Anda di halaman 1dari 2

DAFTAR PUSTAKA

Adfa, Morina. (2007). Senyawa Antibakteri Dari Daun Pacar Air (Impatiens Balsamina L.), Jurnal Gradien Vol.4(1). Bengkulu: Jurusan Kimia, Universitas Bengkulu. Halaman 318-322.

Bustomi, (2010). Skrining Fitokimia Dan Isolasi Senyawa Flavonoid Dari Tumbuhan Pacar Air (Impatiens Balsamina L.). Skripsi tidak diterbitkan Medan: Fakultas Farmasi USU Medan. Halaman 47. Dalimartha, S. (2003). Atlas Tumbuhan Obat Swara. Halaman 198. Indonesia. Jilid III. Jakarta: Puspa

Depkes RI. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 94-98. Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 513-520, 536, 539-540,549-552. Depkes RI. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta: Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan. Halaman 101. Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Cetakan Keenam. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 195-199. Depkes RI. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawasan Obat Dan Makanan. Halaman 5, 9-11. Depkes RI. (2007). Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 6, 9. Depkes RI. (2006). Kotranas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1,8 Ditjen POM. (1979). Farmakope Kesehatan RI. Halaman 9. Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen

Djauhariyah. (2004). Gulma Berkhasiat Obat. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 57 Dwidjoseputro. (1982). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Penerbit D. Jambatan. Halaman 38, 134. Dzen, S.M. (2003). Bakteriologi Medical. Edisi I. Cetakan I. Malang : Bayumedia publishing. Halaman 134. Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants. J. Pharm. Sci. Vol.55(3). Chicago: Reheis Chemical Company. Page 247-268.

Universitas Sumatera Utara

Gunawan, D Dan Mulyani, S. (1995). Ilmu Obat Alam. Cermin Dunia Kedokteran. Halaman 9-13. Harbone, J.B. (1987). Metode Fitokimia. Terbitan Kedua. Penerjemah: Kosasih. Padmawinata dan Iwang Soediro. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 49. Hariana, A. (2008). Tumbuhan Obat dan Khasiat. Jilid II. Jakarta: Penebar Swadaya. Halama 151-153. Lay, BW. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Halaman 67-71. Lee, J. (1983). Microbiology. First Edition. USA: The Barnes and Nobel Outline Series. Pages 57-58. Jawetz E, Melnick GE, and Adelberg CA. (2001). Mikrobiologi Kedokteran. Edisi I. Penerjemah: Bagian Mikrobiologi Kedokteran Universitas Airlangga. Surabaya: Penerbit Salemba Medika. Halaman 211-249. Markham, K.R. (1988). Cara Mengidentifikasi Flavonoida. Bandung: Penerbit ITB. Halaman 23-47. Mursito. (2001). Ramuan Tradisional Untuk Kesehatan Anak. Jakarta: Penebar Swadaya. Halaman 2. Pelczar. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerjemah: Hadieoetomo,R.S., Imas,T., Tjitrosomoso, S., dan Lestari, S. Jakarta: Penerbit UI Press. Halaman 132. Radji, M. (2010). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Halaman 185, 201. Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerjemah: Padmawinata, K. Edisi VI. Bandung: ITB Press. Halama 71. Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya. (2003). Bakteriologi Medik. Cetakan Pertama. Malang: Bayu Media Publishing. Tjitrosoepomo, G. (1994). Taksonomi Tumbuhan (Schizophyta, Thallophyta, bryophyte, Pteridophyta). Yogyakara: Gadjah Mada University Press. Halaman 4-20. World Health Organization. (1992). Quality Control Methods for Medicinal Plant Material. Switzerland: Geneva. Halaman 25-28.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai