Anda di halaman 1dari 15

TEORI PERKEMBANGAN

DIANA VIDYA FAKHRIYANI

>> Menurut pengertian yang paling umum, teori merupakan lawan dari fakta >> Chaplin (2002) teori merupakan suatu prinsip umum untuk menjelaskan sekelompok gejala yang berkaitan Menurut Miller ada dua peranan penting dari teori perkembangan: 1. Mengorganisir dan memberi makna terhadap fakta2 atau gejala2 perkembangan 2. Memberikan pedoman dalam melakukan penelitian dan menghasilkan informasi baru

Teori Perkembangan
1. Teori Psikodinamik 2. Teori Kognitif 3. Teori Kontekstual 4. Teori Behavior & Belajar Sosial

1. Teori Psikodinamik
Teori psikodinamik teori yg berupaya menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian, teori psikodinamik terdiri atas psikoseksual & psikososial (thap2 kehidupan s2org dr lahir-mati dibntuk oleh pengaruh2 sosial yg berinteraksi dg suatu orgnisme yg mjd mtang scr fisik & psikolgs). a. Psikoseksual Sigmund Freud Teori ini berfokus pada masalah alam bawah sadar. Id Das Es (pleasure principle), ego Das Ich (reality principle), Super Ego Uber Ich (morality principle). Id(biologis), ego (psikologis), super ego (sosial).

Tahap Oral

Usia/Tahun 0-1

Ciri-ciri Perkembangan Bayi merasakan kenikmatan pada daerah mulut. Mengunyah, menggigit, dan menghisap adalah sumber utama kenikmatan. Kenikmatan terbesar anak terdapat disekitar daerah lubang anus. Rangsangan pada daerah lubang anus ini berkaitan erat dengan kegiatan buang air besar. Kenikmatan berfokus pada alat kelamin. Anak mulai menaruh perhatian pada perbedaan2 anatomik antara laki-laki dan perempuan, terhadap asal-usul bayi dan hal2 yang berkaitan dengan kegiatan seks. Anak menekankan semua minat terhadap seks dan mengembangkan keterampilan sosialdan intelektual. Dorongan2 seks yang ada pada masa phallic kembali berkembang.

Anal

1-3

Phallic

3-6

latency

6-12

Genital

12-Dewasa

b). Teori psikososial Erikson 1. Trust vs. Mistrust (0-1/tahun pertama) 2. Autonomy vs Shame & Doubt(otonomi vs malu n ragu) (2-3/tahun kedua) 3. Initiative vs Guilt (prakarsa vs rasa bersalah) (45/tahun prasekolah)

4. Industry vs Inferiority(kerajinan vs rendah diri)


(6-12/tahun SD)

5. Identity vs Identity Confusion (12-20/remaja) 6. Intimacy vs Isolation (keintiman vs isolasi, berkaitan dengan relasi) (20-30/dewasa awal) 7. Generativity vs Stagnation (40-50/dewasa tengah) 8.Integrity vs Despair(integritas vs keputusasaan)
(60 tahun/dewasa akhir)

2. Teori Kognitif
Teori kognitif didasarkn pd asumsi bahwa kemampuan kognitif mrp. Sesuatu yg fundamentaldan yg membimb TL anak. Teori perkemb kognitif Piaget mrp salah satu teori yg menjelaskn bgmn anak beradaptasi dg dan menginterpretasikn objek dan kejadian2 d sekitarnya

Piaget
Tahap sensorimotor Usia Gambaran 0-2 Bayi bergerak dari tindakan refleks instinktif pada saat lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia melalui pengkoordinasian pengalaman2 sensor dengan tindakan fisik. Preoperational 2-7 Anak-mulai mepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambargambar. Kata-kata dan gambargambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensor dan tindak fisik

Tahap Concrete operational

Usia 7-11

Gambaran Pada saat ini anak dapat berpikir logis mengenaiperistiwa-peristiwa yang konkrit dan mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda. Anak remaja berpikir dengan cara yang lebih abstrak dan logis. Pemikiran lebih realistik.

Formal operational

11-15

3. Teori Kontekstual
Digunakan untuk menunjukkan kondisi yg mengelilingi suatu proses mntal dan kemudian mempengaruhi makna atau signifikansinya. Ada 2 teori dlm teori kontekstual yakni teori etologis & teori ekologis. >> Teori Etologis: studi tentang perkembangan perilaku evolusi spesies dalam lingkungan alamiahnya. Teori ini menekankan bahwa perilaku sangat dipengaruhi oleh biologi, terkait dengan evolusi, dan ditandai oleh periode-periode kritis atau sensitif. Imprinting.

>> Teori Ekologis Urie Bronferbenner menggambarkan empat kondisi lingkungan dimana perkembangan terjadi yakni Mikrosistem, Mesosistem, Ekosistem, dan Makrosistem.
1. Mikrosistem: menunjukkan situasi dimana individu hidup dan saling berhubungan dengan orang lain. Kontek ini meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Dalam mikrosistem ini terjadinya interaksi yang paling langsung dengan agen-agen sosial. 2. Mesosistem: menunjukkan hubungan antara dua atau lebih mikrosistem atau hubungan beberapa konteks. Contoh hubungan antara rumah dan sekolah, rumah dan mesjid

3. Ekosistem: setting sosial dimana individu tidak berpartisipasi aktif, tetapi keputusan penting yang diambil mempunyai dampak terhadap orang2 yang berhubungan langsung dengannya. Misal: tempat kerja orangtua, dewan sekolah dll. 4. Makrosistem: meliputi blueprint pembentukan sosial dan kebudayaan untuk menjelaskan dan mengorganisir institusi kehidupan. Makrosistem direfleksikan dalam pola lingkaran mikrosistem, mesosistem, dan ekosistem yang dicirikan dari sebuah subkultur, kultur, atau konteks sosial lainnya yang lebih luas. Contoh asumsi, ideologi, hubungan sosial.

4. Teori Behavior
Behavior (perilaku) adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan bersifat umum. a). John B. Watson (1878-1958): S-R (proses belajar indiv. Ditentukan oleh lingk.) b). Ivan Pavlov(1849-1936) >> klasik kondisonal: anjing SR c). B.F.Skinner(1904-1990) >> Operan Kondisional: tikus R-P d). Throndike (1874-1949) >> Trial and eror: kucing

(Teori Belajar Sosial)


A. Bandura (1977) teori belajar sosial/modelling Belajar sosial: >> perilaku >> kognisi >> lingkungan

Bandura mengemukakan 4 komponen penting: 1. Attention 2. Retention (penyimpanan) 3. Motor reproduction (memproduksi gerak motorik) 4. Vicarious-reinforcement and motivational (ulanganpenguatan dan motivasi)

Anda mungkin juga menyukai