Anda di halaman 1dari 9

Fimosis

adalah penyempitan atau perlengketan kulup kelamin sehingga kepala kelamin tidak bisa terbuka sepenuhnya. Fimosis dapat menyebabkan penumpukan smegma (kotoran hasil sekresi kelenjar kulup) di sekitar kepala kelamin. Penumpukan smegma tersebut dapat mendukung penyebaran berbagai bakteri penyebab peradangan. Jika fimosis, menyebabkan kesulitan buang air kecil sehingga urin tertahan di saluran kencing (uretra) maka dapat terjadi infeksi uretra.

Sebagian

besar anak laki-laki yang baru lahir memiliki fimosis fisiologis. Namun, fimosis ini biasanya akan menghilang sendiri setelah anak berusia 3 tahun. Jika di usia 6 atau 7 tahun fimosis masih ada sehingga menyebabkan masalah, maka dibutuhkan penanganan. Hal ini tidak boleh diabaikan, pasalnya jika tidak ditangani dengan segera dapat terjadi infeksi dan mengakibatkan ketidak suburan atau hambatan seksual lainnya dikemudian hari.

Infeksi

terjadi akibat air kecing tidak dapat keluar secara normal dan kepala kemaluan tidak dapat dibersihkan. Kondisi ini akan memicu timbulnya infeksi di bagian kepala kelamin (balanitis). Jika keadaan ini terus berlanjut, dengan muara saluran air kencing di ujung kelamin tersumbat, maka dokter akan menganjurkan untuk di sunat.

Bawaan

lahir Kegagalan kulup untuk melonggar selama proses pertumbuhan Infeksi seperti balinitis Cacat yang disebabkan oleh trauma Penyakit pada alat kelamin. Kebersihan yang buruk

Bagian

depan penis yang menggelembung Anak menangis saat buang air kecil karena timbul rasa sakit Urine yang keluar tidak lancar Kadang disertai dengan demam tinggi atau iritasi pada penis.

SUNAT. Banyak dokter yang menyarankan sunat untuk menghilangkan masalah fimosis secara permanen. Saran ini dilakukan terutama bila fimosis menimbulkan kesulitan buang air kecil atau peradangan di kepala penis (balanitis). OBAT. Terapi obat dapat diberikan dengan salep yang meningkatkan elastisitas kulup. Pemberian salep ini harus dilakukan secara teratur dalam jangka waktu tertentu agar efektif.

PEREGANGAN.

Terapi ini dilakukan dengan peregangan bertahap kulup yang dilakukan setelah mandi air hangat selama lima sampai sepuluh menit setiap hari. Peregangan ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari luka yang menyebabkan pembentukan parut.

Anda mungkin juga menyukai