MERANGKAI BUNGA
Proporsi
Proporsi adalah hubungan perbandingan ukuran antar bahan-bahan dalam suatu desain.
Hubungan ini dapat diukur dari jumlah bunga, panjang batang, atau jumlah bahan-bahan yang
dipakai dalam suatu desain. Untuk kebanyakan desain bunga, penyusunan (setting) proporsi itu
dimulai dari kontainernya. Pasangan komposisi-komposisi seperti digambarkan di atas adalah
contoh-contoh pengaturan proporsi standar. Vas yang tinggi cocok dengan 1,5 sampai 2 kali tinggi
peraturan kontainer tradisional. Desain mendatar/horizontal menggunakan garis pedoman sama ini
(yang memakai tinggi kontainer sebagai ukuran). Kata scale (skala) sering dipakai sejalan dengan
prinsip proporsi tersebut. Secara khusus, scale berarti ukuran penyusunan dalam hubungan dengan
settingnya. Sebagai contoh, suatu vas pucuk/kuncup bunga yang tunggal akan tampak di luar skala
(out of scale) diatas meja bipet setinggi 25 kaki (feet). Namun beberapa perhiasan dietngah meja
yang digunakan pada meja 25 feet yang sama akan tampak lebih in scale.
Aksen / Tekanan
Dalam komposisi bunga, aksen adalah pola, motif atau warna yang terjadi secara
terseendiri/khusus dan tetap, tetapi berkedudukan lebih rendah. Secara tradisional, daerah yang
menjadi pusat perhatian (focal area) dari suatu desain adalah tempat/bagian dimana aksennya
paling dikenali. Prinsip aksen ini diambil dari prinsip komposisi musik yang berarti “tekanan atau
penekanan yang diberikan pada notasi tertentu”.
Dasar dari komposisi kehidupan tumbuh-tumbuhan (vegetative composition) ini dititik
beratkan / ditekankan pada tumbuhan bunga violet Afrika yang berwarna pink (merah muda). Pola
penempatannya menarik perhatian dan membentuk satu focal area desain itu. Namun demikian,
pola yang dibentuk itu bercampur dalam gambar desain kesseluruhan. Dalam penerapan aksen pada
suatu desain ini, kata terjadi secara tetap berarti bahwa setiap bahan diulangi lebih dari satu kali,
seperti dalam hal bunga violet.
Keseimbangan / balance
Prinsip keseimbangan dicapai jika penempatan bahan-bahan membawa ke rasa stabilitaas
fisik maupun visual. STABILITAS FISIK mengacu pada penempatan sesungguhnya (menurut
Harmoni / Keserasian
Harmoni adalah kualitas estetik / rasa keindahan yang menyenangkan yang diciptakan
dengan pemilihan bahan-bahan / bagian secara hati-hati untuk suatu komposisi. Harmoni dapat
dinyatakan ke dalam dua cara : dengan mencampur bahan-bahan yang sama atau membedakan
komponen-konponen yang secara khusus berbeda. Harmoni paling tampak nyata dalam warna-
warna desain tetapi bias juga ada dalam tekstur, bentuk atau ukuran bahan.
Ritme / Irama
Irama adalah pengulangan dari suatu motif atau unsur formal pada jarak yang teratur atau
tak teratur. Irama dapat dinyatakan dalam garis, bentuk, warna, spasi/jarak antara bunga-bunga, atau
pengulangan kurva-kurva (lengkungan) yang sederhana, atau latar/bidang dalam suatu komposisi.
Konposisi peach (persik) dan kuning ini menggambarkan irama dengan motif bunga-bunga bakung
kuning (yellow lilies) yang diulang-ulang. Penempatan bunga secara tak teratur itu membentuk :
dua pada pucuk atau ujung atas, tiga di tengah, dan satu dibawah atau dasar menunjukkan suatu
repetisi/pengulangan yang dipakai untuk menyatakan irama seharusnya tidak membosankan.
Menggunakan lebih dari satu bentuk bunga (satu bunga paku dan satu bunga bundar, misalnya)
menjadikan iramanya alami dan secara visual merangsang.