Anda di halaman 1dari 9

III HASIL KERJA PRAKTEK

3.1 Kegiatan Penambangan Adapun kegiatan penambangan yang dilakukan pada PT.Bintangdelapan Mineral adalah : 1. Pembersihan Lahan (Land Clearing) Pada tahapan ini lokasi yang akan direncanakan di tambang dibersihkan dari pepohonan dan semak belukar atau membongkar dan menyingkirkan batuanbatuan yang dapat menghalangi kegiatan penambangan selanjutnya. Tahap ini dilakukan guna mendapatkan lokasi kerja yang baik, alat yang digunakan pada tahap ini adalah Excavator BackHoe dan Bulldozer Komatsu DZR 65.

Gambar 3.1 Pembersihan lahan oleh Bulldozer Backhoe digunakan untuk menumbangkan pohon sehingga ada ruang bebas agar bulldozer dapat bergerak dengan leluasa diruang yang sudah dibuka oleh excavator tersebut. Bulldozer merupakan alat mekanis yang memiliki kemampuan mendorong atau menggusur tanah, semak, pohon, dsb. Bulldozer dilengkapi dengan blade yang di

20

gunakan untuk menggusur. Pada lokasi pengamatan, bulldozer digunakan sebagai alat perintisan lahan (pionering), sebagai alat stripping yaitu pengupasan top soil. 2. Pengupasan Tanah Pucuk (Striping Top Soil) Alat yang digunakan adalah Bulldozer Komatsu D85E Super Skider yang bekerja untuk mengupas lapisan tanah pucuk (Top Soil) sampai kedalaman 50-100 cm. Top soil hanya didorong ke area atau tempat yang tidak mengandung ore, yang nantinya akan dipakai untuk reklamasi, karena tanah pucuk masih banyak mengandung unsur hara yang masih bisa digunakan untuk penanaman pohon. 3. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup (Striping Of Overburden) Pengupasan lapisan tanah penutup sangat penting dilakukan untuk

mempermudah pekerjaan selanjutnya. Semakin cepat proses pengupasan lapisan tanah penutup, maka semakin cepat kegiatan penambangan bahan galian dilakukan. Pengupasan lapisan tanah penutup dilakukan dengan bertahap tergantung pada kemajuan tambang. Cara pengupasan yang direncanakan adalah dengan pola konvesional yaitu pengupasan tanah penutup dengan menggunakan peralatan mekanis. Untuk mempermudah proses pengupasan, maka dibuat tahapan-tahapan pengupasan.

Gambar 3.2 Pengupasan overburden

21

Untuk membongkar dan memuat lapisan tanah penutup digunakan excavator backhoe Volvo EC460 dan Komatsu PC400 dibantu dengan Komatsu PC200. Sedangkan untuk mengangkut Overburden menggunakan Articulated Dump Truck (ADT) Volvo A40E. Overburden diangkut ketempat yang sudah disiapkan sebelumnya (disposal) letak jaraknya maksimal 500 m dari front penambangan yang nantinya dipakai untuk proses reklamasi. Tumpukan tanah penutup diarea disposal diratakan dengan menggunakan bulldozer, jarak dorong ideal buldozzer dari 15 m sampai dengan 50 m. Selain meratakan tumpukan tanah penutup buldozzer juga berguna untuk perawatan jalan tambang pasca hujan yang menyebabkan jalan berlumpur dan licin sehingga susah untuk dilalui alat angkut. 4. Penggalian dan Pemuatan (Digging and Loading) Penggalian merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh alat gali untuk mengambil ore yang ada didalam tanah kemudian material tersebut dimuat ke dalam Dump Truck. Bijih nikel yang akan ditambang ditetapkan berdasarkan Cut Off Grade 1,6 %. Proses penggalian dilakukan oleh Backhoe Komatsu PC300 yang dibantu oleh Komatsu PC200. Kegunaan PC200 dalam penggalian dan pemuatan sebagai alat untuk clean up, selektif ore kemudian mengumpulkan dan mengumpan ore ke PC300. Kapasitas dari bucket Komatsu PC300 adalah 1,74 bcm. Sesudah proses penggalian, diambil sample ore untuk dibawa ke laboratorium agar dapat diketahui kadar dari ore tersebut. Jika kadar dari ore tersebut memenuhi cut off grade yang ditetapkan maka penggalian dapat dilanjutkan kembali hingga proses pemuatan. Kegiatan pemuatan merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan untuk memindahkan material yang telah dibongkar atau digali ke alat angkut dengan menggunakan alat muat (back hoe). Selain sebagai alat gali, fungsi back hoe juga sebagai alat muat yaitu dimana setelah proses penggalian yang dilakukan oleh back hoe, material langsung dimuat ke alat angkut. Dalam proses pemuatan terdapat beberapa type pemuatan diantaranya top level, double bench, top loading dan bottom loading. Namun, pemuatan yang dijumpai dilapangan adalah :

22

a) Top Loading Merupakan pemuatan material dimana letak alat gali muat berada di tempat yang letaknya relative lebih tinggi dari kedudukan alat angkut. Cara ini hanya dipakai pada alat muat Back Hoe. Selain itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menumpahkan material.

Gambar 3.3 Pemuatan dengan cara top loading b) Bottom Loading Merupakan type pemuatan dimana ketinggian atau kedudukan alat gali muat dan truk jungkit sejajar.

Gambar 3.4 Pemuatan bottom loading 23

5. Pengangkutan (Hauling) Pengangkutan ore dilakukan oleh Dump Truck Hino FM260 yang mengangkut dari front penambangan ke stock pile yang jaraknya 27 km. Pada proses pengangkutan hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi jalan angkut.

Gambar 3.5 Pengangkutan ore ke stock pile Untuk memperlancar kegiatan dan mencapai target produksi yang

direncanakan, salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat jalan tambang sebagai sarana transportasi untuk menunjang kegiatan pengangkutan. Pada tahap pembuatan jalan tambang, disesuaikan dengan kedaan topografi daerah penambangan. Alat mekanis yang digunakan untuk pembuatan jalan tambang adalah Bulldozer D85E-Super Skider.

Gambar 3.6 Pembuatan jalan untuk hauling overburden 24

Selain digunakan untuk perintisan jalan tambang alat ini juga untuk perawatan jalan angkut. Seperti pada saat hujan, jalan akan berlumpur sehingga jika dilalui dump truck akan menyebabkan ban truck slip dan lama-kelamaan kondisi jalan akan semakin buruk karena tidak rata dan licin, maka perlu dilakukan perawatan dan perataan jalan. Selain itu, ada juga alat mekanis lain yang digunakan sebagai alat perawatan jalan untuk jalan hauling ore yaitu Motor Grader Komatsu GD 511A untuk meratakan jalan, Compactor Komatsu BW 211-40 untuk penghalusan dan pemadatan jalan dan Wheel Loader Komatsu A380 yang berfungsi untuk mengangkut batuan-batuan kecil yang menghalangi jalan.

Gambar 3.7 Pembuatan jalan untuk hauling ore

Gambar 3.8 Wheel Loader 25

3.2 Sistem Penambangan pada PT.Bintangdelapan Mineral Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT.Bintangdelapan Mineral adalah dengan menggunakan sistem tambang terbuka. Tambang terbuka adalah suatu sistem penambangan yang segala kegiatan dan aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar. Adapun Keuntungan dari tambang terbuka antara lain : Ongkos penambangan endapan mineral/bijh lebih murah karena tidak perlu adanya penyanggaan, ventilasi dan penerangan. Kondisi kerjanya baik, karena berhubungan langsung dengan udara luar dan sinar matahari. Penggunaan alat-alat mekanis dengan ukuran besar dapat lebih leluasa, sehingga produksi bisa lebih besar. Perolehan tambang (mining recovery) lebih besar, karena batas endapan dapat dilihat dengan jelas. Relatif lebih aman, Pengawasan dan pengamatan mutu bijih (grade control) lebih mudah.

Kerugian dari tambang terbuka antara lain : Para pekerja langsung dipengaruhi oleh keadaan cuaca, dimana hujan yang lebat atau suhu yang tinggi mengakibatkan efisiensi kerja menurun, sehingga hasil kerja juga menurun. Kedalaman penggalian terbatas, karena semakin dalam penggalian akan

semakin banyak tanah penutup (overburden) yang harus digali sehingga mempengaruhi Striping Ratio. Timbul masalah dalam mencari tempat pembuangan tanah yang jumlahnya cukup banyak. Pencemaran lingkungan hidup relatif lebih besar.

26

Adapun metode tambang terbuka yang digunakan pada PT.Bintangdelapan Mineral adalah, 1) Metode open pit Suatu metoda penambangan untuk endapan bahan galian dengan cara memindahkan tanah penutupnya dan menggali bahan galian tersebut sehingga menimbulkan pit atau sumur terbuka atau dalam arti lain tanah penutup dikupas dan dipindahkan ke suatu daerah pembuangan yang tidak ada endapan dibawahnya yang nantinya akan dipakai untuk proses reklamasi. 2) Metode open cast Merupakan bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada lereng bukit. Dengan demikian medan kerja digali dari arah bawah ke atas atau sebaliknya (side hill type). Bentuk tambang dapat pula melingkari bukit atau undakan, hal tersebut tergantung dari letak endapan penambangan yang diinginkan. Tetapi, tanah penutup tidak dibuang ke daerah pembuangan, tetapi dibuang ke daerah bekas tambang sehingga mempermudah proses reklamasi.

27

3.3 Proses Reklamasi pada PT.Bintangdelapan Mineral Reklamasi adalah upaya pengembalian daya dukung lahan sesuai dengan peruntukannya. PT.Bintangdelapan Mineral melakukan reklamasi dengan cara melakukan penimbunan di Pit bekas penambangan. Proses penimbunan dilakukan secara bertahap, penimbunan awalnya menggunakan tanah penutup yang sebelumnya sudah disiapkan dari awal penambangan kemudian lapisan atas menggunakan top soil yang ketebalannya dari 50 cm 100 cm sama halnya pada saat pengupasannya. Kemudian pada akhirnya dilakukan penanaman pohon agar lahan kembali seperti fungsinya.

Gambar 3.9 Area Reklamasi

28

Anda mungkin juga menyukai