)

Suku bunga deposito adalah harga yang akan diterima atau imbalan balas jasa bagi masyarakat atas penyimpanan uang dalam bentuk deposito yaitu simpanan yang boleh diambil setelah beberapa jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan awal penyimpanan.

Rasio

1 dan

2 = Koefisien Regresi dari masingmasing variabel yang mempengaruhi Indeks harga saham gabungan,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Bedasarkan model regresi yang telah dijelaskan bedasarkan analisis menggunakan SPSS, hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap indeks harga saham gabungan dipasar modal indonesia dapat disimpulkan persamaan garis regresi dari tabel 3 coefficienta sebagai berikut :

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah suatu rangkaian informasi historis mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal tertentu dan mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek (Sunariyah ,2003 : 147).

Rasio Y = -5675,799 + 0,001PE -51,742 SBDB ;5 % Dalam penelitian ini akan dipaparkan hasil analisis yang telah dilakukan. Hasil analisis data sekunder yang telah diolah yaitu : 4.1 Uji Asumsi klasik a. Uji normalitas Gambar 3

3.3 Model fungsi IHSG = (pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga deposito berjangka) Sedangkan rumus statistik adalah sebagai berikut: IHSG = o + 1 PE + 2 SBDB + error, 5% Dimana : IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan PE 0 = Pertumbuhan Ekonomi b. Uji multikolinieritas Bedasarkan gambar 3, dapat dilihat bahwa titik-titik tidak menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya tidak mengikuti garis diagonal. Dengan demikian penyebaran data IHSG tidak mengikuti asumsi normalitas.

SBDB = Suku Bunga Deposito Berjangka = Konstanta

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 11

Tabel 3
Coefficients Model
a

Tabel 4
b

Model Summary

Collinearity Statistics Tolerance VIF 2,361

Mod el R 1 ,960
a

R Squar e ,922

Adjust ed R Square ,906

Std. Error of the Estimate 430,901 DurbinWatson 2,204

Pertumbuhan_ Ekonomi SBDB

,424

,424

2,361

a. Predictors: (Constant), SBDB, Pertumbuhan_Ekonomi b. Dependent Variable: IHSG

a.

Dependent Variable: IHSG

Bedasarkan tabel 3 tersebut diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai tolerance diatas 0,1 dan nilai VIF kedua variabel independent adalah 2,361 lebih kecil dari 5. Dengan demikian tidak terdapat masalah multikolonieritas dalam model regresi. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat korelasi antara variabel-variabel

Bedasarkan tabel 4 diperoleh nilai DurbinWatson sebesar 2,204 dengan derajat kepercayaan 5%, berarti tidak terdapat kesimpulan autokorelasi. 4.2 Koefisien Determinasi Dalam uji determinasi dapat dilihat pada tabel 4 model summeryb dengan melihat adjusted R2. nilai adjusted R2 adalah 0,906, hal tersebut berarti 90,6% variabel IHSG dapat dijelaskan oleh variabel independentnya yaitu pertumbuhan

independent. c. Uji heteroskedestisitas Gambar 4

ekonomi dan SBDB. Sisanya sebesar 9,4% dijelaskan oleh variabel-variabel persamaan. 4.3 Uji t Tabel 5
Coefficientsa Model

lain diluar

Stan dardi zed Coef


Unstandardized Coefficients

ficien ts
Beta t -3,142 Sig. ,010

Dengan melihat gambar 4 tersebut tidak


B Std. Error 1806,575

terdapat menyebar

pola

yang dan

jelas

serta

titik-titik angka 0,
1

diatas

dibawah

(Const ant)
Pertumb

-5675,799

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi


,001 ,000 ,874 6,428 ,000

heteroskedestisitas pada model regresi ini.


uhan_E

d.

Uji autokorelas

konomi SBDB a. -51,742 64,169 -,110 -,806 ,439

Dependent Variable: IHSG

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 12

Hasil

hipotsis

penelitian

pengaruh

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bedasarkan analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini menyimpulkan bahwa:

pertumbuhan ekonomi

dan tigkat suku bunga

deposito berjangka terhadap indeks harga saham gabungan secara parsial adalah sebagai berikut :

1. Nilai t-hitung pada pertumbuhan ekonomi sebesar 6,428 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 5% dan nilai thitung lebih besar dari t-tabel 2.179, maka terdapat pengaruh signifikan antara variabel pertumbuhan ekonomi terhadap IHSG. 2. Nilai t-hitung pada SBDB sebesar 0,806 dengan tingkat signifikn 0,439. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 5% dan nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel 2.179 , maka tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara variabel SBDB terhadap IHSG. 4.4 Uji f Tabel 6
b

1. Dari hasil penelitian menunjukan variabel pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif

terhadap IHSG, dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima. 2. Dari hasil penelitian menunjukan variabel tingkat suku bunga deposito berjangka (SBDB) berpengaruh negatif terhadap IHSG, dengan demikian H0 diterima dan H1 di tolak. Jadi, dari hasil hipotesis tersebut diartikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan ekonomi terhadap IHSG. Hal tersebut sesuai dengan teori pertumbuhan ekonomi dimana jika Indonesia mengalami penurunan tingkat

pertumbuhan ekonominya para investor terutama


ANOVA Model Sum of Square s 1 Regr essio n Resid ual Total 185676 0,646 237009 32,308 a. Predictors: (Constant), SBDB, Pertumbuhan_Ekonomi b. Dependent Variable: IHSG 12 10 218441 71,662 df 2

investor asing enggan menginvestasikan modalnya dikarenakan takut mengalami kerugian. Sedangkan tidak terdapat pengaruh secara signifikan antara
F 58, Sig. ,000
a

Mean Squar e 10922

SBDB

terhadap

IHSG.

Hal

tersebut

tidak

membuktikan teori dimana jika SBDB turun maka IHSG akan turun juga, karena investor cenderung tidak mau menginvestasikan modalnya.

085,83 823 1 18567 6,065

5.2 Saran Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada

penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar

mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu: nilai signifikansi

Dapat

dilihat

bahwa

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi IHSG.

sebesar 0,000 dan nilai F hitung 58,823. Karena nilai signifikansi dan F hitung lebih kecil dari 5%, maka ada pengaruh antara pertumbuhan ekonomi dan SBDB terhadap IHSG.

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 13

2. Bagi peneliti selanjutnya dapat memperpanjang periode amatan. Sehingga dapat megetahui pengaruh IHSG secara lebih detail. 3. Bagi peneliti dapat menggunakan input dan variabel yang lebih banyak yang juga

Dunia, Harga Emas Dunia, Kurs Rupiah, Indeks Nikkei 225, dan Indeks Dow Jones terhadap IHSG (studi kasus pada IHSG di BEI selama periode 2000-2009). Semarang. Tesis. Universitas Diponogoro

berpengaruh agar mendapat ramalan yang baik dari model sebelumnya. 4. Mempertimbangkan faktor eksternal yang www.bi.go.id www.bps.go.id http://www.scribd.com/doc/52060783/SUKUBUNGA-BANK-TEORI-dan-PENGERTIAN elib.unikom.ac.id/download.php?id=16274 elib.unikom.ac.id/download.php?id=16368 http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Harga_Saham_ Kusumo, Sumitro Djojohadi. 1994. Gabungan.

mempengaruhi variabel dependentnya 5. Menggunagakan data yang tepat agar dapat memperkecil error.

DAFTAR PUSTAKA

Perkembangan Pemikiran Ekonomi; Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan Dan Ekonomi

Pembangunan. Jakarta: PT Pustaka LP3ES. Lestari, Ayu Zakya. 2010. Analisis FaktorFaktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Ekonomi Regional di Provinsi Jawa Barat (Periode 1995-2008). Skripsi. UIN Jakarta. Nugroho, Yohanes Yuni Eko. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Di IndonesiaTahun 2006-2008. Semarang. Pohan, Aulia. 2008. Potret Kebijakan Skripsi. Universitas Diponogoro

Moneter Indonesia. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (mikroekonomi dan makroekonomi). Edisi ketiga. Jakarta; Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rasyidi, Pertumbuhan Anwar. Domestik 2011. Bruto dan Pengaruh Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja Terhadap Kemiskinan di Indonesia. Skripsi. UIN Jakarta. Witjaksono, Ardian Agung. 2010. Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Harga Minyak

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 14

Jurnal Ekonomi Moneter, 2013 | 15

Anda mungkin juga menyukai