Anda di halaman 1dari 52

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

5
PENDEKATAN METODELOGI DAN PROGRAM KERJA
Sasaran yang harus dicapai didalam jasa pelayanan konsultan adalah untuk menjamin agar pelaksanaan proyek sesuai dengan persyaratan yang tercantum didalam dokumen kontrak yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi, perkembangan kemajuan proyek sesuai waktu yang direncanakan, tepat dan akurat pembiayaan serta secara langsung dapat diserah terimakan kepada pemberi Tugas dengan baik. Dokumen Usulan teknis pekerjaan Pengawasan Teknis Pengendalian Banjir (Otsus Kab/Kota) ini merupakan hasil tanggapan kami terhadap pengarahan penugasan pekerjaan pengawasan yang akan dilaksanakan. Melalui dokumen usulan teknis yang disajikan,

diharapkan dapat tergambar secara garis besar konsep maupun cara-cara penanganan pelaksanaan pekerjaan, tahun Anggaran 2013. 5.1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI 5.1.1. PENDEKATAN MASALAH Masalah teknis yang biasa dihadapi serta memerlukan perhatian khusus pada konstruksi bangunan adalah sebagai berikut : Elevasi Existing yang memerlukan penyesuaian sesuai dengan elevasi rencana. Apabila Kondisi Existing tanah dasar yang akan ditangani mempunyai daya dukung yang kurang baik. Beban konstruksi secara keseluruhan terhadap daya dukung pondasi. Kualitas material dan cara pelaksanaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi. Kuantitas dimensi yang menyalahi rencana ( desain ). Manajemen lapangan pada saat pelaksanaan pekerjaan yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan konstruksi ( siang/malam) dan lamanya pelaksanaan konstruksi.

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Secara umum semua permasalahan yang terjadi di lapangan terkait erat dengan kegiatan pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana. Untuk mengantisipasi supaya permasalahan yang timbul hanya memberikan dampak negatif sekecil mungkin, pendekatan-pendekatan sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g. Pengendalian waktu Pengendalian mutu Pengendalian biaya Pengendalian keselamatan kerja Pengaturan lalu lintas ( traffic management ) Pelaporan Hubungan dengan Pihak terkait. maka konsultan akan melakukan

Detail dari Pendekatan yang akan dilakukan oleh konsultan untuk pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan hal tersebut adalah sebagai berikut :

a.

Pengendalian Waktu Seluruh pekerjaan berjalan didalam sekuen dan mengikuti jadwal waktu yang ditetapkan didalam program kerja Kontraktor. Konsultan akan mengendalikan waktu dengan metoda tertentu, sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai periode kontrak atau dengan keterlambatan yang sekecil mungkin.

Hal ini harus ditempuh dengan langkah-langkah yang terencana dan efektif sesuai penjabaran Dokumen Kontrak sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan oleh Kontraktor. Prosedur pengendalian waktu yang diusulkan Konsultan seperti terlihat pada Gambar 5.1.

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

b. Pengendalian Mutu ( Pola 3-2-5 )

Untuk setiap mutu pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor, Konsultan akan selalu mengawasi sehingga seluruh pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.

Untuk itu Konsultan akan menerapkan pola pengendalian mutu sebagaimana dikenal di lingkungan Pekerjaan Umum dengan istilah Pola 3-2-5, yang artinya bertahap 3 (tiga), berlingkup 2 (dua) dan berstruktur 5 (lima). Pola tersebut dapat diuraikan lebih jauh sebagai berikut :

Tahapan Pengujian : 1. Pengujian bahan baku 2. Pengujian bahan olahan 3. Pengujian bahan jadi

Lingkup Pengujian : 1. Dimensi 2. Kualitas

Struktur Pengujian : 1. Jenis Pemeriksaan 2. Metode Pemeriksaan 3. Frekwensi Pemeriksaan 4. Spesifikasi 5. Toleransi Hasil Pekerjaan

Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar 5.2.

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .2 BAGAN ALIR PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

c.

Pengendalian Biaya Pengendalian Biaya dengan cara mengarahkan dan bekerjasama dengan Kontraktor dalam mengoptimalkan hasil kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya sehingga diperoleh hasil yang optimal dan tepat waktu dengan biaya konstruksi seoptimal mungkin atau tidak melebihi dari perkiraan biaya yang tercantum dalam kontrak. Prosedur pengendalian biaya yang diusulkan yang dikaitkan dengan progres fisik dan kualitasnya dapat dilihat pada Gambar 5.3.

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .3 BAGAN ALIR PENGENDALIAN BIAYA

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Perubahan Pekerjaan ( Contract Change Order ) Apabila ternyata perlu dilakukan penyesuaian kwantitas pekerjaan, Konsultan bersama-sama dengan Kontraktor akan berkonsultasi kepada Pemberi Tugas / PPK perihal tersebut. Konsultan akan meneliti usulan Kontraktor termasuk mengkaji harga satuan baru yang mungkin perlu diberlakukan sehubungan dengan ketimpangan dengan pay item yang ada. Prosedur pengajuan perubahan volume dan harga satuan baru dapat dilihat pada Gambar 5.4. Namun demikian, sebaiknya diusahakan agar tidak ada harga satuan baru demi kelancaran pekerjaan.

Sertifikat Pembayaran Bulanan ( Monthly Payment Certificate) Konsultan akan memeriksa setiap pengajuan pembayaran oleh Kontraktor apakah volume pekerjaan yang diajukan pembayarannya, baik cara perhitungan volume maupun kwalitas hasil pekerjaannya telah memenuhi persyaratan dan spesifikasi atau hal tersebut belum tercapai. Prosedur mengenai pengajuan pembayaran ini digambarkan pada Gambar 5.5

d. Pengendalian Keselamatan Kerja Pengendalian keselamatan kerja yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan kerja baik terhadap publik (umum) maupun bagi pekerja itu sendiri adalah merupakan salah satu sasaran dari Manajemen Konstruksi. Untuk mencapai sasaran tersebut, maka prosedur yang dipakai adalah sesuai dengan manajemen Konstruksi mulai dari pra pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan.

Prosedur pengendalian keselamatan kerja seperti terlihat pada Gambar 5.6.

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

e.

Pengaturan Lalu Lintas ( Traffic Management ) Dengan adanya pekerjaan pembangunan tentunya akan menimbulkan gangguan kepada lingkungan sekitar. Untuk meminimalkan gangguan terhadap lingkungan sekitar terutama pada saat pengangkutan material. Kondisi lalu lintas di sekitar proyek agar tetap aman, lancar dan nyaman, maka pengaturan lalu lintas di daerah pekerjaan merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian dari konsultan dengan bekerjasama masyarakat serta pihak pihak yang berwenang setempat.

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

10

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .5 PROSEDUR PEMBAYARAN PRESTASI KERJA (MONTHLY CERTIFICATE / MC)

11

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .6 BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

12

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengaturan lalu lintas adalah : Kondisi lokasi proyek Fluktuasi volume lalu-lintas (jam sibuk) Tahapan pelaksanaan pekerjaan dan Alat-alat bantu. Alat-alat bantu Untuk memperlancar pengaturan lalu-lintas perlu ditempatkan rambu-rambu yang berupa rambu peringatan (lampu kedip, dll), papan pengumuman dan rambu pengarah. Rambu dan

perletakannya dapat dilakukan secara standar. Dimulai dengan lampu kedip kemudian disusul dengan lampu pemberitahuan adanya proyek yang terletak seratus meter dari lokasi pekerjaan. Untuk di dekat lokasi pekerjaan maka diletakkan rambu arah. Jaminan Mutu dan Pengendalian Mutu Site Engineer dalam kerjasamanya dengan semua staff, akan memastikan bahwa seluruh pekerjaan memenuhi gambar dan spesifikasi / rencana, dengan melaksanakan beberapa hal penting misalnya semua personil inti akan saling bekerja sama selama masa kontrak dengan cara / berpedoman pada matriks tanggung jawab yang dibebankan kepada setiap personil yang

bersangkutan.

Inspeksi (Pemeriksaan) Seluruh pekerjaan diharuskan untuk diperiksa, sebagaimana yang diperlukan untuk pada setiap bagian proyek. Pemeriksaan meliputi material yang digunakan dalam pekerjaan, teknis pelaksanaan pekerjaan yang digunakan, ukuran, dan semua masalah yang berhubungan dengan mutu pekerjaan.

13

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Survey Control Pematokan (Stake Out) oleh kontraktor pada setiap bagian, harus diawasi untuk memastikan bahwa pematokan yang dilakukan oleh surveyor lapangan kontraktor sudah teliti dan benar serta untuk memastikan elevasi dan titik kontrol lainnya dapat dipantau dengan jelas.

Material Control dan Pengujian Mutu seluruh material akan diuji untuk memastikan bahwa material memenuhi kualitas yang ditentukan sebelum diangkut ke lokasi pekerjaan. Sertifikat pengujian dari material, timbunan, pasir, batu, semen, besi tulangan, baja, struktur, dll, akan diteliti dengan cermat terlebih dahulu . Hasil pengujian akan dicatat dalam suatu Form Standar yang menunjukkan bagiannya dalam struktur pada pekerjaan.

Dokumen dari material yang di import maupun material fabrikasi harus diteliti kembali untuk memastikan bahwa material telah memenuhi spesifikasi.

f.

Pelaporan Konsultan sesuai jadual melaporkan secara lengkap kepada PPK tentang segala kemajuan pekerjaan melalui surat menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan.

g.

Hubungan dengan Pihak Terkait Membina hubungan yang baik dengan pihak - pihak yang terlibat pada proyek ini. Berpedoman pada langkah langkah pendekatan tersebut di atas, Konsultan berkeyakinan pekerjaan akan berjalan lancar, hasil pekerjaan akan baik dan proyek akan selesai tepat pada waktunya.

5.1.2.

METODOLOGI Demi tercapainya sasaran target pekerjaan pengawasan teknik ini yaitu penyelesaian pekerjaan tepat waktu dengan kualitas hasil pekerjaan yang

14

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan, Tim Konsultan Supervisi akan melakukan tindakan sebagai berikut : Menerapkan jasa pengawasan dengan berlandaskan profesionalisme. Melakukan semua kegiatan dengan disiplin yang tinggi. Melakukan pengendalian mutu berpedoman kepada pola 3-2-5.

Sesuai dengan lingkup layanan Jasa Konsultan Pengawas yang sudah disebutkan pada Bab sebelumnya, lingkup layanan tersebut dapat dibagi menjadi 2 kategori dasar sehingga didapatkan sasaran yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam dokumen kontrak.

Kedua lingkup layanan itu memuat : a. Pengawasan Teknik dan Review b. Administrasi Kontrak Didalam lingkup layanan jasa yang diberikan oleh konsultan dalam pelaksanaan tugasnya, tidak diartikan secara sendiri-sendiri karena tugas-tugas tersebut harus merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Berdasarkan dari hal-hal tersebut di atas, maka metodologi pelaksanaan pekerjaan yang akan diterapkan meliputi : 1. Metodologi pengawasan pelaksanaan 2. Metodologi pengawasan administrasi 3. Metodologi recording 4. Pengendalian proyek 5. Pengaturan lalu lintas di daerah pekerjaan 1. Metodologi Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi Material yang akan digunakan Kontraktor harus memenuhi persyaratan teknis yang disetujui oleh Site Engineer dan Quality Engineer. Setelah material yang akan digunakan telah memenuhi persyaratan teknis, maka Kontraktor segera melaksanakan pekerjaannya dan tetap dibawah pengawasan Quality Engineer dan Quantity Engineer, dilanjutkan dengan pengetesan berkala oleh Quality Engineer.

15

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Setelah proses pelaksanaan tersebut selesai, maka dilakukan pengukuran kemudian dilaporkan ke Site Engineer untuk mendapatkan sertifikat bulanan. Secara detail urutan kerja pelaksanaan pekerjaan ini, dapat dilihat pada Gambar 5.7.

Kegiatan-kegiatan penting yang berkaitan dengan metode pengawasan pekerjaan dibahas pada uraian di bawah ini :

a. Pekerjaan Tanah Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain : - Pemeriksaan hasil survei. - Persetujuan hasil clearing dan grabbing. - Persetujuan material timbunan - Inspeksi pemasangan dan perletakan - Penempatan material. - Persetujuan uji pemadatan tanah - Pemeriksaan elevasi akhir.

b. Pekerjaan Struktur Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi : - Pemeriksaan akhir elevasi - Pengujian dan persetujuan material - Pengawasan penempatan material. - Pemeriksaan/Testing - Pemeriksaan kondisi jalan kerja - Pemantauan cuaca. - Pemeriksaan supply material - Pemeriksaan peralatan. - Pemeriksaan tenaga kerja. - Pemeriksaan struktur pengerjaan

16

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

17

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Berikut disampaikan tahapan-tahapan yang lebih detail yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pengawasan.

Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawings) Selama masa konstruksi, Kontraktor harus membuat jadwal pelaksanaan dan gambar kerja dari seluruh item kontrak pekerjaan. Gambar kerja tersebut diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi dilapangan secara jelas (mudah terbaca dan sudah disesuaikan dengan kondisi aktual lapangan) Selain itu, Kontraktor juga harus membuat perhitungan desain sementara dan gambarnya jika akan mengajukan alternatif alternatif dilapangan Gambar-gambar yang diajukan tersebut akan diperiksa dengan teliti oleh Konsultan, setelah mendapatkan persetujuan dari Konsultan, gambar tersebut dikembalikan lagi kepada Kontraktor untuk disempurnakan dan selanjutnya dilaksanakan di Lapangan (working drawing). Pengecekan Data Survey Konsultan bersama-sama Kontraktor Perlu memeriksa titik titik referensi survey (Bench Marks dan data kontrol) yang dibuat pada waktu perencanaan teknis untuk mendapatkan ketepatan dan kebenaran dalam pelaksanaan konstruksinya. Apabila ada data yang tidak sesuai dengan keadaan lapangan yang sebenarnya, Konsultan bisa membantu Kontraktor untuk menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan secara tuntas, termasuk gambargambar rencana dan spesifikasinya. Pemeriksaan Material Setiap material yang akan dipakai baik bahan baku, bahan olahan maupun bahan jadi harus terlebih dahulu diperiksa kualitasnya di laboratorium melalui pengujian yang meliputi: Berat Jenis, Stabilitas, Durabilitas,

18

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Penyerapan, Daya Lekat, Gradasi dan lain sebagainya, sehingga sesuai dengan spesifikasi teknik yang tercantum dalam Dokumen Kontrak. Pemeriksaan mutu dilakukan secara rutin dengan mengambil contoh secara acak pada lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan. Pemeriksaan Material Konstruksi Pemeriksaan ini antara lain merupakan test penentuan kehancuran agregat, test portland cement. Secara khusus perlu diperhatikan terhadap bahan agregat yang berasal dari lokasi pengambilan batu serta tanah konstruksi / borrow pit. Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Pemeriksaan ini antara lain berupa test terhadap bahan campuran untuk pekerjaan konstruksi, bahan agregat dan utamanya untuk beton. Konsultan mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi pekerjaan pengujian laboratorium dan pengetesan di lapangan terhadap material konstruksi yang akan dipergunakan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Konsultan akan membuat rekomendasi berupa persetujuan dan penolakan berikut alasan teknis sesuai dengan persyaratan teknis dalam spesifikasi. Prosedur pemeriksaan Job Mix Formula (JMF) ditampilkan pada Gambar 5.8 berikut.

19

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .8 BAGAN ALIR PENGENDALIAN KEAMANAN DAN

20

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

2. Metodologi Pengawasan Administrasi Pengawasan administrasi yang merupakan bagian integral dari keseluruhan layanan konsultan supervisi memuat mengenai proses - proses pekerjaan seperti : tindakan yang berkaitan dengan kontrak antara Pemberi Tugas dengan Konsultan; Hubungan antara Pemberi Tugas, Kontraktor dan Konsultan; Kewenangan Engineer, Jaminan Pekerjaan, Sub Kontraktor, Variation Orders, Perpanjangan Waktu dan lain sebagainya. a. Penyerahan Lapangan Setelah penandatanganan Kontrak yang dilanjutkan dengan penerbitan Surat Perintah Kerja, Kontraktor akan segera menerima penyerahan area lapangan secara keseluruhan dari Pemberi Tugas untuk memulai melakukan pekerjaannya. Apabila hanya sebagian pekerjaan yang diserahkan kepada Kontraktor perlu diyakinkan bahwa area tersebut sudah memadai untuk dikerjakan dengan mempertimbangkan Cost Effective terhadap pelaksanaan pekerjaan. Agenda pertemuan mengenai penyerahan lapangan ini harus secara jelas menyatakan tanggal terakhir penyerahan area berikutnya untuk dikerjakan kepada Kontraktor. b. Kewenangan Site Engineer Kewenangan yang didelegasikan oleh Pemberi Tugas kepada Site Engineer secara umum telah didefinisikan secara jelas di dalam Dokumen Kontrak.

c. Jaminan Pekerjaan Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, Konsultan akan mengkaji ulang jaminan yang diusulkan oleh Kontraktor. Hal ini diperlukan untuk melindungi Pemberi Tugas dari kerugian atau kerusakan dalam menghadapi klaim dari ketiga unsur pelaksana proyek terhadap kerusakan-kerusakan atau kecelakaan.

d. Program Kerja Kontraktor diharuskan membuat program kerja secara rinci dari mulai penempatan sumber daya manusianya (personil), jenis dan jumlah peralatan

21

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

yang dipakai, metoda pelaksanaan dan lain sebagainya, sebagaimana diatur dalam persyaratan kontrak. Program kerja ini dibuat dalam bentuk / format Critical Path Network (CPN) yaitu yang berdasarkan lintasan kritis sehingga jenis-jenis pekerjaan apa atau pengiriman material apa yang perlu pengawasan khusus supaya waktu pelaksanaan proyek tidak mengalami keterlambatan dan dihasilkan mutu sesuai dengan standar spesifikasi

e. Pengkajian Ulang Terhadap Usulan-Usulan Kontraktor Konsultan mengevaluasi setiap usulan yang diajukan oleh Kontraktor yang berupa uraian pekerjaan sementara atau pekerjaan-pekerjaan permanen. Secara umum Kontraktor diberi keleluasaan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan metoda pekerjaan dan sumber dana yang dimiliki . Evaluasi Konsultan akan meliputi kelayakan, kompetensi teknis dan biaya yang kompetitif atas proposal tersebut, meliputi seluruh perhitungan pendukung desain/atau asumsi-asumsi yang mendasarinya. Persetujuan terhadap hal ini harus di berikan secara tertulis oleh Site Engineer (SE). Apabila usulan menyangkut amandemen terhadap spesifikasi teknis terhadap pekerjaan permanen, Site Engineer akan membuat laporan rinci meliputi rekomendasi untuk menerima atau menolak usulan tersebut dan diserahkan kepada Pemberi Tugas untuk dipertimbangkan.

f. Variation Orders Apabila selama pelaksanaan, proyek menemukan kesulitan-kesulitan atau apabila karena adanya alasan-alasan tertentu diperlukan suatu amandemen, baik yang datang dari Kontraktor maupun dari Pemberi Tugas, maka Konsultan akan mempersiapkan variation orders. Variation order ini akan menerangkan alasan amandemen dibuat, lingkup dan detail variasi yang harus dibuat untuk dokumen kontrak yang bersifat khusus, adanya implikasi biaya terhadap nilai kontrak atau beberapa perubahan yang dibutuhkan untuk penyelesaian suatu kontrak. Variation Orders harus disetujui oleh Pemberi Tugas yang kemudian diserahkan kepada Kontraktor untuk dilaksanakan.

22

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

g. Harga Satuan Baru Apabila adanya Variation Orders mengakibatkan adanya pekerjaan baru yang belum mempunyai harga satuan di dalam daftar kwantitas dan harga yang ada, maka harus ditetapkan harga satuan baru. Untuk pekerjaan baru yang mempunyai karakter serupa, maka pekerjaan dilaksanakan dengan kondisi yang serupa dengan detail pekerjaan tersebut dan harga baru ditentukan berdasarkan perbandingan langsung dengan harga yang sudah ada. Bilamana menurut pendapat Konsultan tidak ada harga yang memadai, maka Konsultan membuat analisa harga satuan baru sebagai dasar / bahan pertimbangan Panitia Kewajaran Harga untuk menentukan harga baru melalui negosiasi dengan Kontraktor. Negosiasi ini harus mempertimbangkan harga-harga item pekerjaan yang sudah ada untuk mendapatkan harga baru. Apabila negosiasi gagal mendapatkan kesepakatan, berdasarkan kondisi kontrak, harga baru akan ditentukan oleh Panitia Kewajaran Harga.

h. Pengguna Sub Kontraktor Persetujuan atas penggunaan sub kontraktor oleh kontraktor utama harus dipertimbangkan secara hati-hati terutama mengenai pengalaman kerja dan keahliannya. Kontraktor harus memberikan penjelasan serta alasan yang rinci dan jelas. Sub kontraktor harus mempunyai kemampuan dan referensi untuk melaksanakan pekerjaan yang akan diberikan.

3. Metodologi Recording Dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan (kegiatan proyek) biasanya menemui hal hal diluar dugaan (kompleks) sehingga perlu melibatkan banyak macam material yang pembayarannya mempunyai cara-cara yang berlainan. Agar kita mempunyai dokumen yang lengkap dan jelas, maka perlu suatu sistem yang dapat mencatat setiap jenis kegiatan yang terjadi dalam suatu proyek. Salah satu kegiatan yang akan diuraikan di sini adalah mengenai Metodology Record, dimana setiap hari dan setiap kegiatan harus di record/dicatat dengan

23

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

lengkap. Ada dua macam record / pencatatan yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek diantaranya : 1. Record / pencatatan terhadap kegiatan 2. Record / pencatatan terhadap material yang dipakai

1. Record Terhadap Kegiatan Record ini berupa grafik-grafik yang dibuat berdasarkan urutan kegiatan dalam proyek. Dalam grafik-grafik ini tercantum pula lokasi dan waktu dari kegiatan yang berlangsung. Dengan adanya grafikgrafik kita dapat dengan mudah dan jelas melihat kegiatan mana yang terlambat atau kegiatan mana yang belum dikerjakan terhadap jadwal yang telah direncanakan.

2. Record Terhadap Material Yang Dipakai Record ini ada sangkut pautnya dengan pembayaran, sehingga dituntut pembuatan record yang teliti dan lengkap. Setiap kegiatan proyek harus dicatat dan dihitung volume, lokasi dan juga kualitasnya. Selain dihitung dan dicatat jumlahnya, diperlukan juga gambarnya sebagai dasar perhitungan volume tersebut (back up datanya). Bahwa setiap material yang akan dibayar harus diketahui dimana material tersebut ditempatkan dan berapa kuantitasnya. Agar semua kegiatan berjalan lancar dan teratur, diperlukan kerjasama yang baik antara Site Engineer, Quality Engineer. Site Engineer harus mengetahui apakah semua kegiatan sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam kontrak Setiap hari Inspector harus membuat laporan harian yang mencatat lokasi dan jenis material yang digunakan. Quantity Engineer/Chief Inspector harus membuat summary terhadap report yang dibuat oleh Inspector dan diteruskan kepada Quantity Engineer untuk dicatat jenis dan volume material yang digunakan. Chief Inspector diharuskan pula memberikan summary kepada Quality Engineer (yang diterima dan yang ditolak)

24

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Record

material

dikumpulkan,

dibuatkan

rekapitulasinya

dan

selanjutnya menjadi dasar perhitungan dalam pembuatan Sertifikat Bulanan (Monthly Certificate), sehingga setiap monthly certificate yang diterbitkan harus mempunyai Back Up Data yang disimpan dalam 1 file terdiri dari : Laporan Harian Inspector (Daily Inspector Report) Laporan Kuantitas Harian (Daily Quantity Report) Lembar Detail Kuantitas Bulanan (Monthly Quantity Detail Sheet) Pekerjaan Bulanan (Monthly Work Accomplised) Lembar Kemajuan Bulanan (Monthly Progress Sheet) Gambar-gambar (gambar-gambar ini akan dipakai dalam pembuatan as-built drawing). Agar dalam pelaksanaan konstruksi, secara bersama-sama memonitor, baik oleh kontraktor, konsultan maupun pemilik proyek maka diperlukan formatformat pencatatan yang disepakati oleh ketiga pihak tersebut. Format-format pencatatan meliputi : Form pencatatan surat-menyurat Form memo lapangan Form pencatatan inventarisasi dan penerbitan gambar Form kartu cuaca Form pemeriksaan elevasi Form pencatatan pekerjaan beton Form kemanualan pekerjaan Form sertifikasi pembayaran

4. Pengendalian Proyek Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari suatu proyek maka Konsultan melakukan pengawasan serta mengamati perkembangan proyek setiap saat agar kondisinya dapat diketahui secara cepat, akurat dan terbaru. Permasalahan yang mungkin timbul dapat segera diatasi. Untuk itu perlu dilakukan langkahlangkah sebagai berikut : a. Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap dan informatif. b. Pelaporan progres pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat, akurat dan terbaru.

25

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

c. Melakukan implementasi sistem informasi pemantauan proyek yang berbasis komputer dan mampu memberikan peringatan dini terhadap permasalahan penyelesaian pekerjaan. Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki

kemampuan dalam pengendalian proyek, dari fase perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporan (Reporting). Tujuan pemakaian sistem ini adalah agar proses pada ketiga fase tersebut dapat dilakukan secara terintegrasi. Dengan sistem tersebut, maka berbagai indikasi dan informasi penting yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek, dapat diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Selain hal di atas, juga akan dibuat suatu format dan prosedur standar pelaporan proyek. Di mana dengan format dan prosedur yang standar, akan dapat lebih meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan mengoptimalkan sinergi kerja.

5.2. PROGRAM KERJA 5.2.1 PEMAHAMAN DAN APRESIASI Setelah mempelajari Dokumen Pelelangan, dan mengikuti Rapat Penjelasan serta mengadakan kunjungan ke lokasi pekerjaan, maka Konsultan dapat memahami substansi kegiatan yang akan dilaksanakan . Secara umum lingkup Pekerjaan Pengawasan Teknis ini sudah dijelaskan pada Kerangka Acuan Kerja dengan baik . Lingkup Pekerjaan Pengawasan Teknis ini meliputi :

a. b. c.

Membantu dalam pelaksanaan pengawasan mutu. Membantu dalam Review Design. Memeriksa dengan sungguh-sungguh bahwa pengukuran volume pekerjaan dilakukan dengan benar dan teliti

d.

Menjamin bahwa semua laporan (report) akan diserahkan tepat pada waktunya dan dibuat sesuai aturan yang benar, teliti dan memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang berkaitan dengan pekerjaan .

26

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

e.

Bekerja sama dengan Satker/Pelaksana Satker dalam hal-hal yang menyangkut masalah-masalah teknis maupun administrasi.

5.2.1.1 PEMAHAMAN RUANG LINGKUP PENUGASAN Berdasarkan tujuan utama dari Pekerjaan Pengawasan Teknis ini adalah secara rutin mengamati, mengawasi, menguji, meneliti bahan, mutu pekerjaan Kontraktor pada setiap tahapan kegiatan sehingga semaksimal mungkin dapat memenuhi syarat kontrak dan dapat diselesaikan tepat pada waktunya . Oleh karena itu Konsultan akan meneliti dengan seksama pekerjaanpekerjaan dasar sebelum melangkah pada pekerjaan utama, pekerjaan struktur, berpegang pada Dokumen Kontrak Fisik disamping mengadakan penilaian rancangan untuk penyesuaian lapangan yang sebenarnya (Review desain/Rekayasa Lapangan). Setelah mempelajari Kerangka Acuan Kerja maka Konsultan dalam menangani pekerjaan ini membagi menjadi 4 (empat) Lingkup Pekerjaan/Penguasaan pokok yaitu :

1.

STANDARD DAN SPESIFIKASI ( KONTRAK) SERTA ORGANISASI PENANGANAN PROYEK

Konsultan dalam melaksanakan tugasnya secara maksimal tetap berpedoman pada spesifikasi yang telah ditetapkan, spesifikasi tersebut mencakup : a. b. c. d. e. f. g. h. Peraturan / Persyaratan Umum Pekerjaan-Pekerjaan Pembersihan Pekerjaan Pengembalian Kondisi Pekerjaan Tanah dan pondasi Pekerjaan Struktur dan Pengujian Laboratorium Pekerjaan Pemeliharaan Pekerjaan Harian Form Standar, Prosedur dan Metode Pekerjaan.

Sehingga apabila terjadi perbedaan persepsi maka penyelesaianpenyelesaian yang terbaik adalah melalui rujukan terhadap spesifikasi

27

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

dan Kontrak, kondisi lapangan serta revisi desain yang akan dikuatkan oleh koordinasi berdasarkan organisasi penanganan proyek yang telah ditetapkan.

2.

RANCANG BANGUN ( DESAIN /REVISI DESIAN)

Dalam Pekerjaan ini Konsultan diharapkan menguasai Desain yang benar-benar dapat diterapkan sesuai kondisi/keadaan lapangan yang sebenarnya, antara lain mencakup : Prinsip dasar dan pertimbangan (Teknis dan Non Teknis) Perencanaan. Pengukuran dan pengambilan data dasar. Kebutuhan terhadap data-data tambahan Gambar-gambar desain dan perhitungan Gambar-gambar detail, gambar-gambar kerja (Shop Drawing) yang jelas dan tepat. Jenis konstruksi dan metode pelaksanaan yang sesuai. Penyesuaian lapangan, modifikasi, secara teknis tidak

mengurangi mutu konstruksi maupun biaya.

PENDEKATAN MASALAH : a. Mengadakan pemeriksaan keadaan proyek serta mengadakan penilaian atas ketepatan rancangan yang ada untuk disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan lapangan yang sebenarnya (rekayasa lapangan). b. Membuat suatu program terperinci untuk kepentingan

pemeriksaan/pengambilan data lapangan yang masih diperlukan (tambahan) sebelum mengaprooved kegiatan konstruksi oleh kontraktor. Dari data yang dihasilkan, konsultan menyusun

program pekerjaan yang diperlukan sebelum melaksanakan tahapan pekerjaan selanjutnya . c. Memeriksa gambar hasil survey ulang kontraktor dan atas dasar gambar tersebut, membuat gambar rencana teknis untuk

28

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

diserahkan kepada kontraktor pada waktu yang telah ditentukan setelah mendapat persetujuan PPK . d. Membuat usulan perubahan serta menyajikan untuk mendapatkan persetujuan PPK pada setiap adanya perubahan yang berkaitan dengan rencana yang mungkin dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa saja yang diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan sekaligus menyiapkan semua perintah perubahan yang diperlukan. e. Menjamin bahwa as built drawing (gambar sebenarnya

terbangun/terpasang) dibuat untuk semua pekerjaan dan bersamasama kontraktor mengupayakan untuk menyelesaikannya

sebelum penyerahan pertama pekerjaan.

3.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEKERJAAN SECARA RUTIN

Pekerjaan ini secara rutin dilaksanakan oleh Konsultan melalui suatu program yang telah disusun sebelumnya berdasarkan mata rantai pelaksanaan pekerjaan yang mencakup antara lain : Pelaksana/Kontraktor Peralatan/Mobilisasi, menyangkut Bahan, Organisasi Pelaksana, jadwal

Pengadaan

serta

kerja/schedule Pelaksanaan. Mutu, meliputi antara lain : Mutu Bahan, Mutu pekerjaan/Metode Pelaksanaan, Mutu Personil dan Peralatan yang digunakan. Kuantitas, meliputi antara lain : Volume Pekerjaan sesuai dengan spesifikasi/ukuran, ketepatan waktu/laju pekerjaan serta tagihantagihan kontraktor.

PENDEKATAN MASALAH a. Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal

pelaksanaan kontraktor serta setiap rencana atau programprogram serupa yang harus diajukan oleh kontraktor untuk mendapatkan persetujuan dari Pelaksana Kegiatan .

29

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

b.

Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan bahan dan tenaga kerja yang disediakan oleh kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang ditargetkan, dan bila perlu mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan.

c.

Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus terhadap pekerjaan yang telah diaprooved / disetujui untuk dilaksanakan berdasarkan Request yang telah diajukan oleh Kontraktor untuk menjamin mutu pekerjaan agar sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.

d.

Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah disetujui dan diterima baik, sehubungan dengan tagihan kontraktor yang diajukan .

4.

ADMINISTRASI DAN PELAPORAN

Konsultan dalam melaksanakan tugas rutinnya senantiasa mencatat segala aktifitas berdasarkan program yang telah disusun sehingga rekaman rekaman tersebut dapat disimpan/dipelihara dan dilegalisir dengan baik untuk keperluan pembuatan laporan laporan maupun untuk rekomendasi, rujukan, teguran dan instruksi demi mencapai sasaran/tujuan proyek secara keseluruhan.

PENDEKATAN MASALAH : a. Memeriksa serta membuat permintaan / tuntutan rekomendasi tertulis terhadap untuk mendapatkan

kontraktor

perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan atau biaya tambahan atau hal hal lain semacamnya. b. Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan, cara pelaksanaan kontraktor, mutu pekerjaan serta status keuangan proyek serta berbagai hal yang harus diantisipasi. c. Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan kegiatan konstruksi seraya menampakkan, antara lain, realisasi

pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian mutu

30

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

pekerjaan selama pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama, perubahan kontrak, tuntutan atau perselisihan atau halhal penting lainnya yang ada dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan pekerjaan. d. Membantu (apabila diperlukan) dalam mempersiapkan Project Complection Report (Laporan Penyelesaian Proyek). e. Membantu dalam mempersiapkan dan membuat rencana sub proyek tambahan bila diperlukan.

5.2.2 APRESIASI DAN INOVASI 5.2.2.1 APRESIASI DAN INOVASI

Diharapkan bahwa dengan selesainya proyek ini akan memperbaiki fungsi dari jaringan irigasi, sesuai dengan Tujuan pembangunan jaringan irigasi Yaitu : Meningkatkan prodksi pangan terutama beras Meningkatkan Efisiensi dan efektifitas pemamfaatan air irigasi Meningkatkan intensitas tanam Meningkatkan dan memberdayakan masyarakat desa dalam pembangunan jaringan irigasi.

5.2.2.2

ORGANISASI HUBUNGAN KERJA

Organisasi Hubungan Kerja

31

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Dalam melaksanakan pekerjaan ini, Penyedia Jasa akan selalu melakukan koordinasi secara periodik dengan pihak Pengguna Jasa. Dengan demikian kesatuan dan kesamaan pandangan dengan pengguna jasa, terhadap semua aspek yang dilakukan akan selalu terjaga dimana Pengguna Jasa secara aktual akan dapat mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap saat. Koordinasi ini sangat penting bagi Penyedia Jasa agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Dengan demikian diharapkan hambatan yang terjadi dapat segera diselesaikan, sehingga penyelesaian pekerjaan tidak akan melewati waktu yang telah ditentukan serta tepat biaya Hubungan kerja antara Pengguna Jasa, Konsultan pengawas dan Pelaksana Fisik Pekerjaan ditampilkan pada Gambar Organisasi Hubungan Kerja

5.2.2.3 SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA Untuk pelaksanaan Jasa Konsultansi ini, pembiayaan diperoleh dari dana APBA - OTSUS Tahun Anggaran 2013

5.2.2.4 LINGKUP JASA KONSULTAN YANG DIPERLUKAN Melaksanakan pekerjaan PENGAWASAN TEKNIS PENGENDALIAN BANJIR (OTSUS) KAB./KOTA), agar diperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi, sehingga terhindar dari resiko kegagalan Konstruksi. Melaksanakan pengawasan teknis terhadap pekerjaan

dilapangan secara professional,efektif dan efisien pada setiap tahapan kegiatan. Mengadakan Review Desain apabila desain awal sudah tidak dapat diterapkan dilapangan Dan secara lebih rinci lingkup jasa konsultan dijelaskan pada uraian berikut

32

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

A. Pelayanan Pra Konstruksi Konsultan membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan Kontrak Kerja serta selama proses penandatangananan termasuk pemeriksaan kelengkapan dokumen kontrak. B. Pelayanan Pra Selama Mobilisasi dan Konstruksi i. Masa mobilisasi Kontraktor Memeriksa data survey yang akan digunakan Menyediakan untuk Kontraktor titik data survey tersebut Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas di dalam tahapan kegiatan pelaksanaan. Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan

memecahkan masalah yang mungkin akan muncul serta bertindak untuk Kontraktor. Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan didatangkan, fasilitas base camp dan lokasi penempatan peralatan. Mengecek dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup asuransi dari Kontraktor. Mengecek dan mempersiapkan cara penghitungan kuantitas dan prosedur pemeriksaan mutu (quality control). Mengecek pemasangan patok Bench Mark Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan oleh Kontraktor. Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan. menghindari timbulnya klaim dari

ii. -

Masa Konstruksi Mengecek data titik survey di lapangan Menyelenggarakan pengawasan menerus di lapangan untuk mendapatkan kepastian bahwa semua pekerjaan

dilaksanakan sesuai dengan persyaratan di dalam dokumen

33

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

kontrak;

pengendalian;

sebab-sebab

yang

akan

menimbulkan keterlambatan; termasuk melengkapi datadata cuaca dan data lainnya yang dapat mempengaruhi pelaksanaan proyek. Menyelenggarakan laboratorium dan tes lapangan untuk pekerjaan tanah, material yang akan digunakan dan metode kerja untuk mendapatkan kepastian sudah sesuai dengan persyaratan. Menjaga rencana kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa barchart dan PDM / CPM yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar tenaga kerja dan peralatan yang digunakan kontraktor dengan mengacu pada daftar yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas saat pengajuan penawaran Mengawasi dan mengevaluasi semua instalasi,

laboratorium, gudang peralatan dan barang-barang lainnya agar sesuai dengan acuan dan kondisi dari dokumen kontrak Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh Kontraktor, penyesuaian desain bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan teknis Memberikan laporan secara tetap semua pengukuran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang sudah dites termasuk penggunaan dan kuantitas material, dengan menggunakan bentuk yang sudah disetujui oleh Pemberi Tugas Memberikan Laporan Mingguan kalau diperlukan jika ada masalah yang timbul, dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan Mempersiapkan semua perubahan (change orders) dan membantu pemberi tugas pada saat negosiasi harga dan biaya konstruksi setiap perubahan 2 bulan kedepan (jika ada)

34

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi Pemberi Tugas dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak dan perubahan-perubahan lain diluar lingkup pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak

Rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh Site Engineer (SE) untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa, termasuk perkiraan biaya akhir untuk konstruksi dan pengawasan

Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi kontraktor didalam semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang berhubungan dengan dipenuhinya kontrak dan kemajuan pekerjaan

Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak untuk material dan peralatan yang digunakan proyek. Semua material yang digunakan di proyek termasuk sumbernya juga harus disetujui terlebh dahulu

Menyediakan informasi yang diperlukan oleh pemberi tugas proyek, menghadiri dan mencatat semua

rapat/pertemuan dengan Kontraktor, Pemilik Proyek, dan instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah kontrak Mencatat kondisi cuaca harian, kondisi di luar normal di lapangan, peralatan kontraktor dan personil di lapangan serta peristiwa/kejadian yang bisa mengakibatkan

keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah

keterlambatan tersebut

35

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Memberikan nasihat kepada pemberi tugas di dalam menyusun kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim

Membuat laporan bulanan, laporan khusus (Triwulan atau berkala), dan laporan akhir proyek seperti yang

dikehendaki oleh Pemberi Tugas untuk masalah-masalah konstruksi, geoteknik, pengaturan lokasi dan lain-lain, beserta pemecahan penanggulangannya. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan

Sementara (Certificate of Provisional Acceptance) Memeriksa dan menyetujui gambar terbangun (as built drawing) dan manual pemeliharaan yang disiapkan oleh Kontraktor Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara Serah Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir (Certificate of Final Acceptance)

5.2.2.5

KEBUTUHAN PERSONIL KONSULTAN

Konsultan akan menyediakan tenaga ahli sesuai dengan persyaratan KAK. Kapasitas tenaga ahli telah disesuaikan dengan subtansi dari ruang lingkup kegiatan tersebut agar dapat memberi kontribusi secara maksimal . Pertimbangan dalam menentukan jumlah tenaga ahli adalah berdasarkan kondisi lapangan antara lain ; jenis jenis Konstruksi spesifik yang akan dilaksanakan , jarak lokasi site yang akan dilaksanakan serta volume kegiatan . Sasaran pemenuhan jumlah personil ini adalah untuk memastikan berlangsungnya kegiatan pengawasan tepat pada saat pekerjaan akan dimulai hingga berakhirnya kegiatan harian dilapangan secara rutin .

36

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Oleh karena itu pengadaan personil Konsultan harus benar benar sesuai dengan jumlah dan kualitas yang telah disyaratkan dalam TOR . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada program kerja dan schedule/jadwal yang disusun

5.2.2.6

STRATEGI INOVASI PENANGANAN PEKERJAAN

Tim / Personil yang ditugaskan akan saling menunjang / saling mengisi sehingga pengawasan komponen kegiatan semuanya dapat dijalankan dengan baik . Team Konsultan akan bekerja dengan peralatan lengkap sesuai dengan jadwal yang telah disepakati, koordinasi dengan Pelaksana PPK, intern konsultan, dipimpin oleh Project Manager serta konfirmasi dengan Instansi Terkait . Didalam bekerja konsultan sebelumnya akan meminta persetujuan metode kerja, format/blangko blangko pendataan yang akan dipergunakan kepada pihak PPK, sehingga kegiatan kegiatan tersebut mendapat legalitas dan berjalan lancar dengan persepsi yang sama. Demikian juga dengan kegiatan pelaporan dan berbagai kegiatan lapangan lainnya . Inovasi terutama ditujukan pada bagaimana dapat bekerja secara efektif dan efisien, antisipatif serta menggunakan waktu sebaik baiknya. Selalu bekerja secara professional berdasarkan jadual yang telah disepakati dalam kontrak. Menyusun program rincik , dimana semua permasalahan pasti ada solusinya

5.2.2.7

PELAPORAN

Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan sesuai dengan KAK dan ketentuan, oleh karena itu konsultan telah menyusun schedul pelaksanaan pekerjaan dengan mencantumkan pula produk produk laporan yang akan dihasilkan agar lebih mudah dikontrol baik jenis maupun subtansinya .

37

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

5.2.3 RENCANA KERJA Kegiatan pengawasan teknik ini dapat dikategorikan menjadi dua ketegori pokok/utama yaitu : o o o o o Kegiatan pengawasan teknis dan Review Desain Kegiatan penyusunan administrasi teknis dan pelaporan

Secara umum pelaksanaan pengawasan teknis di lapangan terdiri dari : Masa mobilisasi kontraktor Masa konstruksi Masa pemeliharaan

TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Tahapan kegiatan yang perlu dilakukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan secara umum dapat dilihat pada Gambar 5.9 Bagan Alir Kegiatan Konstruksi Pre Construction Meeting (Gambar 5.10.) Yaitu pertemuan pendahuluan antara Pihak Proyek, Kontraktor dan Konsultan guna membahas rencana kerja Kontraktor, menyamakan persepsi terhadap dokumen kontrak termasuk masalah-masalah yang meragukan atau belum di atur di dalam Dokumen Kontrak. Penyusunan Jadual Pelaksanaan (Gambar 5.11. Prosedur Pengajuan Rencana Kerja Secara Umum) Kontraktor harus mengajukan rencana kerja dan jadwal pelaksanaan sesuai dengan Dokumen Kontrak kepada Konsultan yang selanjutnya

mendapatkan persetujuan dari PPK Mobilisasi Personil Kegiatan Review Design Apabila diperlukan dapat dilakukan review design untuk memperoleh penghematan waktu, maupun biaya dengan tetap mempertahankan mutu. Kegiatan Pelaksanaan Urutannya sebagai berikut : Pekerjaan pendahuluan Pekerjaan pondasi

38

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Pekerjaan Struktur Pekerjaan Perkerasan Pekerjaan Finishing

Administrasi Kontrak Selama pelaksanaan kegiatan administrasi kontrak meliputi : - Administrasi pada awal kontrak - Masa pelaksanaan - Prosedur bulanan (periodik) - Administrasi akhir kontrak

Untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu kualitas sesuai dengan spesifikasi dengan persyaratan waktu yang telah ditetapkan, maka perlu di implementasikan program kerja yang telah disusun. Program kerja yang telah disusun tersebut adalah berdasarkan jangka waktu pelaksanaan, kategori pekerjaan dan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan

39

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .9 BAGAN ALIR KEGIATAN / PELAKSAAN KONSTRUKSI

40

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

41

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .10 PRE CONSTRUCTION MEETING

42

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

GAMBAR 5 .11 PROSEDUR PENGAJUAN RENCANA KERJA SECARA UMUM

43

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

5.2.4 LAPORAN Konsultan dalam melaksanakan tugas rutinnya senantiasa mencatat segala aktifitas berdasarkan program yang telah disusun sehingga rekaman rekaman tersebut dapat disimpan / dipelihara dan dilegalisir dengan baik bersama dengan PPK untuk keperluan pembuatan laporan laporan maupun untuk rekomendasi, rujukan, teguran dan instruksi demi mencapai sasaran / tujuan proyek secara keseluruhan.

SUMBER DAN BENTUK PELAPORAN DAPAT BERUPA : a. Hasil hasil pemeriksaan dan rekomendasi tertulis terhadap permintaan / tuntutan kontraktor untuk mendapatkan perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan atau biaya tambahan atau hal hal lain semacamnya. b. Kemajuan pekerjaan secara berkala, cara pelaksanaan kontraktor, mutu pekerjaan serta status keuangan proyek serta berbagai hal yang harus diantisipasi. c. Ringkasan kegiatan konstruksi yang menampakkan antara lain, realisasi pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil pengujian mutu pekerjaan selama pelaksanaan dan pada saat serah terima pertama, perubahan kontrak, tuntutan atau perselisihan atau hal-hal penting lainnya yang ada dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan pekerjaan. d. Bantuan (apabila diperlukan) dalam mempersiapkan Project Complection Report (Laporan Penyelesaian Proyek). e. Bantuan dalam mempersiapkan dan membuat rencana sub proyek tambahan bila diperlukan. Laporan dan Dokumentasi Pekerjaan / jenisnya , dilaksanakan sesuai dengan KAK dan ketentuan, oleh karena itu konsultan telah menyusun schedul pelaksanaan pekerjaan dengan mencantumkan pula produk produk laporan yang akan dihasilkan agar lebih mudah dikontrol baik jenis maupun subtansinya Laporan laporan tersebut, disamping sebagai bahan monitoring pemberi kerja juga sekaligus sebagai dokumen pelaksanaan kegiatan Konsultan akan menyusun dan menyerahkan kepada Pemberi Tugas laporanlaporan sebagai berikut :

44

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

5.2.4.1

LAPORAN DAN GAMBAR MC 0% DAN MC 100%

Tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah dimulai Jasa, Konsultan harus menyerahkan 5 (lima) rangkap/buku laporan dan gambar MC 0 % yang isinya melaporkan mengenai hasil review design, analisa hidrologi, analisa hidrolika, yang akan diterapkan, jadwal rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing pekerjaan serta personilpersonil pendukung Konsultan yang telah disetujui aktif di lapangan, sedangkan untuk laporan dan gambar MC 100 % diserahkan setelah selesai kontrak sebanyak 5 rangkap

5.2.4.2

LAPORAN HARIAN, MINGGUAN DAN BULANAN

Pada setiap akhir bulan kalender kecuali pada saat harus membuat laporan kemajuan triwulan, konsultan harus membuat kemajuan laporan bulanan sebanyak 8 (delapan) rangkap/buku. Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan kegiatan Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang dialami oleh Kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut administrasi, teknik atau keuangan) dan memberikan rekomendasi atau saran-saran bagaimana menanggulangi/menyelesaikan permasalahan tersebut. Jadwal pengiriman laporan diatur sebagai berikut : a. Ringkasan kemajuan bulanan (progress summary) paling lambat setiap tanggal 25 (dua puluh lima) setiap bulan sebanyak 4 (empat) buku laporan. b. Buku laporan kemajuan bulanan paling lambat setiap tanggal 25 pada bulan berikutnya.

5.2.4.3

LAPORAN RENCANA MUTU KONTRAK

Laporan ini dibuat pada saat sebelum memulai pekerjaan yang memuat daftar simak tahap-tahap pelaksanaan konstruksi serta

45

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

jaminan atas metode pekerjaan yang akan dilaksanakan. Diserahkan masing-masing 5 (lima) rangkap.

5.2.4.4

LAPORAN BACK

UP DATA DAN LAPORAN

PENGUJIAN MUTU ( LAPORAN QUALITY ) Laporan in dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap/buku, bilamana terdapat kegiatan pengujian bahan dan/atau mutu hasil pekerjaan, baik di laboratorium maupun di lapangan yang dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Disamping itu juga memuat pengukuran pekerjaan yang telah dilaksanakan pada bulan sebelumnya. Isi laporan ini berupa kesimpulan yang disertai dengan rekapitulasi dari semua hasil pengukuran lapangan serta pengujian tersebut di atas, sedangkan data otentik/bukti pengukuran dan pengujian pada formulir laboratorium/lapangan cukup disertakan beberapa lembar yang mewakili yang ditandatangani oleh pihak PPK, Konsultan, serta Kontraktor. Laporan ini disertakan sebelum tanggal 14 pada bulan berikutnya.

5.3. ORGANISASI DAN PERSONIL 5.3.1 UMUM Maksud dari Penyusunan Organisasi penanganan proyek maupun Organisasi Pengawasan Konsultan serta pelaksana Kontraktor adalah : o o o Terjaminnya fungsi kontrol / pengawasan pelaksanaan yang diperlukan semaksimal mungkin Terjaminnya kelancaran pelaksanaan setiap unit-unit kerja yang

berkepentingan Terciptanya koordinasi yang dinamis terhadap unit-unit kerja yang terlibat dalam penanganan pekerjaan

5.3.2 FUNGSI KONTROL DAN KOORDINASI Untuk menjalin koordinasi yang baik antara unit-unit kerja maupun antara Konsultan dengan Pemberi tugas serta menjamin fungsi kontrol / pengawasan dalam pelaksanaan pekerjaan, maka perlu disusun suatu Bagan Organisasi

46

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

yang menggambarkan hubungan kerja / koordinasi antara unit-unit kerja maupun antara Konsultan dengan Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan.

5.3.3 BAGAN ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN Fungsi struktur organisasi dan implementasinya dalam praktek secara nyata perlu diaktifkan, hal tersebut menyangkut : Struktur Organisasi penanganan Proyek Organisasi Konsultan Organisasi Kontraktor Satker / Pelaksana Satker

Didalam Rencana Kerja dipertegas tugas masing-masing tenaga ahli sesuai JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN pengaturan PERSONIL. Sedangkan Organisasi Pelaksanaan mempertegas tanggung jawab masingmasing tenaga ahli, hubungan kerja antar tenaga ahli sesuai dengan STRUKTUR ORGANISASI dan URAIAN TUGAS. Sebagai suatu organisasi yang profesional, Konsultan telah menyusun Struktur Organisasi dengan uraian tugas dan tanggung jawab masing -masing yang berhubungan dengan organisasi penanganan proyek serta organisasi logistik disesuaikan dengan dan tempat JADWAL tugas serta PENUGASAN

pelaksanaan pekerjaan fisik. Dalam melaksanakan pekerjaan ini Konsultan akan selalu melakukan koordinasi secara periodik dengan pihak Pemberi Tugas. Dengan demikian kesatuan / kesamaan Persepsi untuk semua aspek yang dilakukan Konsultan akan selalu terjaga dengan Pemberi Tugas, dimana Pemberi Tugas dapat pula mengetahui kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap saat. Koordinasi ini sangat penting bagi Konsultan agar semua pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Dengan demikian diharapkan hambatan yang terjadi dapat segera diselesaikan sehingga penyelesaian pekerjaan tidak akan melewati waktu yang telah ditentukan.

47

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

5.3.4 TANGGUNG JAWAB PERSONIL Dalam hal menjalankan tugasnya, Konsultan Supervisi harus mempunyai dan menugaskan personil yang qualified sesuai dengan persyaratan kualifikasi pendidikan dan pengalaman teknis pada proyek Pengawasan Teknis ini. Seperti yang disyaratkan minimal sesuai dengan petunjuk pada Kerangka Acuan Kerja. Adapun tugas-tugas dari personil tersebut adalah sebagai berikut : 1. Site Engineer a. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketetapan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi. b. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik. c. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan minggguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasil rapat rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh pemborong. d. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk

pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi. e. Memeriksa tagihan pembayaran bulanan yang diajukan oleh kontraktor dan memberikan sertifikat setuju untuk dibayarkan apabila hasil pekerjaan telah memenuhi persyaratan kontrak. f. Menyimpan dokumen surat menyurat, risalah rapat , laporan harian mingguan dan bulanan , foto pada kondisi kemajuan 0%, 50% dan 100% kurva kemajuan pekerjaan, gambar, perhitungan, pengukuran, dsb. g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh kontraktor. h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as Built Drawings) sebelum serah terima I. i. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima I, dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan.

48

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

2.

Chief Inspector a. Menyiapkan data terperinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi volume kontrak. b. Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan kontraktor, untuk dipakai sebagai dasar pembuatan sertifikat pembayaran bulanan (MC). c. Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada kontraktor, sehingga tidak terjadi pembayaran berganda. d. Memantau kemajuan fisik pekerjaan. e. Mengecek semua as built drawing yang dibuat kontraktor. f. Mengawasi kualitas bahan-bahan yang digunakan kontraktor. g. Menolak bahan-bahan yang digunakan kontraktor apabila tidak sesuai spesifikasi. h. Mengawasi pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang dilaksanakan

kontraktor agar sesuai dengan ketentuan yang ada. i. Mengukur volume pekerjaan. j. Membuat dan menghimpun semua data-data sehubungan dengan pengendalian pekerjaan. 3. Inspector Inspector bertanggungjawab langsung untuk menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai gambar rencana dan spesifikasi. Inspector tinggal/berdomisili dilokasi paket pekerjaan ditugaskan dimana ia

Tanggung jawabnya meliputi dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut : a. Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal pelaksanaan kontraktor atau perubahan-perubahannya untuk pelaksanaan harian, serta setiap rencana atau program-program serupa yang harus diajukan oleh kontraktor untuk mendapatkan rekomendasi lebih lanjut dari Site Engineer. b. Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan tenaga kerja yang disediakan oleh kontraktor, serta cara kerja kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat kemajuan yang ditargetkan, dan

49

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

bila perlu mengambil tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan. c. Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus-menerus terhadap pekerjaan serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan standar dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak, termasuk kesesuaian dengan gambar gambar kerja. d. Melakukan pengawasan di lapangan secara terus-menerus dan mencatat atas semua pelaksanaan pekerjaan harian, antara lain peralatan, tenaga kerja dan material yang digunakan oleh kontraktor dalam

melaksanakan pekerjaan harian dalam bentuk laporan Harian Inspector (Inspector Daily Report) yang akan dirangkum dalam laporan mingguan (Weekly Report). e. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan pengadaan transportasi ke laboratorium untuk pengetesan . Memberitahukan kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan penyimpangan yang dilakukan dilapangan serta menggambar kemajuan harian kontraktor pada grafik/Chart . f. Membantu dalam membuat laporan dan serah terima sementara serta memonitor dan melaporkan setiap kejadian serta ketidak beresan dilapangan kepada Chief Inspector . 4. Administrasi Menguasai program Ms.Word dan Ms.Excel. Tugas dan tanggung jawab operator adalah memasukkan data ke dalam komputer dan menganalisa sesuai dengan petunjuk Engineer.

KESIMPULAN : Konsultan meyakini bahwa dengan bekerja secara Profesional , Objektif , Preventif , Persuasif dan konsisten berpedoman pada Dokumen Kontrak dan di implementasikan pada semua aspek pekerjaan , maka kegiatan pengawasan / pengendalian mutu , pengendalian jadwal pelaksanaan maupun pengendalian biaya serta kuantitas dapat berjalan lancar dengan hasil yang seoptimal mungkin . Penilaian pekerjaan adalah berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian , ketepatan mutu hasil pekerjaan serta ketepatan biaya pelaksanaan dimana tentunya harus ditunjang oleh

50

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

sumber daya manusia (SDM) , Profesionalisme , Usaha yang terencana dan kegiatan yang sistematis serta ditunjang pula oleh material , dana dan waktu . Keberhasilan Konsultan dalam pengawasan apabila telah memiliki prinsip prinsip dasar sebagai berikut : Konsultan menjamin bahwa tenaga pengawas yang Ahli bersungguh-sungguh berada di tempat kerja setiap saat, hal tersebut penting untuk pemeriksaan yang efektif. Tenaga pengawas akan mengadakan pemeriksaan atas semua daerah kerja untuk menjamin bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan tuntutan dokumen kontrak. Kapan saja ada tanda-tanda bahwa akan terlihat pekerjaan yang kurang memuaskan, maka Konsultan segera memberitahukan hal tersebut kepada kontraktor agar diberikan perhatian sedini mungkin, sehingga pemborosan bahan, waktu dan tenaga dapat dihindari Tenaga pengawas tidak akan seenaknya memperlambat kerja kontraktor, juga tidak mencampuri masalah kerja kontraktor kecuali jika jelas terbukti bahwa cara tersebut tidak menghasilkan pekerjaan yang baik. Jika menurut spesifikasi ada keleluasaan untuk memilih cara kerja, maka tenaga pengawas akan menyarankan tetapi tidak sewenangwenang menuntut untuk memakai suatu cara tertentu. Tenaga pengawas senantiasa bersikap tidak memihak, ramah, rela membantu kontraktor. Namun Konsultan menghindarkan keakraban berlebihan, dan tidak menerima imbalan pribadi dari kontraktor. Dengan hubungan persahabatan dan mengakui serta menghargai pekerjaan yang baik, dapat terpelihara kerja sama serta saling hormat-menghormati . Instruksi hanya akan disampaikan kepada wakil sah dari kontraktor, biasanya superintendent atau mandor, memberikan instruksi secara lisan tidak dilakukan terkecuali dalam keadaan terpaksa, karena instruksi lisan tidak meninggalkan bekas. Salinan dari pada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dengan segera disampaikan kepada PPK untuk diketahui. Sebelum instruksi dikeluarkan, tenaga pengawas benar-benar yakin keputusan yang dibuat itu benar dan adil. Sengketa apapun akan dihindarkan dan hal-hal yang menjadi bahan perselisihan disampaikan kepada PPK untuk mendapat keputusan. Instruksi diikuti secara ketat untuk menjamin bahwa instruksi itu benar-benar dilaksanakan sebagaimana mestinya. Tenaga pengawas menyadari sungguh-sungguh bahwa tanggung jawab yang dibebankan sangat penting artinya dan menjaga bahwa pertimbangan serta putusan dibuat selalu adil dan pantas.

51

Pengendalian Teknis Pengendalian Banjir ( Otsus Kab/Kota)

Prinsip prinsip dasar ini kemudian ditunjang oleh kemampuan Personality sebagai berikut : Memahami dengan baik gambar rencana, dimensi rencana dan spesifikasi. Mampu memahami, maksud dan pengertian hasil pemeriksaan laboratorium Mampu menyusun teknis pelaksanaan pekerjaan. Memahami penggunaan-penggunaan peralatan . Memahami cara penggunaan alat-alat laboratorium lapangan, dan mampu

menginterpretasikan hasil-hasil pemeriksaan lapangan. Mengerti tentang pekerjaan survey/pengukuran Memahami tata cara pembayaran suatu pekerjaan sebagaimana tertera didalam syaratsyarat kontrak. Disiplin dalam pencatatan kejadian-kejadian dalam pelaksanaan pekerjaan setiap hari. Memiliki pengetahuan tentang tata perencanaan. Memiliki pengetahuan tentang material. Berwibawa dan mampu memberikan teguran keras, jika terjadi penyimpangan pekerjaan.

52

Anda mungkin juga menyukai