Anda di halaman 1dari 17

NAMA PRODI NIM

: Fendi Pradana : S1 KEPERAWATAN : 10110120

PEMBAHASAN TEHNOLOGI INFORMASI

1. PENGERTIAN UMUM DATABASE Basis : dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Data : representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. a. Database (basis data) adalah kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu filedengan file yang lain sehingga membentukdata untuk menginformasikan satuperusahaan dan instansi. Bila terdapat fileyang tidak dapat dipadukan ataudihubungkan dengan file yang lainnya, berartifile tersebut bukanlah kelompok dari satudatabase, melainkan membentuk satudatabase sendiri. b. Database juga merupakanlandasan bagi pembuatan danpengembangan program aplikasi.Oleh sebab itu, database harusdibuat sedemikian rupa sehinggapembuatan program lebih mudahdan cepat. c. Database merupakan salah satukomponen yang penting dalam sisteminformasi, karena merupakan basisdalam menyediakan informasi bagi parapemakai. Databse terdiri dari data yangakan digunakan atau diperuntukkanterhadap banyak user, dari masing-masing user akan menggunakan datatersebut sesuai dengan tugas danfungsinya. d. Beberapa Definisi tentang Database :1. Menurut Gordon C. Everest : Database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi / shared, terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.

e. Menurut C.J. Date : Database adalah koleksi data operasional yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi. Data input adalah data yang masuk dari luar sistem Data output adalah data yang dihasilkan sistem Data operasional adalah data yang tersimpan pada sistem f. Menurut Toni Fabbri : Database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data. g. Menurut S. Attre : Database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi / enterprise dengan macam-macam pemakaiannya. 2. SISTEM FILE DAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA a. Bentuk File Basis Data Elektronik Bentuk File Untuk bentuk file ini beberapa ahli mengelompokkan menjadi berbagai jenis seperti apa yang dikemukakan oleh Saffady (1992), yang menyebutkan bahwa file ada tiga jenis, yaitu file text, file data dan file gambar. Sementara Bell dan Langdon (1993) mengelompokkan menjadi 4 jenis yaitu: 1) File teks Adalah jenis file yang menerangkan informasi dalam bentuk teks atau dokumen yang berupa data, baik numerik, alfabetik atau gabungan antara keduanya seperti tertuang di dalam tulisan, memo, laporan dan dokumen lainnya. Dalam aplikasi sehari-harinya misalnya pada pengolah kata seperti Word Perfect atau Microsoft Word. Dalam satu jenis paket program yang sama tetapi versi Word Star versi 5 dan versi 6 mempunyai format yang berbeda. Dengan perbedaan tersebut file teks yang dihasilkan walaupun satu paket progran]. tidak dapat diedit dengan paket program lainnya, terutama sebelum tahun 1990 an. Baru pada sekitar tahun 1992 paket program pengolah kata mempunyai kemampuan yang memungkinkan dari satu paket program untuk dapat diedit, selama kedua paket tersebut mempunyai kemampuan yang sarna dalam hal "import dan ekspor file". Fasilitas ekspor menghasilkan dokumen atau teks dalam format yang sarna dengan dokumen hasil program yang lain. Fasilitas import memungkinkan untuk

mengkonversikan dokumen atau teks yang diciptakan oleh paket-paket yang lain dalam bentuk yang sesuai untuk dibaca dan diedit oleh paket yang lain. Kedua hal tersebut memungkinkan untuk memberi dan saling tukar dokumen misalnya hasil Word Star dapat dikonversi ke paket program pangkalan data dBase misalnya. 2) File Data Pada dasarnya merupakan pengembangan dari file teks, yang mana mempunyai kemampuan tidak saja dalam menyimpan tetapi juga dalam penghitungan dan penyusunan secara kuantitas misalnya katalog buku, daftar anggota perpustakaan, indeks artikel jurnal. Data ini selalu di update (diperbarui), disesuaikan dengan transaksi atau kegiatan terakhir dan terbaru misalnya pangkalan data sirkulasi buku perpustakaan, atau penambahan buku baru, dan lain-lain. Dalam aplikasi sehari-hari file data dapat disusun dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan misalnya sequential file, adalah suatu cara yang sederhana dimana berkas diurut berdasarkan urutan baik secara alfabetis ataupun numerik. Cara yang lainnya misal Indexed Sequential File, yaitu suatu penyusunan file secara berurutan dan masing-masing diindeks untuk menunjukkan lokasi file untuk memudahkan dalam penemuan kembali (Retrieval system). Sedangkan Direct Data File, adalah suatu penyimpanan data dengan rumus-rumus tertentu yang dalam aplikasinya masing-masing file diambil angka-angka tertentu misalnya nomor induk buku atau nomor induk pengguna perpustakaan yang kemudian dikonversikan dengan rumus tersebut, hasilnya menunjukkan lokasi nomor dimana file tersebut disimpan. Paket program file data yang umum digunakan misalnya dBase III, Foxpro, CDS/ISIS, WINISIS, Microsoft Access, Oracle, Delphi, SQL dan lain sebagainya, tetapi program lain seperti untuk pembuat lembar kerja juga dimungkinkan untuk file data seperti : Lotus 123 atau Microsoft Excell

3) File Gambar Suatu file yang diproses dengan komputer dengan alat bantu seperti scanner yang dikenal dengan file digital, CAD (Computer Aided Design), program untuk membuat grafik ilustrasi. Untuk file gambar ini membutuhkan kapasitas penyimpanan yang cukup tinggi sehingga untuk media penyimpannya dibutuhkan sejenis optic disc yang mempunyai kapasitas yang besar. 4) Voice Informasi yang terekam dalam bentuk pembicaraan misalnya telepon, voice mail yang berupa pemrosesan pembicaraan melalui sentral komputer termasuk di dalam pesan telepon yang direkam di dalam answering machine. Juga dengan sejenis alat yang dinamakan mesin pengenalan suara, memungkinkan komputer untuk memahami dan mengerti serta dapat menerima input untuk melaksanakan suatu kegiatan dari suara manusia yang telah diprogram. Teknik Input Data Agar semua jenis file tersebut di atas dapat dikonversi dan dikenali oleh komputer maka diperlukan alat input data untuk diubah menjadi informasi. Informasi yang akan dimasukkan ke dalam komputer adalah dapat berupa ketikan atau cetakan, tulisan atau gambar tangan semuanya ini disesuaikan dengan kebutuhan. Teknik dan metode konversi dan transfer data yang umum digunakan adalah dengan peralatan keyboard dan scanner. Dengan keyboard memang dirasakan kurang efisien terutama dari segi waktu dan tenaga. Tetapi dengan karakter yang sudah didesain dan sudah lengkap, maka ini palin cocok untuk pengoperasian komputer. Sedangkan metode scanning dlrasakan lebih efisien dimana dengan sinar laser dimungkinkan untuk merubah informasi dari dokumen asal ke dalam bentuk yang dimengerti oleh komputer "barcode scanning". Metode ini memang sudah menyiapkan menu-menu tertentu, sehingga pengguna hanya bisa melihat dan membaca menu tersebut tanpa dapat merubah atau menambah menu lain
b. Sistem Basis Data

Sistem basis data dapat diartikan

sebagai

kumpulan

file / table yang

saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer), dan

sekumpulan program (DBMS / Database Management System) yang memungkinkan beberapa user (pemakai), dan / atau program lain basis data adalah sebagai berikut : 1) Perangkat keras (hardware) 2) Sistem operasi (operating system) 3) Basis data (database) 4) Sistem (aplikasi/perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS) 5) Pemakai (user) 6) Aplikasi (perangkat lunak) lain (bersifat optional) Berikut ini dapat diberikan illustrasi dari pengertian ketiga pengertian file, field, record dan data value (isi data ). Mahasiswa nama table / file untuk mengakses dan memanipulasi file (table) tersebut. Komponen komponen utama dari sebuah sistem

Atribut / field : nim,nama_m,tpt_lhr_m,tgl_lhr_m,j_kelamin,alm_m,kota_m,aama_m dan kode_jur Data value / Isi data : Pada record pertama : 01031417 adalah isi data untuk kolom nim, Mulyanti untuk kolom nama_m dan seterusnya Pada gambar 1.3. sistem basis data dapat dilihat bahwa basis data pada intinya adalah disimpan pada media penyimpanan elektronik (hardisk), sedangkan database adalah terdiri dari beberapa file / table yang saling berelasi

(berhubungan). Basis data tersebut dikelola oleh DBMS (database management system) dan database tersebut dapat dimanfaatkan oleh beberapa user (pemakai) yang dapat melakukan manipulasi pada database. Tidak semua user dapat melakukan manipulasi data didalam database, hal ini diatur sesuai dengan hak aksesnya

Gambar 1.4. Sistem Basis Data Penjelasan. 1) Perangkat Keras Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sistem basis data adalah sebagai berikut: a) Komputer (satu untuk yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan). b) Memori sekunder yang on-line (harddisk). c) Memori sekunder yang off-line (tape) untuk keperluan backup data.

d) Media / perangkat komunikasi (untuk sistem jaringan). 2) Sistem Operasi Merupakan program yang mengaktifkan komputer, mengendalikan seluruh pengelolaan file, dan lain sebagainya. Program pengelola basis data (DBMS) akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya (sesuai) telah aktif. Contoh daripada sistem operasi pada sistem komputer adalah MS-DOS, MS Windows (3.11,95,98 dan lainnya) untuk yang stand alone dan MS Windows (2000 Server, UNIX, LINUX, Novel_Netware dan lain sebagainya) utuk yang jaringan. 3) Basis Data Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat memiliki sejumlah objek basis data (seperti file/table, store procedure, indeks, dan lainya). Disamping berisi / menyimpan data, setiap basis data juga mengandung / menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek- objeknya secara detail). 4) Sistem pengelola basis data (DBMS) Pengelolaan basis data secara fisik tidak ditangani langsung oleh user (pemakai), tetapi ditangan oleh sebuah perangkat lunak (sistem) yang khusus / spesifik. Perangkat inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaimana data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali. Perangkat tersebut juga menerapkan mekanisme pengamanan data(security), pemakaian data secara sumber / memfungsikan sistem dan

daya

dalam komputer

melakukan operasi operasi dasar dalam komputer(operasi input/output),

bersama(sharing data), pemaksaan keakuratan / konsistensi data, dan sebagainya. Perangakat lunak yang termasuk DBMS adalah MS-Access, Foxpro, Dbase-IV, Foxbase, Clipper, dan lainnya untuk kelas sederhana, dan Oracle, Informix, Sybase, MS-SQL Server, dan lainnya untuk kelas kompleks / berat. 5) Pemakai (Users) Ada beberapa jenis / tipe pemakai pada sistem basis data, berdasarkan cara mereka berinteraksi pada basis data, diantaranya adalah: a) Programmer Aplikasi Adalah pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui DML (data manipulation language), yang disertakan dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti pascal, cobol, clipper, foxpro, dan lainnya). b) User Mahir (casual user) Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data), dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS. c) User Umum (End User) Adalah pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen, yang telah ditulis / disediakan sebelumnya. d) User Khusus (Specialized User) Adalah pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar,

Pengolahan Citra, dan lainnyal, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS. Untuk sebuah sistem basis data yang stand-alone, maka pada suatu saat hanya ada satu pemakai, sedangkan untuk jaringan pada suatu saat ada banyak pemakai yang dapat berhubungan (menggunakan) basis data yang sama. Pilihan untuk stand-alone atau jaringan (multiuser) tergantung pada (ditentukan oleh) kebutuhan pemakai, perangkat keras yang tersedia, sistem operasi yang digunakan, serta DBMS yang dipilih. 6) Aplikasi (perangkat lunak) lain Aplikasi lain ini bersifat optional, ada tidaknya kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih tergantung berperan pada dalam

pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end user) dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data. c. Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) DBMS adalah koleksi terpadu dari program-program (sistem perangkat lunak) yang digunakan untuk mendefinisikan, menciptakan, mengakses dan merawat database (basis data). Tujuannya adalah menyediakan lingkungan yang mudah dan aman untuk penggunaan dan perawatan database. Contoh daripada DBMS adalah Ms-Access, MS Sql Server dan Oracle. 3. PENYIMPANAN DATA : SISITEM BERKAS DAN SISTEM BASIS DATA Media Penyimpanan Basis Data Elektronik a. Media Bentuk Khusus. Yang dimaksud media bentuk khusus dikini adalah suatu media yang pertama kali digunakan ketika komputer baru dikembangkan beberapa dekade yang lalu, media ini

memang sekarang sudah usang tetapi ini merupakan embrio dari penyimpanan basis data elektronik, misalnya kertas berlubang, kartu berlubang dan jenis lain yang sekarang sudah tidak digunakan lagi.

1) Pita kertas berlubang Adalah suatu pita kertas yang dilubangi secara khusus yang mewakili data yang telah dikonversikan atau dikodekan secara digital. Biasanya dalam satu baris terdiri dari 5-8 lubang yang masing-masing mewakili karakter masingmasing. 2) Kartu Berlubang Dengan ukuran yang sudah baku sekitar 3,25 x 8,375 inchi yang digunakan pada komputer generasi pertama dengan mainframe atau komputer bentuk mini yang dikembangkan sekitar 1940 -1960-an. Kartu berlubang ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan merekam data. Dengan mesin pembuat lubang yang telah dikonversikan karakter yang telah diketik oleh manusia ke dalam lubang-lubang yang telah disediakan dan diprogram secara khusus dengan kolom-kolom tertentu yang telah ditentukan pengisiannya. b. Media Magnetik Media ini dikembangkan setelah media yang pertama dianggap sudah "usang" dan tidak dapat lagi menjawab tantangan jaman drana dibutuhkan suatu media dengan kapasitas yang lebih tinggi juga dengan daya simpan yang lebih kuat. Pada dasarnya media penyimpanan ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain adalah: 1) Disk Magnetik Merupakan alat penyimpanan data yang terutama digunakan untuk jenis program aplikasi komputer yang memerlukan akses dengan cepat dan kapasitas

penyimpanan yang tinggi misalnya untuk program yang on-line. Disk magnetik ini intinya ada dua jenis yaitu yang permanen atau yang dinamakan hard disk dan yang dapat dipindahkan yang biasanya diletakkan pada drive di komputer. 2) Pita Magnetik Berupa gulungan plastik atau pita jenis tertentu yang dilapisi bahan tertentu yang dapat menghisap atau menarik magnet, dengan cara kerja seperti ini pertama kali dikembangkan dan digunakan untuk rekaman suara tetapi kemudian dikembangkan untuk perekaman data pada komputer yang dikenal dengan "tape backup". Sedangkan menurut bentuknya pita ini dapat berupa gulungan terbuka seperti rel, atau berbentuk catridge, atau berbentuk kaset. 3) Bentuk Kaset Bentuk ini baru dikembangkan sekitar tahun 197O-1980-an. Pada saat itu dikembangkan oleh perusahaan Amerika (IBM). Karena sifat kaset yang agak lemah dan kemampuan merekam data yang juga relatif rendah, maka jenis media ini hanya digunakan sebagai pilihan terutama untuk menyimpan data-data yang sifatnya kurang penting atau tambahan. c. Media Optik Untuk menemukan kembali informasi yang dibutuhkan, maka dengan penggunaan media ini dibutuhkan sinar laser agar data dapat terekam dan dapat dibaca. Dengan kapasitas penyimpanan data yang sangat besar maka dewasa ini ada kecenderungan untuk menyimpan data dengan media ini. Apalagi optik ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan data berupa teks, grafik dan gambar. Media optik ini prinsipnya dapat digolongkan menjadi beberapa jenis antara lain : 1) WORM (Write Once Read Many) Media ini hanya bisa ditulis sekali ditulis oleh menggunakan, data tersebut tidak dapat dihapus tetapi dapat dibaca secara berulang-ulang.

2) ROM (Read Only Memory) Dari jenis ini dalam aplikasi dikenal CD-ROM (Compact Disc Read Only Memory) yang merupakan bentuk memori yang telah diprogram sedemikian rupa agar tidak dapat dirubah isinya. Biasanya disimpan dalam bentuk cakram dengan diameter 12 cm berat 20 gram dan pembacaan dengan menggunakan sinar laser. Bentuk ini mempunyai kemampuan untuk menyimpan semua data baik berupa grafik, gambar, video dan suara dengan kapasitas penyimpanan sebanyak 270 ribu lembar atau halaman. Kemudian yang terbaru dikembangkan DVD-ROM (Disc Video Digital -Read /Only Memory) dengan ukuran 4,7 GBJ mampu memutar film dan suara selama 133 menit dengan kapasitas 7 kali CDROM. Pengelolaan Basis Data Elektronik Perpustakaan Dalam suatu perpustakaan baik sekolah/umum/khusus/perguruan tinggi/masjid, yang telah disediakan 1 unit komputer, perlu melakukan pengelolaan basis data ke komputer tersebut. Ada beberapa perangkat keras atau lunak yang dapat digunakan sebagai pengelolaan basis data awal; bahkan dapat dijalankan dengan disket. Pustakawan dituntut untuk selalu inovatif dan sedikit-demi sedikit harus mampu merubah orientasinya dari manual ke otomasi sekalipun anggaran belum ada. Yang penting pengetahuan tentang pengelolaan basis data perlu terus ditingkatkan. Hal ini didapati di beberapa perpustakaan yang sudah tersedia komputer, namun rata-rata disana hanya digunakan sebagai pengganti mesin ketik terutama kegiatan ketata-usahaan. Dari uraian tersebut di atas, diharapkan pustakawan harus memulai dengan membangun basis data elektronik meskipun dengan perangkat keras atau lunak yang terbatas kemampuannya. Ada beberapa perangkat lunak basis DOS yang dapat digunakan antara lain CDS/ISIS; dBase III Plus; Lotus 123. Dalam hal ini yang perlu diPerhatikan

adalah bagaimana membuat basis data elektronik perpustakaan dapat menghimpun sebuah deskripsi buku atau pengguna perpustakaan secara lengkap. Dalam konteks ini dinyatakan sebagai konsep deskripsi. Konsep deskripsi dan entri data disusun berdasarkan standar Anglo American Catalog Rules, 2nd ed (AACR2) Ada syarat-syarat minimal pembuatan ruas basis data buku yang harus dipenuhi dari apapun perangkat lunak yang digunakan seperti berikut ini a. Dapat dikembangkan b. Pembelian : DIP/SPP/DIK/DM c. Hadiah : Depdiknas/Telkom/PLN, dan lain-lain Ketiga contoh ruas/field dari sebuah berkas/record buku di atas disusun berdasarkan kebutuhan selain informasi tentang ketersediaan koleksi perpustakaan untuk pengguna, diperlukan juga sebagai pengawasan inventaris dari system perpustakaan. Sesuai fungsi perpustakaan adalah sebagai pusat belajar-mengajar; dokumen dan informasi; pendistribusian serta pelestarian. Fungsi-fungsi tersebut mewajibkan kepada perpustakaan untuk melakukan pengelolaan sebaik mungkin. Sehingga dalam rangka meningkatkan pengelolaan perpustakaan dari system manual menjadi otomasi perlu dilakukan 3 (tiga) tahap, yaitu : a. Pengelolaan basis data secara eletronik b. Penyediaan dana, untuk peningkatan pengetahuan SDM, penyediaan perangkat keras dan perangkat lunak; c. Implementasi dari system manual ke otomasi Oleh karena konteks tulisan ini hanya memfokuskan ke pada Manajemen basis data elektronik, maka 2 (dua) tahap berikut tidak akan diuraikan disini. Dalam tahap pertama, selain menerapkan konsep basis data elektronik yang perlu diperhatian adalah penetapan jumlah karakter dari nomor induk baru. Sebagaimana telah

kita ketahui bahwa otomasi perpustakaan memerlukan pencetakan label barcode buku dan kartu anggota perpustakaan. Dalam rangka menuju ke arah tersebut maka sebaiknya pada saat entri nomor induk telah didisain secara konsisten. Sebagai contoh : Ditetapkan sebanyak 10 digit untuk nomor induk buku. Untuk buku-buk yang berasal dari hadiah diberi identifikasi 0 dan pembelian dengan identifikasi 1, seperti berikut ini : Dalam pengentrian nomor induk seperti konsep tersebut di atas, adalah diperlakukan terhadap seluruh buku, artinya masing-masing buku mempunyai nomor induk meskipun ada kesamaan pengarang; judul dan penerbit tidak ada perkecualian.Jika suatu perpustakaan akan menerapkan kedua kegiatan secara bersamaan, yaitu membangun basis data elektronik dan pem-barcode-an pada koleksi bukunya seperti pedoman tersebut di atas. Yang perlu disediakan adalah perangkat lunak pencetakan barkode seperti Barcode 97 Barcode Unlimited, dan lain sebagainya. Dari beberapa pengalaman, tidak semua hasil cetakan barcode terbaca oleh "Scanner Barcode Reader", oleh karena itu untuk pengecekan apakah barcode yang telah kita cetak terbaca alat ini maka sebaiknya di perpustakaan yang bersangkutan telah tersedia alat Scanner Barcode Reader. Contoh cetakan barkode untuk membedakan asal buku hadiah atau pembelian, seperti tampilan di bawah ini : Buku asal dari hadiah :0400000001Buku asal dari pembelian : 0410000002Untuk penetapan struktur barcode ini tidak mutlak, tetapi jumlah digit (karakter) yang perlu dicermati. Ada dua pola penomoran induk buku, pertama menganut nomor yang berkelanjutan. Yang dimaksud disini nomor induk dimulai dari 0000001,0000002,0000003, ...dan seterusnya. Kedua menganut pemenggalan nomor induk, artinya setiap awal tahun nomor induk dimulai dari 0000001. Variabel pembedanya adalah tahunnya, sehingga tidak akan terjadi duplikasi nomor induk. 4. APLIKASI SISTEM BASIS DATA DI ORGANISASI/INSTANSI Pada suatu database yang diakses oleh banyak user, perlu diperhatikan data mana saja yang boleh diakses seorang pegawai, data mana yang tidak boleh diakses oleh seorang pegawai. Seperti yang dilihat pada gambar 4, setiap pegawai berhak melihat

history jabatannya masing-masing maupun milik pegawai lain, namun setiap pegawai (kecuali bagian penggajian) hanya boleh melihat data gaji miliknya sendiri.

Gambar 4. Pengaksesan history jabatan. Untuk memastikan data agar dapat diakses oleh banyak user pada banyak aplikasi maka perlu diperhatikan pemilihan database yang digunakan. Apabila ternyata database yang digunakan tidak mendukung management user, maka perlu disediakan entiti Hak Akses dan entiti Menu (gambar 5).

Gambar 5. Penambahan hak akses men Contoh kasus 2 memperlihatkan bahwa pemilihan database juga mempengaruhi desain database, antara lain adalah management user atau pemilihan tipe data, dimana tiap database menyediakan tipe data yang berbeda.

5. CONTOH MASALAH-MASALAH YANG PERLU BASIS DATA Contoh Kasus 1

Gambar 1 menunjukkan relasi kepala departemen antara entiti Pegawai dengan Departemen adalah 1 : 1 yang berarti satu orang pegawai hanya dapat mengepalai satu departemen dan satu departemen hanya boleh dikepalai oleh satu orang pegawai. Dilihat dari kenyataan yang terjadi, relasi tersebut adalah benar karena tidak mungkin pada satu waktu, ada lebih dari satu pegawai yang mengepalai suatu departemen dan begitu pula sebaliknya.

Gambar 1. Relasi entiti Pegawai dan entitiDepartemen Namun ternyata ketika terjadi pergantian kepala departemen, data kepala departemen yang lama sudah tidak dapat lagi diketahui. Dengan kata lain, database tidak menyediakan penyimpanan data masa lampau. Oleh karena itu, desain gambar 1 ditambahkan suatu entiti yang mencatat tanggal seorang pegawai menjabat suatu departemen, sehingga dapat ditelusuri siapa saja yang pernah menjabat menjadi kepala departemen suatu departemen (gambar 2).

Gambar 2. Penambahan entiti History Kepala Departemen. Apabila ruang lingkup ditambah dengan pencatatan setiap jabatan yang dipegang selama seorang pegawai, maka gambar 2 harus diubah lagi dengan memasukkan

informasi pilihan jabatan yang mungkin dijabat seorang pegawai selain kepala departemen. Sebagai seorang pegawai pasti mempunyai sebuah jabatan, sehingga dari entiti history jabatan dapat diketahui departemen yang saat itu menaunginya. Oleh karena itu, relasi antara entiti Pegawai dengan entiti Departemen dapat dihilangkan.

Gambar 3. Perubahan entiti History Jabatan Moss poin (d) dan Elmasri poin (a) menyatakan bahwa pembuatan model harus disesuaikan dengan fakta. Contoh kasus 1 memperlihatkan bahwa dalam melakukan desain perlu memastikan data apa saja yang dibutuhkan baik sekarang maupun yang akan datang dapat tersedia. Pada gambar 1 terdapat permasalahan yaitu tidak menyediakan penyimpanan data masa lampau. Kemudian yang kedua adalah apakah database dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan pertumbuhan user sebagaimana yang digambarkan pada gambar 3 yaitu bahwa jenis jabatan dapat semakin beragam, oleh karena itu dibuat sebuah entiti tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai