Anda di halaman 1dari 16

berbagi info keperawatan

Senin, 31 Oktober 2011


ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA

BAB III TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bp. M A. PENGKAJIAN I. Data Umum ala keluarga : Sudirman : 67 th n No Telp : Jl. Bougenvile no 23 padang Barat KK : Tukang becak n KK : SD Keluarga : Suami - Istri Hub. Status Imunisasi No Nama JK dg Umur Pddk Kerja BCG Polio DPT KK 1 Ny. R P Istri 66 th SD Dagang -

Ket Hepatitis Cmpk -

Genogram : Ket: Perempuan Laki-laki Tinggal dalam satu rumah dunia 7. Tipe Keluarga Tipe keluarga Bp. S yaitu keluarga usila yang terdiri dari suami dan istri yang sudah usia lanjut, sedangkan anak mereka satu-satunya sudah menikah dan memisahkan diri. Ny. R mengatakan mempunyai masalah dengan tipe keluarga seperti ini. Yaitu merasa sepi karna hanya tinggal berdua saja. 8. Suku Bangsa Bp.S dan Ny.R bersuku minang (melayu dan caniago) yaitu berasal dari solok. Keluarga Bp.S suka menkonsumsi masakan Minang yang bersantan, pedas dan berminyak. Keluarga Bp.S jarang mengkonsumsi sayur. 9. Agama Keluarga Bp.S beragama Islam. Dalam hal beribadah tidak setiap anggota keluarga melaksanakan ibadah secara rutin. Ny.R rutin melaksanakan sholat, meskipun hanya shalat Pasien meninggal dunia laki-laki meninggal

sendirian di rumah. Menurut Ny.R , Bp.S sangat jarang melaksanakan sholat. Ny.R sudah mengingatkan Bp.S namun tetap saja meninggalkan shalatnya. Meskipun tidak semua anggota keluarga taat beribadah, namun Ny.R mengatakan bahwa tata cara dan norma-norma Islam dalam kehidupan sehari-hari masih dipegang teguh oleh keluarga tersebut. Keluarga masih mengikuti aturan, tata cara dan norma-norma Islam seperti dalam mendidik anak-anak, cara pergaulan, dll. 10.Status sosial ekonomi Sumber penghasilan keluarga berasal dari penghasilan Bp.S narik becak (sekitar Rp.20.000,-per hari. Tapi dilakukan hanya 3 x seminggu) dan hasil warung kecil-kecilan Ny.R yang dibuka di depan rumah (sekitar Rp.25.000,- per hari). Di samping itu anak dari Bp.S yang bekerja di suatu showroom juga ikut membantu keuangan orang tuanya. Penghasilan keluarga tidak tetap setiap bulan, kira-kira sekitar Rp. 800.000 Rp. 1.000.000,per bulan ditambah kiriman dari anaknya sekitar Rp. 300.000,-. Kebutuhan yang dikeluarkan keluarga antara lain: biaya makan, biaya bayar air, listrik. Rata-rata pengeluaran perbulan Rp.900.000,-. Keluarga memiliki tabungan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan status sosial ekonomi keluarga Bp.S termasuk golongan menengah.

11. Aktivitas rekreasi keluarga Ny.R menyatakan sangat jarang pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu, namun dengan menonton TV dan mendengar radio bisa sedikit mengusir kesepian. Tapi itu sering dilakukan sendiri, karna Bp.S sering menghabiskan waktunya di pasar. II. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA 12. Tahap perkembangan keluarga saat ini Bp. S tinggal hanya berdua saja dengan Ny.R, sedangkan anak mereka satu-satunya berusia 46 th dan sudah memisahkan diri. Maka dengan demikian keluarga Bp.M berada pada tahap perkembangan keluarga usia lanjut. 13. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi a. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat. Ny.R mengatakan bahwa suaminya mulai bekerja mulai saat subuh Pkl.06.00 WIB pagi dan pulang pkl. 21.00 WIB. Kondisi ini membuat Bp.S lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bekerja dari pada dirumah dan memperhatikan keluarga. Sehingga mereka jarang bersama. Lagi pula Ny.R beranggapan kalau sudah tua tidak perlu berdua-dua an lagi. 14. Riwayat keluarga inti Bp. S dan Ny.R menikah karena di jodohkan. Mereka menikah 49 th yang lalu. Ny.R mengatakan bahwa ia merasa bahagia dan tidak pernah merasa menyesal dengan perkawinannya. Ny.R mengatakan bahwa ia mempunyai penyakit riwayat penyakit keturunan , yaitu hipertensi. Dan pada saat pengkajian didapat tekanan darah Ny.R 185/100 mmHg. Ny.R juga mengeluhkan sering kesemutan dan mengalami reumatik. Ny R mengatakan pernah melakukan operasi katarak. Pada saat ini Bp.S mengatakan bahwa ia tidak merasakan keluhan apapun. Bp.S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit turunan.

15. Riwayat keluarga sebelumnya Ny. R menyatakan kedua orang tuanya telah meninggal. Menurut Ny. R keluarganya memiliki penyakit turunan yaitu penyakit hipertensi. Ayah Ny.R meninggal karena penyakit hipertensi. Kedua orang tua Bp.S juga telah meninggal, tidak ada anggota keluarga dan kerabat Bp.S yang menderita penyakit turunan. III. Lingkungan 16. Karakteristik rumah . Rumah milik pribadi. Rumah terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 dapur sekaligus ruang makan, 1 kamar mandi, dan 1 ruangan sebagai warung. Lantai rumah terbuat dari semen, tidak licin. Di ruang tamu terdapat 1 set kursi dan meja tamu, lemari, dan Tv. Ventilasi hanya ada di ruang tamu dan kamar mandi. Jendela yang ada dikamar jarang dibuka. Sumber air keluarga berasal dari PDAM. Rumah terletak digang kecil. Limbah rumah tangga di alirkan ke got di depan rumah. Di dalam Got banyak terdapat endapan tanah, lumpur dan sampah-sampah, sehingga ketika hujan sering terjadi banjir. Pekarangan rumahtidak terurus, sampah berserakan. Saat pengkajian terlihat lantai rumah masih belum disapu. Baju-baju bertumpuk di atas kasur yang berada di kamar, ada juga yang digantung di dinding. Lantai kamar mandi licin. Menurut Ny. R, kamar mandi kapan perlu saja. Tingkat keamanan dalam penggunaan fasilitas yang ada di rumah cukup baik, misalnya tidak pernah terjadi kebakaran, tidak pernah juga terjadi konsleting listrik. Ket: 1 = 2 = 3 = 4 = 5 =

Teras Ruang Tamu Kamar Tidur Dapur/Ruang makan Warung

= Kamar Mandi = Jendela Denah Rumah: 2 2 1 5 5 3 3 3 3 4

17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Penduduk di lingkungan setempat umumnya bersuku Minang. Penduduk sekitar ratarata tinggal menetap, sebagian besar di antara mereka bekerja sebagai wiraswasta, dan pedagang. Jalan yang terdapat di depan rumah adalah jalan kecil. Kebiasaan masyarakat setempat antara lain; masih sering duduk bersama sambil ngerumpi dan mencari kutu bersama. Rumah penduduk rata-rata sederhana dan berukuran kecil. Tingkat kepadatan penduduk sedang, dan tingkat kejahatan minim sehingga kehidupan penduduk cukup stabil. Di lingkungan tempat tinggal keluarga terdapat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas yang berjarak sekitar 2 km dari rumah,bidan dan praktek dokter sekitar 1 km dari rumah. 18. Mobilitas Geografis Keluarga Keluarga hidup menetap dan tidak pernah pindah rumah. Keluarga Bp. S tinggal di rumah tersebut sejak menikah dengan Ny. R selama 49 tahun, sehingga sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. 19. Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat Bp. S menyatakan sangat jarang berkumpul dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Dia lebih banyak menghabiskan waktunya dipasar. Sedangkan Ny.R masih sering berkumpul dengan sanak keluarga dan tetangganya. Hubungan dengan masyarakat setempat cukup baik. 20. Sistim Pendukung keluarga Keluarga ini hanya terdiri dari Bp.S dan Ny.R saja. Kesehatan Bp.S cukup baik, walau sesekali terkena demam dan flu ringan. Hanya Ny. M yang mempunyai masalah kesehatan dengan penyakit DM. Ny.R tidak pernah kontrol kesehatan ke dokter. Hal ini dilakukan Ny. M karena menurutnya kondisinya saat ini tidak ada masalah,ia beranggapan ini hal yang wajar dialami oleh lansia seperti dirinya. Jika salah satu anggota sakit, Ny.R akan membawanya ke Puskesmas. Dukungan dari masyarakat setempat cukup baik, terlihat dari kesadaran masyarakat untuk mengunjungi anggota masyarakat lain yang sakit.

Hubungan antara Bp.S dan Ny.R dengan keluarga lain cukup harmonis. Jika ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga lain akan datang mengunjungi. Keluarga mempunyai Askeskin, namun jarang digunakan. IV. Struktur keluarga 21. Pola komunikasi keluarga Ny. R menyatakan komunikasi antara Bp.S dan Ny. R berjalan kadang baik kadang tidak. Keluarga hanya berkumpul pada jam-jam tertentu saja misalnya pada saat makan malam. Tapi komunikasi antara Ny.R dan Bp.S cukup terbuka. Jika Ny.R tidak suka terhadap tindakan Bp.S, maka ia akan langsung mengatakannya atau menegurnya. Sehari-harinya, Bp.M dan Ny. M tidur sekamar. Terkadang sebelum tidur mereka berbincang-bincang dan bercerita. 22. Struktur Kekuatan Keluarga : a. Dari Segi Finansial: Ny. R mengatakan bahwa ia membuat anggaran dana untuk kebutuhan keluarga dan dapat mengatur keuangan keluarga dengan baik. Bp.S mempunyai tabungan dirumah, dan dipergunakan apabila ada hal-hal mendesak. b. Dari segi keputusan : Keputusan dalam keluarga diambil oleh KK. 23. Struktur Peran Bp.S berperan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarga. Ny. R berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus kebutuhan keluarga termasuk kebutuhan rumah tangga. Namun ia juga membantu Bp.S mencari nafkah, yaitu dengan membuka warung kecil-kecilan didepan rumahnya. 24. Nilai dan Norma Keluarga : Keluarga juga mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan tempat tinggal, sehingga keluarga mempunyai hubungan yang baik dengan anggota masyarakat yang lain.

V. Fungsi Keluarga 25. Fungsi afektif Ny.R mengatakan ia bahagia dengan keadaannya sekarang karena meskipun hanya berdagang, ia dan suami masih mampu memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan juga bisa menguliahkan anak mereka.Namun Keluarga memiliki gambaran diri yang kurang baik,terlihat dari hubungan keluarga yang kurang akrab, karna Bp.S sibuk dan banyak menghabiskan waktunya dipasar. 26. Fungsi sosialisasi Orang tua membesarkan anaknya didasarkan pada nilai-nilai agama dan budaya yang berasal dari Ny.R dan Bp.S. Dalam memberikan pola pengasuhan terhadap anak, Ny. R memberikan nasehat kepada anaknya agar selalu menjalani kehidupan dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab. Itu merupakan bekal dalam mengarungi kehidupan yang selalu ia tanamkan kepada anaknya. 27. Fungsi Perawatan Kesehatan

Bagi keluarga Bp.S, sehat adalah apabila keluarga dapat melaksanakan seluruh aktivitas sehari-hari dengan baik tanpa ada gangguan seperti demam, flu, dan sakit kepala. Sedangkan sakit adalah suatu keadaan di mana seluruh kegiatan tidak dapat dilaksanakan atau seluruh aktivitas sehari-hari tidak dapat dilakukan dengan baik. Ditinjau dari tugas kesehatan keluarga : Masalah DM Ny. R mengatakan ia belum pernah periksa kadar gula darah ke rumah sakit secara langsung,jadi ia belum tau secara pasti mengenai penyakit DM tersebut dari petugas kesehatan. Ny.R merasakan gejala seperti sulit berjalan, kesemutan, sering sakit kepala, penglihatan kabur, jantung sering berdebar. Namun itu disikapi sebagai hal yang wajar dialami oleh lansia, jadi hanya diobati sebisanya saja seperti dengan pengobatan tradisional. Keluarga jarang melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan karna proses nya sangat rumit dan pernah mengalami hal yang tidak mengenakkan di rumah sakit, yaitu diabaikan. Jadi mereka malas berobat.

28. Fungsi Reproduksi Keluarga Bp. S mempunyai 3 orang anak, mereka mendapatkan anak pertamanya setelah 1 tahun menikah. Namun anak pertama meninggal dunia pada usia 1 minggu, 1 tahun kemudian lahir anak kedua, juga meninggal dunia. 1 kemudian lahir anak ke-3. Setelah anak ke-3 klien menggunakan alat kontrasepsi implant. 29. Fungsi Ekonomi Keluarga mampu memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, walaupun pekerjaan Bp. S hanya sebagai tukang becak. Pendapatan keluarga jarang sekali dibelikan ke perabotan rumah dan barang-barang rumah tangga lainnya. Karna mereka berusaha keras untuk menmbiayai kuliah anak satu-satunya yg mereka punya. Jika penghasilan perbulan berlebih dari pengeluaran, biasanya Ny.R menabungkan uang tersebut. VI. Stres dan Koping Keluarga 30. Stressor jangka pendek dan jangka panjang Stressor jangka pendek yang dialami keluarga adalah masalah lingkungan, letak selokan/got yang berada didepan rumah sering menimbulkan bau yang tidak sedap. Sementara stressor jangka panjang adalah keluhan penyakit yang dialami akibat gejala penyakit DM pada Ny. R. Ditambah dengan rasa kesepian akibat menjalani usia senja hanya berdua saja 31. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi stressor Stressor jangka pendek: Keluarga Bp. S hanya dapat berusaha untuk menjaga kebersihan lingkungan Stressor jangka panjang: Keluarga berusaha mengupayakan pengobatan untuk Ny. R dengan pengobatan tradisional. Keluarga berusaha mengunjungi anak nya setiap bulan, terkadang anak mereka yg diajak mengunjunginya. 32. Strategi koping yang digunakan Dalam menghadapi masalah adalah keluarga bersikap terbuka dengan langsung melontarkan perasaan yang dialami oleh masing-masing anggota keluarga. Dalam menyelesaikan masalah selalu didiskusikan meskipun akhirnya kepala kelaurga yang mengambil keputusan akhir.

33. Strategi adaptasi Disfungsional Jika dalam keluarga terjadi pertengkaran, maka masing-masing akan introspeksi diri, meskipun sebelumnya antar anggota keluarga terjadi perang mulut, namun tidak pernah menyakiti secara fisik. Selain itu keluarga tidak pernah mengalami berduka disfungsional, jika salah satu anggota keluarga atau kerabat ada yang meninggal, keluarga tabah menerimanya VII. Harapan Keluarga Ny. R menyatakan ia berharap anaknya bisa mencapai status ekonomi yang lebih baik daripada kedua orang tuanya. Dan mau sering mengunjungi mereka. Ny. R berharap keluhan-keluhan penyakit yang di rasakannya juga bisa segera sembuh, berharap mendapatkan pengobatan gratis yang tidak harus melalui prosedur panjang. VIII. Pemeriksaan Fisik Aspek yang dinilai Nama klien Bp S (67) Keadaaan umum Kondisi badan cukup bersih dan rapi, bergerak Ny R (66) Kondisi badan kurang bersih, kesulitan bergerak, tanda

tanpakesulitan,tanda-tanda distress seperti meringis (+), meringis tidak ada BB: 60 kg, TB: 160cm BB: 80 kg, TB: 157cm

TD : 130/100 mmHg, Nadi 72 x/mnt, suhu 36,7C, Tanda-tanda vital Pernafasan 22x/mnt

TD: 185/100 mmHg, Nadi 60 x/mnt, suhu 36,9C, Pernafasan 24x/mnt

Warna kulit gelap, tidak ada bercak-bercak, kulit kering hangat, lesi(-), Kulit edeme(-),agak keriput

Warna kulit gelap kulit, ada bercak-bercak, kulit kering dan hangat, turgor kulit buruk, lesi (+), edema(+)

Distribusi merata, tekstur halus,kering, beruban, kulit kepala tidak ada Rambut yang mengelupas, ada bagian yang berketombe

Distribusi merata, beruban, tekstur agak kasar dan kering, kulit kepala tidak ada yang mengelupas, ketombe(+)

Tekstur halus, warnadasar kuku merah jambu, sianosis(-), pucat(-), Kuku kapiler refill < 3 dtk, lesi disekitar kuku (-), kuku tidak terawat dengan baik

Tekstur halus, warna dasar kuku merah jambu, lesi (+),path jari tengah kanan dengan p:3 mm sudah terbentuk jaringan sikatrik, kap.refill <3 dtk, sianosis (-), pucat (-), kuku kurang terawat dengan baik

Analisis data No DATA

MASALAH

DIAGNOSA

1.

DO: 1. TD: 185/100 mmHg, 2. Nadi 60 x/mnt, 3. suhu 36,9C, 4. Pernafasan 24x/mnt 5. BB: 80 kg, 6. TB: 157cm 7. Kondisi badan kurang bersih, 8. kesulitan bergerak, 9. Terlihat borok di kaki Ny.R 10. Kaki terlihat sembab (udem)

Resiko infeksi pada Ny. R keluarga Bp. S

Resiko infeksi pada Ny. R keluarga Bp. S b.d kurangnya pengetahuan keluarga merawat anggota keluarga dengan masalah diabetes militus/ penyakit gula

DS : 1. Bp.S mengatakan tidak pernah memeriksakan kadar gula darah Ny.R ke pelayanan kesehatan, jadi tidak tau pasti tentang DM 2. Ny.R mengatakan bahwa mengalami luka Lama Sembuh 3. Ny R menyatakan sering cepat lelah jika beraktivitas lama 4. Ny.R mengatakan tidak pernah melakukan olahraga khusus, dan juga mengatur pola makan untuk lansia dengan DM.

FORMAT CATATAN KEPERAWATAN KELUARGA Diagnosa Hari/tgl dan Implementasi Ke.... waktu

Evaluasi

1.

Rabu / 08 Mengkaji pengetahuan keluarga juni 2011 tentang pengertian diabetes militus/ penyakit gula Memberi reinforcement positif atas jawaban keluarga Mendiskusikan pengertian diabetes militus / penyakit gula dengan keluarga Memberi kesempatan keluarga bertanya seputar DM Menjawab pertanyaan keluarga

S: Bp.S menyebutkan pengertian, penyebap,tanda dan gejala, serta akibat lanjut atau komplikasi diabetes militus/ penyakit gula dengan bahasanya sendiri

O: Bp.S terlihat antusias menjawab dan bertanya seputar pengertian,

Mengkaji pengetahuan keluarga ttg penyebab diabetes militus/ penyakit gula pada lansia

penyebap,tanda dan gejala, serta akibat lanjut atau komplikasi DM yang dialami Ny.R

Memberi reionforcement positif atas jawaban keluarga

Mendiskusikan penyebab diabetes militus/ penyakit gula pada lansia

A: intervensi kunjungan pertama pada keluarga Bp.S berhasil.

Memberi kesempatan keluarga bertanya tentang DM pada lansia P: Lanjut pada intervensi Menjawab pertanyaan keluarga berikutnya,Yaitu Mengkaji pengetahuan Mendiskusikan tanda dan gejala keluarga,serta

diabetes militus/ penyakit gula pada lansia dengan keluarga Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya Menjawab pertanyaan keluarga Memotivasi keluarga untuk mengulang kembaliz Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga

mendiskusikan tentang diet dan olah raga bagi diabetes militus/ penyakit gula

Mengkaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut diabetes militus/ penyakit gula Memberi reinforcement positif atas jawaban keluarga Mendiskusikan akibat lanjut diabetes militus/ penyakit gula dengan keluarga Memberi kesempatan keluarga bertanya S: Bp.S menyebutkan 5 Menjawab pertanyaan keluarga jenis makanan, 3 prinsip Meminta keluarga menyebutkan kembali Memberi reinforcement positif atas olahraga dan manfaat olahraga yang dianjurkan bagi penderita

jawaban keluarga

DM/penyakit gula dengan bahasa

Jumat / 10 juni 2011 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang diet bagi diabetes militus/ penyakit gula Memberi reinforcement positif atas jawaban keluarga

sendiri.dan ia mengatakan akan menerapkan hal tersebut untuk Ny.R

Mendiskusikan tentang diet penderita O: Bp.S terlihat senang diabetes militus/ penyakit gula dengan keluarga Memberi kesempatan keluarga bertanya Menjawab pertanyaan keluarga Memotivasi keluarga mengulang lagi Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga Mengevaluasi pada kunjungan yang tidak direncanakan. P: jelaskan kembali hal-hal yang belum dimengerti Mengkaji pengetahuan keluarga tentang prinsip olahraga bagi diabetes militus/ penyakit gula Memberi reinforcement positif atas jawaban keluarga dan lanjut pada intervensi berikutnya. A: intervensi pada kunjungan ke-2 berhasil, walau ada beberapa penjelasan yang belum dikuasai sepenuh nya. dengan informasi yang diberikan,

Mendiskusikan tentang prinsip olahraga penderita diabetes militus/ penyakit gula dengan keluarga Memberi kesempatan keluarga bertanya Menjawab pertanyaan keluarga Memotivasi keluarga mengulang lagi Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga

Mengkaji pengetahuan keluarga tentang manfaat olahraga bagi diabetes militus/ penyakit gula. Memberi reinforcement positif atas jawaban keluarga Mendiskusikan tentang manfaat olahraga penderita diabetes militus/ penyakit gula dengan keluarga Memberi kesempatan keluarga bertanya Menjawab pertanyaan keluarga. Memotivasi keluarga mengulang lagi Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga S: Bp.S menyebutkan kembali cara memodifikasi lingkungan bagi penderita diebetes militus, dan ia mengatakan akan menerapkan hal

Menjelaskan kepada keluarga tentang cara memodifikasi lingkungan bagi penderita diabetes militus/ penyakit gula Minggu / Memberikan kesempatan keluarga 12 juni 2011 untuk mengekspresikan perasaannya dan memberikan pertanyaan Menjawab pertanyaan keluarga Memotivasi keluarga untuk mengulang Memberi reinforcement positif atas usaha keluarga Memotivasi keluarga untuk menerapkan dalam kehidupan seharihari

tersebut.Bp S juga mengatakan akan membawa Ny R ke pelayanan kesehatan untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.

O: keluarga terlihat senang dengan penjelasan yang diberikan

A: intervensi pada kunjungan ke-3 berhasil

P: Pada kunjungan yg tidak direncanakan keluarga Mengkaji pengetahuan keluarga tentang fasilitas pelayanan kesehatan lingkungan serta yang bisa digunakan Memberi reinforcement positif atas kemampuan keluarga berobat atau obat-obatan Memberikan informasi tentang yang yang diresepkan fasilitas yankes apa saja yang bisa dari fasilitas kesehatan. digunakan keluarga keluarga mampu menunjukkan kartu telah melakukan 3 dari 4 cara memodifikasi

Memberitahukan manfaat yang bisa didapatkan keluarga dari fasilitas yankes tersebut Memotivasi keluarga untuk mengulang Memberikan reinforcement atas usaha keluarga Memberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya Menjawab pertanyaan keluarga Mendorong keluarga untuk mengunjungi fasilitas yankes Diposkan oleh lenayulita di 23.19 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Pengikut Mengenai Saya Arsip Blog

lenayulita I love my allah, I love my familly, and also everyone who love me,, I like do d best,to get d best..

2011 (7) o November (2) o Oktober (5) Prosedur perawatan harga diri rendah ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA LANSIA askep keluarga lansia dengan DM Askep cidera kepala tumbuh kembang todler dan masalah

Lihat profil lengkapku

kesehatan nya Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai