Anda di halaman 1dari 4

MORETAN ( Mikrobia Rekan Petani ) Membuat dan Mengembangkan MORETAN ( Mikrobia Rekan Petani ) Cara Membuat dan Memperbanyak

Moretan A. BAHAN 1. 0,5 liter moretan 2. 0,5 kg Gula merah/tetes tebu 3. 20 liter air bersih ( lebih bagus air leri = air cucian beras yang pertama ) B. CARA PEMBUATAN 1. Gula merah/ tetes tebu dilarutkan dalam air 1 liter 2. Campur larutan gula dengan air 20 liter 3. Masukan 0,5 liter moretan kedalam larutan gula dan air, aduk hingga merata 4. Simpan dalam jerigen/ wadah tertutup, buka tutup wadah atau aduk tiap 2 hari sekali 5. Moretan jadi dalam waktu 7 9 hari, berbau masam ( seperti tape ) dan dapat dijadikan biang. C. PENYIMPANAN BIANG Untuk penyimpanan jangka panjan biang sebaiknya diberi pakan buahbuahan 2 4 minggu sekali sebanyak 2 ibu jari. Catatan : Penggunaan Moretan dapat sebagai dekomposer dalam pembuatan pupuk organik padat dan dapat berperan sebagai POC ( Pupuk Organik Cair ). Penggunan Moretan Penggunan Moretan Dalam Pembuatan Pupuk Organik Padat Bahan dan Cara Pembuatan Pupuk organik dengan Moretan a. Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi : 1. Pupuk kandang = 300 kg 2. Dedak = 50 kg 3. Sekam padi = 150 kg 4. tetes tebu = 200 ml 5. Moretan = 500 ml

6. Air secukupnya b. Cara Pembuatannya : 1. Larutkan Moretan dan gula ke dalam air 2. Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata 3. Siramkan Moretan secara perlahan kedalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 % 4. Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah 5. Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm 6. Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hariPetahankan gundukan adonan maksimal 500 C 7. Bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik 8. Kemudian tutp kembali dengan karung goni 9 Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan 10. Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali 11. Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobacteria ) Membuat dan mengembangkan PGPR ( Plant Growth Promoting Rhizobacteria ) Salah satu mikroorganisme yang menguntungkan tanaman adalah bakteri yang mengkolonisasi akar atau tanah rizosfer tanaman. Bakteri ini disebut sebagai PGPR. Plant growth-promoting rhizobacteria (PGPR) juga menjelaskan bakteri tanah yang mengkolonisasi akar tanaman setelah inokulasi melalui benih, dan bakteri ini dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman. Akibat proses kolonisasi adalah: mikroba memperbanyak diri di spermosfer karena adanya eksudat benih, mikroba menempel di permukaan akar, dan mikorba mengkolonisasi sistem akar yang sedang tumbuh. Mekanisme PGPR dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman A. Menekan penyakit tanaman (bioprotektan)

Bakteri ini sanggup membunuh organisme patogen atau penyakit tanaman setelah bakteri tersebut berkembang biak dengan baik. Agen pengendali biologis yang telah banyak diteliti adalah genus Bacillus, Streptomyces, Pseudomonas, Bulkholderia dan Agrobacterium. Mikroba tersebut menekan pertumbuhan penyakit melalui mekanisme: Induksi resistensi sistemik dari tanaman Produksi siderofor yang mengkhelat besi sehingga besi tidak tersedia untuk patogen Sintesis metabolit yang bersifat anti jamur seperti antibiotik, enzim yang mendegradasi dinding sel jamur, atau hidrogen sianida yang menekan pertumbuhan jamur patogen Mampu berkompetisi dengan patogen untuk nutrisi atau tempat di akar B. Memperbaiki ketersediaan nutrisi (biofertilizer) Biofertilizer (pupuk hayati) yang sering digunakan untuk meningkatkan penyerapan tanaman adalah: Azotobacter. Bakteri pemfiksasi nitrogen hidup bebas. Azospirillum. Bakteri pemfiksasi nitrogen yang berasosiasi dengan rumput-rumputan Pseudomonas. Bakteri yang menghasilkan siderofor, melarutkan fosfat Thiobacillus. Bakteri pengoksidasi sulfur untuk meningkatkan serapan S Penicillium dan Aspergillus. Pelarut fosfat Jamur Mikoriza. Meningkatkan penyerapan P C. Memproduksi fitohormon (Biostimulan) Bakteri Azotobacter, Azospirillum, Pseudomonas, dan Bacillus menghasilkan fitohormon atau faktor tumbuh (growth regulator) yang menyebabkan tanaman menghasilkan akar rambut dalam jumlah yang lebih besar sehingga meningkatkan permukaan absortif akar untuk menyerap unsur hara. Fitohormon yang dihasilkan adalah asam indol asetat (Indole acetic acid, IAA), sitokinin, giberelin. Bakteri juga menghasilkan fitohormon etilen yang menghambat pertumbuhan tanaman. D. Pembuatan Biang ( Indukan ) PGPR Bahan : 1. Akar jagung, akar kolonjono ( Rumput Gajah ), Akar putrid malu, Akar Teki, Rebung Banbu ( Legi ), Tauge dan akar yang dituju. 2. Semua bahan dikumpulkan sebanyak 1 kg

3. Air 3 5 liter air matang yang sudah dingin Cara pembuatan 1. 1 kg kumpulan akar di cacah/dicincang 2. Hasil cincangan dicampur dengan air dan dimasukan dalam jerigen 3. Setiap hari digoyang-goyang, setelah 5 hari sudah jadi biang ( indukan ) E. Perbanyakan PGPR Bahan 1. Bekatul halus : 4 gelas 2. Terasi : 2 ruas ibu jari 3. Gula pasir : 2 sdm 4. Air kapur/injet : 1 sdt 5. Air bersih : 5 liter 6. 0,5 liter biang moretan Cara Pengembangan 1. Semua bahan di campur menjadi 1 dan diaduk hingga campur 2. Adonan direbus 3. Didiamkan sampai dingin, kemudian disaring 4. Hasil saringan kemudian disimpan F. Penggunaan PGPR 1. 1 gelas : 1 liter air untuk perendaman benih selama 6 jam dan untuk penyiraman media tanam atau media semai. 2. 1 gelas : 14 Liter air untuk aplikasi pada tanaman dengan dikocor atau disemprotkan. Dapat membunuh hama/ penyakit seperti ekstrak dari daun pepaya, tembakau, biji mahoni, dsb. Dapat sebagai pengumpul atau perangkap hama tanaman: tanaman orokorok, kotoran ayam Fungsi orok orok : sebagai pupuk hijau yang bertujuan untuk mengembalikan dan memperbaiki kesuburan tanah Cara tanam : Sebar benih pada lahan dan biarkan tumbuh dengan sendiri Masa tanam : Tanaman ini tumbuh dengan cepat, dalam satu bulan sudah > semeter tingginya. Ketika mau olah tanah, orok-orok ditebang dan biomassanya dibenamkan di tanah untuk jadi rabuk.

Anda mungkin juga menyukai