Anda di halaman 1dari 7

Retensi Urin

RETENSI URINE

Keadaan dimana penderita tidak dapat mengeluarkan urine yang terkumpul di dalam buli-buli sehingga kapasitas maksimal dari buli-buli terlampaui

Kapasitas maksimal dewasa 400-500 cc Anak2 : {umur+2}x 30 ml

PENYEBAB RETENSI URINE 1. Kelemahan detrusor - Cedera/gangguan sumsum tulang belakang - Kerusakan serat saraf ( DM ) - Dilatasi detrusor berlebihan, lama 2. Gangguan koordinasi detrusor-sfingter ( dissinergi ) - Cedera/gangguan sumsum tulang belakang cauda equina 3. Hambatan pada jalan keluar - Blood clot retention,sklerosis leher buli - Pembesaran prostat ( BPH, Ca ) - Striktur , batu , tumor, klep, kerusakan/trauma Urethra - Fimosis, parafimosis, stenosis meatus urethra

GAMBARAN KLINIS - Rasa tak nyaman - nyeri hebat perut bawah-genital - Tumor perut bawah - Tidak dapat kencing - Kadang urine keluar sedikit2, sering, tanpa disadari tanpa bisa ditahan DIAGNOSIS - Anamnesis : keluhan, riwayat trauma, uremia - Pemeriksaan fisik : inspeksi, palpasi,perkusi etiologi : teraba batu, indurasi, pembesaran prostat prostat melayang

AKIBAT RETENSI URINE - Hidroureter, hidronefrosis, gagal ginjal - Inkontinensia paradoksa ( overflow incontinence ) - Kekuatan kontraksi detrusor menurun - Predileksi ISK, pielonefritis, urosepsis

PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan berdasarkan penyebab 1. Kateterisasi 2. Sistostomi suprapubik - trokar - terbuka 3. Pungsi suprapubik

Retensi urin
BPH Striktur Uretra Batu Uretra
Lubrikasi

Bekuan darah

Neuropati/kausa belum jelas


Kateterisasi

Kateterisasi Foley kateter 16-18 Fr

Sistostomi

Evakuasi Endoskopi

Evaluasi Batu Keluar Poliklinis Batu Masuk Buli Kateterisasi Lithotripsi

Anda mungkin juga menyukai