Anda di halaman 1dari 2

NAMA : MOCH. DJOEHAR A.

NIM : 115020207113012

Implementasi Kaizen di Yamaha yang Berhasil Meningkatkan Output Hingga 2x Lipat

Yamaha melakukan implementasi kaizen pada pabriknya dengan berlatar belakang bahwa perusahaan-perusahaan industri alat musik di didunia sedang gencar-gencarnya melakukan improvement untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya agar dapat meningkatkan daya saing mereka dalam memenuhi permintaan pasar. Bagi perusahaan Yamaha, mereka hanya mempunyai 3 pabrik pusat yang terletak di 3 negara yang berbeda yaitu Jepang, Cina, dan Indonesia. Pabrik tersebut termasuk rantai penting dalam perusahaan Yamaha karena secara global hampir 95% output nya menjadi komoditi ekspor dam hanya 5% saja yang dijual didalam pasar domestik sehingga tuntutan untuk melakukan improvement menjadi sangat besar. Yamaha memilih strategi kaizen dengan cara mendatangkan tenaga ahli dari Jepang untuk melakukan pelatihan pada karyawan lokal dan juga dengan memberangkatkan karyawan-karyawan dari Indonesia secara berkala ke Jepang untuk mendapatkan materi pelatihan kaizen dengan harapan implementasi pendekatan kaizen ini melekat secara cultural dan bisa menjadi kebiasaan dari karyawan-karyawan tersebut karena dipengaruhi oleh intensivitas pelatihan yang akhirnya berdampak positif pada perusahaan. Secara implementasi Kaizen di lapangan, Yamaha membuat program yang disebut Industrial Enginering Expert dengan cara membentuk beberapa tim untuk menginternalisasi dan mempraktekkan Kaizen pada karyawannya selama seminggu penuh dalam sebulan di production floor. Dalam seminggu itu, karyawan dilatih untuk mengudentifikasikan masalah, menganalisis masalahm melaksanakannya, mencoba tindakan baru, hingga mencoba menetapkan standart dan prosedur baru.Selain itu, Yamaha juga membentuk suatu divisi/unit untuk mempromosikan dan mengurusi Kaizen sebagai pendamping di lapangan bagi

para pekerja untuk mengimplementasikan konsep-konsep KAIZEN dalam pekerjaan sehari-hari. Sebagai penyempurnaannya, YAMAHA juga membekali karyawannya dengan program TWI yang mengajarkan prinsip dasar KAIZEN seperti bagaimana melakukan teknik eliminate, combine, simplify dalam proses produksi agar meraih efesiensi atau menurunkan lead time dan stok barang. Karyawannya pun diperbolehkan untuk melakukan Trial and Error untuk menemukan perbaikan sehingga apabila ditemukan masalah, bias langsung disempurnakan dengan sendirinya pada dasarnya, karyawan diberi kebebasan untuk mempelajari bagaimana pengimplementasian KAIZEN dalam pekerjaannya. Cara YAMAHA mengukur apakah KAIZEN itu efektif diimplementasikan atau tidak adalah dengan melihat realisasi kapasitas produksinya. Terbukti terjadi peningkatan output hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kapasitas biasanya. KAIZEN juga membuat produktivitas SDM meningkat dan stok barang di pabrik berkurang.Level keterampilan serta kecepatan kerja karyawan pun

meningkat.Efesiensi produksi juga meningkat.Contohnya : 1. Rangkaian proses produksi pada Final Assembly yang harus dilewati hanya setengahnya. Dalam penggunaan tempatpun yang dulunya 100 M sekarang hanya 20 M 2. Pekerjaan Wood working yang awalnya terbagi menjadi beberapa lini sekarang dapat dijadikan 1 line produksi sehingga bias membuang banyak proses atau tahapan 3. Jig and Mould dapat digabungkan dan disederhanakan Jig Process. Kunci Keberhasilan Kaizen di Yamaha Leadership: inisiatif CEO untuk implementasi kaizen Fokus: memilih bagian produksi Benchmarking: belajar ke perusahaan yang sudah lebih maju level kaizen-nya Agen Perubahan: membentuk unit kerja khusus untuk mempromosikan kaizen Otoritas: karyawan bebas berekspresi dalam melakukan langkah perbaikan Kontinuitas: dijalankan terus-menerus, konsisten dan selalu dievalusasi

Anda mungkin juga menyukai