Anda di halaman 1dari 21

LAMPIRAN

Surat Permohonan Bersedia Menjadi Responden


Yogyakarta , Februari 2008
Kepada Yth. Saudari Responden
Ditempat
Dengan Hormat
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Eva Marvia
NIM : 20040320076
Alamat : Jln Tegal Wangi Taman Tirto Kasihan Bantul, Yogyakarta
Adalah mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan FK UMY yang akan
melaksanakan penelitian dengan judul Pengaruh Tehnik Distraksi
(Mendengarkan Musik) Terhadap Penurunan Nyeri Saat Menstruasi Hari Ke-
1 Pada Mahasiswa PSIK UMY
Peneliti memohon dengan hormat kepada teman-teman mahasiwi untuk
bersedia menjadi responden dan bersedia untuk dihubungi kembali jika memenuhi
kriteria sampel dan mau mengisi data diri dan pertanyaan dengan sejujur-jujurnya
untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat
bagi semua responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Apabila saudari menyetujui
maka saya mohon kesediaanya menandatangani persetujuan ini dan bersedia
melakukan intervensi yang saya berikan serta menjawab pertanyaan saya.
Atas perhatian dan kesediaan saudari, saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
Eva Marvia
Lebar Persetujuan Responden
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
NIM :
Angkatan :
No HP :
Umur :
Alamat :

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dan bersedia untuk
dihubungi kembali pada penelitian yang akan dilakukan oleh Eva Marvia,
Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan semester 8 yang berjudul Pengaruh
Tehnik Distraksi (Mendengarkan Musik) Terhadap Penurunan Nyeri Saat
Menstruasi Hari Ke-1 Pada Mahasiswa Psik UMY
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap
saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden dan mengisi kuesioner.
, Februari 2008
Responden
()
Kuesioner Nyeri Menstruasi
1. Apakah siklus menstruasi anda teratur setiap bulan?
Ya
Tidak
2. Menstruasi bulan sekarang tanggal berapa? ..............
3. Berapa lama (hari) siklus menstruasi anda?
< 28 hari, sebutkanhari
28 hari
> 28 hari, sebutkanhari
4. Menstruasi yang akan datang kira-kira tanggal berapa? ...........
5. Apakah anda sudah menikah?
Ya
Tidak
6. Apakah anda mengalami nyeri menstruasi/dismenorea?
Ya
Tidak
7. Berapa lama kira-kira anda mengalami disminorea (nyeri pada saat
menstruasi)?
< 1 jam
Beberapa jam
1 hari
> 1 hari
8. Apakah anda suka mendengarkan musik?
Ya
Tidak
9. Apakah anda mempunyai VCD player/komputer/MP3 player untuk
mendengarkan musik?
Ya
Tidak
Beri tanda untuk jawaban yang dipilih.
LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK EKSPERIMEN 1
Nama Responden :.
Usia Responden :.
Skala sensasi nyeri yang dirasakan responden sebelum mendengarkan musik
Mozart:
Skala sensasi nyeri yang dirasakan responden setelah mendengarkan musik Mozart
selama 15 menit:
Pengukuran skala sensasi nyeri responden berdasarkan skala 0-10 (responden
merasakan nyeri yang dialaminya berada pada suatu skala), dengan kriteria:
SKALA NYERI MENURUT MANKOSKI
Skala Kharakteristik
0 Tidak nyeri.
1 Sangat sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil.
2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam.
3 Gangguan cukup dihilangkan dengan pengalihan perhatian.
4 Nyeri dapat diabaikan dengan beraktifitas/ melakukan pekerjaan, masih
dapat dialihkan.
5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit.
6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lama, tapi masih bisa
bekerja.
7 Sulit untuk bekonsentrasi, dengan diselangi istirahat/ tidur kamu masih
bisa berkerja/ berfungsi dengan sedikit usaha.
8 Beberapa aktifitas fisik terbatas. Kamu masih bisa membaca dan
berbicara dengan usaha. Merasakan mual dan pusing kepala/ pening.
9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang, dan merintih tak dapat
dikendalikan, penurunan kesadaran, mengigau.
10 Tidak sadarkan diri/ pingsan.
., ...2008
Observer
()
LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK EKSPERIMEN 2
Nama Responden :
Usia Responden :
Skala sensasi nyeri yang dirasakan responden sebelum mendengarkan musik Kenny
G:
Skala sensasi nyeri yang dirasakan responden setelah mendengarkan musik Kenny G
selama 15 menit:
Pengukuran skala sensasi nyeri responden berdasarkan skala 0-10 (responden
merasakan nyeri yang dialaminya berada pada suatu skala), dengan kriteria:
SKALA NYERI MENURUT MANKOSKI
Skala Kharakteristik
0 Tidak nyeri.
1 Sangat sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil.
2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam.
3 Gangguan cukup dihilangkan dengan pengalihan perhatian.
4 Nyeri dapat diabaikan dengan beraktifitas/ melakukan pekerjaan, masih
dapat dialihkan.
5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit.
6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lama, tapi masih bisa
bekerja.
7 Sulit untuk bekonsentrasi, dengan diselangi istirahat/ tidur kamu masih
bisa berkerja/ berfungsi dengan sedikit usaha.
8 Beberapa aktifitas fisik terbatas. Kamu masih bisa membaca dan
berbicara dengan usaha. Merasakan mual dan pusing kepala/ pening.
9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang, dan merintih tak dapat
dikendalikan, penurunan kesadaran, mengigau.
10 Tidak sadarkan diri/ pingsan.
.,...2008
Observer
()
LEMBAR OBSERVASI KELOMPOK KONTROL
Nama Responden :
Usia Responden :
Skala sensasi nyeri yang dirasakan saat pretest:
Skala sensasi nyeri yang dirasakan saat postest:
Pengukuran skala sensasi nyeri responden berdasarkan skala 0-10 (responden
merasakan nyeri yang dialaminya berada pada suatu skala), dengan kriteria:
SKALA NYERI MENURUT MANKOSKI
Skala Kharakteristik
0 Tidak nyeri.
1 Sangat sedikit gangguan, kadang terasa seperti tusukan kecil.
2 Sedikit gangguan, terasa seperti tusukan yang lebih dalam.
3 Gangguan cukup dihilangkan dengan pengalihan perhatian.
4 Nyeri dapat diabaikan dengan beraktifitas/ melakukan pekerjaan, masih
dapat dialihkan.
5 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan lebih dari 30 menit.
6 Rasa nyeri tidak bisa diabaikan untuk waktu yang lama, tapi masih bisa
bekerja.
7 Sulit untuk bekonsentrasi, dengan diselangi istirahat/ tidur kamu masih
bisa berkerja/ berfungsi dengan sedikit usaha.
8 Beberapa aktifitas fisik terbatas. Kamu masih bisa membaca dan
berbicara dengan usaha. Merasakan mual dan pusing kepala/ pening.
9 Tidak bisa berbicara, menangis, mengerang,dan merintih tak dapat
dikendalikan, penurunan kesadaran, mengigau.
10 Tidak sadarkan diri/ pingsan.
., ...2008
Observer
()
PENGARUH TEHNIK DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK)
TERHADAP PENURUNAN NYERI SAAT MENSTRUASI
HARI KE-1 PADA MAHASISWA PSIK UMY
Naskah Publikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat
Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
EVA MARVIA
20040320076
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2008
HALAMAN PANGESAHAN
Naskah Publikasi
PENGARUH TEHNIK DISTRAKSI (MENDENGARKAN MUSIK)
TERHADAP PENURUNAN NYERI SAAT MENSTRUASI
HARI KE-1 PADA MAHASISWA PSIK UMY
Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal:
14 Agustus 2008
Oleh:
Nama: Eva Marvia
NIM: 20040320076
Dewan Penguji:
drh. Zulkhah Noor, M.Kes (.)
Shanti Wardaningsih, M.Kep, Sp.J (..)
Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M. Kes)
PERNYATAAN
Dengan ini kami selaku pembimbing Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta:
Nama : Eva Marvia
No Mahasiswa : 20040320076
Judul : Pengaruh Tehnik Distraksi (Mendengarkan Musik) Terhadap
Penurunan Nyeri Saat Menstruasi Hari Ke-1 Pada Mahasiswa
PSIK UMY.
Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang
bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing
sebagai co-author.
Demikian harap maklum.
Yogyakarta, 20 Agustus 2008
Pembimbing
drh. Zulkhah Noor, M.Kes
Pengaruh Tehnik Distraksi (Mendengarkan Musik) Terhadap Penurunan Nyeri
Saat Menstruasi Hari Ke-1 Pada Mahasiswa PSIK UMY.
Eva Marvia*
1 ,
drh. Zulkhah Noor, M.Kes*
2
Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
INTISARI
Nyeri menstruasi merupakan salah satu nyeri akut yang biasa disebut
dismenorea, umumnya terjadi pada remaja putri usia 15-25 tahun. Terapi non
farmakologi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri menstruasi, salah satunya
dengan distraksi mendengarkan musik Mozart dan Kenny G. Kedua musik ini
mempunyai nada yang lembut, nadanya memberikan stimulasi gelombang alfa,
ketenangan, membuat pendengarnya lebih rileks. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik) terhadap penurunan
nyeri saat menstruasi hari ke-1 pada mahasiswa PSIK UMY.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan desain true
eksperiment, perancangan pretest-postest dengan group kontrol. Jumlah sampel 45
responden, masing-masing 15 responden pada kelompok kontrol,15 responden pada
kelompok eksperimen 1 (musik Mozart) dan 15 responden pada kelompok
eksperimen 2 (musik Kenny G) yang diambil secara purposive sampling. Instrument
yang digunakan adalah CD musik Mozart, Kenny G dan lembar observasi skala nyeri
menurut Mankoski. Uji statistic menggunakan Kruskal-Wallis, Wilcoxon,
Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian ini didapatkan pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan
tingkat nyeri menstruasi awal dan 15 menit 0,317. Tidak terdapat perbedaan
kondisi awal pada ketiga kelompok 0,585. Pemberian terapi musik Mozart dan
Kenny G selama 15 menit dapat menurunkan tingkat nyeri menstruasi 0,001.
Pemberian terapi musik Mozart dan Kenny G menurunkan tingkat nyeri dengan
signifikansi yang tidak berbeda 0,660. Kesimpulan penelitian adalah pemberian
terapi musik Mozart & Kenny G dapat menurunkan nyeri menstruasi secara
bermakna.
Kata Kunci: Terapi Musik Mozart & Kenny G, Tingkat Nyeri, Menstruasi
1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of
Yogyakarta.
2. Lecture at Community Nursing,School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta.
The influence of distraction technique (listening the music) to the pain reduce
when menstruation in the first day to nursing science students in
Muhammadiyah University of Yogyakarta
Eva Marvia*
1 ,
drh. Zulkhah Noor, M.Kes*
2
Student Research Project, Nursing Departement, Faculty of Medicine,
Muhammadiyah University of Yogyakarta.
ABSTRACT
Pain Menstruation is one of acute pains that called dysmenorrheal, usually
it is held to girl in 15-25 years old. Non pharmacology therapy can use to reduce pain
menstruation, one of the therapy is distraction with listening Mozart and Kenny G
music. Both of the music have soft melody, the melody can give stimulation alpha
wave, comfortable, and make the listener more relax. The purpose of this research is
to know the influence of distraction technique (listening the music) to the pain reduce
when menstruation in the first day to nursing science students in Muhammadiyah
University of Yogyakarta.
The kind of this research is experiment with true experiment design, pre test-
post test design use control group. The number of respondents are 45 respondents
that consist of 15 respondents as control group, 15 respondent as experiment group 1
(Mozart music) and 15 respondent as experiment group 2 (Kenny G music) that taken
use purposive sampling. Instrument of the research is CD music Mozart, Kenny G,
and observation check list of pain according to Mankoski. Statistic test use Kruskal-
Wallis, Wilcoxon, Kolmogrov-Smirnov with sisgnificancy 0,05
The result of the research in control group there is no differences in first pain
level menstruation and 15 minutes 0,317. There is no differences in first condition
to 3 groups 0,585. The giving oI Mozart and Kenny G music Ior 15 minutes can
reduce pain menstruation 0,001. The giving oI Mozart and Kenny G music can
reduce pain menstruation with does not different signiIicance 0,660. The
conclusion of the research is the giving of Mozart and Kenny G music can reduce
pain menstruation is significance.
Keywords: Mozart and Kenny G music therapy, pain level, menstruation
1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of
Yogyakarta.
2. Lecture at Community Nursing,School of Nursing Muhammadiyah University of Yogyakarta.
PENDAHULUAN
Nyeri saat menstruasi umumnya terjadi pada remaja putri usia 15 sampai 25
tahun. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelum atau bersama-sama dengan permulaan
menstruasi dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun untuk beberapa kasus
dapat berlangsung beberapa hari. Namun, ada juga wanita yang mengalami nyeri
mulai dari awal hingga hari terakhir menstruasi, yaitu sekitar 5 sampai 6 hari *
2
.
Penyebab dari nyeri saat menstruasi diduga disebabkan karena faktor keturunan,
psikis dan lingkungan. Namun penelitian sekarang menyebutkan bahwa nyeri saat
menstruasi terjadi karena pengaruh zat kimia dalam tubuh yang beredar dalam darah
yaitu prostaglandin. Prostaglandin ini berperan dalam mengatur berbagai proses
dalam tubuh termasuk aktivitas usus, perubahan diameter pembuluh darah dan
kontraksi uterus. Bila dalam keadaan tertentu, dimana kadar prostaglandin berlebihan,
maka kontraksi uterus akan bertambah. Hal ini menyebabkan terjadinya nyeri saat
menstruasi *
2
.
Mengurangi dampak negatif seperti berkurangnya produktifitas kerja dan
kosentrasi saat mengalami nyeri menstruasi dapat dilakukan penatalaksanaan nyeri.
Dalam penatalaksanaan nyeri digunakan manajemen secara farmakologi dan non
farmakologi *
6
. Terapi farmakologis yang sering dilakukan dengan memberikan obat-
obatan non steroid anti prostaglandin seperti asam mefenamat, naproksen, dan
ibuprofen yang berefek menurunkan kosentrasi prostaglandin di endometrium *
3
.
Sedangkan terapi non farmakologis antara lain distraksi (mendengarkan musik),
stimulasi kulit (kompres hangat kering), anticipatory guidance (pemberi informasi),
biofeedback (terapi tingkah laku) seperti kebiasaan olah raga, diet, relaksasi dan
guided imagery, hipnotis, meditasi dan akupuntur *
8
.
Distraksi dengan musik adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada musik sehingga kesadaran klien terhadap nyeri-nya
berkurang. Pada teori Gate Control, sel-sel reseptor di spina cord yang menerima
stimuli nyeri periferal dihambat oleh stimuli dari serabut saraf yang lain seperti saraf
pendengaran pada saat mendengarkan musik lembut seperti musik Mozart dan musik
Kenny G. Mendengarkan musik merupakan metode untuk menghilangkan nyeri
dengan mengalihkan perhatian pada musik yang menyebabkan klien akan melupakan
pikiran nyerinya *
6
.
Penulis tertarik untuk meneliti pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik
Mozart dan Kenny G) terhadap penurunan nyeri saat menstruasi hari ke-1 pada
mahasiswi keperawatan UMY. Peneliti menggunakan kedua musik tersebut (musik
Mozart dan Kenny G) karena ingin membandingkan keefektifan kedua musik sebagai
alat terapi. Musik klasik Mozart dan Kenny G mempunyai nada yang lembut, nada-
nada yang memberikan stimulasi gelombang alfa, gelombang yang memberikan
ketenangan, kenyamanan dan ketentraman dapat memberi energi untuk menutupi,
mengalihkan perhatian atau melepaskan ketegangan maupun rasa sakit dan dapat
mengubah kesadaran dari beta menuju kisaran alpha *
1
.
METODOLOGI
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, untuk menilai pengaruh tehnik
distraksi (mendengarkan musik Mozart dan Kenny G) terhadap penurunan nyeri saat
menstruasi. Penelitian ini menggunakan desain true eksperiment dengan
perancangan Pre test-Post test with control group *
5.
Pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu cara pengambilan sampel
dengan kriteria tertentu. Sampel penelitian ini adalah mahasiswi keperawatan yang
mengalami nyeri menstruasi dan memenuhi kriteria sebanyak 45 orang. Dari 45 orang
tersebut 15 anak sebagai kelompok kontrol dan 30 anak sebagai kelompok perlakuan
atau eksperimen yang dilakukan secara semi acak/semi random, dengan kriteria
sebagai berikut: Mahasiswi keperawatan UMY yang mengeluh nyeri saat menstruasi
hari pertama, menderita dismenore primer, tidak menggunakan obat pengurang
nyeri/tehnik lain dan mau melakukan intervensi yang diberikan peneliti.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar survey awal & biodata
diperoleh bersamaan dengan pengisian kesediaan menjadi subjek
penelitian/responden. Membagi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
kemudian membagikan lembar observasi skala nyeri pada kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol serta memberikan VCD musik Mozart dan Kenny G pada
kelompok eksperimen kemudian memberikan penjelasan kepada kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen secara individu/perorangan tentang cara mengisi lembar
observasi, mengukur skala nyeri, dan menganjurkan untuk tidak melakukan
intervensi apapun selain mendengarkan musik pada kelompok eksperimen, sedang
pada kelompok kontrol dianjurkan untuk tidak melakukan intervensi apapun.
Pemberian terapi musik pada kelompok eksperimen dilakukan selama 15 menit
saat responden merasakan nyeri menstruasi awal, mahasiswi diminta merasakan nyeri
yang dialami selama selama 30 menit sebelum mendengarkan musik kemudian
mengisi skala nyeri Mankoski sesuai dengan nyeri yang dirasakan lalu mulai
mendengarkan musik selama 15 menit secara kontinue/terus-menerus setelah itu
merasakan nyeri yang dialami selama selama 30 menit kemudian mengisi skala nyeri
sesudah terapi (postest) secara individu/perorangan. Kemudian melakukan
pengukuran skala nyeri menstruasi awal dan akhir kelompok kontrol secara
individu/perorangan. Pengumpulan datanya dengan menghubungi satu per satu
responden dan menanyai tentang nyeri yang dialami sebelum dan sesudah
mendengarkan musik.
Setelah data terkumpul, dilakukan penganalisaan data. Karena data penelitian ini
berskala ordinal dan membandingkan maka statistik yang digunakan adalah statistik
non parametrik menggunakan uji statistik Kruskal-Wallis, Wilcoxon dan Kolmogorov
Smirnov dengan bantuan aplikasi SPSS for windows release 11.0.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1
Hasil analisis Kruskal-Wallis tingkat nyeri menstruasi pretest dan postest kelompok
kontrol, kelompok eksperimen satu (Mozart) & kelompok eksperimen dua (Kenny G)
No Kelompok Uji .UXVNDO-Wallis
1 Pretest kelompok kontrol,eksperimen 1 &
eksperimen 2
0,585
2 Postest kelompok kontrol, eksperimen 1 &
eksperimen 2
0,000
Tabel 1 menunjukkan pengujian pretest kelompok kontrol, eksperimen satu
(musik Mozart) dan eksperimen dua (musik Kenny G) didapatkan nilai 0,585 maka
tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri pretest antara kelompok kontrol dengan pretest
kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua berarti keadaan awal kelompok
kontrol, eksperimen satu dan eksperimen dua sama. Pengujian postest kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen satu (musik Mozart) dan eksperimen dua (musik
Kenny G) didapatkan nilai 0,000 berarti ada perbedaan tingkat nyeri postest antara
kelompok kontrol dengan postest kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua.
Ada pengaruh tehnik distraksi (mendengarkan musik Mozart & Kenny G) pada
kelompok eksperimen sesudah diberikan perlakuan, ditunjukkan dengan perbedaan
tingkat nyeri postest antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen satu dan
eksperimen dua.
Tabel 2
Hasil analisis Wilcoxon penurunan nyeri menstruasi kelompok kontrol, eksperimen
satu (musik Mozart) dan eksperimen dua (musik Kenny G)
Kelompok Keterangan Nilai Mean Sig. Makna
Pretest 5,0000 Kontrol
Postest 5,0000
0,317 Tidak berbeda
Pretest 5,8000 Mozart
Postest 2,4667
0,001 Berbeda
Pretest 6,1333 Kenny G
Postest 3,2667
0,001 Berbeda
Tabel 2 menunjukkan nilai 0,317 pada kelompok kontrol sehingga tidak ada
perbedaan bermakna antara awal merasakan nyeri menstruasi (pretest) dengan 15
menit kemudian (postest), sedang pada kelompok eksperimen satu dan kelompok
eksperimen dua terdapat perbedaan bermakna antara sebelum mendengarkan musik
(pretest) dan setelah mendengarkan musik selama 15 menit (postest) dengan nilai
0,001.
Tabel 3
Hasil analisis Kolmogorov-Smirnov tingkat nyeri menstruasi pretest dan postest
kelompok kontrol, eksperimen satu (musik Mozart) daneksperimen dua (musik
Kenny G)
No Subjek 1LODL3UHWHVW 1LODL3RVWHVW
1 Kontrol & Mozart 0,925 0,000
2 Kontrol & Kenny G 0,660 0,001
3 Mozart & Kenny G 0,660 0,660
Tabel 3 menunjukkan pengujian pretest kelompok kontrol dan eksperimen satu
(Mozart) didapatkan nilai 0,925 maka tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri pretest
antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen satu (Mozart). Pengujian
postest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan nilai 0,000 berarti
ada perbedaan tingkat nyeri postest antara kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen. Pengujian pretest kelompok kontrol dan eksperimen dua (Kenny G)
didapatkan nilai 0,660 maka tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri pretest antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen dua (Kenny G). Pengujian postest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen didapatkan nilai 0,001 berarti ada
perbedaan tingkat nyeri postest antara kelompok kontrol dengan kelompok
eksperimen. Pengujian pretest kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua
didapatkan nilai 0,660 maka tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri pretest antara
kelompok eksperimen satu dengan kelompok eksperimen dua dan pengujian postest
kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua didapatkan nilai 0,660 maka tidak
terdapat perbedaan tingkat nyeri postest antara kelompok eksperimen satu dengan
kelompok eksperimen dua.
Menurut peneliti keadaan awal (sebelum diberi perlakuan) kelompok kontrol,
kelompok eksperimen satu (musik Mozart) dan kelompok eksperimen dua (musik
Kenny G) adalah sama, setelah diberikan perlakuan (mendengarkan musik) pada
kelompok eksperimen satu (musik Mozart) dan eksperimen dua (musik Kenny G)
selama 15 menit secara terus-menerus maka terjadi perbedaan tingkat nyeri antara
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen satu dan eksperimen dua. Musik
Mozart dan Kenny G cukup efektif digunakan sebagai alat terapi.
Teori Gate Control yang dikemukakan oleh Melzack dan Wall tahun 1965
menjelaskan bahwa substansi gelatinosa (SG), yaitu suatu area dari sel-sel khusus
pada bagian ujung dorsal serabut saraf sumsum tulang belakang (spinal Cord)
mempunyai peran sebagai mekanisme pintu gerbang (Gating Mechanism).
Mekanisme pintu gerbang ini dapat memodifikasi dan merubah sensasi nyeri yang
datang sebelum mereka sampai di korteks serebri dan menimbulkan persepsi nyeri.
Interaksi serabut-serabut diameter besar dan kecil di pintu gerbang merupakan
penyebab perubahan modulasi sensasi nyeri *
7
.
Distraksi dengan musik adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri dengan
mengalihkan perhatian kepada musik sehingga kesadaran klien terhadap nyeri-nya
berkurang. Pengaruh intervensi musik Mozart dan Kenny G selama 15 menit pada
kelompok eksperimen dapat menimbulkan penurunan tingkat nyeri.
Berdasarkan teori Gate Control, pada fase transmisi sel-sel reseptor di spina cord
yang menerima stimuli nyeri periferal dihambat oleh stimuli dari rangsang
bunyi/suara pada saat mendengarkan musik lembut seperti musik Mozart dan Kenny
G yang sinyalnya melalui axon tipe AE dan AJ akan mendahului sinyal nyeri yang
dibawa axon tipe AG dan tipe C. Karena pesan-pesan nyeri yang menjalar menjadi
lebih lambat dari pesan-pesan diversional maka pintu spinal cord yang mengontrol
jumlah input ke otak menutup dan responden merasa nyeri menstruasinya berkurang.
Spina cord yang telah diaktifkan oleh sinyal pesan diversional menjadi sulit
menerima sinyal pesan nyeri dan mahasiswi merasakan nyeri menstruasinya
berkurang. Sedangkan penghambatan fase persepsi secara alami dilakukan oleh
sistem analgesia otak (pons, medula oblongata) dan medula spinalis yang akan
mengurangi jumlah sinyal nyeri menuju otak dengan pelepasan enkefalin, serotonin
dan endorphins *
4
.
KESIMPULAN
1. Tidak ada perbedaan tingkat nyeri menstruasi pada awal dan 15 menit kemudian
tanpa perlakuan apapun pada kelompok kontrol ( = 0,317).
2. Tidak terdapat perbedaan tingkat nyeri menstruasi awal antara kelompok kontrol
dengan kelompok eksperimen, berarti kondisi awal kelompok kontrol dan
eksperimen sebelum diintervensi adalah sama ( 0,585).
3. Pemberian terapi musik Mozart selama 15 menit pada kelompok eksperimen satu
menurunkan tingkat nyeri menstruasi secara signiIikan ( 0,001).
4. Pemberian terapi musik Kenny G selama 15 menit pada kelompok eksperimen dua
menurunkan tingkat nyeri menstruasi secara signiIikan ( 0,001).
5. Pemberian terapi musik Mozart dan musik Kenny G menurunkan tingkat nyeri
dengan signifikansi yang tidak berbeda ( = 0,660).
SARAN
1. Bagi profesi keperawatan diharapkan bisa mengaplikasikan secara nyata dan lebih
mempublikasikan manejemen distraksi (mendengarkan musik) dengan
memberikan penyuluhan atau pengetahuan lebih lanjut tentang efektifitas
distraksi dalam menurunkan nyeri menstruasi.
2. Bagi institusi diharapkan dapat memberi penyuluhan kepada mahasiswa yang
mengalami nyeri menstruasi tentang penanganan nyeri dengan distraksi
(mendengarkan musik).
3. Bagi para wanita terutama mahasiswi keperawatan yang mengalami nyeri
menstruasi diharapkan agar dapat melakukan tehnik distraksi (mendengarkan
musik) saat nyeri menstruasi dan mengerti tentang manfaat dan tujuan dari tehnik
distraksi.
4. Bagi peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang tehnik
distraksi (mendengarkan musik), dengan musik yang berbeda.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terimakasih penulis ucapkan kepada:
1. dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Uswatun Khasanah, MNS selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan.
3. drh. Zulkhah Noor, M.Kes selaku dosen pembimbing yang dengan sabar selalu
memberikan bantuan, bimbingan dan support kepada penulis dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
4. Kedua orang tua dan keluargaku tercinta yang senantiasa mencurahkan doa dan
memberikan bantuan serta dukungan kepada penulis, yang tidak akan pernah
ternilai harganya.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.
RUJUKAN
1. Chambell, D., (2002), Efek Mozart memanfaatkan kekuatan musik untuk
mempertajam pikiran, meningkatkan kreativitas, dan menyehatkan tubuh, PT
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
2. Etisa, (2001), Rasa Sakit di Hari Pertama. Diakses 3 Agustus 2008, dari
www.Suaramerdeka.com
.
3. Junizar, G. (2001). Pengobatan Dismenorea Secara Akupuntur. Diakses 3 Agustus
2008.http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/16_PengobatanDismenorescrAkupuntur
.pdf/16_PengobatanDismenorescrAkupuntur.html
4. Noor, Z., (2005), Hand-Out Mata Kuliah Fisiology, FK UMY, Yogyakarta.
5. Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu
Keperawatan: pedoman skripsi tesis dan instrument penelitian keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
6. Potter & Perry, (2005), Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses dan Praktik,
Edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
7. Priharjo, R., (1992), Perawatan Nyeri, Pemenuhan Aktifitas Istirahat Pasien,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
8. Wardaningsih, S, dkk., (2004), Buku Panduan Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia 1, FK, UMY, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai