ketidaksempurnaan pasar. Contoh: Jika perusahaan membutuhkan bahan mentah untuk proses produksinya, bahan mentah akan datang pada saat itu juga. Jika situasi seperti itu terjadi, maka persediaan bahan mentah tidak diperlukan. Tetapi kenyataannya, bahan mentah bisa terlambat datang. Untuk mengantisipasi keterlambatan tsb. (ketidaksempurnaan pasar), persediaaan pasar diperlukan, sehingga proses produksi tidak akan terhambat hanya karena bahan mentah belum datang. Ini juga bisa diterapkan pada persediaan barang dagangan.
dalam kuantitas yang besar. Perusahaan membeli melebihi kebutuhan sehingga ada yang dismpan sebagai persediaan
2. Menghindari kekurangan bahan (out of stock). Jika pelanggan datang untuk membeli barang dagangan,
kemudian perusahaan tidak mempunyai barang tsb, maka perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Untuk menghindari situasi tsb, perusahaan harus mempunyai persediaan barang jadi.
dagangan yang lengkap, maka pelanggan/calon pelanggan akan terkesan dengan kelengkapan barang dagangan yang kita tawarkan. Reputasi perusahaan bisa meningkat. Di sampng itu jika perusahaan selalu mampu memenuhi keinginan pelanggan pada saat dibutuhkan maka kepuasan pelanggan semakin baik, dan perusahaan semakin untung.
4. Spekulasi.
berspekulasi. Jika perusahaanan mengantisipasi kenaikan harga (misal inflasi meningkat), nilai persediaan akan meningkat dalam situasi inflasi, maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
seperti investasi pada piutang/modal kerja lainnya. Biaya investasi bisa berupa biaya kesempatan karena dana tertanam di persediaan dan bukan tertanam pada investasi lainnya. 2. Biaya penyimpanan. Biaya penyimpanan mencakup biaya eksplisit, seperti biaya sewa gudang, asuransi, pajak, & biaya kerusakan persediaan.
perusahaan akan melakukan order persediaan tsb. Biaya order mencakup biaya administrasi yang berkaitan dengan aktivitas memesan persediaan, biaya transportasi dan pengangkutan persediaan.
Persediaan yang berlebihan akan memakan terlalu banyak biaya, sedangkan persediaan yang terlalu kecil bisa menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan menjual (memperoleh profit).
pendekatan EOQ. Pada awal periode, persediaan sebesar Q datang. Kemudian persediaan tsb terjual dengan tingkat penjualan yang konstan untuk setiap periodenya (misal, setiap hari). Tingkat penjualan tsb merupakan slope dari garis miring dalam bagan tsb. Pada saat ini persediaan baru sebesar Q datang kembali ke perusahaan. Q/2 merupakan rata-rata persediaan.
Q/2
Waktu
B. Pemesanan
Persediaan
TC = total biaya
Q
= Kuantitas persediaan yang dipesan Q/2 = persediaan rata-rata C = biaya simpan S = total kebutuhan persediaan per periode O = biaya pemesanan
Contoh :
Total penjualan selama 1 tahun adalah 100.000
unit. By. Simpan adalah Rp 20,00 per unit persediaan. Biaya pesan adalah Rp 10.000,00 per pesan. Dengan informasi tsb, berapa Q* (persediaan optimal) ?
Jawab:
Q* = [ (2x10.000x100.000)/20]1/2
= 10.000 unit Tingkat persediaan yang optimal adalah 10.000 unit. Dengan kata lain, perusahan memesan 100.000 unit setiap kali pesan. Total biaya persediaan (TC) = Total by. Simpan + Total by.Pesan
TC =
[(10.000/2)x20]+[(100.000/10.000)x10.000] = 100.000 + 100.000 = Rp 200.000,00 Perusahaan memesan persediaan sebanyak 10 kali dalam satu tahun. Persediaan rata-rata adalah 5.000 unit. Dalam 1 tahun ada 10 kali siklus persediaan.
pesanan datang. Jika lead time = 5 hari, maka perusahaan harus memesan kembali jika persediaan berada pada tingkat 1.390 (278x5 hari).
Menetapkan Persediaan
Kesalahan dalam menetapkan persediaan dapat
berakibat fatal, suatu contoh : Persediaan terlalu kecil Hilangnya kesempatan ; untuk menjual memperoleh laba Persediaan terlalu besar Adanya biaya besar ; memperkecil laba memperbesar resiko
Biaya pemindahan
Pengembalian modal yang tertanam dalam
bentuk persediaan
tertentu ? Berapa banyak jenis persediaan yang harus disimpan ? Kapan sebaiknya persediaan dipesan ?
Biaya Persediaan
Biaya yang berhubungan dengan persediaan
Biaya penyimpanan persediaan Biaya pengadaan persediaan Biaya akibat kekurangan persediaan
Persediaan rata-rata
A =Q/2
=(S/N)/2
Keterangan : Q = kuantitas pesanan S = Penjualan tahunan N = Frekwensi pemesanan C = Biaya penyimpanan P = Harga beli per unit
inventori rata rata Berdasarkan biaya per unit barang yang disimpan (dari jumlah rata rata)
atau TIC = C. P. ( Q / 2 ) + F. ( S / Q)
dapat digunakan model kuantitas pemesanan yang ekonomis : Economic Ordering Quantity Model = EOQ EOQ adalah Kuantitas persediaan yang optimal atau yang menyebabkan biaya persediaan mencapai titik terendah Model EOQ adalah Suatu rumusan untuk menentukan kuantitas pesanan yang akan meminimumkan biaya persediaan.
dipesan pada saat bahan tersebut perlu dibeli kembali Replenishment cycle Kapan perlu dilakukan pembelian kembali reorder point
Model EOQ
EOQ =
2. F.S C.P
Keterangan : P = Harga beli per unit S = Penjualan tahunan F = Biaya tetap C = Biaya penyimpanan
kebutuhan bahan mentah sudah dapat ditentukan lebih dahulu secara pasti untuk penggunaan selama satu tahun atau satu periode Penggunaan bahan selalu pada tingkat yang konstan secara kontinyu Pesanan persis diterima pada saat tingkat persediaan sama dengan nol atau diatas safety stock Harga konstan selama periode tersebut
untuk mengisi persediaan Titik pemesan ulang = Waktu tunggu x tingkat penggunaan
berjaga-jaga terhadap perubahan tingkat penjualan atau kelambatan produksi pengiriman Maka
Persediaan awal = EOQ + Safety stock Persediaan rata rata
Faktor dugaan
Biaya Keterlambatan
Contoh : Penggunaan per hari 15 Kg Keterlambatan pengiriman 10 Hari Maka besarnya safety stock = 10 x 15 Kg = 150 Kg
Contoh Kasus
Perusahaan A penjualan 2,6 juta kg terigu, biaya
pemesanan $ 5000, biaya penyimpanan 2 % dari harga beli dan harga beli $ 5 /kg. Persediaan pengaman 50.000 kg dan waktu pengiriman 2 minggu dan setiap pemesanan terigu harus dengan kelipatan 2000 kg
Besarnya EOQ
EOQ =
2. F.S C.P
Pemesanan Ulang
Penggunaan per minggu
= ( 2.600.000 / 52 ) = 50.000 Kg Titik pemesan ulang = Waktu pengiriman + safety stock = (2 minggu x 50.000) + 50.000 = 100.000 + 50.000 = 150.000 Kg
= ( 2.600.000 / 510.000 ) = 5,098 kali atau 72 hari = 10 minggu Tingkat Pemakaian per hari = ( 2.600.000 / 365 ) = 7.123, 287 Kg atau 7.124 Kg
Biaya Penyimpanan
TCC = C. P. A atau TCC = C.P. (Q/2)
TCC
Biaya Pemesanan
TOC = F. ( S / Q )
TOC
Grafik EOQ
Kg 560.000 Dalam satu tahun 13 kali
500.000
100.000
Minggu
650.000 Kg maka biaya pengiriman ditangung oleh perusahaan pengolahan gandum sebesar $ 3.500 Apakah penawaran ini menguntungkan atau tidak ?
Analisis
Jika pesanan sejumlah 510.000 Kg Biaya persediaan $ 55.990,20 650.000 Kg Biaya persediaan $ 45.147 Penawaran dari perusahaan pengolahan
gandum perlu dipertimbangkan Pemesanan dalam satu tahun = 2.600.000 / 650.000 = 4 kali atau 13 minggu
Analisis ABC
Analisis ABC (ABC analysis) membagi,persediaan
yang dimiliki ke dalam tiga golongan berdasarkan pada volume dolar tahunan. Analisis ABC adalah sebuah aplikasi dari prinsip Pareto. Prinsip Pareto menyatakan bahwa terdapat "sedikit hal penting dan banyak hal yang sepele. Tujuannya adalah membuat kebijakan persediaan yang memusatkan sumber daya pada komponen persediaan penting yang sedikit dan bukan pada yang banyak tetapi sepele. Tidaklah realistis untuk memonitor persediaan yang murah dengan intensitas yang sama sebagaimana dengan persediaan yang sangat mahal.
50
51
analisis ABC, permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dihitung dan dikalikan dengan harga per unit. Barang Kelas A adalah barang-barang dengan volume dolar tahunan tinggi. Walaupun barang seperti ini mungkin hanya mewakili sekitar 15% dari total persediaan barang, mereka merepresentasikan 70% hingga 80 dari total pemakaian dolar. Kelas B adalah untuk barang-barang persediaan yang memiliki volum, dolar tahunan menengah. Barang ini merepresentasikan sekitar 30% barang persediaan dari 15% hingga 25% dari nilai total. Barang-barang yang memiliki volume dolar tahunan rendah adalah Kelas C, yang mungkin hanya merepresentasikan 5% dari volume dolar tahunan tetap. sekitar 55% dari total barang persediaan. Bab 12. Manajemen Persediaan