Bed Side Teaching
Bed Side Teaching
IDENTITAS PASIEN
PROBLEM
Anamnesis Keluhan Utama Mata kiri penglihatan kabur RPS Os mengeluh sejak 1 tahun penglihatannya semakin kabur dan bruwet, tiga bulan yang lalu didiagnosa dokter katarak, mata kanan dilakukan operasi katarak, dan diminta 3 bulan setelah operasi pertama melakukan operasi untuk mata yang kiri karena tidak bisa melihat.
RPD
Sebelumnya pernah didiagnosis katarak Riwayat Hipertensi (+) Riwayat DM disangkal Alergi obat disangkal
RPK
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa Riwayat Hipertensi dan DM di keluarga disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos mentis, sedang Status Gizi : Cukup Vital Sign :
Nadi : 72 kali/menit Tekanan Darah : 130/70 mmHg Suhu : 36 C RR : 20 kali/menit
OD
OS
Pemeriksaan Konjunctiva Bulbi Hiperemis Bengkak Sekret Kotoran lengket Konjunctiva injeksi Kornea Bening , transparan Sikatrik Infiltrat Arkus senilis Iris Warna Sikatrik Neovaskularisasi Pupil Bentuk Ukuran Reflek pupil Lensa Warna Iris Shadow (+) (-) (-) (-) (-) (+) (-) (-) (+)
OS
HIPOTESIS
MEKANISME
Patofisiologi terjadinya katarak senilis cukup rumit dan belum sepenuhnya dipahami. Namun kemungkinan, patogenesis penyakit ini melibatkan banyak faktor. Semakin bertambah usia lensa, maka akan semakin tebal dan berat sementara daya akomodasinya semakin melemah. Ketika lapisan kortikal bertambah dalam pola yang konsentris, nukleus sentral tertekan dan mengeras, disebut nuklear sklerosis.
Ada banyak mekanisme yang memberi kontribusi dalam progresifitas kekeruhan lensa. Epitel lensa berubah seiring bertambahnya usia, terutama dalam hal penurunan densitas (kepadatan) sel epitelial dan penyimpangan diferensiasi sel serat lensa (lens fiber cells). Walaupun epitel lensa yang mengalami katarak menunjukkan angka kematian apoptotik yang rendah, akumulasi akumulasi dari serpihanserpihan kecil epitelial dapat menyebabkan gangguan pembentukan serat lensa dan homeostasis dan akhirnya mengakibatkan hilangnya kejernihan lensa.
Lebih jauh lagi, dengan bertambahnya usia lensa, penurunan rasio air dan mungkin metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat memasuki sel pada nukleus lensa melalui epitelium dan korteks yang terjadi dengan penurunan transport air, nutrien dan antioksidan. Kemudian, kerusakan oksidatif pada lensa akibat pertambahan usia mengarahkan pada terjadinya katarak senilis.
Mekanisme lainnya yang terlibat adalah konversi sitoplasmik lensa dengan berat molekul rendah yang larut air menjadi agregat berat molekul tinggi larut air, fase tak larut air dan matriks protein membran tak larut air. Hasil perubahan protein menyebabkan fluktuasi yang tiba-tiba pada indeks refraksi lensa, menyebarkan jaras-jaras cahaya dan menurunkan kejernihan. Area lain yang sedang diteliti meliputi peran dari nutrisi pada perkembangan katarak secara khusus keterlibatan dari glukosa dan mineral serta vitamin.
MORE INFO
(4,5 10) 103 /L (4 5) 106 /L (12 16) g/dL (38 47) % (150 450) 103 /L : 101,9 (85 100) fl : 31,7 (28 31) pg : 31,1 (30 35) d/dL : 23 (2 5) : 330 (3 5) : 103 ( < 144) : 73 (10 50) : 2,6 (<1,1) :O : 9,5 : 4,28 : 13,6 : 43,6 : 205
PROBLEM SOLVING
Decision Making
OS
tidak bisa melihat Berkabut (+) Riwayat Katarak Riwayat Hipertensi Usia > 50 tahun Seluruh lensa OS keruh Shadow test (-) pada OS
Diagnosis
Threatment
Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. 1. Pengangkatan lensa Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa: A.) ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) atau EKEK Lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi). Termasuk kedalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular, kemungkinan akan dilakukan bedah gloukoma, mata dengan presdiposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul
B.) ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction) atau EKIK: ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. lensa beserta kapsulnya dikeluarkan dengan memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.
Katarak Matur
LEARNING ISSUES
Definisi katarak senilis Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Penyebab nya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun banyak kasus katarak senilis yang ditemukan berkaitan dengan faktor keturunan, maka riwayat penyakit keluarga perlu di tanyakan. Sampai saat ini katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling banyak ditemukan, sampai 90% dari seluruh kasus katarak.
Menebal dan kurang elastis Mulai mengalami presbiopi Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur Terlihat bahan granular Epitel (Makin Tipis) Sel epitel (Germinatif) pada ekuator bertambah besar dan berat Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata Serat Lensa Lebih ireguler Terdapat kerusakan serat sel pada bagian korteks Brown Sclerotic Nucleus (Perubahan protein nukleus akibat paparan sinae ultraviolet) Korteks tidak berwarna :
Kadar Asam Askorbat tinggi dan menghalangi foto oksidasi Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda
Dikenal 3 bentuk Katarak Senilis berdasarkan lokasi : Katarak Nuklear (Katarak Brunesen/Nigra)
Inti lensa dewasa bertambah besar dan menjadi sklerotik Inti lensa berubah menjadi putih kekuningancoklatkehitaman Ditemukan pada katarak pada pasien DM atau Miopia Tinggi Penderita sulit membedakan warna, terutama biru
Katarak Kortikal bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari.
Terjadi penyerapan air lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi (akibat perubahan indeks refraksi lensa) Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruji menuju korteks anterior dan posterior Seolah-olah pasien dapat melihat dekat dengan lebih baik merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa Menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun Seringkali sulit dibedakan dengan Katarak KomplikataBanyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma
Katarak Matur
Kekeruhan pada seluruh lensa Kekeruhan akibat deposisi ion Ca menyeluruh Proses degeneratif berlanjutkeluar cairan lensaukuran lensa kembali normal Bilik mata depan berukuran normal kembali Bayangan iris (-) Bentuk katarak yang mengalami degenerasi lanjutmenjadi keras/lembek dan mencair Lensa berdegenerasi keluar dari kapsul lensa lensa mengecil, berwarna kuning, dan kering Terdapat gambaran kantong susu diserati dengan nukleus yang terbenam di dalam lensa Katarak Morgagni Lensa kecil dapat menyebabkan Uveitis Fakotoksik atau Glaukoma Fakolitik
Katarak Hipermatur
Fakoemulsifikasi
Untuk mencegah astigmatisme pasca bedah EKE, maka luka dapat diperkecil dengan tindakan bedah fakoemulsifikasi. Pada tindakan ini lensa yang katarak di fragmentasi dan diaspirasi. Tindakan operasi katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi memiliki banyak keunggulan diantaranya :
Luka operasi sangat pendek(3 ml). Dengan alat fako seluruh lensa dapat dihancurkan dan kemudian disedot/dihisap keluar. Penggunaan lensa tanam hanya cukup ditutup dengan 1 atau 2 jahitan, atau pada kondisi tertentu tidak memerlukan jahitan sama sekali. Masa penyembuhan lebih singkat.
Hilangnya vitreous, jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi, maka gel vitreous mauk kedalam bilik anterior yang merupakan resiko terjadinya glaukoma atau traksi pada retina. Prolaps iris Endoftalmitis Astigmatisme pascaoperasi.
insipien
imatur
matur
hipermatur
Ringan N
Seluruh N
Masif Berkurang (air+masa lensa keluar) Tremulan Dalam Terbuka Pseudopos Uveitis+Glauk oma
Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Shadow test penyulit
N N N Negatif -
N N N Negatif -
PROGNOSIS
Quo ad visam : dubia at malam Quo ad sanam : dubia at malam Quo ad vitam : dubia at bonam Quo ad cosmeticum : dubia at malam
Daftar Pustaka
Ilyas,Sidharta. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hlm : 128-136. James, Bruce, et al. 2006 . Lecture Notes Oftalmologi, 9th eds. Jakarta : Erlangga. Hlm : 76-79. Johns, K.J, et al. 1997. Lens and Cataract. 11th section. New York : American Academy of Ophtalmology. Ocampo, VVD.2009. Senile Cataract. Diunduh di http://www.emedicine.com/ tanggal 1 April 2010