Ini adalah artikel pertama saya yaitu mengenai obat-obat yang di gunakan pada mata baik itu penggunaan oral ataupun topikal dan tetes. Kebanyakan dokter mata menggunakan obat tetes mata dalam bentuk mini dose namun ada juga yang menggunakan botol dan sebagainya. Obat-obat berikut ini pastinya Harus Dengan Resep Dokter. Beberapa obat tetes mata yang selalu di resepkan oleh dokter mata yaitu, Augentonik 0.6ml mini dose Tiap larutan obat ini mengandung Vit. A yang dapat mengurangiproliferasi dan diferensiasi sel epitel kornea serta menjaga sel goblet pada konjungtiva dan juga digunakan pada mata kering dan superior limbik keratokonjungtivitis. Zat pembawa utama Vit A menuju ke keratokonjungtival epithelium yaitu cairan air mata.Zinc Sulfate 0.2mg yang berfungsi sebagai adstringen jika digunakan secara topikal pada mata bekerja dengan cara mebersihkan mucucs dari permukaan mata. KemudianPhenylephrine 1mg sebagai dekongestan mata. Augentonik ini biasanya digunakan untuk mengobati iritasi ringan yang diakibatkan oleh matahari, angin, debu, dan asap, mengurangi gejala mata lelah, alergi, inflamasi konjungtiva dan photopthalmia, serta gangguan penglihatan karena kelebihan lendir mata. Obat ini tidak boleh digunakan pada penderita yang hipersensitif terhadap salah satu atau lebih kandungan obat di dalamnya.
Catarlent 0.6ml mini dose. Mengandung Kalium Iodide 5 mg, yang penggunaan sistemik dan topikal iodide dapat mengaktifkan/merangsang metabolisme dan kadang-kadang dapat berfungsi mecegah kekeruhan pada vitreous body. Pada kasus tertentu dapat memperlambat peningkatan kekeruhan dan degradasi penglihatan. Obat ini diindikasikan terhadap pasien yang mengalami kekeruhan dan pendarahan pada vitreous body yang dikarenakan usia, myopia, hypertonia, diabetes, dan periphlebitis. Kekeruhan pada lensa ditandai sebagai gejala awal katarak senilis. Penggunaan untuk ntuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter. Efek samping dari penggunaan obat biasanya adalah sensasi rasa terbakar pada mata atau iritasi yang dapat terjadi beberapa saat setelah obat diteteskan, kadang-kadang juga terjadi peningkatan aliran air mata.
Tiap ml nya mengandung Carboxymethylcellulose Sodium 5 mg, yang bekerja sebagai pembasah/lubricants pada mata kering serta berfungsi mempertahankan permukaan amata tetap basah. Obat ini bekerja dengan cara membentuk lapisan pelindung pada permukaan mata atau lapisan air mata
(tears film) yang membasahi mata anda dari hari kehari agar terasa nyaman. Diindikasikan untuk mengurangi iritasi ringan pada mata yang kering, melindungi mata terhadap iritasi lebih lanjut mengurangi rasa tidak nyaman yang dikarenakan angin dan sinar matahari.
Mengandung Idoxuridine 1 mg, yang menghambat replikasi virus simplex pada kornea. Efek kerjanya mirip dengan timidin yaitu menginhibisi timidilik fosforilase dan DNA polimerase spesifik yang penting untuk penggabungan timidin kedalam DNA virus serta menghambat replikasi virus simplex di kornea. Cendrid dapat mengobati semua keratitis yang diakibatkan oleh virus simplex dan virus DNA yang sensitif terhadap kandunganCendrid. Penggunaan bersama-sama kortikosteroid dapat memicu penjalaran infeksi virus. Penggunaan pada ibu hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter serta dilarang menggunakan lensa kontak selama terapi menggunakan obat ini.Terapi obat ini tidak lebih dari 14-21 hari.
Diindikasikan secara topical untuk memberikan lubrikasi seperti air mata untuk meredakan gejala mata kering dan iritasi mata yang berkaitan dengan produksi air mata juga dapat digunaklan sebagai lubrukasi ocular untuk mata buatan. Pasien yang pandangannya kabur setelah pemakaian obat ini tidak boleh mengemudoi ataupun menggunakan mesin sa,pai pandangannya normal kembali. Selain itu penggunaan pada ibu hamil dan menyusui ataupun anak-anak harus di bawah pengawasan dokter. Efek samping biasanya pandangan kabur beberapa saat setelah penetasan, gangguana kenyamanan ringan pada mata, rasa lengket pada bulu mata, dan sensitivitas terhadap cahaya namun biasanya jarang terjadi. Obat ini juga dapat digunakan sesuai kebutuhan .
Untuk penderita yang diketahui dengan tendensi perdarahan harus berhati-hati karena dapat memperpanjang waktu pendarahan. Pada pemakaian obat-obatan anti inflamasi non steroid berpotensi meningkatnya lama perdarahan karena perubahan agregasi trombosit.
jaminan bahwa dosis obat-obatan yang diberikan memadai. Neomycin Sulfate aktif secara in-vitro melawan turunan-turunan yang peka dari Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Haemophylus influenza, Klebsiella/Enterobacter sp.,dan Neisseria sp. Polynel digunakan untuk pengobatan jangka pendek pada radang mata yang responsive terhadap steroid dimana pengobatan antibiotic dibutuhkan setelah dipastikan tidak ada virus dan jamur. Pasien yang mempunyai penyakit tuberculosis mata, jamur pada mata, infeksi akut bernanah yang disebabkan oleh organism yang tidak peka terhadap neomisin, keratitis herpes simplex, Vaccina, Varicella dan infeksi virus lainnya pada konjungtiva dan kornea di Kontra Indikasikan terhadap obat ini. Selain itu obat ini juga tidak untuk diberikan pada mata merah tanpa diagnosa mengingat penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kebutaan serta tidak boleh digunakan lebih dari 7 hari tanpa adanya perbaikan klinis karena penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan infeksi lanjutan tersembunyi disebabkan efek menutupi dari steroid dan dapat menyebabkan sensitisasi kulit dan kemunculan organisme yang resisten, meningkatkan tekanan intra okuler pada individu yang sensitive sehingga dapat menimbulkan glaucoma. Pemakaian obat yang mengandung kortikosteroid ini harus dipantau secara rutin karena pemakaian yang berulang kali juga bisa menyebabkan Katarak Subkapsular Posterior. Penggunaan nya terhadap anak-anak, ibu hamil, dan meyusui pun harus dalam pengawasan dokter. Efek samping lainnya dari pemakaian obat ini yaitu penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan penipisan kornea dan terjadi perforasi, dapat menyebabkan keburaman, atropi kulit, striae dan telangiektasia, terutama terjadi pada kulit muka. Selain itu penggunaan jangka panjang (lebih dari 6-8 minggu) harus dikutangi secara perlahan untuk menghindari timbulnya penyakit kembali.
Cara kerja obat ini denganmelepas Iodium pada saat kontak dengan membrane mukosa, terpenetrasi ke dalam dinding sel mikroorganisme, kemudian mengendapkan protein mikroorganisme dengan cara pembentukan garam melalui reaksi halogenasi langsung. Solujod juga diindikasikan untuk pencegahan ophthalmia neonatorum. Efek samping nya biasanya adalah alergi, gatal dan iritasi pada mata. Penggunaan yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping sistemik seperti metabolic asidosis, hipernatraemia dan gangguan fungsi ginjal. Cara pemakaian nya biasanya di teteskan pada kantung konjungtiva selama 3 hari.
danS.epidermidis (coagullase positif dan coagullase negative termasuk strain yang tahan terhadap Penicillinase). Digunakan untuk mengobati infeksi pada mata yang disebabkan oleh bakteri yang sensitive. Dan di Kontra Indikasikan terhadap pasien yang hipersensitif terhadap komponen obat. Penggunaan bersamaan dengan antibiotic golongan beta-laktam dapat menyebabkan Tobramycin menjadi tidak aktif. Selain itu hindari penggunaan jangka panjang karena dapat menyebabkan pertumbuhan organism yang tidak sensitive termasuk jamur yang dapat meimbulkan super infeksi. Bila terjadi reaksi yang diperkirakan sebagai reaksi hipersensitif, maka pengobatan harus segera dihentikan karena reaksi sensitive dapat terjadi pada sebagian pasien. Oleh karena itu penggunaan obat-obat yang mengandung antibiotik termasuk Tobro ini harus dalam pengawsan dokter. Efek samping yang sering terjadi adalah pedih, rasa gatal, dan merah-merah pada konjungtiva.
Keamanan dan efektifitas pemakaian pada anak-anak tidak disarankan kecuali untuk kasus-kasus yang ekstrim.
uveitis anterior kronik, luka pada kornea karena zat kimia, radiasi,terbakar karena panas atau karena penetrasi zat asing. Obat ini ber Kontra Indikasi dengan epithel herpes simplex keratitis vaccinia, varicella, dan banyak penyakit-penyakit akibat virus lainnya pada kornea dan konjungtiva. Untuk pemakaian lama harus dihindari karena dapat menyebabkan pertumbuhan organisme yang tidak sensitive termasuk jamur, yang dapat menimbulkan super infeksi. Bila terjadi reaksi yang diperkirakan reaksi sensitive pemakaian harus dihentikan. Efek samping yang sering terjadi biasanya pedih, rasa gatal, dan merah-merah pada konjungtiva. Reaksi yang disebabkan oleh komponen steroid adalah meningkatnya tekanan intraocular (IOP) dengan kemungkinan terjadinya glaucoma dan jarang yang terjadi kerusakan saraf optic, pembentukan katarak subkapsular posterior dan keterlambatan penyembuhan luka.
Vitrolenta 0,6 ml mini dose Gabungan dari Potassium Iodide 5 mg dan Sodium Iodide 10 mg, dan juga mengandung Vitamin A. Penggunaan topical Iodide dapat mengaktifkan/merangsang metabolism dan terkadang juga berfungsi untuk mencegah pengeruhan pada vitreous body Vitrolenta digunakan untuk pasien yang mengalami kekeruhan dan pendarahan pada vitreous body dikarenakan segala penyebabnya (seperti musia, myopia, hypertonia, diabetes,periphlebitis), kekeruhan pada lensa sebagai gejala awal katarak senilis. Memiliki indikasi yang berlawanan terhadap pasien yang memiliki gangguan fungsi tiroid atau bland madular struma. Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui harus dalam pengawasan dokter. Efek samping yang terjadi yaitu rasa terbakar atau iritasi beberapa saat setelah obat diteteskan, kadangkadang terjadi peningkatan aliran air mata. Ingat yaa.. Obat-obat tersebut Harus Dengan Resep Dokter. Apapun efek samping nya pastinya dokter telah memberikan yang terbaik bagi anda berdasarkan diagnosanya.
Sayangi matamu karena mata adalah anugrah terindah dari Sang Pencipta. ^^