Anda di halaman 1dari 46

MEMAKNAI SAKIT FISIK

YANG DISEBABKAN
PENYAKIT JIWA SECARA F A
A
KEDOKTERAN DAN A
N
K U N G
E S NT ??
SPIRITUAL , S JA ??
R IT NG
BA K U
E SA T
D A A N
E R Y J
B UN KIT
N G P A
I S
dr. Hj Liza Mpd.i T U I
N AK ND
N A
A
140 366 660 J
EY A
M
Kasus
 Seorang ibu datang ke dokter dengan
keyakinan bahwa dia telah menderita sakit
jantung, dadanya sering berdebar-debar,
sakit pada ulu hati, nyeri pada dada, sesak
nafas, rasa jantung seakan berhenti, rasa
ingin mati, mudah terkejut, adanya cemas
yang berlebihan, biasanya timbul sudah
sering sebelum pasien datang kerumah
sakit.
 Stresor pencetusmya jelas kecuali ansietas
panik, pada pemeriksaan tidak didapat kelainan
yang spesifik, dapat dijumpai adanya takikardia,
aritmia
 Diagnosa pasien : hipokondriasis dan neurosis
kardiak
 hypochondriasis, characterized less by a
focus on symptoms than by patients' beliefs
that they have a specific disease;
SAKIT JIWA
 MASIH BANYAK ORANG MENGANGGAP
SAKIT JIWA ITU CUMA YANG GILA SAJA
 PADAHAL PENYAKIT JIWA JUGA TERBAGI
DALAM BERBAGAI DERAJAT DAN KRITERIA
 SEHINGGA MASYARAKAT BERANGGAPAN
YANG BEROBAT KE DOKTER JIWA HANYA
ORANG YANG SUDAH MENGALAMI SAKIT
JIWA YANG BERAT
 PADAHAL BANYAK GEJALA PENYAKIT FISIK
YANG DIAKIBATKAN OLEH PENYAKIT JIWA
SEPERTI DEPRESI , ANXIETAS
MENYEBABKAN PENYAKIT YANG
BERHUBUNGAN DENGAN SELURUH ORGAN
TUBUH. (GANGGUAN PSIKOSOMATIK,
GANGGUAN TIDUR).
SAKIT DALAM KAJIAN
ISLAM
ALLAH PENYEMBUH, DOKTER
HANYA PERANTARA
 Asy-syuara 26:80. dan apabila aku sakit,
Dialah Yang menyembuhkan aku,

‫ن‬
ِ ‫في‬ ْ َ‫و ي‬
ِ ‫ش‬ َ ‫ه‬ َ ‫ت‬
ُ ‫ف‬ ُ ‫ض‬
ْ ‫ر‬ َ ‫وإِذَا‬
ِ ‫م‬ َ
 Sakit adalah reaksi tubuh terhadap ketidak
seimbangan yang terjadi dari dalam atau
luar tubuh.
 Dan kesembuhan hanya datang dari Allah
dengan iktiar (berobat KE dokter,
beristirahat, menjaga emosi kita)
TENANGKAN JIWA DAN EMOSI
 Ar-ra’d 13:28. (yaitu) orang-orang
yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat
Allah. Ingatlah, hanya dengan
mengingati Allah-lah hati menjadi
tenteram.

‫ذك ْر‬ ُ ُ ُ ْ َُ
ِ ِ ِ‫ب‬ِ ‫م‬ ْ ‫ه‬
ُ ُ ‫ن قلوب‬ ُ ِ ‫مئ‬َ ‫وتَط‬ َ ‫منُوا‬ َ ‫نآ‬ َ ‫ذي‬ ِ ‫ال‬
ُ ْ
ُ ‫ن ال‬ ُُ ِ ‫مئ‬ ْ َ ُ ْ َ َ ُ
‫ب‬ ُ ‫قلو‬ َ ‫ه تَط‬ ِ ‫ر الل‬ ِ ‫ك‬‫ذ‬ِ ِ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫أ‬ ‫ه‬
ِ ‫الل‬
AYUB DENGAN SAKIT DAN
KESABARANNYA
 Shaad 38:44. Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput),
maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar
sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang
sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat
(kepada Tuhan-nya)[1303].
[1303]. Nabi Ayyub a.s. menderita penyakit kulit beberapa waktu
lamanya dan dia memohon pertolongan kepada Allah s.w.t. Allah
kemudian memperkenankan doanya dan memerintahkan agar dia
menghentakkan kakinya ke bumi. Ayyub mentaati perintah itu
maka keluarlah air dari bekas kakinya atas petunjuk Allah, Ayyub
pun mandi dan minum dari air itu, sehingga sembuhlah dia dari
penyakitnya dan dia dapat berkumpul kembali dengan
keluarganya. Maka mereka kemudia berkembang biak sampai
jumlah mereka dua kali lipat dari jumlah sebelumnya. Pada suatu
ketika Ayyub teringat akan sumpahnya, bahwa dia akan memukul
isterinya bilamana sakitnya sembuh disebabkan isterinya pernah
lalai mengurusinya sewaktu dia masih sakit. Akan tetapi timbul
dalam hatinya rasa hiba dan sayang kepada isterinya sehingga
dia tidak dapat memenuhi sumpahnya. Oleh sebab itu turunlah
perintah Allah seperti yang tercantum dalam ayat 44 di atas, agar
dia dapat memenuhi sumpahnya dengan tidak menyakiti isterinya
yaitu memukulnya dengan dengan seikat rumput.
SAKIT SEBAGAI COBAAN,
BERTOBAT!
 Shaad 38:34. Dan sesungguhnya Kami
telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan
(dia) tergeletak di atas kursinya sebagai
tubuh (yang lemah karena sakit),
kemudian ia bertaubat

َُ ُ ‫ث‬
‫م‬ ‫سدًا‬ ‫ج‬ ‫ه‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫ر‬ ُ ‫ك‬ ‫ى‬َ ‫عل‬
َ ‫ا‬َ ‫ن‬ ‫ي‬ َ
‫ق‬ ْ ‫ل‬َ ‫فتَنَُا سلَيمان وأ‬ َ َ ‫ول‬
َ ْ‫قد‬
َ َ ِ ُ ِ ِ ْ ْ َ َ َ ْ ُ َ
‫ب‬ ‫ا‬ََ ‫أ‬
‫ن‬
َ
SAKIT DALAM KAJIAN KEDOKTERAN
Kasus
 Seorang ibu datang ke dokter dengan
keyakinan bahwa dia telah menderita sakit
jantung, dadanya sering berdebar-debar,
sakit pada ulu hati, nyeri pada dada, sesak
nafas, rasa jantung seakan berhenti, rasa
ingin mati, mudah terkejut, adanya cemas
yang berlebihan, biasanya timbul sudah
sering sebelum pasien datang kerumah
sakit.
 Stresor pencetusmya jelas kecuali ansietas
panik, pada pemeriksaan tidak didapat kelainan
yang spesifik, dapat dijumpai adanya takikardia,
aritmia
 Diagnosa pasien : hipokondriasis dan neurosis
kardiak
 hypochondriasis, characterized less by a
focus on symptoms than by patients' beliefs
that they have a specific disease;
 Seven somatoform disorders are listed in the revised
fourth edition of the Diagnostic and Statistical Manual
of Mental Disorders (DSM-IV-TR):
 (1) somatization disorder, characterized by many
physical complaints affecting many organ
systems;
 (2) conversion disorder, characterized by one or two
neurological complaints;
 (3) hypochondriasis, characterized less by a focus
on symptoms than by patients' beliefs that they
have a specific disease;
 (4) body dysmorphic disorder, characterized by a false
belief or exaggerated perception that a body part is
defective;
 (5) pain disorder, characterized by symptoms of pain
that are either solely related to, or significantly
exacerbated by, psychological factors;
 (6) undifferentiated somatoform disorder, which
includes somatoform disorders not otherwise
described that have been present for 6 months or
longer; and
 Somatization disorder, Polysymptomatic
Recurrent and chronic, Sickly by history, Young age
Female predominance 20 to 1 Familial pattern, 5%-“10% incidence
in primary care populations . Review of systems profusely
positive,Multiple clinical contacts,Polysurgical .Therapeutic
alliance, Regular appointments,Crisis intervention
 Conversion disorder, Monosymptomatic
Mostly acute Simulates disease, Highlyprevalent
Female predominance ,Young age, Rural and low social class,
Little-educated and psychologically unsophisticated . Simulation
incompatible with known physiological mechanisms or anatomy.
Suggestion and persuasion Multiple techniques.
 Hypochondriasis Disease concern or preoccupation Previous
physical disease Middle or old age Male-female ratio equal.
Disease conviction amplifies symptoms Obsessional Document
symptoms,Psychosocial review ,Psychotherapeut.
 Body dysmorphic disorder Subjective feelings of ugliness or
concern with body defect, Adolescence or young adult
Female predominance . Pervasive bodily concerns .Therapeutic
alliance ,Stress management,Psychotherapies,Antidepressant
medications
 Pain disorder, Pain syndrome simulated Female predominance 2 to
1 Older: 4th or 5th decade,Familial pattern Up to 40% of pain
populations. Simulation or intensity incompatible with known
physiological mechanisms or anatomy , Therapeutic alliance
Redefine goals of treatment, Antidepressant medications
GEJALA SOMATOFORM
 Adaorang yang mengalami gejala fisik
tanpa kerusakan organic.Keadaan ini
disebut kelainan somatoform termasuk :
1. Kelainan somatisasi yaitu seseorang
mempunyai keluhan Fisik.
2. Kelainan konVersi, yaitu seseorang
merasa kehilangan atau mengalami
perubahan fungsi fisik.
3. Hipokondriasis yaitu seseorang merasa
takut atau meyakini bahwa ia menderita
sakit.
. Kelainan dismorfik tubuh yaitu
KELAINAN Tidur
 Kelainan tidur diklasifikasikan kedalam 4 klmk
besar:
 Kelainan untuk jatuh tertidur (imsomnia).
Ansietas dan depresi merupakan penyebab
utama.
 Kelainan somnolen yang berlebihan
(hipersomnia). Katagori ini termasuk
narkolepsi apnea tidur dan kelainan gerakan
pada mlm hari sprt kaki yg gelisah atau
bergerak terus.
 Kelainan jadwal tidur bangun, ditandai oleh
tidur normal tetapi pada waktu yang tidak
tepat. Ini merupakan gangguan transien yang
berhubungan dg perubahan waktu dari satu
tempat ke tempat yang lain dan perubahan
waktu giliran kerja. Biasanya bersifat indifidual
dan bisa di atasi dg penyesuaian tubuh dg
STRESS PEMICU GEJALA FISIK
PADA SEMUA ORGAN
 HansSelye, seorang ahli fisiologi dari
Universitas Montreal merumuskan
bahwa stress adalah tanggapan
tubuh yang sifatnya nonspesifik
terhadap aksi tuntutan atasnya.
Sehingga tubuh bereaksi secara
emosi dan fisis untuk
mempertahankan kondisi fisis yang
optimal reaksi ini disebut General
adaptation syndrome (GAS) 1936.
Respon tubuh terhadap STRESS
tersebut yang disebut GAS terdiri dari 3
fase yaitu:
a. Waspada, (alarm reaction/reaksi peringatan
Respons Fight or flight (respons tahap
awal) Tubuh kita bila bereaksi terhadap
stress, stress akan mengaktifkan sistem
syaraf simpatis dan sistem hormon tubuh
kita seperti kotekolamin, epinefrin,
norepinefrine, glukokortikoid, kortisol dan
kortison.
b.The Stage of resistance (Reaksi
pertahanan) Reaksi terhadap stressor sudah
melampaui batas kemampuan tubuh, timbul
gejala psikis dan somatik.
c. Tahap kelelahan
 Pada fase ini gejala akan terlihat jelas.
Karena terjadi perpanjangan tahap awal
stress yang telah terbiasa, energi
penyesuaian sudah terkuras, individu
tidak dapat lagi mengambil dari
berbagai sumber untuk penyesuaian,
timbullah gejala penyesuaian seperti
sakit kepala, gangguan mental,
penyakit arteri koroner, hipertensi,
dispepsia (keluhan pada
gastrointestinal), depresi, ansietas,
Respon flight and fight
Hipotalamus merangsang hipofisis, kemudian
hipofisis akan merangsang saraf simpatis yang
mempersarafi:
 Medula adrenal -norepinefrin dan epinefrin;
 Mata - dilatasi pupil;
 Kelenjar air mata - peningkatan sekresi;
 Sistem pernafasan - dilatasi bronkiolus, - pernafasan
meningkat
 Sistem Kardiovaskular (jantung), peningkatan kekuatan
kontraksi jantung, peningkatan frekwensi denyut
jantung, tekanan darah yang meningkat;
 Sistem Gastrointestinal (lambung dan usus), motilitas
lambung dan usus yang berkurang, kotraksi sfingter
yang menurun;
 Hati, peningkatan pemecahan cadangan karbohidrat
dalam bentuk glikogen (glikogenolisis) dan peningkatan
kerja glukoneogenesis, penurunan sintesa glikogen.
Sehingga gula darah akan meningkat di dalam darah;
 Sistem Kemih terjadi peningkatan motilitas ureter,
kontraksi otot kandung kemih, relaksasi sfingter;
 Kelenjar keringat, peningkatan sekresi;
AMBANG FRUSTASI
 Menurut Maramis bila kita tidak dapat
mengatasinya stress dengan baik, maka
akan muncul gangguan badan atau
gangguan jiwa. Sumber stress psikologik
adalah masalah penyesuaian atau
keadaan stress yang dapat bersumber
pada frustasi, konflik, tekanan atau krisis.
Dalam stress ada yang disebut daya tahan
stress atau disebut juga nilai ambang
frustasi (stress/frustation tolerance,
”frustratic drempel), yang pada setiap
orang berbeda-beda tergantung somato-
psiko-sosial orang tersebut. (Maramis,
1980:65)
Reaksi-reaksi Frustasi yang Sifatnya Positif
 Mobilitas dan peningkatan aktifitas, STRESS : memperbesar
keuletannya, kerja kerasnya, keberaniannya, tekatnya untuk
menyelesaikan masalahnya.
 Berfikir mendalam dengan kejernihaN : membuka wawasan
realitas, dengan berfikir lebih obyektif, mencari alternatif jalan
keluar yang lebih baik.
 Regignation ( kapasrahan kepada Allah) : Menerima situasi
yang ada dengan nalar dan rasional. Dengan tawakal kepada
Allah, dan iktiar, tapi tetap berpegang pada kekuasaan Allah
dalam menyikapi rintangan
 Dapat fleksibel sesuai kebutuhan : dapat mengikuti
perkembangan yang ada yang lebih sesuai dengan tata
kehidupan yang baru dan lebih dinamis.
 Kompensasi dari tujuan : Kompensasi adalah usaha untuk
mengimbangi kegagalan dan kekalahan dalam satu bidang tapi
sukses dalam bidang yang lain, sebagai jalan menghidupkan
stimulus dalam diri dan pantang menyerah
 Sublimasi : Yaitu usaha untuk mengganti kecenderungan
egoistic, nafsu seks tidak sehat dalam bentuk tingkah laku
terpuji yang bisa diterima masyarakat, misalnya disalurkan
hasrat sexual ke bidang olah raga, seni dan lain-lain.
Reaksi-reaksi Frustasi yang
sifatnya Negatif
 Agresi: yaitu kemarahan yang luar biasa, sehingga
sampai penyerangan terhadap orang lain, baik dgn
senjata tajam, pembunuhan.
 Regresi: yaitu kembalinya seseorang pada pola
tingkah laku kekanak-kanakan, seperti mengompol,
mengisap tangan, membanting barang, menangis
sambil meraung-raung, histeris. Tingkah laku diatas
ekspresi dari putus asa, mental yang lemah, ekspersi
rasa menyerah kalah.
 Fixatie: adalah reaksi frustasi dengan melakukan
suatu tingkah laku stereotipi memakai pola yang
sama, misalnya menyelesaikan kesulitan dengan
membentur-bentukan kepala, berlari-lari histeris,
menggedor-gedor pintu. Dilakukan sebagai alat
pencapaian tujuan, menyalurkan balas dendam.
 Pendesakan dan komplek terdesak
Usaha menekan kebutuhan, pikiran yang
jahat, nafsu, perasaan negatif, karena ditekan
sehingga secara tidak sadar muncul mimpi-
mimpi yang menakutkan, halusinasi, delusi,
ilusi, salah baca, dan lain-lain
 Rasionalisme yaitu usaha pembenaran diri
secara tidak wajar.
 Proyeksi adalah usaha memproyeksikan sikap
dirinya yang negatif pada orang lain.
 Identifikasi adalah usaha menyamakan diri
dengan orang lain, tujuannya untuk
memberikan keputusan yang semu pada
dirinya sendiri.
 Narsisme adalah perasaan cinta diri sendiri
yang patologis dan berlebihan, cenderung
egoistis dan tidak perduli dengan dunia luar,
 Autisme adalah gejala menutup diri secara
total dari dunia diluar dirinya yang nyata,
tidak mau berkomunikasi dengan dunia lain,
merasa dunia luar itu kotor, penuh kepalsuan,
sehingga lama-lama konflik batin yang
menumpul mengdesintegrasi kepribadian
individu tersebut.
 Tehnik jeruk manis yaitu memberi alasan yang
baik terhadap kegagalan, kelemahan dirinya.
Misalnya seorang panglima perang
mengatakan mundur dari medan perang
bukan sebagai kekalahan tapi sebagai taktik
international.
 Tehnik Anggur Asam, Usaha memberikan
alasan yang negatif pada kegagalannya,
Gangguan psikosomatik
 Gangguan psikosomatik adalah gangguan atau
penyakit dengan gejala-gejala yang menyerupai
penyakit fisis dan diyakini adanya hubungan yang erat
antara suatu peristiwa psikososial tertentu dengan
timbulnya gejala-gejala tersebut (IPD Mudjaddid,
Shatri, 684).
 Gangguan psikosomatik tidak terlepas dari
berbagai stresor psikososial dimana setiap keadaan
atau peristiwa yang menyebabkan perubahan dalam
kehidupan seseorang, sehingga ia harus
menyesuaikan diri menanggulangi segala perubahan
yang timbul, dan jenis-jenis stresor yang timbul
misalnya: (1) stresor sosial seperti masalah pekerjaan,
masalah ekonomi, masalah pendidikan, masalah
keluarga, hubungan interpersonal, perkembangan,
penyakit fisik, masalah kekerasan rumah tangga; (2)
stresor psikis seperti perasaan rendah diri, frustasi.,
malu, merasa berdosa; (3) stresor fisis (panas, dingin,
 Keluhan Psikosomatik yaitu keluhan fisik atau
jasmani yang diduga berkaitan erat dengan
masalah kejiwaan (mental emosional). Contoh:
berdebar-debar, tekuk pegal, tekanan darah
tinggi (gejala kardiovaskular); ulu hati perih,
kembung, gangguan pencernaan (gejala
gastrointertinal); sesak nafas, mengik (gejala
respiratorius), gatal, eksim (gejala dematologi);
encok, pegal, kejang, sakit kepala (gejala
muskuloskeletal); gangguan haid, keringat
dingin disertai berdebar-debar (gejala
hormonal-endokrin).(Yulizar dkk, 2004:21)
Gangguan-gangguan
Psikosomatik
 1.Dispepsia Fungsional
menurut lagarde dan spiro (1984) adalah
keluhan tidak enak diperut bagian atas yang
bersifat intermitten, sedang pada pemeriksaan
tidak ada kelainan organik. Patofisiologi
rangsangan psikis terhadap asam lambung
dipengaruhi oleh syaraf otonom cara dengan
jalur syaraf, konflik emosi mempengaruhi kerja
hipotalamus anterior nukleus vagusnervus
vagus lambung. Jalur kedua, dari hipotalamus
anterior, kemudian keluar kortikotropin 
merangsang korteks adrenalasam lambung.
2. Hipertensi esensial, diagnosa ini
ditegakkan karena hingga kini belum
ditemukan penyebab, morfologis, kimiawi
atau diagnosa klinis yang
membuktikannya, sehingga untuk
menetapkan diagnosa nya harus
disisihkan penyebab adanya gangguan
ginjal, hormonal, jantung, dan syaraf.

Hipotesa Groen bahwa pasien hipertensi


sebagian besar memiliki kepribadian
obsesi kompulsif dengan predisposisi
emosi yang tinggi. Kebutuhan cinta yang
besar, kebutuhan kekuasaan . membuat
mereka tidak mudah melupakan dan
memecahkan konflik dan penyesuaian diri
terhadap tekanan dan perubahan
3. Depresi
merupakan gangguan afektif yang ditandai dengan adanya
mood depresi (sedih). Hilang minat dan mudah lelah. Pada
umumnya pasien datang ke klinik penyakit dalam dengan
keluhan somatik, (PABDI,2006: 269)
Gejala A : - Perasaan sedih , tidak bisa menikmati hidup
- Kurang atau tidak ada perhatian pada lingkungan
- Mudah lelah
Gejala B :- Konsentrasi dan perhatian yang kurang
- Harga diri dan kepercayaan diri yang kurang
- Perasaan bersalah tidak berguna
- Pandangan masa depan suram/pesimis
- Tidur terganggu
- Nafsu makan kurang/bertambah

Diagnosa ditegakkan
apabila ada gejala-gejala tersebut dengan atau tanpa gejala
somatik,
Derajat :
1. Ringan : 2 gejala A dan 2 gejala B
2. Sedang : 2 gejala A dan 3 gejala B
3. Berat : 3 gejala A dan 4 gejala B
4. Ansietas merupakan kecemasan yang berlebihan dan
lebih bersifat subyektif. Pada umumnya pasien
datang ke poliklinik dengan keluhan somatik, dengan
gejala cemas berlebihan(PABDI , 2006: 275) diagnosa:
a. Perasaan cemas berlebihan, subyektif , tidak realistis
b. Terdapat Keluhan dan gejala sebagai berikut:
Ketegangan motorik : kedutan otot, kaku, pegal, sakit
dada, sakit , persendian.
Hiperaktif otonom : sesak nafas, jantung berdebar,
telapak tangan basah, mulut kering, rasa mual, mules
, diare
Bila ditemukan adanya kelainan organis pada
umumnya keluhan tidak sebanding dengan kelainan
organ yang ditemukan
Kewaspadaan berlebihan dan daya tangkap
berkurang : mudah terkejut, cepat tersinggung, sulit
konsentrasi, sukar hidup, dan lain-lain
c. Aktifitas sehari-hari terganggu: kemampuan kerja
menurun ,hubungan sosial yang terganggu, dan
kurang merawat diri.
5.Nyeri Psikogenik adalah keluhan nyeri yang
penyebabnya bukan penyebab penyakit organik
ditemukan gejala nyeri tampa kelainan organ yang
jelas misalnya nyeri kepala, migren, mialgia,
atralgia, kolik abdomen, ada stresor psikososial.
Disertai dengan gejala depresi dan ansietas.
6. Chronic Fatique Syndrome
 Sindrom lelah kronik adalah rasa lelah yang
berlangsung lama dan tidak hilang dengan
istirahat tanpa penyebab organik yang jelas.
 Mempunyai gejala utama adanya rasa lelah
berkepanjangan yang terus menerus
berkepanjangan, dan bertambah bila melakukan
aktivitas atau saat stress emosional dan tidak pulih
sepenuhnya dengan istirahat. Mempunyai gejala
tambahan yang dapat disertai seperti mialgia,
sefalgia, nyeri sendi, nyeri tenggorokan, demam,
limfadenopati terutama bagai leher atau aksila,
juga terdapat gejala-gejala neuropsikologis seperti
depresi, kecemasan, insomnia. Gejala terutama
dalam 6 bulan atau disertai minimal empat gejala
7. Penyakit Jantung Fungsional (neurosis kardiak)
 Penyakit dengan keluhan seperti penyakit
jantung, tanpa disertai kelainan organik,
Dengan keluhan adanya sakit dada yang tidak
khas, sesak nafas, dapat menyerupai angina
pektoris, berdebar, rasa jantung seakan
berhenti, rasa ingin mati, mudah terkejut,
adanya cemas yang berlebihan, biasanya
timbul sudah serin sebelum pasien datang
kerumah sakit. Stresor pencetusmya jelas
kecuali ansietas panik, pada pemeriksaan
tidak didapat kelainan yang spesifik, dapat
dijumpai adanya takikardia, aritmia, kadang-
kadang prolaps katup mitral, pada EKG
didapat elevasi/depresi segmet ST.(Hamzah
8.Sindrom Hiperventilasi
 Dengan keluhan sesak nafas yang
tidak khas, merasa kekurangan
udara sehingga harus menarik
nafas panjang, sering disertai
adanya takipnea, dan rasa sempit
didada, kadang disertai adanya
keluhan pada jantung , parestesi.
Badan terasa enteng, gejala fisik
yang lain tidak khas, adanya
gangguan emosional terutama rasa
takut, stresor psikososial.(Hamzah
Shatri,IPD. 2000:195)
MENGOBATI SAKIT PSIKIS MELALUI
SHALAT, RASA SYUKUR DAN SABAR
SEBAGAI SALAH SATU TAMBAHAN
PENGOBATAN
SYUKUR
 MAHA SUCI ALLAH YANG MEMBERI KITA
KEHIDUPAN, PANCAINDRA YANG LENGKAP, TAPI
KADANG KITA SELALU LALAI UNTUK BERSYUKUR
 KADANG KITA HANYA MELIHAT KESUKSESAN
DENGAN MATERI, TAPI TIDAK MENYADARI
HAKIKAT HIDUP INI ADALAH BERSYUKUR ATAS
SEGALA NIKMAT YANG ALLAH BERIKAN KEPADA
KITA, YANG TAK TERNILAI
 MATA KITA, TANGAN KITA TAK AKAN MAU KITA
TUKAR DENGAN EMAS SEBESAR DUNIA INI,
BETAPA KAYANYA KITA, TAPI KITA TAK
MENYADARINYA
 YA ALLAH AMPUNILAH KAMI YANG KADANG
KHILAF UNTUK BERSYUKUR KEPADAMU
SUDAHKAH KITA MERENUNGI
, KUALITAS SHALLAT KITA
 SUDAH BENARKAH PEMAHAMAN KITA TERHADAP
KOMUNIKASI KITA DENGAN ALLAH

 BILA DENGAN PIMPINAN SAJA KITA TAKUT, APALAGI DENGAN


ALLAH , SANG PEMEGANG SEMUA JIWA MANUSIA
 KITA MASIH KE PARANORMAL UNTUK MENDAPATKAN
JABATAN
 MENGAPA TIDAK KITA BERKONSULTASI LANGSUNG KEPADA
ALLAH LEWAT SHOLAT?
 ALLAH SANG PENCIPTAKAN ALAM SEMESTA DAN ISINYA, TAPI
KITA TETAP TIDAK PUNYA KEPERCAYAAN 100%
 ASTAGHFIRULLAH HAL’AJIM
 AMPUNILAH KAMI YA ALLAH YANG SELALU LALAI DALAM
MENJALANKAN KEWAJIBAN KAMI SEBAGAI HAMBAMU
Perubahan dimulai dari
dalam

َ‫أَصِْلحْ نَفْسَكَ وَادْعُ غَيْرَك‬


Perbaikilah diri anda dan
serulah orang lain
‫يَا أَيّهَا الّذِي َن آَمَنُوا لِ َم تَقُولُونَ مَا َل تَفْعَلُو َن‬

Hai orang-orang yang


beriman, mengapa
kamu mengatakan apa
yang
tidak kamu perbuat?
(Ash-Shaff: 2)
Dari Jabir r.a., katanya dia mendengar
Rasulullah saw. bersabda:

“Sesungguhnya tali
penghubung antara
seseorang dengan syirik
dan kafir, ialah
Tahukah KITA bahwa

ibadah shalat itu terbagi

antara Allah dan hamba-

Nya
ALFATEHAH
 Nabi saw. bersabda: “Siapa yang
tidak membaca Ummul Qur’an
(Fatihah) dalam shalat, maka
shalatnya tidak sempurna (Nabi
mengulangnya sampai tiga kali).
 Lalu ditanyakan orang kepada Abu
Hurairah, “Bagimana kalau kami
shalat mengikut Imam?” Jawabnya,
“Bacalah perlahan-lahan! Karena aku
mendengar Rasulullah saw. bersabda,
bahwa Allah Ta’ala berfirman: ‘Shalat
itu Kubagi dua antara-Ku dan hamba-
Ku. Untuk hamba-Ku ialah apa yang
dimintanya.
Al-Fatihah terbagi dua,
Ayat 1 - 4 : untuk Allah
Ayat 5 : untuk Allah dan
Hamba-Nya
Ayat 6 - 7 : untuk Hamba-Nya
KETIKA ALLAH MENJAWAB DOA KITA DALAM
SHALLAT
 ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim’ (Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang),maka Allah Ta’ala menjawab, “Hamba-
Ku telah mengingat-Ku
 Alhamdu lillahi rabbil ‘alamin’ (Segala puji bagi Allah,
Tuhan semesta alam), maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hamadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuji-Ku)
 Arrahmaanirrahiim’ (Yang Maha maka Allah Ta’ala
menjawab,‘Atsna ‘alayya ‘abdi’ (Hamba-Ku telah
mengagungkan-Ku)Pemurah lagi Maha Penyayang),
 Maliki yaw middin’ (Yang Menguasai hari
pembalasan), maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Majjadani ‘abdi’ (Hamba-Ku telah memuliakan-Ku),
‘Iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’in’ (Hanya Engkaulah yang
kami sembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon
pertolongan),
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza bayni wa bayna ‘abdi, wa li
‘abdi ma saala’ (inilah bagian-Ku
dan bagian Hamba-Ku, dan bagi
hamba-Ku apa yang dimohon akan
terkabulkan)
‘Ihdinash shirathal mustaqim,
shirathal ladzina an’amta ‘alaihim
ghairil maghdhubi ‘alaihim
waladhdhaallin’ (Tunjukilah kami
jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-
orang yang telah Engkau
anugerahkan ni’mat kepada mereka;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai
dan bukan (pula) jalan mereka yang
sesat)
maka Allah Ta’ala menjawab,
‘Hadza li ‘abdi’, wa li ‘abdi ma saala’
(Ini semua bagian Hamba-Ku, dan
terkabullah semua permohonan
TERIMA KASIH
 TIADA GADING YANG TAK RETAK
 MOHON MAAF BILA MAKALAH INI
TIDAK DAPAT MENJAWAB BANYAK
HAL, DAN MASIH BANYAK
KEKURANGANNYA
 KRITIK DAN SARAN SANGAT
DIHARAPKAN

 Dr liza

Anda mungkin juga menyukai