Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN Congestive Hearth Failure adalah suatu keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung dimana jantung

tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Congestive Hearth Failure dapat menimbulkan edema paru apabila tidak diatasi dapat menimbulkan syok kardiogenik selanjutnya akan mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih buruk lagi. Sebagai seorang perawat profesional hendaknya mampu memberikan intervensi yang tepat, baik berupa mandiri maupun kolaboratif dengan tenaga kesehatan yang lain. Selain itu perawat hendaknya mampu memberikan pelayanan keperawatan yang meliputi promotif, prevalentif, kuratif dan rehabilitatif. Sebagai generasi tenaga perawat profesional, mahasiswa semester VI hendaknya mampu memberikan intervensi yang tepat sehingga dapat menjadi bekal pengalaman yang akan datang. Asuhan keperawatan yang dilaksanakan selama 4 x 24 jam dari tanggal 18 April 2006 sampai tanggal 21 April 2006 dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang meliputi : pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dokumentasi keperawatan.

Diagnosa Keperawatan : 1. Kerusakan pertukaran gas sd perubahan membran kapiler alveolus ditandai dengan kesadaran samnolen, hasil EKG tanggal 18 April 2006 : Sinus takikardi, AFRBR, RVH. Hasil AGD tanggal 17 April 2006 PCO 2 131 mmHg. PO2 : 168,2 mmHg, pH : 7,153, SO 2 : 98,7% asidosis respiratorik, RR : 28 x/mnt, klien gelisah. 2. Penurunan curah jantung, sd penurunan kontraktilitas miokard ditandai dengan tanda vital, TD : 140/90 mmHg, N : 143 x/m, RR : 28 x/mnt. Hasil EKG tanggal 18 April 2006, sinus takikardi. AFRBR, RVH. Hasil pemeriksaan thorak kesan kardiomegali, odem paru, efusipleura dextra. Balance cairan tanggal 18 April 2006 1425 cc, ekstremitas bawah odem derajat IV, peningkatan JVP (5 + 3 xm). Klien gelisah, klien mengatakan sesak nafas. 3. Kebiasaan volume caran sd penurunan curah jantung ditandai dengan nampak asites pada abdomen LP : 111 cm TD : 140/90 mmHg, balance cairan tanggal 18 April 2006 1425 cc. odem ekstremitas bawah derajat IV, suara nafas ronchi bawah klien gelisah. Peningkatan JV ( 5 + 3 cm). Hasil lab tanggal 17 April 2006 BUN : 31,7, Crea : 2,41, Uric : 10,9. 4. Intoleransi aktivitas sehubungan dengan kelemahan ditandai dengan pasien tirah baring sejak tanggal 17 April 2006, klien nampak lemah, klien letih. 5. Resiko infeksi sd prosedur tindakan invasif pemasangan infus dan kateter ditandai dengan terpasang infus ditangan kiri sejak tanggal 17 April 2006 NaCl 4 tpm, terpasang kateter sejak tanggal 17 April 2006, suhu : 37,50C, AL tanggal 17 April 2006 : 12,17 103/ml 6. Resiko kerusakan integritas kulit sd tirah baring lama ditandai dengan klien tirah baring sejak tanggal 17 April 2006, klien odem pada ektermitas bawah.

Terapi tangal 18 April 2006 Diet jantung I Inj tasix 1 A/8 J Asparko 2 x 1 Aspilet 2 x 80 J Inj cefriaxon 1 g Asitromycin 1 x 500 mg Cetopne Captopril 3 x 6 mg Terapi tanggal 20 April 2006 Diet jantung I O2 3 lt Inj lasix 1 A/8 J Inj cefriaxone 1 gr/12 J Asparko 2 x 1 Aspilet 2 x 80 J Captopril 3 x 6 mg Diagxin 1 x 1 tab Activan 1 x tab Sistenol 3 x 1 Inj novalgin

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan tinakan keperawtan selama 4 x 24 jam pada Tn S dengan diagnosa Medis CHF CF IHD/HHD susp 15k, CAP 2r IV, sepsis, AFRVR, setelah kami lakukan asuhan keperawatan meliputi pengkajian dan analisa data kami dapatkan diagnosa keperawatan kerusakan pertukaran gas sehubungan dengan perubahan membran kapiler alveolus, penurunan curah jantung sehubungan dengan penurunan kontraktilitas miokard, kelebihan volume cairan sd penurunan curah jantung, tatoleransi aktivitas sd kelemahan. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur tindakan invasif pemasangan infus dan kateter, serta resiko kekerasan integritas kulit sd tirah baring lama. Setelah dilakukan intervensi dari ke 6 diagnosa tersebut dari diagnosa resiko infeksi dan resiko kerusakan kulit tujuan tercapai, dari diganosa kerusakan pertukaran gas, penurunan curah jantung dan kelebihan volume cairan tujuan tercapai sebagian, kemudian diagnosa intoleransi aktivitas tujuan belum tercapai. B. Saran Adapun saran yang kami sampaikan antara lain : 1. Kepada pembimbing lapangan Tingkatkan lagi bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa sehingga dalam memberikan asuhan keperawatan mahasiswa merasa lebiih percaya diri, dan tidak ragu-ragu. 2. Kepada pembimbing akademik Kami membutuhkan bimbingan dan pendampingan secara total baik di kampus atau dilapangan sehingga dan lebih menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa.

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi Tanggal 18 April 2006 Jam. 16.00 WIB Memberikan captropil 3 x 6 gr Memberikan losix 1 A/8 jam Memotivasi klien untuk istirahat dan membatasi aktivitas Isna Jam 17.00 WIB Monitor vital sign Isna Jam 17.00 WIB S :O : TD : 140/90 mmHg N : 140 x/mnt R : 15 x/mnt Isna Jam 18.00 WIB Mengobservasi pucat adanya Jam 18.00 sianosis, S : O : Tidak adanya sianosis, klien tampak lemah. Isna Jam 20.00 WIB Memberikan sistamol 3 x 1 Isna Jam 21.00 WIB dan menganjurkan klien istirahat supinasi pada klien Isna Jam 21.00 WIB O : Klien istirahat, posisi supinasi P : Lanjutkan intervensi Isna Memberikan lingkungan yang tenang S : Memberikan posisi yang nyaman A : Tujuan tercapai sebagian Jam 20.00 WIB S :O : Sistenol telah diberikan 3 x 1 Isna Isna Evaluasi Tanggal 18 April 2006 Jam. 16.00 WIB S : O : Captropil 3 x 6 gr Lasia 1 A dengan IV

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi Tanggal 19 April 2006 Jam. 07.00 WIB Mengganti aliran infus D 5% Memonitor vital sign Evaluasi Tanggal 19 April 2006 Jam. 07.05 WIB S :O : Captropil 3 x 6 gr Lasia 1 A dengan IV Isna Isna Jam 18.10 WIB S :O : Lasix 1 A diberikan secara IV Obat captopril 3 x 6 g, sistenol 3 x1 Digoxin 1 x 1 tab Isna Jam 18.00 S :O : Hasil sinus takikardi HR : isi Left posterior fasicular block

Jam 08.00 WIB Memberikan losi x 1A/8 j Memberikan captopril 3 x 6 g Memberikan sistenol 3 x 1 Memberikan digoxin 1 x 1 tab Isna Jam 10.00 WIB Memeriksa EKG

Isna Jam 20.00 WIB Menganjurkan klien menghindari S : Klien mengatakan akan hati-hati O :mengejan, batuk dengan keras. Lilis Lilis Jam 12.00 WIB Jam 21.00 WIB S : Memonitor vital sign Isna O : TD : 111/84 mmHg, N : 154 x/mnt, R : 29 x/mnt Isna Jam 14.00 WIB Jam 21.00 WIB Memberikan lingkungan yang tenang S : Keluarga mengatakan akan menunggu diluar dan menganjurkan keluarga O :menunggu diluar Lilis A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi Lilis CATATAN PERKEMBANGAN Jam 11.00 WIB

Implementasi Tanggal 19 April 2006 Jam. 16.00 WIB Memberikan losik 1 A/8 j Memberikan captopril 3 x 6 mg

Evaluasi Tanggal 19 April 2006 Jam. 07.05 WIB S :O : Injeksi lasix telah diberikan secaca IV 1 Amp captopril 3 x 6 mg

Jam 17.30 WIB

Jam 17.30 WIB S : Klien mengatakan sekarang tidak Mengobservasi pemberian O2 3 sesak lagi lt/mnt Sulis Sulis Jam 18.00 WIB Jam 20.00 WIB Mengobservasi intake (minuman) S : Klien mengatakan haus terus O : Minum telah 2 felas 140 cc yang diminum klien Sumaryati Sulis Jam 20.00 WIB Jam 20.00 WIB S : Memberikan sustenol 3 x 1 O : Sustenol telah diberikan 3 x 1 Sumaryati Sumaryati Jam 21.00 WIB Jam 21.00 WIB S : Memonitor vital sign Sulis O : TD : 62/100 mmHg, N : 150 x/mnt R : 26 x/mnt A : Tujuan tercapai P : Lanjutkan intervensi Sulis Jam 24.00 WIB Jam 24.00 WIB S : Menghitung balance cairan Teki O : Intake 700 cc Output 110 cc Iwl 500 cc Balance cairan -900 Teki CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi Tanggal 19 April 2006 Jam. 24.00 WIB Evaluasi Tanggal 19 April 2006 Jam. 24.00 WIB

Memberikan captropil 3 x 6 mg Memberikan inj lasix 1 A/8 j Memberikan ativan 1 x tab Teki

S :O : Memberikan captropil 3 x 6 g Memberikan inj lasix 1 A/8 j Memberikan ativan 1 x tab

Teki Tanggal 20 April 2006 Jam. 07.00 WIB S : Mengukur vital sign Isna O : TD : 107/65 mmHg N : 155 x/mnt R : 24x/mnt Isna Jam 08.00 WIB Jam 08.10 WIB S : Mengelola obat lasix 1 A/8 j O : Obat telah diberikan lasix 1 A Mengelola obat captropril 3 x 6 g Obat telah diberikan captropril 3 x 6 g Mengelola obat sistenol 3 x 1 Obat telah diberikan sistenol 3 x 1 Mengelola obat digoxin 1 x 1 tab Obat telah diberikan digoxin 1 x 1 tab Lilis Tanggal 20 April 2006 Jam. 07.00 WIB Lilis Jam 12.00 WIB Mengobsevasi keadaan klien Teki Jam 14.00 WIB S : Klien mengatakan saya tidak sakit mbak O : Keadaan klien gelisah, KU lemah, suara paru ronchi, perut asites A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi Teki Jam 14.00 WIB Jam 14.10 WIB Mengnjurkan klien untuk membatasi S : O : Klien nampak rileks dengan istirahat aktivitas dan banyak istirahat Sulis CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi Tanggal 20 April 2006 Jam. 20.00 WIB Mengelola pemberian sustenol 3 x 1 Sulis

Evaluasi Tanggal 20 April 2006 Jam. 07.00 WIB S :O : Sustenol telah diberikan 3 x 1

Sulis Jam 21.00 WIB Menganjurkan klien istirahat Sulis Jam 21.10 WIB S :O : Klien nampak istirahat A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi

Sulis

Tanggal 21 April 2006 Jam. 20.00 WIB Mengauskultasi bunyi jantung Lilis Jam 08.00 WIB Mengelola obat lasix 1A/8 j Mengelola inj cefriaxon 1 gr/12 j Mengelola asparka 2 x 1 Mengelola aspilet 2 x 80 mg Mengelola capropril 3 x 6 Digoxin 1 x 1 tab Sistenol 3 x 1 Sulis Jam 11.00 WIB Memonitor vital sign Isna Jam 14.00 WIB Mengobservasi keadaan klien Lilis

Sulis Tanggal 21 April 2006 Jam. 20.00 WIB S :O : S1-S2 reguler, kesan leardiomcgali Lilis Jam 14.10 WIB S :O : Obat diberikan Inj lasix 1A/8 j, inj cefriaxon 1 gr/12 j, aspar k 2 x 1, aspilet 2 x 80 mg, captopril, digoxin 1 x 1 tab, sistenol 3 x 1 Sulis Jam 11.00 WIB S :O : TD : 130/90 mmHg, N : 130 x/mnt, R : 24 x/mnt Teki Jam 14.00 WIB S : Klien mengatakan tidak nyeri dada, tidak sesak nafas O : Klien gelisah, ekstermitas bawah odem, TD : 150/90 mmHg, N : 145 x/mnt, R : 24 x/mnt A : Tujuan tercapai sebagian P : Lanjutkan intervensi Teki

ANALISA DATA DATA DS : DO : Kesadaran samnolen Hasil EKG tgl 18-04-06 sinus takikardi AFRBR, RVH Hasil AGD 17-04-06 p CO2 : 131 mmHg p O2 : 168,2 mmHg pH : 7,153, SO2 : 98,7% Asidosis respiratorik RR : 28 x/mnt Klien gelisah DS : Klien mengatakan sesak nafas DO : Hasil EKG tgl 18-04-06 sinus takikardi AFRBR, RVH TD : 140/90 mmHg. N : 143 x/mnit R : 28 x/mnt Hasil pemeriksaan toraks kesankardimegali, oedem paru, efusi pleuradektra, Balance cairan tgl 18-04-06 1425 Ekstermitas bawah oedem derajat 4 Peningkatan JVP (5 + 3) Klien nampak gelisah DS : DO : Nampak asites pada abdomen Lingkar perut 111 cm TD : 140/90 mmHg. N : 143 x/mnit R : 28 x/mnt Balance cairan tgl 18-04-06 1425 Ekstermitas bawah oedem derajat 4 Peningkatan JVP (5 + 3) Suara nafas ronchi basah pada kedua paru Hasil laboratorium tgl 17-04-06 BUN 31,7 Krea 2,41 Uric 10,9 MASALAH Kerusakan perturakan gas PENYEBAB Perubahan membrran kapiler alveolus

Penurunan curah jantung

Kontraktilitas miokard.

Kelebihan volume cairan

Adanya penurunan curah jantung

DATA DS : DO : Pasien tirah baring sejak 17-04-06 Pasien nampak lemah Pasien nampak merintih DS : DO : Klien terpasang infus ditangan kiri sejak 17-04-06 NaCl 4 tts/mnt Klien terpasang cateter sejak 17-04-06 Suhu 37,5 0C AL tgl 17-04-06, 12,17 x 103 ml DS : DO : Klien tirah baring sejak 17-04-06 Klien oedem pada ekstermitas bawah derajat 4

MASALAH Intoleransi aktivitas

PENYEBAB Kelemahan

Resiko infeksi

Prosedur tindakan invasif pemasangan infus dan cateter .

Resiko kerusakan integritas kulit

Tirah baring lama

Anda mungkin juga menyukai