Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KELOMPOK 6

KEWIRAUSAHAAN (SUMBER DAN IDE KEWIRAUSAHAAN) Dosen : Fitria Sari Hasanusi , M.Pd. Disusun oleh : Muhamad Ramlan Risqy Muharam Mety Sulistuna Muhammad Yahya Dahiyat (201043500764) (201043500772) (201043500769) (201043500774) (201043500778)

PROGRAM STUDI : TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

KATA PENGANTAR Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.Tidak lupa saya ucapkan kepada teman teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami membuat makalah KEWIRAUSAHAAN tentang SUMBER DAN IDE KEWIRAUSAHAAN ini guna untuk memenuhi nilai tugas. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman teman. Amin.

Jakarta, 1 Desember 2012

(Penyusun)

Page 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2 DAFTAR ISI..................................................................................................................................3 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG4 B. PENGERTIAN...4 BAB II. PEMBAHASAN DAN TEORI A. IDE KEWIRAUSAHAAN6 B. TEORI KEWIRAUSAHAAN..12 BAB III. STUDI KASUS KAJIAN KASUS...17 BAB IV. KESIMPULAN DAN PENUTUP...............................................................................21 BAB V. SARAN-SARAN23 DAFTAR PUSTAKA..24

Page 3

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Dewasa ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat hanyalah orang yang sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan dalam usahanya, bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya. Penulis mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Kewirausahaan tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari pengertian wirausaha hingga sumber dan ide kewirausahaan agar bisa menjalankan usaha dengan baik. Karena tentu setiap orang yang melakukan usaha pasti menginginkan hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala mengahrapkan keuntungan yang besar. Dalam makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai usaha hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana atau dapat kita raih. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. B. PENGERTIAN Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Usaha berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah: a. b. c. d. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru. Menentukan cara produksi baru. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Page 4

Wira usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wira usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya sendiri dia harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam melakukan sesuatu usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk atau mengarah kepada sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha didalam melaksanakan suatu usaha atau kegiatan. Wira usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan kewirausahaan adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang melakukan sesuatu (usaha). Wira usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang, menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya. Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain (masyarakat). Kewirausahaan adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan. Menurut Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan peribadi. Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar. Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa menambah biaya.

Page 5

BAB II PEMBAHASAN DAN TEORI

A. IDE KEWIRAUSAHAAN Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui: Inovasi Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk, proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Mengubah tantangan menjadi peluang Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven). Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan cara: Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu: Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar Resiko finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu: Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan.

Page 6

Definisi Kreativitas 4 P (Product, Process, Press, Person) 1. Person Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang unik dengan lingkungannya Faktor pribadi yang kreatif menurut Roger (dalam Afifa, 2007) : Keterbukaan kepada pengalaman, Kemampuan untuk memberikan penilaian secara internal sesuai dengan lokus pribadinya, Kemampuan untuk secara spontan bereksplorasi bermain dengan elemen-elemen dan konsepkonsep. Menurut Sternberg (dalam Afifa, 2007) seseorang yang kreatif adalah seorang yang dapat berpikir secara sintesis artinya dapat melihat hubungan-hubungan di mana orang lain tidak mampu melihatnya yang mempunyai kemampuan untuk menganalisis ide-idenya sendiri serta mengevaluasi nilai ataupun kualitas karya pribadinya, mampu menterjemahkan teori dan hal-hal yang abstrak ke dalam ide-ide praktis, sehingga individu mampu meyakinkan orang lain mengenai ide-ide yang akan dikerjakannya. Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock dalam Basuki, 2010). Proses kreatif adalah suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari pengalaman (Rogers dalam Basuki, 2010). Basuki (2010) kreativitas adalah suatu proses upaya manusia atau bangsa untuk membangun dirinya dalam berbagai aspek kehidupannya. Tujuan pembangunan diri itu ialah untuk menikmati kualitas kehidupan yang semakin baik (Alvian dalam Basuki, 2010). Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berfiir (Munandar dalam Basuki, 2010). Basuki (2010) menjelaskan, kreativitas merupakan ungkapan unik dari seluruh pribadi sebagai hasil interaksi individu, perasaan, sikap dan perilakunya yang dimulai dengan kemampuan individu untuk menciptakan sesuatu yang baru, dimana seorang individu yang kreatif memiliki sifat yang mandiri, tidak merasa terikat pada nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku. Kreativitas merupakan sifat pribadi seorang individu yang tercermin dari kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru (Soemardjan dalam Basuki, 2010) 2. Press Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan. Kreativitas dapat terwujud dengan adanya dorongan dari diri individu (intrinsic) dan lingkungan (ekstrinsik). ada beberapa faktor yang mendorong tumbuhnya kreativitas yaitu: Predisposisi genetik (Genetic predisposition) Predisposisi genetik atau genetic predisposition sebagai faktor pertama yang memberikan peluang terhadap tumbuhnya kreativitas, seseorang yang mempunyai potensi keterampilan kinestetik yang baik akan berpeluang menjadi penari, namun ia juga harus mempunyai kepekaan terhadap nada dan suara untuk memahami musik yang berkaitan erat dengan tari. Dengan memperoleh keberhasilan yang terus meningkat menjadi lebih baik pada ranahnya masingmasing, minat seorang anak akan lebih mendalam dan ingin mempelajari sesuatu yang diminatinya lebih jauh lagi.

Page 7

Akses terhadap ranah (Acces to a domain) Untuk memicu tumbuhnya kreativitas menurut Csikszentmihalyi (dalam Afifa, 2007) diperlukan akses terhadap ranah yang diminati, yang ditentukan juga oleh faktor keberuntungan. Contohnya adalah bila anak dilahirkan dalam keluarga yang mendukung minatnya, sekolah yang memberikan terhadap tumbuhnya berbagai aspek kecerdasan, adanya pembimbing yang dapat mengarahkan minat dan bakatnya (sebagai motivator dan fasilitator), serta adanya guru atau pelatih yang kompeten di bidangnya. Akses terhadap bidang (Acces to a field) Pengakuan terhadap kreativitas seseorang penting bagi orang-orang yang sedang berkarya di bidangnya. Karenanya ia perlu membina hubungan baik di lapangan dengan para pakar dan orang yang relevan di bidangnya. Dalam hal ini sekolah perlu membantu siswa yang menunjukkan minat dan bakat kreatifnya di bidang seni. Caranya antara lain, membina hubungan dengan lembaga-lembaga terkait melalui program-programnya. Seperti contohnya di Jakarta, dengan: Dewan Kesenian Jakarta, Indonesian Dance Festival (di Institut Kesenian Jakarta), Gedung Kesenian Jakarta dan lain-lain 3. Proces Ditinjau sebagai proses, menurut Torrance (1988) kreativitas adalah proses merasakan dan mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini, menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya lagi, dan akhirnya menyaipaikan hasil-hasilnya Munandar (2002) mengemukakan bahwa untuk mengembangkan kreativitas anak ada beberapa cara yang dapat digunakan antara lain memberi kesempatan untuk menyibukkan diri secara kreatif, merangsang individu untuk melibatkan diri dalam berbagai kegiatan kreatif, memberikan kebebasan kepada individu untuk mengekspresikan diri secara kreatif, menghargai kreativitas individu, meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan konstruktif yang diminati oleh individu. Wallace dalam bukunya The Art of Thought (dalam Afifa, 2007) menjelaskan langkah-langkah atau tahapan dalam proses kreativitas yang meliputi tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi 4. Product Definisi produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Mengenali bakat, ciri pribadi, mendorong dengan motivasi, menyediakan waktu dan sarana prasarana, serta mempertunjukkan hasil karya guna menggugah minat untuk berkreasi akan membuat individu terpacu untuk kreatif (Munandar, 2002). Munandar (dalam Afifa, 2007) menyatakan bahwa suatu karya cipta pada hakikatnya tidaklah baru sama sekali tetapi merupakan pengembangan atau kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsurunsur yang sudah ada sebelumnya. Stein (dalam Basuki, 2010) menyatakan bahwa suatu produk baru dapat disebut karya kreatif jika mendapatkan pengakuan (penghargaan) oleh masyarakat pada waktu tertentu. Definisi Operasional Kreatifitas Kreativitas merupakan kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan originalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci suatu gagasan (Munandar dalam Basuki, 2010).
Page 8

Sumber-sumber Potensial Peluang Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi. Menciptakan Produk Baru dan Berbeda Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan: Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek: Analisis demografi pasar Analisis serta tingkah laku pesaing Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat menciptakan peluang Mengamati Pintu Peluang Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya: Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru Dukungan keuangan Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer): Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat Kerugian teknik harus rendah Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya

Page 9

Memperhitungkan Resiko yang Mungkin Terjadi Resiko pesaing, kemampuan dan kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya: Kesamaan dan keunggulan produk yang dikembangkan pesaing Tingkat keberhasilan yang dicapai pesaing dalam pengembangan produknya Seberapa besar dukungan keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru Resiko teknik adalah kegagalan dalam proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang timbul akibat ketidakcukupan dana. Bekal Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman. Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam: Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up) Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative) Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity) Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing) Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk: Menghasilkan produk atau jasa baru Menghasilkan nilai tambah baru Merintis usaha baru Melakukan proses/teknik baru Mengembangkan organisasi baru Sumber Peluang Potensial Agar ide-ide potensial menjadi peluang bisnis yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus. Proses penjaringan ide atau disebut screening merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk dan jasa riil. Adapun langkah dalam penjaringan ide dapat dilakukan sebagai berikut ; 1. Menciptakan produk baru dan berbeda 2. Mengamati pintu peluang 3. Analisis produk dan proses produksi secara mendalam 4. Menaksir biaya awal 5. Memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi

Page 10

Proses inovasi : 1. Wirausahawan melihat adanya kebutuhan 2. Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep 3. Menguraikan masalah-masalah 4. Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan 5. Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 6. Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan 7. Mencari pemecahan sementara 8. Meneliti pemecahan dengan hati-hati 9. Bergerak terus jika semuanya baik 10. Mencapai keberhasilan Untuk menciptakan ide bisnis ada 5 sumber peluang yang penting untuk anda ketahui : 1. Lewat iklan. Melalui media iklan, anda bisa mencari peluang, agen perantara atau mengamati kegiatan bisnis yang sudah ada dan sesuai dengan tujuan yang anda inginkan. 2. Dengan cara meniru bisnis orang lain. 3. Mengenal kebutuhan msyarakat/tetangga di sekitar kita. 4. Mengenali tren peluang usaha yang ada di pasaran. 5. Melakukan identifikasi celah pasar yang ada. Teknik yang membantu anda untuk menciptakan ide, yaitu : 1. Membentuk Visualisasi, pada cara ini anda harus bermimpi. Hal ini merupakan alat untuk membantu anda memvisualisasikan gambaran masa depan usaha dan memperjelas tujuan jangka panjang, penyusunan ide, dan evaluasi ide peluang yang anda pilih. 2. Menggunakan Brainstorming, yaitu mengembangkan kemampuan otak kanan anda untuk mengasah kemampuan daya berpikir anda menjadi lebih optimal, untuk menganalisis ide peluang yang tepat. 3. Menggunakan Analisis Morfologi, yaitu cara anda memisahkan antara masalah-masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana. Pada tahap ini sebuah ide dapat terpecahkan menjadi beberapa bagian. Misalnya, anda tertarik dengan ide membuat usaha makanan, berupa kacang. Untuk segmen pasarnya anda bisa memasuki semua jenis usia. Dan untuk variasi makanan dari bahan baku kacang(anda dapat membuat selai kacang,kacang kulit dsb). Dari jenis produk kacang ini anda bisa memiliki beragam bentuk produk olahan kacang. 4. Merumuskan ide peluang merupakan langkah anda mengumpulkan sebanyak-banyaknya daftar ide peluang dan mereferensi ide peluang dari berbagai jenis usaha orang lain.

Page 11

B. TEORI KEWIRAUSAHAAN Menurut A. Pekerti, senantiasa melibatkan dua unsur: 1.Peluang (dianut ahli ekonomi) 2.Kemampuan menanggapi peluang ( dianut ahli sosiologi dan psikologi) Teori Ekonomi: Wirausaha akan muncul dan berkembang kalau ada peluang Ketidak pastian masa depan merupakan peluang Catillon: orang yang pertama kali menggunakan istilah entreprenaur, mengatakan Wirausaha adalah orang mengambil resiko dengan jalan membeli barang sekarang dan dijualnya kemudian dengan harga yang tidak pasti. Jadi wirausaha adalah penanggung resiko Peningkatan atau perubahan kebutuhan barang dan jasa dalam masyarakat merupakan peluang bagi wirausaha untuk menciptakan produk baru, pasar baru, sumber, bahan baru, cara produksi baru dan organisasi baru Menurut Schumpeter wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi. Wirausahawan adalah seorang invator produkasi. Leibenstein: kekuranngan informasi tentang pasar dan proses produksi dan ketidak

pastian suplai tenaga kerja sebagai peluang usaha. Wirausaha mencari dan mengehimpun informasi yang kurang itu dan mengangkat tenaga kerja yang dibutuhkan dalam organisasi. Wirausaha adalah pembangun organisasi.

Page 12

Broehl: kemajuan teknologi merupakan pembuka peluang usaha dan perbedaan taraf kemajuan teknologi Negara maju dan berkembang merupakan peluan ekonomi bagi wirausaha. Mengembangakan wirausaha bisa berwujud tindakan-tindakan: 1.Secara sengaja menciptakan peluang 2.Menyebarkan informasi tentang peluang ekonomi 3.Menawarkan insentif agar orang mau menanggung resiko, menjadi innovator dan membangun organisasi. Teori ekonomi mengenali berbagai variable yang mempengaruhi kewirusha wan, tetapi tidak menunjuk siapa cenderung menjadi wirausaha dan bagaimana jalan menjadi wirausaha. Teori Sosiologi Para ahli sosiologi mencoba menerangkan mengapa berbagai kelompok sosial (kelompok ras, susku, agama, dan kelas sosial menunjukkan tanggapan yang berbeda atas peluang usaha. Mereka meneliti faktor-faktor sosial budaya yang menerangkan kewirausahaan antara berbagai kelompok. Ciri budaya Jepang dan Negara industry baru seperti Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Hongkong berhasil memanfaatkan peluang ekonomi internasional. Mereka memiliki budaya makan dengan peluang ekonomi internasional. Max Weber: mengemukakan teori hubungan antara kewirausahaan di Eropa Barat sumpit, apakah cara makan menentukan keberhasilan menghadapi apakah etos kerja meraka yang mempengaruhi keberhasilan menghadapi peluang

dengan etika Protestan, tetapi tidak bisa menerangkan kewirauasahaan di Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan masysrakat Islam dan Katolik. Hagen: berdasarkan pengamatan dan anlisa perkembangan historis di Inggris, Perancis, Rusia, Jepang, India, Pakistan, Lebanon dan Columbia, ia pada kesimpulannya bahwa dalam semua masyarakat ada kelompok-kelompok sosial yang melahirkan lebih banyak wirausaha dibanding dengan kelompok-kelompok lain.

Page 13

Menyimpulkan bahwa dalam kelompok-kelompok itu yang terdorong menjadi wirausaha karena sebagai kelompok dipandang rendah oleh kelompok elite dalam masyarakatnya. Atas dasar itu mengemukakan teori yang menyatakan makin besar kecenderungan kewirausahaan. Teori Sosiologi mengingatkan kepada kita bahwa warisan sosial merupakan salah sastu penentu utama kewiraushaan. Karena itu kalau kita mau secara sengaja mengembangakn wirausaha dalam suatu masyarakat tertentu kita harus menghiraukan ketimpangan sosial. Dinegara kita teori sosial tidak berlaku sepenuhnya, karena banyak pengusaha besar yang lahir dari kelurga kaya. Teori Psikologi Pada dasarnya teori psikologi mencoba menjawab pertnyaan: 1.Adakah karaktersistik perorangan yang membedakan wirausaha wirausaha?. 2.Adakah karakteristik perorangan yang membedakan wirausaha yang berhasil dan yang kurang berhasil. Perintis teori psikologi kewirausahaan adalah David McClelland. Ia mencoba mencari (seacra empiris) faktor-faktor kepribadian yang tidak tergantung kepada keadaan lingkungan, yang menentukan suksesnya seorang wirausaha. Mula-mula ia menalarkan ada hubungan antara perilaku kewirausahaan dengan kebutuhan untuk berprestasi. Selajutnya menemukan korelasi positif antara kuatnya nAch pada suatu bangsa dengan isi cerita suatu bacaan di sekolah dasar dengan taraf perekembangan ekonomi. Menurut teori McClelland,nAch terbentuk pada masa kanak-kanak dan diantaranya ditentukan oleh isi bacaan untuk sekolah dasar, ini berqarti perlu ditanamkan sejak dini. Motivasi berprestasi dapat ditngkatkan melalu latihan pada orang dewasa. dan orang yang bukan makin direndahkan kedudukan sosialnya

Page 14

Teori Perilaku Wesper: memandang perilaku wirausaha sebagai kerja, menyimpulkan bahwa keberhasilan seseorang wirausaha, tergantung dari: 1.Pilihan tempat kerjanya sebelum mulai sebagai wirauasaha 2.Pilihan bidang usahanya, kerjasama dengan orang lain 3.Dan kepiawaian mengamalkan manajemen yang tepat. Drucker: memandang bahwa kewirausahaan sebagai perilaku bukan sebagai sifat kepribadian. Kewirausahaan adalah praktek kerja yang bertumpu pada atas konsep atau teori, bukan intuisi. Karena kewirausahaan dapat dipelajari wirausaha: 1.Inovasi ( bertujuan) 2.Manajemen wiarausaha 3.Dan strategi wirausaha. Menurut Drucker dasar pengetahuan kewirausahaan adalah inovasi, artinya cara baru memanfaatkan sumberdaya untuk menciptakan kekayaan. Inovasi dapat dikejar dan diusahakan secara sengaja dan tidak tergantung pada datangnya ilham. Untuk membuahkan inovasi kita memperhatikan perubahan-perubahan yang isa dipelajari dan dilatihkan. yang terjadi dan dikuasi secara sistimatis dan terencana. Ia menyarankan tiga macam unsure perilaku untuk mendukung berhasilnya praktek

disekitar kita. Ini menyangkut kepekaan dan keterampilan diagnostic, dua macam kemampuan

Page 15

Menurut Drucker, manajemen kewiarusahaan mengutamakan empat hal: 1.Fokus pada pasar 2.Antisipasi kebutuhan keuangan 3.Menyiapkan dan menyusun tim manjemen puncak jauh sebelum diperlukan 4.Penentuan peran sipendiri dalam hubungan dengan orang lain Wirausaha harus mampu mengatur strategi wirausaha: empat macam strategi wirausaha: 1.Pemimpin yang dominan dalam pasar 2.Imitasi kreatif 3.Monopoli dengan produk atau jasa yang sangat khusus 4.Menciptakan konsumen baru dengan menciptakan produk dan jasa baru. Berpangkal dari teori perilaku bahwa : 1.Wirausaha dapat dipelajari dan dikuasai. 2.Kewirausahaan adalah pilihan kerja, pilihan karier 3.Peluaang wirauasaha dapat diciptakan 4.Keberhasilan wirausaha banyak ditentukan oleh dirinya.

Page 16

BAB III STUDI KASUS KAJIAN KASUS Awal Bisnis Tela-Tela Adalah 4 sekawan Febri Triyanto (27), Fat Aulia Muhammad (31), Ashary Tamimi (31), dan Eko Yulianto (32) pendiri dan pencetus waralaba Tela-Tela. Mereka adalah empat orang pemuda asal Yogya yang memiliki minat yang sama terhadap bisnis dan sudah lama saling mengenal sejak mereka masih sama-sama kuliah. Sebelum serius mengembangkan usaha Tela-Tela, mereka juga pernah mencoba belajar beberapa bisnis, hanya saja faktor keberuntungan mungkin belum berpihak kepada mereka. Berkali-kali usaha yang mereka jalankan berakhir dengan kegagalan. Hebatnya mereka tidak pernah menyerah, dengan modal spirit bisnis yang memang sudah kuat, mereka terus bereksperimen dan berkarya, Tela-Tela adalah buah sukses perjuangan mereka. Pada tahap awal mereka membuat singkong goreng dengan empat macam bumbu. Mereka juga menyeleksi jenis singkong yang cocok. Lalu ditawarkan ke sejumlah rekannya di kampus untuk mencicipi. Setelah ketemu rasa yang kira-kira menjual, mulailah berjualan pada pertengahan 2005 di depan rumah. Kebetulan di kawasan itu banyak mahasiswa kos. Keripik singkong dengan aneka rasa dijual dengan harga murah meriah. Gerobaknya diberi nama Tela Tela. Sambutannya ternyata meriah.Pokoknya membuat mereka optimistis melanjutkannya. Tiga bulan kemudian mereka menambah dua outlet (gerobak). Modalnya diambil dari uang hasil penjualan televisi dan sebagainya hingga terkumpul Rp 1,5 juta. Setelah itu upaya mengembangkan pasar dilakukan. Termasuk ikut bazar yang berlangsung lima hari di acara yang diselenggarakan Universitas Atma Jaya Yogyakarta. "Dalam sehari kami bisa menghabiskan 1 kuintal singkong di acara tersebut. Ini mengagetkan," ujar Eko. Berarti dalam lima hari mereka harus menggoreng 500 kg singkong hanya untuk memenuhi acara tersebut.

Page 17

Dari kegiatan ini juga ada orang yang ingin menjadi mitra Tela Tela. Tawaran itu disambutnya dengan membuat gerobak dengan biaya Rp 2,5 jutaan. Bumbu "rahasianya" mereka pasok. Saat itu mereka belum membuat sistem kerjasamanya. Setelah itu tawaran kerjasama berlangsung dari mulut ke mulut. Tak terasa jumlah gerai Tela-Tela sudah mencapai 21 gerobak pada awal 2006. Permasalahan yang Dihadapi Setelah bisnis Tela-Tela mulai sukses maka ada tantangan yang harus mereka hadapi, karena akhirnya bisnis ini berkembang menjadi kemitraan. Banyak kesulitan yang harus ditemukan solusinya mengingat bisnis kemitraan sangat beresiko dan dapat saja suatu saat akan membuat citra yang buruk terhadap merk Tela-Tela karena dimitrakan dengan orang lain. Tantangan utamanya adalah bagaimana agar kualitas dan rasa dari produk Tela-Tela ini tetap sama walaupun dibuat oleh orang yang berbeda. Kualitas dan rasa merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam bisnis makanan. Harus ada jaminan dari Tela-Tela untuk selalu memberikan yang terbaik kepada konsumen. Kebutuhan akan bahan utama produk ini, yaitu singkong juga merupakan masalah yang serius. Bila Tela-Tela ingin berkembang ke seluruh derah di nusantara maka harus tersedia singkong sebagai bahan utama produk. Sementara tidak semua daerah memiliki kebun singkong, dengan kata lain di suatu daerah tidak tersedia bahan utama untuk bisa menjual Tela-Tela. Hal ini akhirnya diakali dengan adanya pendistibusian bahan baku untuk penjualan Tela-Tela. Singkong dan juga bumbu untuk memasaknya langsung dipasok dari kantor pusat. Dengan demikian diharapkan rasa Tela-Tela akan tetap terjaga dan selalu sama di setiap outletnya. Tantangan semakin besar karena akhirnya makin banyak orang yang berminat untuk ikut kemitraan berbisnis Tela-Tela. Walaupun hal ini dapat dilihat sebagai sebuah keuntungan tetapi juga merupakan masalah penting yang bila akhirnya bisa diselesaikan dengan baik akan memberikan kesuksesan.

Page 18

Akhirnya manajemen Tela-Tela memberikan pelatihan khusus bagi para mitra kerjanya. Pelatihan mulai dari cara memproses produk hingga bagaimana caranya untuk mendapatkan pelanggan. Untuk masalah bahan baku sendiri akan dipasok langsung oleh TelaTela sehingga kualitas dan rasa bisa terus terjaga. Kesungguhan manajemen Tela-Tela merupakan ujian paling berat untuk tetap konsisten menjalankan bisnis ini walaupum banyak tantangan yang harus dihadapi. Kualitas produk menjadi prioritas utama untuk selalu diperhatikan karena akan mempengaruhi citra Tela-Tela di masyarakat. Upaya Kreativitas dan Inovasi yang Dilakukan dalam Pengembangan Usaha Usaha yang diawali oleh empat sekawan ini akhirnya banyak menarik minat orang lain untuk menjadi mitra bisnis. Tela-Tela akhirnya menawarkan pola kerjasama berupa franchise (business opportunity) / waralaba. Dengan bahan baku dan resepnya tetap mereka yang membuat untuk menjaga rasa dan kualitasnya. Tela-Tela juga menambah varian rasanya yaitu: BBQ, balado, keju, ayam, kebab, jagung manis, jagung pedas, jagung bakar, pepperoni, pizza, pedas manis, pedas asin, super pedas, lado mudo, rujak dan rasa campur. Sehingga pelanggan memiliki banyak pilihan rasa untuk menikmati singkong mereka. Alasan mengapa Tela-Tela dapat berkembang sukses: 1. Tela Tela adalah perusahaan pelopor dan pemimpin pasar dalam industri snack ketela. 2. Menjadi snack favorit no. l di Yogyakarta tahun 2006. 3. Investasi yang terjangkau mengurangi besarnya kerugian disbanding usaha lain. 4. Break Event Point yang relative cepat, dengan lokasi yang tepat dalam 3-6 bulan sudah balik modal. 5. Konsep take Away menjadikan tela tela tidak membutuhkan tempat yang luas untuk berjualan, bahkan dapat dilakukan dengan konsep kaki lima. 6. Harga jual yang terjangkau bagi semua golongan masyarakat. Murah, Enak, Kenyang.
Page 19

7. Tidak menggunakan system jual putus. Dalam hal pelayanan Agen selalu memantau perkembangan outlet dan terbuka untuk melakukan diskusi masalah. 8. Jaminan akan adanya inovasi produk menjadikan Tela Tela usaha jangka panjang. 9. Mampu dan berani bersaing dalam hal rasa, kualitas, maupun harga untuk produk yang sejenis. 10. Dukungan dari pusat atau agen untuk melakukan promosi bagi outlet baru. 11. Franchise / mitra kerja dapat melakukan konsultasi setiap saat dengan pihak perusahaan atau agen tanpa dikenakan biaya.

Page 20

BAB IV PENUTUP DAN KESIMPULAN Kreasi dan inovasi sangat dibutuhkan dalam berwirausaha. Para pelaku wirausaha harus mampu cerdas dalam memanfaatkan peluang yang ada. Dengan kreatif dalam berwirausaha maka diharapkan akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar karena dapat menarik minat konsumen. Terdapat keistimewaan dalam berwirausaha yaitu kita dituntut tidak hanya mencari keuntungan saja tetapi juga untuk mampu menampilkan sesuatu yang berbeda. Dalam berwirausaha juga membutuhkan semangat yang tinggi untuk selalu pantang menyerah. Semua kegiatan memang diawali dari nol, mungkin pada awalnya kita akan mengalami sedikit kerugian karena tidak adanya pembeli. Tetapi lambat-laun hasil jerih payah kita dalam berwirausaha akan mulai dapat dirasakan hasilnya. Berwirausaha memberikan kepuasan tersendiri dibandingkan kita bekerja sebagai pegawai. Dengan berwirausaha kita dapat mencurahkan ide kreatif kita secara maksimal sehingga dapat merasa bebas dalam melakukan inovasi dan kreasi. Berwirausaha juga mampu memberikan penghasilan yang lebih banyak dibandingkan dengan menjadi pegawai yang hanya bergantung kepada gaji bulanan saja. Manfaat kegiatan wirausaha lainnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Dengan banyaknya bisnis baru dalam berwirausaha maka kebutuhan akan tenaga kerja juga akan meningkat. Penyerapan tenaga kerja dari kegiatan wirausaha diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran. Wirausaha menjadikan kita sebagai masyarakat yang mandiri karena mampu mendapatkan penghasilan tanpa harus menjadi pegawai. Hal yang harus dimiliki oleh pelaku wirausaha antara lain kreatif dan inovatif untuk bisa menciptakan suatu produk yang baru. Semangat pantang menyerah untuk selalu menjalankan usahanya dengan keyakinan suatu saat usahanya akan sukses. Cerdas dalam mengelola permodalan dan juga manajemen tenaga kerja.

Page 21

Kegitan berwirausaha diharapkan dapat mulai menginspirasi masyarakat untuk mulai mencoba menekuninya. Saat ini sangat sulit rasanya untuk mendapatkan pekerjaan maka berwirausaha merupakan salah satu solusi untuk mendapatkan pekerjaan. Diharapkan dari kegiatan wirusaha, akan menciptakan lapangan pekerjaan yang baru sehingga membuka peluang bagi para tenaga kerja untuk mampu berkreasi dan berinovasi dengan ide-ide yang dimiliki.

Page 22

BAB V SARAN-SARAN Untuk mendapatkan ide bisnis/berwirausaha yang baik kita bisa mencoba coba beberapa langkah berikut ini: A. Mulailah dari yang terdekat di kota Anda, bisnis apa yang sedang berjalan dan bisnis apa yang belum berjalan. Bisnis yang belum berjalan adalah celah usaha yang bisa anda masuki dengan mudah karena masih mini pesaing. B. Temukan potensi daerah Anda, kira-kira apa yang bisa di optimalkan. Misalnya daerah Anda adalah penghasil kerajinan tas, anda bisa mulai mengembangkan ide bagaimana cara memasarkan tas ke daerah lain dengan profit yang lebih tinggi dan jangkauan penjualan yang lebih luas. C. Gali potensi diri, kemampuan apa yang anda punya dan kemana arah hobi Anda. Bisnis yang dijalankan atas dasar hobi biasanya akan berjalan dengan sukses karena akan dijalankan dengan senang hati. D. Gabungkan antara peluang yang ada dengan potensi diri yang anda miliki dan tentukan bisnis apa yang akan anda jalankan. Jangan dulu berfikir tentang modal usaha yang terpenting adalah menemukan bisnis yang sesuai dengan bakat dan kemampuan Anda karena modal usaha adalah faktor yang dicari setelah menemukan bisnis mantap yang Anda pilih. Untuk modal usaha Anda dapat membaca artikel Alternatif Modal Selain Bank. Setelah menemukan ide bisnis yang akan Anda jalankan, langkah berikutnya adalah konsistensi dan fokus dalam menjalankannya. Kekuatan fokus dalam menjalankan bisnis anda bisa baca dalam artikel Kekuatan Fokus Dalam Memajukan Bisnis. (*DI)

Page 23

DAFTAR PUSTAKA

Riani, Asri L. 2005. Dasar-Dasar Kewirausahaan.Cetakan ke-1. Surakarta : Sebelas Maret University Press Kao, John. Entepreneurship Creativity & Organization Text, Case and Reading. New Jersey : Prentice Hall Meredith, Geoffrey G. 2002. Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Munandar. 1988. Kreativitas Sepanjang Masa. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

***

Page 24

Anda mungkin juga menyukai