Anda di halaman 1dari 4

TINJAUAN PUSTAKA STRUKTUR DAN FUNGSI HEMOGLOBIN Hemoglobin merupakan protein yang terdapat dalam sel darah merah

dan berfungsi antara lain untuk: 1. Mengikat dan membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan 2. Mengikat dan membawa karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru. 3. Memberi warna merah pada darah 4. Mempertahankan keseimbangan asam basa tubuh. Hemoglobin merupakan protein tetramer kompak yang setiap monomernya terikat pada gugus prostetik hem dan keseluruhannya mempunyai berat molekul 64.450 Dalton. Darah mengandung 7,8 sampai 11,2 mMol hemoglobin monomer/L (12,6 sampai 18,4 gram/dL), tergantung jenis kelamin. 1 Mioglobin dan hemoglobin, protein utama pengikat oksigen dalam tubuh adalah protein pertama yang strukturnya dipastikan secar rinci. Kristalografi sinar X memperlihatkan bahwa masingmasing dari keempat subunit hemoglobin memiliki struktur 3 dimensi yang sama dengan rantai polipeptida tunggal dari mioglobin. Hemoglobin mengangkut oksigen dari paru ke jaringan, sehingga oksigen tersedia untuk oksidasi bahan bakar. Hemoglobin mengandung 4 subunit: dua rantai dan dua rantai . Walaupun urutan asam amino berbeda, struktur 3 dimensi rantai dan serupa. Rantai hemoglobin mengandung 141 residu asam amino, sedangkan rantai mengandung 146 residu asam amino. 2 Hemoglobin dapat mengikat 4 atom oksigen per tetramer (satu pada setiap subunit hem). Atom Oksigen terikat pada atom Fe2+ yang terdapat pada hem pada ikatan koordinasi ke 5. Hemoglobin yang terikat pada oksigen disebut hemoglobin teroksigenasi atau oksiHb. Sedangkan heoglobi yang sudah melepaskan oksigen disebut deoksihemoglobin. 1 Hem terdri dari sebuah cincin porfirin hidrofobik yang berikatan dengan besi. Hem merupakan penentu warna pada sel darah merah yang mengandung hemoglobin.2

TRANSPOR OKSIGEN OLEH HEMOGLOBIN Jumlah oksigen yang terikat ke protein digambarkan dalam grafik terhadap tekanan parsial oksigen. Untuk mioglobi akan diperoleh kurva hiperbolik, sedangkan untuk hemoglobin didapatkan kurva sigmoid. Kurva ini memperlihatkan bahwa bila pO 2 tinggi, mioglobin dan hemoglobin akan jenuh dengan oksigen. Namun, pada pO2 yang rendah, mioglobin mengandung lebih banyak oksigen daripada hemoglobin. 2 Perbedaan fungsi antara mioglobin dan hemoglobin berasal dari perbedaan struktur. Molekul oksigen berikatan secara bebas satu sama lain dengan rantai polipeptida tunggal dari mioglobin. Di pihak lain, keempat subunit hemoglobin dapat bekerja sama mengikat oksigen. Hemoglobin dapat berada dalam keadaan kuat atau tegang yang inaktif atau rileks/aktif. Pengikatan oksigen pertama ke subunit Hb dalam keadaan tegang/deoksigenasi memerlukan energi yang cukup banyak. Bila salah satu subunit telah mengikat oksigen, terjadi perubahan konformasional yang memungkinkan subunit lain lebih mudah mengikat oksigen. Fenomena ini dikenal dengan kerja sama positif, menentukan kurva saturasi oksigen hemoglobin yang berbentuk sigmoid. Apabila jumlah oksigen dalam darah sedikit, pO2 harus meningkat cukup banyak agar hemoglobin dapat mengikat oksigen pertama. Namun, bila beberapa oksigen telah terikat, hanya diperlukan sedikit peningkatan pO2 agar persen saturasi hemoglobin oleh oksigen banyak , meningkat. Hasilnya adalah kura saturasi oksigen yang berbentuk sigmoid. 2 UJI OKSIHEMOGLOBIN DAN DEOKSIHEMOGLOBIN TUJUAN Membuktikan hemoglobin dapat mengikat oksigen membentuk oksihemoglobin (HbO2) dan dapat terurai kembali menjadi O2 dan deoksihemoglobin. DASAR Dalam keadaan tereduksi, Fe dalam molekul Hb dapat mengikat dan melepaskan oksigen tergantung pada tekanan O2 atau CO2. Hb(Fe2+) + O2 Hb(Fe2+)O2 DeoksiHb OksiHb

Untuk mereduksi oksiHb menjadi deoksiHb digunakan larutan pereduksi Stokes. Bahan dan pereaksi: 1. Darah segar 2. Pereaksi Stokes 3. Larutan NH4OH Cara Kerja: A. OksiHb 1. Ke dalam sebuah tabung reaksi encerkan 2 ml darah dengan 6 ml air suling. Campur dengan baik dan perhatikan warna merah terang dari oksihemoglobin yang terbentuk. 2. Bagi 2 isi tabung tersebut sehingga masing-masing tabung berisi 4 ml. Gunakan tabung 1 sebaga kontrol. B. Pembentukan DeoksiHb 1. Isi tabung ketiga dengan 2 ml pereaksi Stokes dan tambahkan NH 4OH secukupnya untuk melarutkan endapan yang segera terbentuk. Campuran ini merupakan larutan pereduksi yang kuat. 2. Masukkan beberapa tetes larutan Stokes ke dalam tabung 2. Terlihat perubahan warna karena terbentuknya deoksiHb. Bandingkan dengan tabung 1. C. Pembentukan Kembali OksiHb dari DeoksiHb 1. Kocok kuat-kuat tabung yang berisi deoksiHb, maka akan terjadi kembali oksigenasi dari udara. Perhatikan dan catat warna HbO2 yang kembali terbentuk. 2. Oksigenasi dan deoksigenasi kembali ini dapat dilakukan berulang-ulang.2 DAFTAR PUSTAKA

1. Soewoto H. Hemoglobin dan Sifat Membran. In: Soewoto H, et al., editors. Biokimia Eksperimen Laboratorium. 1st ed. Jakarta: Widya Medika; 2000. p. 106-9. 2. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran Dasar: Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta: EGC; 2000. p. 86-7.

Anda mungkin juga menyukai