Anda di halaman 1dari 29

BST : KATARAK MATUR

Teguh Julfikar Amir Hamzah / 20050310148

IDENTITAS PASIEN

Nama Umur Jenis Kelamin Alamat No. RM

: Ny. W : 83 tahun : Perempuan : Kutowinangun Tingkir : 09-10-15-07-23

PROBLEM

Anamnesis Keluhan Utama Mata kiri penglihatan kabur RPS Os mengeluh sejak 1 tahun penglihatannya semakin kabur dan bruwet, tiga bulan yang lalu didiagnosa dokter katarak, mata kanan dilakukan operasi katarak, dan diminta 3 bulan setelah operasi pertama melakukan operasi untuk mata yang kiri karena tidak bisa melihat.

RPD
Sebelumnya pernah didiagnosis katarak Riwayat Hipertensi (+) Riwayat DM disangkal Alergi obat disangkal

RPK
Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa Riwayat Hipertensi dan DM di keluarga disangkal

Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum : Compos mentis, sedang Status Gizi : Cukup Vital Sign :
Nadi : 72 kali/menit Tekanan Darah : 130/70 mmHg Suhu : 36 C RR : 20 kali/menit

Pemeriksaan Sekitar Mata Supercilia Rontok Cilia Rontok Jamur Trikiasis


Kelopak mata (palpebra sup& inf) Benjolan Sikatrik Hiperemis Gerakan Konjuntiva Palpebra Hiperemis Bengkak Sekret Gerakan

OD

OS

(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) normal

(-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) normal

(+) (-) (-) normal

(-) (-) (-) normal

Pemeriksaan Konjunctiva Bulbi Hiperemis Bengkak Sekret Kotoran lengket Konjunctiva injeksi Kornea Bening , transparan Sikatrik Infiltrat Arkus senilis Iris Warna Sikatrik Neovaskularisasi Pupil Bentuk Ukuran Reflek pupil Lensa Warna Iris Shadow (+) (-) (-) (-) (-) (+) (-) (-) (+)

OD (-) (-) (-) (-) (-) (+) (-) (-) (+)

OS

Coklat kehitaman (-) (-) Bulat Isokor (+) Bening (+)

Coklat kehitaman (-) (-) Bulat Isokor (+) Keruh (-)

HIPOTESIS

Diagnosa kerja: Katarak Senilis Matur Oculus Sinistra Differential Diagnosis:


Katarak Senilis Matur Katarak Senilis Insipien Katarak Senilis Imatur

MEKANISME

Penyebab terjadinya kekeruhan lensa ini dapat :


Primer, berdasarkan gangguan perkembangan dan metabolisme dasar lensa. Sekunder, akibat tindakan pembedahan lensa. Komplikasi penyakit lokal ataupun umum.

Patofisiologi terjadinya katarak senilis cukup rumit dan belum sepenuhnya dipahami. Namun kemungkinan, patogenesis penyakit ini melibatkan banyak faktor. Semakin bertambah usia lensa, maka akan semakin tebal dan berat sementara daya akomodasinya semakin melemah. Ketika lapisan kortikal bertambah dalam pola yang konsentris, nukleus sentral tertekan dan mengeras, disebut nuklear sklerosis.

Ada banyak mekanisme yang memberi kontribusi dalam progresifitas kekeruhan lensa. Epitel lensa berubah seiring bertambahnya usia, terutama dalam hal penurunan densitas (kepadatan) sel epitelial dan penyimpangan diferensiasi sel serat lensa (lens fiber cells). Walaupun epitel lensa yang mengalami katarak menunjukkan angka kematian apoptotik yang rendah, akumulasi akumulasi dari serpihanserpihan kecil epitelial dapat menyebabkan gangguan pembentukan serat lensa dan homeostasis dan akhirnya mengakibatkan hilangnya kejernihan lensa.

Lebih jauh lagi, dengan bertambahnya usia lensa, penurunan rasio air dan mungkin metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat memasuki sel pada nukleus lensa melalui epitelium dan korteks yang terjadi dengan penurunan transport air, nutrien dan antioksidan. Kemudian, kerusakan oksidatif pada lensa akibat pertambahan usia mengarahkan pada terjadinya katarak senilis.

Mekanisme lainnya yang terlibat adalah konversi sitoplasmik lensa dengan berat molekul rendah yang larut air menjadi agregat berat molekul tinggi larut air, fase tak larut air dan matriks protein membran tak larut air. Hasil perubahan protein menyebabkan fluktuasi yang tiba-tiba pada indeks refraksi lensa, menyebarkan jaras-jaras cahaya dan menurunkan kejernihan. Area lain yang sedang diteliti meliputi peran dari nutrisi pada perkembangan katarak secara khusus keterlibatan dari glukosa dan mineral serta vitamin.

MORE INFO

AL AE Hb Ht At MCV MCH MCHC BT CT GDS Ureum Kreatinin Gol.Darah

(4,5 10) 103 /L (4 5) 106 /L (12 16) g/dL (38 47) % (150 450) 103 /L : 101,9 (85 100) fl : 31,7 (28 31) pg : 31,1 (30 35) d/dL : 23 (2 5) : 330 (3 5) : 103 ( < 144) : 73 (10 50) : 2,6 (<1,1) :O : 9,5 : 4,28 : 13,6 : 43,6 : 205

PROBLEM SOLVING

Decision Making
OS

tidak bisa melihat Berkabut (+) Riwayat Katarak Riwayat Hipertensi Usia > 50 tahun Seluruh lensa OS keruh Shadow test (-) pada OS

Diagnosis

Katarak Senilis Matur Oculus Sinistra

Threatment

Pembedahan katarak terdiri dari pengangkatan lensa dan menggantinya dengan lensa buatan. 1. Pengangkatan lensa Ada 2 macam pembedahan yang bisa digunakan untuk mengangkat lensa: A.) ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction) atau EKEK Lensa diangkat dengan meninggalkan kapsulnya. Untuk memperlunak lensa sehingga mempermudah pengambilan lensa melalui sayatan yang kecil, digunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (fakoemulsifikasi). Termasuk kedalam golongan ini ekstraksi linear, aspirasi dan irigasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama keratoplasti, implantasi lensa intra okular, kemungkinan akan dilakukan bedah gloukoma, mata dengan presdiposisi untuk terjadinya prolaps badan kaca, sebelumnya mata mengalami ablasi retina, mata dengan sitoid makular edema, pasca bedah ablasi, untuk mencegah penyulit pada saat melakukan pembedahan katarak seperti prolaps badan kaca. Penyulit yang dapat timbul

B.) ICCE (Intra Capsular Cataract Extraction) atau EKIK: ekstraksi jenis ini merupakan tindakan bedah yang umum dilakukan pada katarak senil. lensa beserta kapsulnya dikeluarkan dengan memutus zonula Zinn yang telah mengalami degenerasi. Pada saat ini pembedahan intrakapsuler sudah jarang dilakukan.

Katarak Matur

LEARNING ISSUES
Definisi katarak senilis Semua kekeruhan lensa yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Penyebab nya sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun banyak kasus katarak senilis yang ditemukan berkaitan dengan faktor keturunan, maka riwayat penyakit keluarga perlu di tanyakan. Sampai saat ini katarak senilis merupakan jenis katarak yang paling banyak ditemukan, sampai 90% dari seluruh kasus katarak.

Perubahan lensa pada usia lanjut : Kapsul

Menebal dan kurang elastis Mulai mengalami presbiopi Bentuk lamel kapsul berkurang atau kabur Terlihat bahan granular Epitel (Makin Tipis) Sel epitel (Germinatif) pada ekuator bertambah besar dan berat Bengkak dan vakuolisasi mitokondria yang nyata Serat Lensa Lebih ireguler Terdapat kerusakan serat sel pada bagian korteks Brown Sclerotic Nucleus (Perubahan protein nukleus akibat paparan sinae ultraviolet) Korteks tidak berwarna :

Kadar Asam Askorbat tinggi dan menghalangi foto oksidasi Sinar tidak banyak mengubah protein pada serat muda

Dikenal 3 bentuk Katarak Senilis berdasarkan lokasi : Katarak Nuklear (Katarak Brunesen/Nigra)

Inti lensa dewasa bertambah besar dan menjadi sklerotik Inti lensa berubah menjadi putih kekuningancoklatkehitaman Ditemukan pada katarak pada pasien DM atau Miopia Tinggi Penderita sulit membedakan warna, terutama biru

Katarak Kortikal bila serat-serat lensa menjadi keruh, dapat menyebabkan silau terutama bila menyetir pada malam hari.

Terjadi penyerapan air lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi (akibat perubahan indeks refraksi lensa) Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruji menuju korteks anterior dan posterior Seolah-olah pasien dapat melihat dekat dengan lebih baik merupakan terjadinya kekeruhan di sisi belakang lensa Menyebabkan silau, pandangan kabur pada kondisi cahaya terang, serta pandangan baca menurun Seringkali sulit dibedakan dengan Katarak KomplikataBanyak ditemukan pada pasein diabetes, pasca radiasi, dan trauma

Katarak Posterior Subcapsular


Katarak Senilis berdasarkan Stadium :


Katarak Insipien Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk gerigi menuju korteks anterior dan posterior (Katarak Kortikal) Vakuola mulai tampak pada korteks Terbentuk kekeruhan pada celah antara serat lensa dan korteks, yang berisi jaringan Degeneratif (Benda Morgagni) Muncul Poliopia, akibat indeks refraksi yang tidak sama pada semua lensa Uji bayangan Iris (-) Katarak Intumesen Kekeruhan lensa yang ditandai dengan pembengkakan lensa Iris terdorong sehingga bilik mata menjadi dangkal Dapat menyulitkan Penyakit Glaukoma Terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan Miopia Lentikuler (akibat hidrasi korteks lensa mencembung, daya biasnya bertambah) Katarak Imatur Kekeruhan mengenai sebagian lensa (belum mengenai seluruh lapis lensa) Volume lensa bertambah, akibat tekanan osmotik lensa

Katarak Matur

Kekeruhan pada seluruh lensa Kekeruhan akibat deposisi ion Ca menyeluruh Proses degeneratif berlanjutkeluar cairan lensaukuran lensa kembali normal Bilik mata depan berukuran normal kembali Bayangan iris (-) Bentuk katarak yang mengalami degenerasi lanjutmenjadi keras/lembek dan mencair Lensa berdegenerasi keluar dari kapsul lensa lensa mengecil, berwarna kuning, dan kering Terdapat gambaran kantong susu diserati dengan nukleus yang terbenam di dalam lensa Katarak Morgagni Lensa kecil dapat menyebabkan Uveitis Fakotoksik atau Glaukoma Fakolitik

Katarak Hipermatur

Fakoemulsifikasi

Untuk mencegah astigmatisme pasca bedah EKE, maka luka dapat diperkecil dengan tindakan bedah fakoemulsifikasi. Pada tindakan ini lensa yang katarak di fragmentasi dan diaspirasi. Tindakan operasi katarak dengan Teknik Fakoemulsifikasi memiliki banyak keunggulan diantaranya :
Luka operasi sangat pendek(3 ml). Dengan alat fako seluruh lensa dapat dihancurkan dan kemudian disedot/dihisap keluar. Penggunaan lensa tanam hanya cukup ditutup dengan 1 atau 2 jahitan, atau pada kondisi tertentu tidak memerlukan jahitan sama sekali. Masa penyembuhan lebih singkat.

Komplikasi Pasca Operasi

Hilangnya vitreous, jika kapsul posterior mengalami kerusakan selama operasi, maka gel vitreous mauk kedalam bilik anterior yang merupakan resiko terjadinya glaukoma atau traksi pada retina. Prolaps iris Endoftalmitis Astigmatisme pascaoperasi.

Stadium Katarak senilis Kekeruhan Cairan lensa

insipien

imatur

matur

hipermatur

Ringan N

Sebagian Bertambah (air masuk) Terdorong Dangkal Sempit Positif Glaukoma

Seluruh N

Masif Berkurang (air+masa lensa keluar) Tremulan Dalam Terbuka Pseudopos Uveitis+Glauk oma

Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Shadow test penyulit

N N N Negatif -

N N N Negatif -

PROGNOSIS

Quo ad visam : dubia at malam Quo ad sanam : dubia at malam Quo ad vitam : dubia at bonam Quo ad cosmeticum : dubia at malam

Daftar Pustaka

Ilyas,Sidharta. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, hlm : 128-136. James, Bruce, et al. 2006 . Lecture Notes Oftalmologi, 9th eds. Jakarta : Erlangga. Hlm : 76-79. Johns, K.J, et al. 1997. Lens and Cataract. 11th section. New York : American Academy of Ophtalmology. Ocampo, VVD.2009. Senile Cataract. Diunduh di http://www.emedicine.com/ tanggal 1 April 2010

Anda mungkin juga menyukai