Anda di halaman 1dari 24

Kasus 1 (Kehamilan) Seorang wanita berusia 15 tahun dimana dia hamil 6 bulan tidak bersuami dan dia sekolah

menengah umum. Dia berniat untuk melanjutkan sekolah setelah melahirkan bayinya. Dia mempunyai kebiasaan merokok untuk menghindari masalah yang dia hadapi dan minum air kelapa muda setiap pagi yang dianjurkan oleh ibunya. Kebiasaan lainnya adalah membawa sapu lidi kemanapun ia pergi juga menggunakan panglay. Dia tinggal bersama ibu dan keempat adiknya yang masih kecil-kecil. Ibunya adalah seorang pekerja dan mengatakan kepada anaknya yang sedang hamil bahwa dia boleh tetap tinggal dirumah tapi dia harus mengikuti perintah ibunya dan megasuh adik-adiknya. Klien rajin datang ke puskesmas ditemani ibunya untuk melakukan kontrol. Klien mengeluh BAK menjadi sering, kaki sedikit bengkak dan keram dimalam hari. Hasil pemeriksaan fisik kesadaran composmentis, BB : 72 kg, TB : 155 cm, TD 90/60mmHg, Nadi 78, RR 20x/menit, suhu 36,5, cloasma graviarum (+), colostrum (-), abdomen tidak simetris, nampak linea nigra dan striae gravidarum, hasil pemeriksaan leopold : presentasi terendah teraba bulat lunak, TFU 1 jari diatas pusat, PUKI, DJJ 140x/menit, daerah tungkai edema (++), howman sign (-), varices (--), refleks hammer (++). TEORI KEHAMILAN NORMAL 1. PENGERTIAN Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung kurang lebih 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996). Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Dalam kehamilan dapat terjadi banyak gestasi (misalnya, dalam kasus kembar, atau triplet). Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua

15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke28 hingga 40)

Proses Kehamilan Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang terjadi dua minggu setelahnya. 1. Pembuahan, Implantasi dan Perkembangan Plasenta Pembuahan (Konsepsi) adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin). Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi). Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim, yaitu pada tempatnya tertanam. Blastosis biasanya tertanam di dekat puncak rahim, pada bagian depan maupun dinding belakang. Dinding blastosis memiliki ketebalan 1 lapis sel, kecuali pada daerah tertentu terdiri dari 3-4 sel. Sel-sel di bagian dalam pada dinding blastosis yang tebal akan berkembang menjadi embrio, sedangkan sel-sel di bagian luar tertanam pada dinding rahim dan membentuk plasenta (ari-ari). Plasenta menghasilkan hormon untuk membantu memelihara kehamilan dan memungkin perputaran oksigen, zat gizi serta limbah antara ibu dan

janin. Implantasi mulai terjadi pada hari ke 5-8 setelah pembuahan dan selesai pada hari ke 9-10. Dinding blastosis merupakan lapisan luar dari selaput yang membungkus embrio (korion). Lapisan dalam (amnion) mulai dibuat pada hari ke 10-12 dan membentuk kantung amnion. Kantung amnion berisi cairan jernih (cairan amnion) dan akan mengembang untuk membungkus embrio yang sedang tumbuh, yang mengapung di dalamnya. Pembentukan plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai 500 gram. 2. Perkembangan embrio Embrio pertama kali dapat dikenali di dalam blastosis sekitar 10 hari setelah pembuahan. Kemudian mulai terjadi pembentukan daerah yang akan menjadi otak dan medulla spinalis, sedangkan jantung dan pembuluh darah mulai dibentuk pada hari ke 16- 17. Jantung mulai memompa cairan melalui pembuluh darah pada hari ke 20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang pertama. Selanjutnya, pembuluh darah terus berkembang di seluruh embrio dan plasenta. Pada awalnya, perkembangan embrio terjadi dibawah lapisan rahim pada salah satu sisi rongga rahim, tetapi pada minggu ke 12, janin (istilah yang digunakan setelah usia kehamilan mencapai 8 minggu) telah mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga lapisan pada kedua sisi rahim bertemu (karena janin telah memenuhi seluruh rahim).

3. TANDA-TANDA KEHAMILAN

1. Tanda kehamilan tidak pasti a. Amenorea (tidak dapat haid). Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi. b. Nausea (enek) dan emesis (muntah). Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak elalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness c. Mengidam (ingin makanan khusus/tertentu). Mengidam sering terjadi pada bulanbulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d. Pingsan. Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulanbulan pertama kehamilan. Hilang sesudah kehamilan 16 minggu. e. Anoreksia (Tidak ada selera makan). Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. f. Sering kencing terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin. g. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid. h. Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu ke atas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai chloasma gravidarum. Areola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea griea).pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit. i. Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae, sering terjadi pada triwulan pertama. j. Varises. Sering dijumpai padaa triwulan terakhir pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genitalia eksterna, fosa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu, timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda ( Wiknjosastro, 2005). 2. Tanda pasti kehamilan a. Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin. b. Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin(BJJ). Dengan stetoskop laennec BJJ terdengar pada kehamilan pada kehamilan 18-20 minggu. Dengan alat doppler BJJ terdengar pada kehamilan 12 minggu. c. Dengan ultrasonogravi (USG) atau scannig dapat dilihat gambaran janin. d. Pada pemeriksaan sinar X tampak kerangka janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak radiasi terhadap janin (Arif, 2000).

3. Perubahan-perubahan pada wanita hamil A. 1. Perubahan Fisiologis Perubahan yang kelihatan a. Perubahan pada kulit Muka menyerupai topeng yang disebut cloasma gravidarum Pada areola dan papilla mammae mengalami hyperpigmentasi, dan papilla lebih menonjol Pada perut terdapat linea alba (garis hitam yang terbentang di atas symphisis sampai pusat) dan linea nigra (lebih hitam terbentang di tengah-tengah di atas pusat ada striae gravidarum yang merupakan garis-garis pada kulit yang dibedakan menjadi striae livide (berwarna hitam) dan striae albican (berwarna putih). b. Pada vagina dan vulva timbul tanda chadwick yaitu warna kebiruan

disebabkan oleh hipervaskularisasi karena hormon estrogen c. Perubahan tungkai Pada hamil tua sering oedem pada salah satu tungkai yang disebabkan oleh tekanan uterus yang membesar terkadang juga terjadi varises hal ini varises hal ini terjadi karena pengaruh hormon estrogen sehingga vena mengalami hypervaskularisasi d. Perubahan sikap Pada wanita hamil uterus membesar karena terisi oleh hasil konsepsi yang tumbuh menjadi janin dan juga karena perenggangan pada perut, maka untuk mengimbangi berat tersebut akan mengalami lordose. e. Perubahan tulang dan gigi Persendian panggul akan terasa lebih longgar, karena ligamen melunak (softening) dana terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. 2. Perubahan yang tidak terlihat a. Darah Volume darah bertambah sekitar 30 % sedangkan sel darah bertambah sekitar 20 % curah jantung bertambah sekitar 30 %. Pertambahan sel darah tidak sesuai dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Biasanya tekanan darah tidak naik biarpun

volume darah bertambah bahkan cenderung turun karena kepekatan darah bertambah bahkan cenderung turun karena kepekatan berkurang elastisitasnya. b. Alat-alat Kencing Ginjal bekerja lebih berat karena harus menyaring ampas dari dua orang yaitu ibu dan janin. Pada Trimester kedua kehamilan akan terjadi sering buang air kecil karena uterus lebih antefleksi dan membesar sehingga menekan kandung kemih. c. Rahim atau Uterus Akan mengalami hypertrofi atau hyperplasia dari yang semula sebesar jempol dengan berat 30 gram, pada kehamilan cukup bulan akan membesar dengan kapasitas lebih dari 4000 cc. Berat uterus akan naik menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 pekan) d. Sistem pernafasan Ibu hamil mengalami atau mengeluh sesak dan pendek nafas serta pernafasan lebih dalam 20-25 % dari biasanya. Hal ini terjadi karena desakan diafragma yang terdorong oleh rahim yang semakin membesar. e. Saluran pencernaan Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat sehingga menyebabkan hipersalivasi, morning siknes, emisis gravidarum. Progesteron menyebabkan gerakan peristaltik semakin berkurang sehingga dapat mengakibatkan Konstipasi.

B.

Perubahan Psikologis Perubahan psikologis pada wanita hamil menurut teori Reva Rubin dibedakan

menjadi : Trimester I Trimester II : : Ambivalen, takut, fantasi dan khawatir Perasaan lebih enak, meningkatnya kebutuhan untuk mempelajari

tentang pertumbuhan dan perkembangan janin, kadang kelihatan egosentrik dan sel centered Trimester III : Berperasaan aneh, sembrono, menjadi lebih introvert,

merefleksikan terhadap pengalaman masa lalu.

4. PEMBAGIAN USIA KEHAMILAN Usia kehamilan di bagi dalam 3 Trimester, yaitu : a. b. c. Trimester I : 0-12 minggu

Trimester II : 13-27 minggu Trimester III : 28-40 minggu

Tuanya kehamilan diperiksa atau ditentukan berdasarkan : Lamanya amenorhoe Tingginya fundus uteri (hanya berguna untuk letak kepala) 12 minggu 16 minggu 20 minggu 24 minggu 28 minggu 32 minggu 36 minggu : 3 jari diatas symphisis : symphisis pusat : 3 jari di bawah pusat : setinggi pusat : 3 jari diatas pusat : pusat dengan px (prosesos xipoideus) : 3 jari dibawah px (prosesos xipoideus)

Pengukuran Tinggi Fundus Uteri Tinggi fundus uteri adalah tinggi puncak tertinggi rahim sesuai usia kehamilan. Biasanya pengukuran ini dilakukan saat pemeriksaan abdomen ibu hamil tepatnya saat melakukan Leopold 1. Dari pengukuran TFU dapat diketahui taksiran usia gestasi dan taksiran berat badan janin. Pengukuran TFU menggunakan jari pemeriksa sebagai alat ukurnya, namun kelemahannya tiap orang memiliki ukuran jari yang berbeda. TFU lebih baik diukur menggunakan metylen dengan satuan cm, ujung metylen ditempelkan pada simfisis pubis sedangkan ujung lain ditempelkan di puncak rahim. a. TFU untuk mengetahui tafsiran usia kehamilan (UK)
Jika fundus belum melewati pusat : UK(minggu) = hasil ukur + 4 Jika fundus sudah melewati pusat : UK(minggu) = hasil ukur + 6

Umur (minggu) 12 16 20 24 28 32 36 40

Kehamilan TFU

Cm

3 jari diatas simfisis simfisis-pusat 3 jari dibawah pusat Setinggi pusat 3 jari diatas pusat Setengah xifoideus Setinggi processus xifoideus 4 cm dibawah processus xifoideus 20 23 26 pusat-processus 30 33

Hasil pengukuran TFU pasien adalah 26 cm pada usia kehamilan 31 minggu. Seharusnya usia gestasi 31 minggu TFU nya adalah 30 cm. Hal ini berarti bahwa TFU pasien tidak normal

b. TFU untuk mengetahui tafsiran berat janin (TBJ)

TBJ (gram)= (TFU-12 cm) x 155 gram

Yang dapat dibuat bervariasi berdasarkan turunnya bagian terendah panggul Bagian Terendah Hodge I Hodge II Hodge III Pengukuran (TFU-13) x 155 gram (TFU-12) x 155 gram (TFU-11) x 155 gram

TFU 26 cm TBJ = (TFU-13) x 155 = (26-13) x 155 = 2015 gram Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adalah: TBJ = (TFU-13) x 155

= (30 13) x 155 = 2635 gram

Berdasarkan hasil anamnese pasien, diketahui bahwa TBJ yang dihitung pada pemeriksaan kehamilan yang dilakukan pasien sebelum ini (tanggal 13 Oktober 2010 lalu) adalah 1,3 kg. Jadi Nampak jelas bahwa janin yang dikandung ibu tersebut kemungkinan mengalami retardasi pertumbuhan dan tidak menutup kemungkinan pula bila gangguan ini tidak ditangani dengan baik, janin dapat lahir dengan BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah)

5. KLASIFIKASI Menurut Sylviati (2008) lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm adalah 259-293 hari dengan perhitungan sebagai berikut: Bayi kurang bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi < 37 minggu (< 259 hari). Bayi cukup bulan jika dilahirkan dengan masa gestasi 37- 42 minggu. Bayi lebih bulan jika bayi dilahirkan dengan masa gestasi > 42 minggu (> 294 hari). Menurut Sarwono (2007) ditinjau dari tuanya kehamilan. kehamilan terbagi atas 3 trimester yaitu : Kehamilan trimester I antara 0-12 minggu Kehamilan trimester II antara 12-28 minggu Kehamilan trimester III antara 28-40 minggu

6. PENATALAKSANAAN Kehamilan melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu mak perlu penanganan yang sesuai dengan keadaan perubahan yang terjadi. Ibu hamil harus lebih sering dikunjungi jika terdapat masalah dan ia hendaknya disarankan untuk menemui petugas kesehatan jika ia merasakan tanda-tanda bahaya atau jika ia merasa khawatir untuk mendapatkan semua informasi yang diperlukan sehubungan dengan hal-hal diatas petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang lebih baik dengan tujuan : Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu, dan bayi.

Mengenali secara dini ketidaknormalan atau komplikasi yang miungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum kebidanan dan pembedahan.

Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif.

Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tmbuh kembang secara normal.

Asuhan Antenatal Standar 7 T - Timbang berat badan. - Ukur tekanan darah. - Ukur Tinggi fundus uteri - Beri Imunisasi TT - Beri Tablet Fe - Test PMS - Temu wicara dalam rangka rujukan
LANGKAH-LANGKAH ASUHAN ANTENATAL Sapa ibu dan keluarganya dan membuatnya merasa nyaman. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dengan cara mendengarkan dengan teliti (melakukan anamnese). Melakukan pemeriksaan fisik yang terdiri dari : a. Keadaan umum dan tanda-tanda vital termasuk tinggi badan,berat badan. b. Status obstetric berupa inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. c. Melakukan pemeriksaan Leopold I-IV yaitu : 1) Leopold I Kaki penderita dibengkokan pada lutut dan lipat paha, pemeriksa berdiri sebelah kanan penderita dan melihat kearah muka penderita. Rahim dibawa ketengah dan tentukan tinggi fundus uteri serta tentukan bagian apa dari anak yang terdapat di fundus ini untuk menentukan tuanya kehamilan.

2) Leopold II Kedua tangan pindah kesamping menentukan dimana punggung janin. punggung janin terdapat di pihak yang memberikan rintangan yang terbesar, dan carilah bagian-bagian kecil yang biasanya terletak bertentangan dengan fihak yang memberikan rintangan yang terbesar. 3) Leopold III Dipergunakan satu tangan saja, bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari yang lainnya dan cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan. 4) Leopold IV Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat kearah kaki si penderita, dengan keduatangan, tentukan apa yang menjadi bagian

bawah.Tentukan pula apakah bagian bawah sudah masuk kedalam pintu atas panggul, dan berapa masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul. d. Pemeriksaan auskultasi ( periksa dengar ) Dilakukan dengan menggunakan stestoscope yang biasa digunakan adalah jenis monokuler untuk memeriksa detak jantung janin. e. Melakukan pemeriksaan laborat. f. Memberikan konseling tentang : 1) Gizi : menyarankan penderita untuk mengkomsumsi makanan yang mengandung protein dan zat besi. 2) Latihan senam hamil 3) Perubahan fisiologis : perubahan pada payudara, berat badan bertambah,mual pada trimester I ,varises. 4) Menasehati ibu untuk mencari pertolongan segera jika ia mendapati tanda-tanda : perdarahan pervaginam, sakit kepala lebih dari biasa, gangguan penglihatan, pembengkakan pada wajah, nyeri abdomen (epigastrik) janin tidak bergerak sebanyak biasanya. 5) Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang aman dan bersih. 6) Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dan dikeringkan.

7) Menjelaskan cara merawat payudara terutama pada ibu yang mempunyai putting susu rata atau masuk kedalam dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit 8) Memberikan tablet zat besi 90 tablet mulai minggu ke 20. 9) Memberikan imunisasi TT 0,5 cc 10) Menjadwalkan kunjungan berikutnya. 11) Mendokumenkan kunjungan tersebut. Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-komponen sebagai berikut : Mengupayakan kehamilan yang sehat. Melakukan deteksi dini komplikasi,melakukan penatalaksanaan awal serta rujukan bila diperlukan. Persiapan persalinan yang bersih dan aman. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini melakukan rujukan, jika terjadi komplikasi. Kebijakan tehnis : Setiap kehamilan dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi setiap saat , itu sebabnya mengapa ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilan. GIZI IBU HAMIL Gizi pada ibu hamil sangat penting karena untuk pertumbuhan janin dan ibu hamil sendiri khususnya untuk produksi ASI yang berkualitas. Karena faktor gizi juga akan mempengaruhi umur kehamilan, berat badan. Gizi untuk ibu hamil diantaranya: 1) Kebutuhan energi Rekomendasi dari national research council untuk meningkatkan asupan kalori dalam kehamilan adalah dengan penambahan 300 kcal/hari selama trimester ke2 dan ke3 untuk total asupan sehari-hari yaitu 2500 kcal/hari. Rekomendasi RDA untuk asupan kalori selama proses laktasi adalah 2700 kcal/hari tambahan 500 kcal/hari jika dibandingkan dengan ibu yang tidak hamil. Selama hamil, ibu membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan

kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil. Berfungsi untuk pertumbuhan janin dan produksi ASI, energi ini dapat di temui pada : Nasi, Roti, Ubi, Jagung, Kentang. 2) Vitamin dan mineral Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dibanding sebelum hamil. Ini perlu untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel. Tak cuma itu. Tambahan zat gizi lain yang penting juga dibutuhkan untuk membantu proses metabolisme energi seperti vitamin B1, vitamin B2, niasin, dan asam pantotenat. Vitamin A Kontribusi terhadap foto kimia dalam retina .vitamin A juga dibutuhkan dalam sintesis glikoprotein, yang mendorong pertumbuhan sel dan deferensiasi sel, pembentukan tunas gigi, pertumbuhan tulang.

Sumber makanan untuk vitamin A meliputi sayuran yang berdaun hijau, sayuran dan buah-buahan yang kuning pekat, hati sapi dan susu. Vitamin B Vitamin B1 ( tiamin ), vitamin B2( riboflavin ), dan vitamin B3( niasin ) diperlukan untuk metabolisme energi. Sumber-sumber makanan meliputi daging, hati, susu, mentega, dan telur. Vitamin B6 ( piridoksin ) merupakan koenzim yang dibutuhkan untuk metabolisme asam amino dan glikogen. Asupan janin yang cepat terhadap vitamin B6 dan meningkatkan asupan vitamin B6 dalam kehamilan. Vitamin C Vitamin C berfungsi sebagai anti oksidan dan dibutuhkan untuk fungsi leukosit, respon imun, penyembuhan luka dan reaksi alergi. Sumber makanan melliputi buah jeruk, melon, stroberi, tomat, kentang dan sayuran hijau mentah. Vitamin D Vitamin D diperlukan untuk absorbsi kalsium dan fosfor dari saluran pencernaan dan mineralisasi pada tulang dan gigi ibu dan janin. Vitamin E

Merupakan antioksidan yang penting pada manusia. Vitamin E dibutuhkan untuk memelihara integritas dinding sel dan memelihara sel darah merah. Defisiensi pada vitamin ini berhubungan dengan anemia dam kegagalan ganda. 3) Protein Kebutuhan protein bagi wanita hamil adalah sekitar 60 gram. Artinya, wanita hamil butuh protein 10-15 gram lebih tinggi dari kebutuhan wanita yang tidak hamil. Protein tersebut dibutuhkan untuk membentuk jaringan baru, maupun plasenta dan janin. Protein juga dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan diferensiasi sel. Untuk pertumbuhan, mengangkut sat gizi. Sumbernya dari : daging, ikan, telur, tahu, tempe. 4) Lemak Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan reproduksi. Vitamin E ditemukan dalam asam lemak tak jenuh

membutuhkan lemak sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir. 5) Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir.

7. ADAPTASI FISIOLOGIS KEHAMILAN 1. Uterus Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus; di samping itu, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat

mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamiln ektopik, uteru akan membesar pula, karena pengaruh hormon-hormon itu. Begitu pula endometrium menjadi desidua. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang 20 cm dan dinding 2,5 cm. Pada bulanbulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya. 15 Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat ismus menjadi panjang dan lebih lunak. Hal ini dikenal dalam obstetri sebagai tanda hegar.

2. Serviks Uteri Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya

hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian bawah janin kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhati-hati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat mengganggu kehamilan. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik.

3. Vagina dan vulva Hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebiru-biruan (livide). Warna porsio tampak livide. Pembuluh-pembuluh darah

alat genetalia interna akan membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut menigkat. Apabila terjadi kecelakaan pada kehamilan/persalinan maka perdarahan akan banyak sekali, sampai dapat

mengakibatkan kematian.

4. Ovarium Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum graviditas berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta terbentuk. Eperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Lambat-laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta. Dalam dasawarsa terakhir ini ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin, suatu immunoreactive inhibin dalam sirkulasi maternal. Diperkirakan korpus luteum adalah tempat sintesis dari relaxin pada awal kwhamilan. Kadar relaxin di sirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester pertama. Relaxin mempunyai pengaruh menenangkan hingga pertumbuhan janin menjadi baik.

5. Mamma Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen, dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma. Somatomammotropin mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus pula dan menimbulakan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Dengan demikian mamma dipersiapkan untuk laktasi. Di samping ini, di bawah pengaruh progesteron dan somatomammotropin, terbentuk lemak i sekitar kelompok-kelompok alveolus, sehingga mamma menjadi lebih besar. Papila mamma akan membesar, lebih tegak, dan tampak lebih hitam, seperti seluruh areola mamma karena hiperpigmentasi. Glandula Montgomery tampak lebih jelas menonjol di permukaan areola mamma. Pada kehamilan 12 minggu keatas, dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi.

6. Sirkulasi Darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluhpembuluh darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Volume darah ibu 18 dalam kehamilan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak 25% pada puncak usia kehamilan 32 minggu. Meskipun ada peningkatan dalam volume eritrosit secara keseluruhan, tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah. Walaupun kadar hemoglobin ini menurun menjadi 120 g/L. Pada minggu ke-32, wanita hamil mempunyai hemoglobin total lebih besar daripada wanita tersebut ketika tidak hamil. Bersamaan itu, jumlah sel darah putih meningkat ( 10.500/ml), demikian juga hitung trombositnya. Untuk mengatasi pertambahan volume darah, curah jantung akan meningkat 30% pada minggu ke-30. Kebanyakan peningkatan curah jantung tersebut disebabkan oleh meningkatnya isi sekuncup, akan tetapi frekuensi denyut jantung meningkat 15%. Setelah kehamilan lebih dari 30 minggu, terdapat kecenderungan peningkatan tekanan darah.

7. Sistem Respirasi Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena pergerakan diafragma terbatas setelah minggu ke-30, wanita hamil bernafas lebih dalam, dengan meningkatkan volume tidal dan kecepatan ventilasi, sehingga memungkinkan pencampuran gas meningkat dan konsumsi oksigen meningkat 20%. Diperkirakan efek ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi progesteron. Keadaan tersebut dapat menyebabkan pernafasan berlebih dan PO2 arteri lebih rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan kekhawatiran bagi wanita yang

memperhatikan penampilan badannya.

8. Traktus Digetivus Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esopagus bawah relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isilambung yang menyebabkan rasa terbakar di dada (heathburn). Sekresi Isi lambungberkurang dan makanan lebih lama berada di lambung. Otototot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas. Hal ini

memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat menyebabkan konstipasi, yang memana merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil.

9. Traktus Urinarius Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, ehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing dan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Disamping itu, terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai 69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produkproduk eksresi seperti urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.

10. Sistem Integumen Perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh melanophore stimulating hormone (MSH), pengaruh lobus hipofisis anterior , dan pengaruh kelenjar suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada striae gravidarum lividae atau alba, areola mamae, papila mamae, linea nigra, dan pipi (chloasma gravidarum). Setelah persalinan hiperpigmentasi ini akan menghilang. Perubahan kondisi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya (pada saat belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula sebaliknya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormone didalam tubuh ibu hamil. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan 11. Metabolisme dalam kehamilan BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam pekerjaan seharihari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal pemakaian tenaganya. Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan tulangtulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,2-0,7 gr kalsium

tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin oleh karena adanya hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup tinggi hingga dapat menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani. Segera setelah haid terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar ini mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu dan seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase adalah enzim yang dapat membuat oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada kehamilan 14-38 minggu. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus dan liquor (Wiknjosastro, 2005).

8. ADAPTASI PSIKOLOGIS KEHAMILAN 1. Trimester pertama; Ragu-ragu akan kehamilannya, ambivalen (konflik perasaan) dan lebih banyak berfokus pada diri sendiri. Pada trimester ini, adanya perasaan tidak nyaman akibat perasaan mual, muntah, dan keletihan sering kali keinginan seksual menurun. 2. Trimester kedua a. Adanya pergerakan bayi, ibu menjadi yakin dengan keberadaan bayinya, dan ibu merasa percaya akan segera mempunyai bayi. b. Ibu lebih banyak berfokus pada bayinya, biasanya dia merasa lebih baik daripada trimester I dan belum terganggu aktivitasnya. c. Perubahan ukuran tubuh untuk beberapa orang menyebabkan perubahan body image atau pandangan terhadap gambaran diri yang negative. 3. Trimester ketiga a. Persiapan kelahiran sudah mulai dilakukan ibu. Ibu menanyakan tentang tandatanda persalinan kepada teman atau saudaranyayang telah mengalami proses persalinan. b. Beberapa wanita mengalami ketakutan persalinan dan merasa tidak nyaman menghadapi hari-hari menjelang persalinan.

c. Ibu menyiapkan pakaian, tempat untuk bayi, dan merencanakan perawatannya (Hidayati, 2009).

9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara dan yang terpenting ibu dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar kita dapat segera mengetahui apabila terjadi gangguan / kelainan pada ibu hamil dan bayi yang dikandung, sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan (Depkes RI, 2008). 1) Pemeriksaan laboratorium a. Tes Darah Tes darah dapat dilakukan sekitar 10 hari setelah ovulasi. Tes darah dapat mendeteksi HCG lebih awal dari pada tes urin. Tes darah kuantitatif atau disebut juga tes beta HCG dapat menunjukkan berapa tepatnya kadar HCG dalam darah Anda bahkan saat kadarnya masih sedikit. Tes darah kualitatif hanya akan menunjukkan apakah ada HCG atau tidak. Jenis tes darah ini memiliki akurasi yang sama dengan tes urin. Kadar zat besi dalam darah. Bila rendah, Ibu akan merasa mudah lelah dan lesu. Golongan darah dan faktor Rhesus Ibu. Dokter harus mengetahui golongan darah Ibu, apakah darah Ibu Rhesus positive (RH+) atau Rhesus negative (RH-). Bila darah Ibu RH- dan Ibu mengandung bayi dengan RH+, tubuh Ibu akan memproduksi antibodi untuk

melawan/menentang sel-sel darah RH+ . Tes darah juga untuk memeriksa adanya anemia (kurang darah), dan mendeteksi adanya sifilis, AIDS, hepatitisB, juga untuk memastikan golongan darah dan antibodi Rh. b. TES URINE Tes urin biasanya lebih akurat bila dilakukan sekitar 14 hari setelah ovulasi, atau sekitar saat anda tidak mendapatkan haid. Dan dilakukan

pada pagi hari pertama kali bangun tidur. Tes urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat strip test. 2) Pemeriksaan canggih a. Ultrasonografi (USG) Transvaginal atau Abdominal mempunyai resolusi berbeda, shg USG TV dapat dipakai untuk kehamilan dini, menentukan lokasi kehamilan dan perkembangannya. Kantong kehamilan (gestasional sac/GS) terlihat dg USG abdomen hanya setelah 4-5 minggu usia menstruasi. Setelah 35 hari, GS yg normal harus terlihat pd semua wanita, setelah 6 minggu gerakan jantung harus terlihat. Lebih dari 12 minggu crown-rump length (CRL/ panjang

bokong-kepala) merupakan prediksi terbaik untuk menentukan usia kehamilan yg tepat dengan variasi 4 hari pada trimester I. b. Biometri Janin Biparietal Diameter (Bpd) Paling akurat dr kehamilan 14 sampai 26 minggu, dg variasi 7 sampai 10 hari. Diukur dari pinggir luar dari proksimal tengkorak sampai ke pinggir sebelah dalam dari distal tengkorak setinggi talamus dan kavum septum pellusidum. Head circumference (HC) juga diukur. Bila bentuk kepala mendatar (ceper) -dolichocephaly, or bulat-

brachycephaly, pengukuran HC lebih akurat daripada BPD. Femur length (FL) Berhubungan baik dg BPD dan usia kehamilan. It is measured with the beam perpendicular to the long axis of the shaft, excluding the epiphysis, Variasi 7-11 hari dalam trimester II . c. Tes ELISA Tes kehamilan ELISA (enzyme-linked immunosorbent assay) bisa dengan segera danmudah mendeteksi kadar HCG yang rendah di dalam air kemih. Selama 60 hari pertama kehamilan yang normal dengan 1 janin, kadar HCG berlipat ganda setiap 2 hari. d. Mendengarkan denyut jantung janin Denyut jantung janin bisa terdengar melalui stetoskop khusus atau USG Doppler. Dengan bantuan steteoskop khusus, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 18-20 minggu; sedangkan jika

menggunakan USG Doppler, denyut jantung janin bisa terdengar pada usia kehamilan 12-14 minggu. e. Merasakan pergerakan janin Ibu bisa merasakan gerakan janin pada kehamilan 16-20 minggu. Wanita yang sebelumnya pernah hamil akan meraskan gerakan janin ini lebih awal. 10. KOMPLIKASI Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan bayi (Prawirohardjo, 1999). 1) Perdarahan Perdarahan yang berhubungan dengan persalinan dibedakan dalam dua kelompok utama yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum adalah perdarahan pervaginam yang terjadi sebelum bayi lahir. Perdarahan yang terjadi sebelum kehamilan 28 minggu seringkali berhubungan dengan aborsi atau kelainan. Perdarahan kehamilan setelah 28 minggu dapat disebabkan karena terlepasnya plasenta secara prematur, trauma, atau penyakit saluran kelamin bagian bawah (Depkes RI, 2000).

Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu (Mochtar, 1998). Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi (Rochjati, 2003). 2) Pre-Eklamsi Per-eklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janinnya. Penyakit ini pada umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan dan dapat terjadi pada waktu antepartum, intrapartum, dan pascapersalinan (Prawirohardjo, 1999). Hipertensi biasanya timbul lebih dahulu dari pada tanda-tanda yang lain. Untuk menegakkan diagnosis pre-eklamsi, kenaikan tekanan sistolik harus 30 mm Hg atau lebih di atas tekanan yang biasanya ditemukan, atau mencapai 140 mm Hg atau lebih dan tekanan diastolik naik dengan 15 mmHg atau lebih atau menjadi 90 mm Hg maka diagnosis hipertensi dapat ditegakkan (Manuaba, 1995).

Edema ialah penimbunan cairan secara umum yang berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan, dan muka. Kenaikan berat badan kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal tetapi bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu menimbulkan kewaspadaan (Manuaba, 1995). Proteinuria merupakan komplikasi lanjutan dari hipertensi dalam kehamilan, dengan kerusakan ginjal sehingga beberapa bentuk protein lolos dalam urine. Normal terdapat sejumlah protein dalam urine, tetapi tidak melebihi 0,3 gr dalam 24 jam. Proteinuria menunjukkan komplikasi hipertensi dalam kehamilan lanjut sehingga memerlukan perhatian dan penanganan segera (Manuaba, 1995). 3) Infeksi Infeksi dapat terjadi apabila: Ketuban pecah dini (lebih dari 6 jam) Persalinan tak maju atau partus lama. Penolong persalinan tidak mencuci tangan dengan baik Pemeriksaan vaginal yang terlalu sering atau kurang bersih Perawatan daerah perineal yang tidak benar selama atau sesudah kehamilan Persalinan yang tidak bersih Memasukkan sesuatu kedalam jalan lahir Hubungan seks setelah ketuban pecah Sisa jaringan plasenta, atau sisa jaringan abortus Perdarahan

4) Kelainan Letak Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul (Hariadi, 1999). 5) Hidramion kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan ini mulai tampak pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan normal, jumlah air ketuban sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan menekan pada organ tubuh sekitarnya, yang menyebabkan keluhankeluhan Sesak napas karena sekat rongga dada terdorong ke atas, Perut membesar

atau nyeri perut karena rahim berisi air ketuban 2 liter, Pembengkakan pada kedua bibir kemaluan dan tungkai.

Anda mungkin juga menyukai