yuli hartono
PENDAHULUAN Melakukan informasi tentang ruang lingkup isi modul, prasyarat Mempelajari modul serta hasil belajar akan dicapai setelah mampelajari modul. BALAJAR
Pada bagian ini anada mempelajari materi pelajaran yang harus anda kuasai LATIHAN Pada bagian ini nada mengerjakan solal soal atau melaksanakan tugas untuk mengukur kemampuan anda terhadap topik pelajaran yang telah anda pelajari PERSIAPAN PRAKTEK Anda harus melaksanakan tugas pada bagian ini sebelum melaksakan paraktek PRAKTEK
Pp
PR E
Pada bgain ini melakukan kegiatan praktek EVALUASI Pada bagian ini anda mengerjakan soal-soal sebagai pengukur kemampuan anda setelah mempelajari keseluruhan isi modul ini. KUNCI LATIHAN
KL
Anda menemukan kunci jawaban dari latihan-latihan anda kerjakan KUNCI EVALUASI
yang
KE
yuli hartono
Topik 1
Tujuan kegiatan Setelah mempelajari modul ini maka : Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat dari dioda apabila di beri tegangan arah maju dan arah terbalik.
B
1. Dioda forward bias. Gambar di bawah memperlihatkan rangkaian forward bias dioda, yaitu apabila anoda (Kristal P) memperoleh petensial positif terhadap khatoda (Kistal N) selanjutnya bila A disambung dengan kutub + baterai dan K di sambung dengan kutub baterai. Dalam keadaan demikian, elektron yang berada di daerah N ditolak oleh kutub baterai (Muatan negatif) dan di tarik oleh kutub + baterai ( muatan positif), sehingga elektron cenderung untuk bergerak dari N ke P tetapi masuh terhalang oleh muatn ruang pada daerah transisi. Bila medan listrik medan listrik antara A dengan K (Potensial baterai) lebih besar terhadap medan listrik pada Defletion Region maka terjadilah difusi elektron dari N ke P atau di fusi Hole dari P ke N, selanjutnya terjadi aliran elektron dari khatoda menuju Anoda atau arus listrik mengalir dari A ke K. Hole
+ +
+ + Elektron m A
Gambar 1
yuli hartono
Karena daerah P maupun N adalah penghantar, maka tegangan sumber diteruskan sampai daerah transisi. Dengan keadaan kutub yang demikian , maka V akan memperkecil potensial penghalang yaitu menjadi Vo V. dengan potensial penghalang yang berkurang ini maka arus difusi dari P ke N bertambah besar dan melebihi arus balik Is yang besarnya tetap, arus total tidak lagi 0 dan arahnya dari P ke N. Sebelum menghitung besarnya arus sebaiknya tinjau dulu keadaan pengangkut muatanya. Kerapatan pengangkut mayoritas di bagian P (lubang) di tempat yang jauh dari daerah transisi adalah Pp = NA, sedangkan di bagian N (elektron) adalah nn = ND. akibat adanya arus dari rangkaian luar, maka di dekat daerah transmisi P tertimbunlah elektron. Keadaan mengangkut minoritas adalah sebagai berikut, di tempat yang jauh dari daerah transisi, kerapatan elektron di P dan kerapatan lubang di N.jadi kerapatan elektron adalah npo dan kerapatan lubang adalah Pno. Di dekat daerah transisi, akibat adanya arus difusi melalui daerah transisi yang berlebihan terjadi penambahan pengangkut minoritas, yaitu penambahan lubang di N di dekat daerah transisi (x=0) dan penambahan elktron di daerah P di dekat daerah transisi (y=0)akibat kelebihan pengangkut minoritas di dekat daerah transisi itu terjadilah difusi elektron dari y=0 ke kiri dan difusi lubang dari x=0 ke kanan.jadi di daerah P ada arus maju karena difusi lubang (pengangkut minoritas) dan di daerah N juga ada arus maju karena difusi elektron (pengangkut minoritas)arus difusi tersebut makin jauh dari daerah transisi tersebut maka besarnya makin berkurang. Berkurangnya arus oleh pengangkut minoritas diimbangi oleh bertambahnya arus oleh pengangkut mayoritas karena aliran dari sumber. Untuk menghitung besarnya arus total dapat kita lihatdi bawah ini, berdasarkan hukum khirchoff arus di setiap bagian besarnya sama. Kalau kita pilih di daerah transisi atau di batasnya yaitu di x=0 atau di y=0. karena di daerah transisi arus pengaliran (drift) adalah arus balik yang sangat kecil di banding dengan arus difusinya, maka arus di daerah transisi hanyalah jumlah dari arus difusi lubang dan arus difusi elektron yaitu jumlah arus difusi lubang di x=0 dan arus difusi elektron di y=0.
yuli hartono
Ipn (0) =
Pn =
kT 1)
Inp (0) =
np =
(eqV
kT 1)
Dimana : A q Lp , Ln
= luas penampang = muatan elektron tetapan yang namanya panjang difusi untuk lubang dan elektron
I = I0
Dengan :
(eqV
kT 1)
I0 = Aq
2. Reverse Bias
DpPno Lp
DnNpo ) Ln
Gambar di bawah mempelihatkan rangkaian reverse bias dioda, yaitu bila potensial Katoda ( kristal N ) lebih positif terhadap Anoda ( Kristal P ), atau A mendapat Potensial baterai dan K mendapat potensial + baterai. Dengan demikain elektron di daearh N ditarik oleh kutup + baterai dan Hole di daerah P di tarik kutub baterai, atau medan listrik antara K dengan A akan memperkuat muatan ruang. Sehingga pada PN Junction hanya terdapat ion ion saja dan Defletion semakin besar, selanjutnya tidak ada arus listrik yang mengalir akan tetapi adanya minoriti carrir dapat memungkinkan terjadi arus listrik yang sangat kecil dari K menuju A
yuli hartono
Hole
P
+ + + + + Elektron
A Gambar 2 Reverse bias dioda Karena bagian P maupun bagian N adalah suatu penghantar, maka tegangan luar yaitu tegangan sumber diteruskan sampai ke daerah transisi sehingga tegangan ini akan mempertinggi petensial kontak menjadi Vo V.kenaikan potensial kontak ini kalau ditinjau secara mikroskopis adalah di sebabkan tertariknya lubang dan elektron ke arah luar menjadi gandengan. Maka daerah peralihan atau daerah muatan ruang menjadi bertambah lebar. Lebar daerah peralihan ini adalah L dan besarnya :
L = {
2 (Vo + V )( q
1 Na
1 )} Nd
Lp =
Nd Na + Nd
Ln =
Na Na + Nd
yuli hartono
Sekarang kita tinjau arusnya. Dengan naiknya potensial kontak yaitu potensial penghalang bagian arus difusi dari bagian P ke bagian N, maka arus difusi ini yaitu arus yang disebabkan oleh pengangkut mayoritas menjadi tak ada lagi. Yang ada sekarang hanya tinggal arus pengaliran lubang dari N ke P dan elektron dari P ke N, yaitu arus balik (reverse) yang dilakukan oleh pengangkut-pengangkut minoritas. Arus ini besarnya hanya tergantung pada kecepatan pembentukan pasangan elektron hole.
L
1. 2. Buat dan jelaskanlah cara kerja dari gambar rangkaian forward bias dioda. Buat dan jelaskanlah cara kerja dari gambar rangkaian reverse bi
Pp
Sediakan alat dan bahan untuk praktek forward bias dioda dan reverse bias dioda.
Us D2
yuli hartono
Pr
Langkah kerja : 1. Forward bias dioda Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah :
A R1 S + V U
4V
Hidupkan sumber dan tegangan sebesar Us = 4 V Atur potensio meter, sehingga tegangan pada zener dioda naik terhadap (0,1 volt tiap tahap). Untuk tiap tahap, catatlah besarnya arus yang mengalir = Iz, masukkan dalam tabel Dari hasil pengamatan buatlah grafik karakteristik Selidikilah pengaruh perubahan panas terhadap zener dioda. Tetapkan suatu besaran arus tertentu dan panaskan zener dioda dengan solder amati MA meter
yuli hartono
R1 S +
V U
10 V
Hidupkan sumber dan siapkan tegangan Us = 12 volt Atur tegangan bertahab 1 volt , bila mA mulai menunjuk buatlah 0,1 volt
yuli hartono
Kl
1. Dioda forward bias Hole
+ +
+ + Elektron
m A Gambar 1 Dioda forward bias Apabila anoda (Kristal P) memperoleh petensial positif terhadap khatoda (Kistal N) selanjutnya bila A disambung dengan kutub + baterai dan K di sambung dengan kutub baterai. Dalam keadaan demikian, elektron yang berada di daerah N ditolak oleh kutub baterai (Muatan negatif) dan di tarik oleh kutub + baterai ( muatan positif), sehingga elektron cenderung untuk bergerak dari N ke P tetapi masuh terhalang oleh muatn ruang pada daerah transisi. Bila medan listrik medan listrik antara A dengan K (Potensial baterai) lebih besar terhadap medan listrik pada Defletion Region maka terjadilah difusi elektron dari N ke P atau di fusi Hole dari P ke N, selanjutnya terjadi aliran elektron dari khatoda menuju Anoda atau listrik mengalir da
yuli hartono
P
+ + + + + Elektron
Bila potensial Katoda ( kristal N ) lebih positif terhadap Anoda ( Kristal P ), atau A mendapat Potensial baterai dan K mendapat potensial + baterai. Dengan demikain elektron di daearh N ditarik oleh kutup + baterai dan Hole di daerah P di tarik kutub baterai, atau medan listrik antara K dengan A akan memperkuat muatan ruang. Sehingga pada PN Junction hanya terdapat ion ion saja dan Defletion semakin besar, selanjutnya tidak ada arus listrik yang mengalir akan tetapi adanya minoriti carrir dapat memungkinkan terjadi arus listrik yang sangat kecil dari K menuju A.
10
yuli hartono
Topik 2
Tujuan kegiatan :
Setelah mempelajari modul ini siswa di harapkan Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat penyearah setengah gelombang dapat mempelajari cara-cara pemakaian dioda untuk mengubah tegangan bolak balik jadi tegangan searah
Untuk memperoleh tegangan dc dari tegangan ac, maka dipergunakan penyearah setengah gelombang. Penyearah ini menghasilkan output setengah gelombang.penyearah setengah gelombang adalah proses perubahan ac menjadi dc. Harga puncak tegangan output akan sama dengan harga puncak tegangan input dikurangi oleh tegangan jatuh pada dioda. Harga rata-rata tegangan output sama dengan setengah harga rata-rata gelombang penuh, karena dioda hanya mengkonduksi setengah periode. Dioda hanya akan konduksi ketika daerah P bertegangan positif di bandingkan dengan daerah N. Harga rata-rata atau harga dc dari signal setengah gelombang adalah
Up
Udc
atau
Udc =
0,318 Um
Dimana atau tersebut sama dengan haga max atau harga puncak gelombang sinus. Periode signal output sama dengan signal inputnya. Dengan kata lain penguat setengah gelombang frekuensi output sama dengan frekuensi input.
11
yuli hartono
Bila pada dioda di pasang tegangan bolak balik seperti misalnya gelombang tegangan sinus maka oleh dioda tegangan ini di ubah menjadi gelombang searah. Gambar di bawah adalah rangkaian untuk menghasilkan penyearah.
V1 0
Vm
2 . = t
Im Idc
0
Gambar 1c. arus output yang (lewat RL) Dari gambar tersebut terlihat bahwa arus yang terjadi pada output hanya berlangsung selama setengah periode (= ). Ini disebabkan karena dalam periode
12
yuli hartono
antara
pihak n mendapat tegangan positif sedang pihak p mendapat tegangan negatif. Selama sisi n positif maka dioda tak menghantar sehingga arus dalam untai = 0. Jadi dapat di tulis :
i i
= =
Im sin 0
kalau kalau
= t dan
Im =
Vm Rf + Rl
Suatu ampermeter dc di buat sedemikian rupa hingga simpangan jarumnya menunjukan hanya rata-rata dari arus yang melewatinya. Sedangkan bila pada suatu ampermeter ac mengukur arus rms yang melewatinya, demikian pula suatu voltmeter ac mengukur tegangan rms yang terpasang pada ujung-ujungnya. Jika dioda pada gambar 1 di balik maka ia akan konduksi pada bagian negatif dari signal input. Dioda akan reverse bias pada bagian positif, seperti gambar di bawah ini :
N +
~ Uin = Um Sin
Vr
13
yuli hartono
Uin = Um sin Um
Um VR Um VR
Gambar 2b. Bentuk gelombang yang di hasilkan penyearah setengah gelombang arah mundur
Pada seengah periode positif tegangan input, tegangan 0,7 V terpakai untuk mengatasi potensial barier, sesudah itu dioda dapat konduksi. Gambar 3a adalah rangkaian ketika terjadi puncak positif . hukum Khirchoffs untuk voltage mengatakan bahwa tegangan puncak output sama dengan tegangan pada dioda. Upeak = 15 V 0,7 V = 14,3 V. sumber tegangan di kurangi jatuh
14
yuli hartono
Pada setengah gelombang negatif dioda tidak konduksi, sehingga tidak ada tegangan pada output. Oleh karena itu bentuk gelombang output adalah signal setengah gelombang dengan puncak 14,3 V (lihat gambar 3c). pada puncak Arus positif arah maju terjadi positif tegangan input sebesar :
Imax =
Jadi dioda reverse bias /di bias terbalik /ia tidak konduksi dan tidak ada tegangan pada output. Oleh sebaba itu semua sumber tegangan terdapat pada dioda, jadi PIV = 15 Volt.
L
1. 2. 3. 4. 5. Hitunglah regulasi dalam % sebuah penyearah bila arus yang mengalir Idc = 100 mA, sedangkan Vdc = 12 volt dan semua resistansi di hitung 20 ohm. Apakah yang di maksud dengan penyearah setengah gelombang ? Buatlah rumus dari harga rata-rata atau harga dc signal setengah gelombang. Kenapa, harga rata-rata tegangan output sama dengan setengah harga rata-rata gelombang penuh ? Tuliskanlah rumus untuk mencari arus maksiml (Im)
Pp
Sediakan alat dan bahan untuk praktek dioda penyearah setengah 1 buah transpormator 1 buah dioda IN 4005 1 buah capasitor : 0,47 f ; 4,7 f ; 100 f 2 buah multimeter
15
gelombang :
yuli hartono
Pr
Langkah kerja : Buat rangkaian seperti gambar di bawah :
m A
AC Uac = 6v
+ V Uac
RL
Hubungkan bagian primer pada transpormator ke jala-jala kemudian tegangan pada bagian sekunder dari trafo (Uac) di ukur Untuk tahanan beban RL = 470 ohm dan 1 K, tegangan U dc, Uac,dan arus IDC di ukur,kemudian hasilnya masukan ke tabel di bawah :
Uac
Udc
Uac
Idc
Catatan : Udc = tegangan Uo di ukur dengan voltmeter dc Uac = yegangan Uo di ukur dengan voltmeter ac Idc = arus Io di ukur dengan ampermeter dc
16
yuli hartono
RL 470 ohm
Uac
Udc
1 k ohm
Kl
1 Diketahui : Idc = 100 mA Vdc = 12 volt R Ditanya Dijawab = 20 ohm ?
: regulasi =
: Vdc tanpa beban 12 volt Vdc dengan beban = Vdc - Vdc = 12 - (Idc x R) = 12 - 2 = 10 volt regulasi =
12 10 10
x 100 %
= 20 %
Komponen Semi Konduktor 17
yuli hartono
2 3
penyearah setengah gelombang adalah proses rerubahan AC menjadi DC. Rumus dari harga rata-rata atau harga dc dari signal setengah gelombang adalah :
Up
Udc
atau
Udc =
0,318 Um
rata-rata
gelombang penuh karena dioda hanya mengkonduksi setengah periode. 5 Rumus untuk mencari arus maksimal (Im) adalah : Im =
Vm Rf + Rl
18
yuli hartono
Topik 3
Tujuan kegiatan :
Setelah mempelajari modul ini siswa di harapkan Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat dari penyearah gelombang penuh
B
Rangkaian penyearah gelombang penuh merupakan perkembangan dari rangkaian penyearah setengah gelombang. Apabila penyearah setengah gelombang menghasilkan keluaran setengah gelombang saja dari masukan arus bolak balik, maka pada keluaran penyearah gelombang penuh menghasilkan arus searah baik dari masukan positif maupun negatif. Rangkaian penyearah gelombang penuh dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
D1
I0I
Input AC
RL
I0 I02
D2
Gambar 1 Gulungan ssekunder trofo mempunyai titik tengah, dimana jumlah lilitan daari titik A ke titik C (AC) sama dengan jumlah lilitan dari titik B ke titik C (BC), sehingga akan menghasilkan keluaran tegangan yang sama besarnya.
19
yuli hartono
Pada saat titik A positif titik C bagian atas negatif dan bagian bawahnya positif. Jumlah positif dan negatif pada titik C sama, akibatnya di titik C sama dengan 0. Sedangkan titik B pada saat yang sama negatif. Pada kondisi seperti ini, dioda yang bekerja adalah dioda D1. D1 akan mengalirkan arus listrik melalui RL berupa arus keluaran Io1. Setengah gelombang berikutnya, yaitu saat titik A negatif dan titik B positif dioda yang bekerja adalah dioda D2. Dioda D2 akan mengalirkan arus listrik melalui RL beupa arus keluaran Io2. Arus keluarannya adalah jumlah dari Io1 dan Io2. Bentuk tegangan masukan dan tegangan keluaran dari penyearah gelombang penuh dapat dilihat pada gambar berikut ini: input tegangan AC Satu perioda
I0I Im
I0 2
Im
20
yuli hartono
I0
Im
Gambar 2 Penyearah gelombang penuh dapat dihasilkan dengan 2 cara yaitu dengan 2 dioda dan dengan 4 dioda (system jembatan). a. Penyearah dengan 2 dioda Pada gambar di bawah diperlihatkan rangkaian penyearah yang menggunakan 2 dioda. Perlu diketahui trafo yang digunakan pada system 2 dioda harus mempunyai terminal pada bagian tengahnya. Terminal ini biasanya disebut center tap (ct) pada gambar diberi tanda dengan titik B
A
i1
B V2
RL
i2
21
yuli hartono
+ Vm I1 0,64 Im V1 i2 V2
1/2
11/2
- Vm
Gambar penyearah 2 dioda Cara kerjanya : Pada trafo sekunder mengalir tegangan bolak balik yang telah diturunkan, di mana kita dapatkan tegangan v1 dan v2. Bila tegangan pada v1(+) maka dioda D1 kondulsi dan mengalirkan arus i1, sedangkan dioda D2 dalam arah tentang, jadi cut off. Pada v2 berfasa (-) sehimgga arus yang melalui dioda D2 = 0. Pada gambar (b) tegangan v1 diga,barkan dalam bentuk sinus yang terdiri dari puncak + Vm dan puncak Vm. Arus i1 dapat terlihat pada kedudukan 0 , di mana amplitdonya = Im. Pada penearah 1 dioda antara dan 2 terjadi kekosongan di mana I = 0. Karena penyearah ini menggunakan 2 dioda, maka kekosongan ini segera di isi oleh mengalirnya arus dioda D2 pada waktu v1 berfasa (-). Selanjutnya arus yang melelui dioda D1 dan D2 akan melalui beban RL yang kemudian menuju ke ct. Telah kita ketahui besarnya I dc untuk gelombang setengah sebesar Im /. Pada penyearah gelombang penuh besarnya Idc menjadi 2 kali, sehingga berlaku rumus:
22
yuli hartono
2 Im
Im 2
Im = Rf + Rl Perlu diketehui bahwa hanya dengan menyearahkan arus AC dengan dioda belum dihasilkan arus yang rata betul, karena Idc ialah masih aruss AC hanya mengandung komponen arus DC sebesar 0.64 arus maksimum. Untuk menghitung besarnya regulasi pada penyearah gelombang penuh dapat digunakan rumus sebagai berikut:
2 Im
Idc =
2Vm
( Rf + Rl )
2Vm
Dimana Rf ialah resistansi maju (forward direction) sedangkan R Lresistansi pada beban. Karena arus Idc yang mengalir pada rangkaian penyearah juga mengalir pada R beban, berarti tengangan pada beban RL = Vdc. Maka besarnya Vdc dapat diketahui:
- Vd
23
yuli hartono
maka Vdc =
2Vm
Bila semua resistansi disebut RL termasuk resistansi kabel, trafo dan sebagainya. Maka besarnya Vdc dengan semua beban menjadi Vdc =
2Vm
Dimana
2Vm
.Penyearah dengan empat dioda Dengan 2 dioda dihasilkan penyearah dengan arus DC yang lebih baik bila
hanya digunakan 1 dioda. Untuk penyearah 2 dioda harus menggunakan trafo khusus yang mempunyai ct pada bagian tengah. Dengan cara lain tanpa adanya ct pada trafo dapat pula arus AC diratakan dengan menggunakan 4 dioda. Cara pemakaian 4 dioda ini sering disebut system jembatan. Pada gambar di bawah diperlihatkan rangkaian dasar penyearah system jembatan. Perhatikan pada system ini tidak kita dapati ct. Cara kerjanya: Pada gulungan sekunder trafo mempunyai tegangan yang rendah dari jaringan PLN. Arus dan tegangan dibagian ini bergelombang sinus, yang terdiri dari fasa positif dan fasa negatif. Diumpakan tegangan fasa (+) v+. Pada kedudukan sekundernya berfasa (+) D1 konduksi. Arus tidak akan mengalir melalui D4 mengapa? Setelah melalui beban RL arus akan melaliu D2 dan selanjutnya menuju gulungan trafo. Sekarang bergantian pada kedudukan putaran berikutnya bagian atas tarfo berfasa (-) sedangkan bagian bawah berfasa (+) . arus akan mengalir sebaliknya yaitu melalui D3 karena dalam kedudukan arah maju sedang D2 arah tentang. Setelah arus melalui RL arus akan menuju arah positif dari trafo dengan D4. D4
15 V 50 Hz RL
D1
D3
Komponen Semi Konduktor
D2
24
yuli hartono
(a)
+ Vm I1 0,64 Im V1 i2 V2
1/2
11/2
- Vm
GAMBAR 3 Pada gambar di atas jelas grafik yang dihasilkan dari penyearah 2 dioda dengan 4 dioda ternyata sama.
Im R= x 1 V 2 2 Im
2
R=
1 2 2
Atau r =
(1.11) 2
r = 0.48
Komponen Semi Konduktor 25
yuli hartono
r = 0.48 x 100% = 48% Jadi kerut (ripple) penyearah gelombang penuh menjadi R = 48%
L
1. 2. Jelaskanlah cara kerja dari penyearah gelombang penuh dua dioda. Faktor kerut pada penyearah gelombang penuh dapat di ketahui dengan menggunakan rumus. Tuliskanlah dan jelaskan rumus dari besarnya faktor kerut. 3. 4. 5. Apakah yang di maksud dengan regulasi ? Jelaskanlah cara kerja dari penyearah gelombang penuh empat dioda. Apa beda penyearah gelombang penuh dua dioda dengan penyearah gelombang penuh empat dioda ?
Pp
Sediakanlah alat dan bahan untuk praktek penyearah gelombang penuh 1 buah transpormator 1 buah dioda IN 4005 1 buah capasitor : 0,47 f ; 4,7 f ; 100 f 2 buah multimeter 1 buah resistor 10 K 1 buah oscilloscope
26
yuli hartono
Pr
Langkah kerja : Buat rangkaian seperti gambar di bawah :
+ A
D4
D1
+ V RL Udc
AC
Uac= 6v
D3
D2
Hubungkan bagian primer pada transpormator ke jala-jala kemudian tegangan pada bagian sekunder dari trafo (Uac) di ukur Untuk tahanan beban RL = 470 ohm dan IDC di ukur, kemudian hasilnya masukan ke tabel di bawah : RL / I dan U Uac Udc Uac Idc
Catatan :
27
yuli hartono
RL 470 ohm
Uac
Udc
1 k ohm
Kl
1. Cara kerja dari gelombang penuh dua dioda adalah : Pada trafo sekunder mengalir tegangan bolak balik yang telah diturunkan, di mana kita dapatkan tegangan v1 dan v2. Bila tegangan pada v1(+) maka dioda D1 kondulsi dan mengalirkan arus i1, sedangkan dioda D2 dalam arah tentang, jadi cut off. Pada v2 berfasa (-) sehimgga arus yang melalui dioda D2 = 0. 2. Factor kerut pada penyearah gelombang penuh dapat diketahiu dengan menggunakan rumus. Besarnya factor kerut adalah R= R=
Irms 1 Idc
Im/ 2 2 Im/ 1
2
Im R= x 1 V 2 2 Im
28
yuli hartono
R=
1 2 2
Atau r =
(1.11) 2
r = 0.48 r = 0.48 x 100% = 48% Jadi kerut (ripple) penyearah gelombang penuh menjadi R = 48% 3. 4. yang di maksud dengan regulasi adalah besar kecilnya faktor kerut Cara kerja dari penyearah gelombang penuh empat dioda adalah: Pada gulungan sekunder trafo mempunyai tegangan yang rendah dari jaringan PLN. Arus dan tegangan dibagian ini bergelombang sinus, yang terdiri dari fasa positif dan fasa negatif. Diumpakan tegangan fasa (+) v+. Pada kedudukan sekundernya berfasa (+) D1 konduksi. Arus tidak akan mengalir melalui D4 mengapa? Setelah melalui beban RL arus akan melaliu D2 dan selanjutnya menuju gulungan trafo. Sekarang bergantian pada kedudukan putaran berikutnya bagian atas tarfo berfasa (-) sedangkan bagian bawah berfasa (+) . arus akan mengalir sebaliknya yaitu melalui D3 karena dalam kedudukan arah maju sedang D2 arah tentang. Setelah arus melalui RL arus akan menuju arah positif dari trafo dengan D4. 5. Beda penyearah gelombang penuh dua dioda dengan penyearah gelombang penuh empat dioda adalah penyearah 2 dioda harus menggunakan trafo khusus yang mempunyai ct pada bagian tengah. Dengan cara lain tanpa adanya ct pada trafo dapat pula arus AC diratakan dengan menggunakan 4 dioda. Cara pemakaian 4 dioda ini sering disebut system jembatan. Pada gambar di bawah diperlihatkan rangkaian dasar penyearah system jembatan. Perhatikan pada system ini tidak kita dapati ct.
Topik 4
Komponen Semi Konduktor
yuli hartono
Pr
I. Tujuan : setelah mempelajari modul ini siswa dapat : II. mengamati kerja clipper mengamati kerja clamper 1 buah LF generator 1 buah Oscilloscope 2 buah power supply 0 30 volt 1 buah elektronic Lab kit hook-up wires 1 buah Resistor 10 K 2 buah dioda IN 4148 Langkah kerja
III.
IN 4148
IN 4148
+
2V dc 2V dc
Gambar 1 Hubungkan generator dan chanel A oscilloscope ke terminal input dan chanel B ke terminal input.
30
yuli hartono
Hidupkan power supply atur outputnya pada 2 V dan -2 V. hidupkan generator pada 15 V 100 Hz, sine wave Buat rasngakian menurut ganabar 2. Hubungakn generator dan osciloskope channel A ke terminal input dan channel B ke terminal output. Hidupkan generator dan oscilospok. Amati gelombang input dan output.. Gambarkan sinyal input dan output pada kertas mm yang sama. Balikkan hhubungan dioda dan ulangi langka 4
Input
10 K
Gambar 2
31
yuli hartono
Topik 5
Tujuan kegiatan :
KARAKTERISTIK DIODA
Siswa dapat menjelaskan tentang karakteristik dioda Siswa dapat menjelaskan tentang karakteristik maju dari dioda Siswa dapat menjelaskan tentang karakteristik terbalik dari dioda
B
Dari penjelasan topik 1 (dioda forward bias dan dioda reverse bias) dapat di ketahui bagaimana karakteristiknya dioda. Pada forward bias terdapat tegangan konduk (turn ON voltage) sebesar kira-kira 0,2 volt untuk dioda Ge dan 0,6 volt untuk dioda Si. Gambar di bawah ini memperlihatkan grafik karakteristik dioda Si dan Ge.
50 40 30 20 - UAK (Volt) 50 Si Ge 40 30 20 10 10 - 10 - 20 - 30 - IA 0,2 0,4 0,5 + UAK (Volt) 0,8 + IA Ge Si
Sebelum tegangan konduk ini tercapai arus forward dioda sangat kecil. Setelah tegangan konduk terpenuhi, arus forward dioda dapat terpenuhi dengan cepat, karena
32
yuli hartono
tahanan dalam dioda menjadi sangat kecil. Arus forward yang terlalu besar dapat merusak dioda,karena itulah kemampuan arus (rating current) dioda di nyatakan untuk arus dioda. Pada bias reverse arus dioda yang mengalir sangat kecil (perhatikan skala arus yang di perbesar pada gambar), arus ini di sebut arus bocor. Arus bocor dioda Si jauh lebih kecil di bandingkan arus dioda Ge. Bila tegangan reverse makin di perbesar, sampai pada suatu tinggi tegangan tertentu maka arus reverse mendadak menjadi besar dan dapat merusakan dioda, tegangan tersebut di sebut break down voltage (tegangan dadal). Karena itulah makanya kemampuan tegangan kerja dioda (rating voltage) dinyatakan untuk tegangan reverse. Pemberian tegangan pada dioda ada dua cara, yaitu dengan tegangan muka maju (forward bias) dan tegangan muka terbalik (reverse bias). Dari pemberian tegangan muka pada dioda tersebut dapat di cari karakteristik dari dioda. Mengikuti cara pemberian tegangan muka dioda, maka karakteristik dioda ada dua macam, yaitu karakteristik dioda maju pada saat di beri tegangan muka maju dan karakteristik terbalik pada saat di beri tegangan mukaterbalik. Pada karakteristik dioda ini yang akan di bicarakan adalah karakteristik tegangan dan arusnya. 1 Tegangan muka maju dioda pemberian tegangan muka secara maju pada dioda akan di peroleh karakteristik seperti gambar di bawah ini :
20
10
33
yuli hartono
Gambar 2 Pada saat tegangan maju Vf nol, arus maju If masih dalam posisi nol pula. Sedikit demi sedikit tegangan maju di tambah, arus maju If masih dalam posisi nol (sangat kecil). Tegangan ditambah terus (0,2 volt) mengalirlah If secara besar-besaran, dalam grafik ini di gambarkan merupakan garis lurus (grafik linier). 2. Tegangan Muka Terbalik Bila tegangan muka terbalik sudah sampai VB, maka ini jangan di tambah negatif lagi. Di bawah ini dioda akan pecah, pada saat ini tegangan V B di sebut tegangan breakdown. Pecahnya dioda ini menyebabkan arus terbalik dapat mengalir dengan derasibarat mengalirnya air pada bendungan dimana tanggulnya hancur.
- arus forward
34
yuli hartono
Gambar 2
L
1. 2. 3. 4. 5. Kenapa tegangan yang di berikan pada dioda perlu besar atau kecil ? Bila tegangan reverse di perbesar maka arus reverse mendadak jadi besar.di sebut apakah tegangan tersebut ? Sebutkanlah dua cara pemberian tegangan muka pada dioda ? Mengikuti cara pemberian tegangan muka dioda, maka karakteristik diodapun ada dua macam, sebutkanlah. sebelum tegangan konduk tercapai arus forward dioda sangat kecil, setelah tegangan konduk terpenuhi arus forward dioda dapat naik dengan cepat. Kenapa demikian ?
Pp
I . Alat dan bahan 1 buah Dioda BY -100 1 buah Oscilloscope 1 buah Resistor 1 K hook-up wires 1 buah Resistor 25 K
35
yuli hartono
Pr
Sedikanlah alat dan bahan untuk praktek karakteristik dioda Karakteristik tegangan muka maju dioda 1 buatlah rangkaian seperti gambar di bawah :
R 1K
BY - 100
6V
V2
25 K
V2
m A
V2
Komponen-komponen tidak perlu di pasang pada suatu khasis, melainkan cukup di rangkai-rangkaikan saja dengan moncong-moncong buaya. Pilihlah dioda silikon (sembarang type), karena dioda ini akan lebih tahan terhadap arus besar. Pada dioda di deretkan R1 = 1 K. pelawan ini berguna untuk membatasi kuat arus yang akan mengalir lewat dioda, jika kontak geser potensiometer
36
yuli hartono
P berada di posisi paling atas (di putar penuh ke kanan), di mana dioda mendapat tegangan jepit maksimum. Deretan dioda dan R di beri tegangan yang dapat di atur oleh potensio meter. Kalau kontak geser P berada di posisi paling atas , maka tegangan yang di berikan pada deretan dioda + Radalah maksimum. Dengan P di posisi paling bawah, tegangan itu ada 0. tegangan itu di tunjukan oleh alat ukur V1.(jadi kalau kontak P di geser-geser kita akan memperoleh berbagai harga tegangan di antara titik P dan B, tegangan ini antara 0tegangan baterai, 6 volt). Alat ukur mA menunjukan kuat arus yang mengalir lewat dioda dan R.Alat ukur V2 mengukur tegangan yang ada di antara terminal-terminal dioda.Guna mengukur-ukur tegangan, pakailah alat ukur elektronik, atau alat ukur volt dengan perlawanan dalam sangat besar. 2 terlebih dahulu taruhlah potensio P pada posisi minimum (kontak P paling bawah), kemudian barulah baterai di sambungkan dengan ini, tegangan A B = 0, alat ukur mA pun menunjukan 0 juga. 3 4 Aturlah potensiometer, supaya alat ukur mA mulai menunjukan arus yang kecil saja, misalnya 0,2 mA, catatlah penunjukan ini dalam tabel di bawah. Pasanglah alat ukur volt di antara terminal-terminal dioda (V2). Catat penunjukanya dalam tabel di bawah. Tegangan jepit V1 0 volt 4 6 5. Pindahkan alat ukur volt ke terminal R, catatlah harga yang di tunjukannya. 6. Pasang alat ukur volt di antara terminal-terminal P B (V1), catat penunjukannya. 7. Dengan perlahan aturlah potensiometer, supaya tegangan jepit di antara P B menjadi 4 volt. 8. Baca penunjukan alat ukur mA dan catat hasil ukurnya. Tegangan Dioda V2 0 volt Tegangan di R VR 0 volt Kuat arus mA 0 mA
37
yuli hartono
9. Lakukan kembali pengukuran seperti dalam langkah 4 dan 5, untuk pengukuran selanjutnya, dan catat hasilnya. 10. Pasang kembali alat ukur volt di antara jepitan A B. kemudian letakkan potensiometer pada posisi maksimum (alat ukur menunjukan 6 volt). 11. Ulangi pengukuran 4 dan 5, untuk melengkapi tabel di atas.
Karakteristik tegangan muka terbalik dioda 1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini
K R1 1K SD BY -1 100
6V
V1
10 K
V2
m A
2. Letakkan potensiometer pada posisi minimum, jadi tegangan yang di masukkan pada deretan dioda dan R ada 0 volt, dan arus pada R dan dioda pun 0. 3. berangsur-angsur naikkanlah kontak potensiometer P (di putar ke kanan) nyatalah bahwa dengan potensiometer maksimum (tegangan = 6 volt) alat ukur a tidak menunjukan adanya arus. 4. ukurlah tegangan yang ada di antara terminal-terminal dioda (alat ukur V2). 5. ukurlah tegangan pada R (alat ukur V1).
38
yuli hartono
Kl
1. 2. 3. Tegangan yang di berikan pada dioda perlu besar atau kecil supaya arus yang mengalir besar. tegangan ini di sebut dengan breakdown voltage. cara pemberian tegangan muka pada dioda yaitu : a) tegangan muka maju (forward bias) b) tegangan muka terbalik (reverse bias). 4. dua macam karakteristik dioda yaitu : a) karakteristik muka maju pada saat diberi tegangan muka maju. b) Karakteristik muka terbalik pada saat di beri tegangan muka terbalik 5. sebelum tegangan konduk tercapai arus forward dioda sangat kecil, setelah tegangan konduk terpenuhi arus forward dioda dapat naik dengan cepat. Karena tahanan dalam dioda menjadi sangat kecil.
39
yuli hartono
E
Evaluasi 1. Penyearah gelombang penuh dapat dihasilkan dengan 2 cara yaitu a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d. a. b. c. d. 2 dioda dan 4 dioda 2 dioda dan 3 dioda 4 dioda dan 3 dioda 3 dioda dan 5 dioda Mempunyai terminal Tidak mempunyai terminal Mempunyai terminal pada bagian tengahnya Mempunyai terminal pada bagian kirinya Tegangan muka maju dan muka terbalik Tegangan muka maju Tegangan muka terbalik Tegangan maju terbalik Merubah arus Merubah arus bolak balik menjadi arus searah Merubah arus bolak balik Merubah arus searah
40
yuli hartono
a. b. c. d.
Transpormator dan Resistor Resistor dan Dioda Relay dan Dioda Transpormator dan Diod
KE
Kunci Evalusi : 1. a 2. c 3. a 4. b 5. d
41
yuli hartono
DAFTAR PUSTAKA 1. Raras, Anggono, Komponen dan Rangkain Elektronika, Buku buku Keterampilan, Jakarta; 1986. 2. S, Wasito, Sirkit Arus Searah, The Institute Of Electrical and Electronics Engineers, New York ; 1984.. 3. 4. S, Wasito, Vademekum Elektronika, Gramedia, Jakarta; 1986. BA, Ruslani, Elektronika 2, Angkasa, Bandung ; 1986.
42