Anda di halaman 1dari 7

Teknik Normalisasi Dalam Perancangan Basis Data Relasional

Oleh : Nama NIM : Ovi Dyantina : 09071003028

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG

Daftar Isi
Cofer ........................................................................................................... 1 Daftar Isi ......................................................................................................2 I. Normalisasi database ..............................................................................3 II. Definisi Normalisasi...............................................................................3 III. Proses Normalisasi..................................................................................4 Refrensi ...................................................................................................... 7

I.

Normalisasi Database
Perancangan basis data diperlukan, agar kita bisa memiliki basis data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (tambah, ubah, hapus) data. Dalam merancang basis data, kita dapat melakukannya dengan : Menerapkan normalisasi pada struktur table yang telah diketahui. Menerapkan model ER (Entity Relationship) Proses Normalisasi, merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi table-table yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi,apakah ada kesulitan pada saat menambah / insert, menghapus / delete, mengubah / update, dan membaca / retrieve pada suatu Database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan menjadi beberapa table lagi, sehingga diperoleh database yang optimal. Sedangkan, tujuan dari normalisasi adalah untuk membuat agar data yang ada tidak redundan dan memiliki data integrity yang kuat sehingga ketika kita melakukan relasi antara table akan dengan mudah kita menjaga dataintegrity dan mendapatkan datanya.

II. Definisi Normalisasi


o Istilah Normalisasi berasal dari E. F.Codd, salah seorang perintis teknologi basis data. selain dipakai sebagai metodologi tersendiri untuk menciptakan struktur tabel 9relasi) dalam basis data (dengan tujuan utnuk mengurangi kemubaziran data) , normalisasi terkadang hanya diipakai sebagai perangkat verifikasi terhadap tabeltabel yang dihasilkan oleh metodologi lain ( misalnya E-R). Normalisasi memberikan panduan yang sangat membantu bagi pengembang untuk mencegah penciptaan struktur tabel yang kurang fleksibel atau mengurangi keflekxibelan. o Kroenke mendefinisikan normalisasi sbagai proses untuk mengubah suatu relasi yang memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah relasi atau lebih yang tida memiliki masalah tersebut. Masalah yang dimaksud olej kroenke ini sering disebut dengan istilah anomali.

o Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam logical desain sebuah basis data / database, teknik pengelompokkan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudansi). o Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.

III.

Proses Normalisasi
Proses normalisasi model data dapat diringkas sebagai berikut: Menemukan entitas-entitas utama dalam model data Menemukan hubungan antara setiap entitas Menentukan atribut yang dimiliki masing-masing entitas Bentuk Tidak Normal Berupa data yang diterima, tanpa membaginya kedalam tabel-tabel yang ditentukan, contoh : Seorang pegawai memiliki : nomor_pegawai, nama_pegawai, nomor_klien, nama_klien, alamat_klien, keperluan_klien Satu orang pegawai mungkin akan melayani lebih dari 1 orang klien. no_pegawai P27 nama_pegawai Amir Udinsah no_klien K01 K02 K04 P28 P29 P30 Kartika Amelia Barkah Mahendra K03 K07 K05 K06 K08 nama_klien Rini Suwandi Edi Damhudi Fatwa Sari Robert Irwandi Veronica Suci Gabriela Febrianti Siti Amiarti Sandi Sunardi

Bentuk Normal Pertama (1NF) Adalah suatu keadaan yang membuat setiap perpotongan baris dan kolom dalam relasi hanya berisi satu nilai Untuk membentuk 1NF perlu dilakukan langkah-langkah menghilangkan atribut-atribut yang memiliki nilai ganda. no_pegawai P27 P27 P27 P28 P28 P29 P30 P30 nama_pegawai Amir Udinsah Amir Udinsah Amir Udinsah Kartika Amelia Kartika Amelia Barkah Mahendra Mahendra no_klien K01 K02 K04 K03 K07 K05 K06 K08 nama_klien Rini Suwandi Edi Damhudi Fatwa Sari Robert Irwandi Veronica Suci Gabriela Febrianti Siti Amiarti Sandi Sunardi

Bentuk Normal Kedua (2NF) Adalah bentuk yang mensyaratkan bahwa relasi harus sudah dalam bentuk 1NF dan tidak mengandung dependensi parsial. Cara untuk menghilangkan dependensi parsial adalah : Ubahlah setiap dependensi parsial menjadi sebuah relasi, dengan kunci primernya adalah determinannya. Ubahlah dependensi yang terkait langsung dengan kunci primer sebagai relasi tersendiri dan kunci primernya adalah kunci primer dalam relasi semula no_pegawai P27 P28 P29 P30 nama_pegawai Amir Udinsah Kartika Amelia Barkah Mahendra

no_klien K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07 K08

nama_klien Rini Suwandi Edi Damhudi Robert Irwandi Fatwa Sari Gabriela Febrianti Siti Amiarti Veronica Suci Sandi Sunardi

Bentuk Normal ketiga (3NF) Bentuk 3NF adalah dengan syarat, sudah berada dalam bentuk normal kedua dan tidak mengandung dependensi transitif Dependensi transitif didekomposisi relasinya dengan cara sebagai berikut : Bentuk relasi yang mewakili dependensi fungsional yang tidak melibatkan kunci primer dalam relasi semula, determinannya menjadi kunci primer relasi yang dibentuk. no_pegawai P27 P27 P27 P28 P28 P29 P30 P30 no_klien K01 K02 K04 K03 K07 K05 K06 K08

Refrensi
Kadir, Abdul; Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional, Penerbit Andi Yogyakarta. Kristanto, Harianto, Ir, Konsep &Perancangan Database, Penerbit Andi Yogyakarta www.google.com

Anda mungkin juga menyukai