Anda di halaman 1dari 24

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

BAB V
RENCANA PENATAAN PERMUKIMAN DESA SUKARARA
Rencana Penataan permukiman di Desa ni terdiri dari beberapa rencana yang didasari oleh fakta analisa yang telah dirangkum diawal pada bab sebelumnya.Berikut adalah rencana yang dibahas pada pembahasan pada dokumen ini, diantaranya adalah rencana struktur Tata Ruang, rencana sarana orientasi dan penduduk, rencana permukiman, dan air recana bersih, Penataan rencana prasarana rencana sanitasi

pelayanan public, rencana peningkatan ekonomi, rencana Tata Kelola kelembagaan. 5.2 RENCANA STRUKTUR TATA RUANG Rencana Penataan Struktur Tata Ruang Desa Sukarara adalah arahan dalam penentuan karakter Tata Ruang desa sedsuai dengan kondisi dan potensi yang ada. Arahan terhadap struktur Tata Ruang ini bertujuan mendorong terciptanya sistem Tata kelola administrasi dan pengaturan yang aset telah maupun potensi yang dimiliki Desa untuk dapat di tata sesuai dengan kebutuhan masyarakat. analisa dilakukan dengan Berdasarkan Penentuan

merekomendasi

pusat-pusat pelayanan bagi pengaturan ekonomi, sosial masyarakat diharapkan dapat memudahkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup yang lebih luas. Selanjutnya penataan ruang Desa adalah 1. pembagian 2. fungsi Desa dan yang zona kawasan dari kawasan utuh. peranan juga masing-masing sebagai bagian zona kawasan bagi pada
HAL- 1

penentuan

pusat-pusat pelayanan didasarkan atas arahan tata kelola bagi sebagai berikut : Desa menjadi beberapa bagian zona

berfungsi dan

pusat

pelayanan penanganan

lingkungan masing-masing bagian zona kawasan Desa tersebut. 3. Meningkatkan kawasan.


BKM SULI URIP DESA SUKARARA

efektipitas

aksesibilitas

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Atas

dasar

tersebut

maka

rencana

sistem

tata

kelola

pusat

pelayanan di Desa Sukarara adalah sebagai berikut: Pusat kegiatan berada pada Dusun Blong Lauk, Blong Daye dan sebagaian Dusun Ketangga. Sub Pusat Kegiatan berada pada Dusun Buncalang,Bunsambang,Bun Putri, Dusun Burhana,Batu Entek,Dasan Baru,dan Dasan Duah. 5.3 RENCANA PERUNTUKAN TATA RUANG Berdasarkan pertimbangan struktur Tata Ruang diatas dan hasil analisa kesesuaian lahan maka peruntukan Tata Ruang Desa Sukarara sebagai berikut : 1. Peruntukan Tata Ruang Dusun Blong Lauk dan Dusun Blong Daye adalah untuk : Pendidikan Perkantoran Perdagangan dan jasa Permukiman

2. Peruntukan Tata Ruang Dusun Buncalang, Dusun Dasanduah, Dusun Burhana, Dusun Batu entek dan Dusun Ketangga adalah untuk : Pertanian Permukiman Perdagangan dan jasa Tata Ruang Dusun Dasan Baru, Bun Putri,

3. Peruntukan

Bunsambang, dan Dusun Buncalang adalah untuk : Pertanian Peternakan Permukiman Perdagangan dan jasa

4. Peruntukan Tata Ruang Dusun Burhana dan Bunputri adalah untuk Konservasi dengan fungsi : Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan

Peruntukan Tata Ruang diatas akan lebih jelas terlihat pada Peta 5.2. Peruntukan Tata Ruang.

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 2

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

5.4 RENCANA PENATAAN TATA RUANG Rencana Penataan Tata Ruang adalah rencana Penataan dari masingmasing fungsi kawasan untuk peruntukan Tata Ruang. Selanjutnya Rencana untuk ini akan uraikan dapat berdasarkan dilihat fungsi Peta peruntukannya 5.3. Rencana sesuai pembagian zonasi Tata Ruang yang telah diuraikan. Dan lebih jelasnya pada Penggunaan. 5.4.1 Rencana Penataan Pendidikan Berdasarkan wisata pendidikan hasil yang analisa maka Desa Sukarara potensi sebagai desa Desa tentunya memerlukan disesuaikan beberapa dengan penambahan fasilitas seperti

kebutuhan sarana pendidikan yang berjenjang menengah seperti perlu adanya SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). Peta 5.2. Peruntukan Tata Ruang Peta 5.3. Rencana Penggunaan tersebut maka Tata Ruang pendidikan tersebut harus mempunyai titik lokasi yang memadai sesuai dengan peruntukannya yakni Dusun Blong Lauk dan Dusun Blong Daye. Adapun titik lokasi perencanaan (kompleks pendidikan) adalah berlokasi di Dusun Blong Lauk dengan jalur lintas Praya Sukarara. Perencanaan pendidikan ini dikembangkangkan dengan konsep komplek pendidikan. Komplek ini akan banyak memudahkan baik pembangunan sarana dan prasarana eksternal maupun kondusiitas dari pelajar itu sendiri. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka, sarana dan prasarana eksternal pendidikan akan sangat diperlukan, seperti : trotoar bagi pelajar dan pejalan lainnya peningkatan armada bus sekolah halte bus zebra cross rambu-rambu lalu lintas

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 3

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

5.4.2 Rencana Penataan Pertanian Berdasarkan pertanian bermitra hasil analisa untuk instansi pada bab sebelumnya dkat (dengan bahwa pemda lahan untuk tengah) diarahkan antar berkoordinasi terkait

lombok

menyangkut pendistribusian air dan jadwal khusus untuk desa Sukarara, diperlukan adanya teknologi pertanian untuk pengairan berupa sumur dibeberapa titik (10 ha / titik) dan penyesuaian tanaman untuk pertanian tadah hujan, dengan demikian rencana Penataan untuk Tata Ruang pertanian adalah sebagai berikut : Mengaktifkan dibawah kembali organisasi petugas desa masyarakat (Pekaseh), pengguna air

koordinasi

dilanjutkan

dengan konsultasi dan bermitra dengan pemda Lombok Barat yakni instansi PU Pengairan, dari kemitraan tersebut akan dilanjutkan dengan lintas mitra antar kabupaten, sehingga Desa Sukarara mempunyai kepastian tentang jadwal, jumlah kubik air dan asal sumber air irigasi. Pengadaan sumur bor khususnya di zona kawasan dusun Batu air bersih yang memadai, kondisi air

entek sangat penting mengingat dusun ini sangat membutuhkan kualitas dan kuantitas sumur di dusun tersebut sangat asin dan sulit mendapatkan sumur dengan kedalaman ideal sebagaimana yang ada di sumursumur di dusun atau air lainnya. Rencana dengan air penyediaan program untuk tidak air untuk mengairi area pertanian di lima dusun dan yang lainnya akan dibarengi program diparalelkan ini tanah, penghijauan, mengantisipasi lagi menjadi penghijauan semata-mata sehingga

ketersediaan

langka ketika adanya sumur bor ini telah beroperasi. Penyediaan pupuk organik direncanakan akan dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan memproduksi sampah kotoran hewan dan sampah rumah tangga. Usaha ini sangat berpeluang bagi masyarakat secara beberapa usaha baik secara ekonomi maupun ketersediaan ditambah kendala bahan lagi adalah
HAL- 4

baku. Secara ekonomi akan sangat menguntungkan masyrakat, bahan baku masih telah yang sangat bisa masih banyak, dan menjadi masyarakat membuat menjadikannya

sampingan

namun

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

media pembuat pupuk masih sangat minim, saat ini beberapa pelaku pembuat pupuk organik tersebut menggunakan jasa penyewaan media pembuat pupuk dari luar desa. Penyediaan media pembuat / pengolah pupuk organik, dimana media tersebut dimiliki oleh suatu organisasi rakyat, sehingga produksi tersebut akan dikenal dengan nama produk Desa Sukarara. Keterkaitannya dengan area peruntukan pertanian dan visi dan misi Desa Sukarara maka Dusun Buncalang, Dasanduah, Burhana, Batu entek dan Ketangga menjadi adalah Area Wisata untuk Agroindustri mengupayakan Organik maka suatu keharusan

peningkatan produksi pertanian baik dari lahan sawah, kebun maupun ternak. Untuk mencapai visi tersebut maka ada beberapa hal yang harus menjadi konsekwensinya selain rencana-rencana diatas, adalah sebagai berikut : Mempunyai suatu wadah organisasi bagi pelaku wisata seperti wadah produk bahan pangan, wadah produk perkebunan dan wadah produk peternakan serta wadah produk pupuk organik. Wadah ini bertujuan untuk memudahkan pemasaran sekaligus memudahkan capaian standar kualitas yang diinginkan. Penyediaan balai pamer, atau sejenis Tata Ruang informasi untuk memamerkan hasil usaha pertanian sekaligus sebagai Tata Ruang petunjuk bagi para pengunjung atau wisatawan Untuk area pertanian selain lokasi diatas maka akan menjadi suplier bagi kawasan agroindustri organik ini, seperti Dusun Burhana dan Bunputri akan menjadi sesuai suplier dengan bagi produk unggulan perkebunan begitu seterusnya produk

ditiap dusunnya. 5.4.3 Rencana Penataan Perdagangan dan jasa Rencana pengmbangan perdagangan dan jasa memerlukan peningkatan yang dimaksud disini adalah pasar, pertokoan dan PKL. Sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan lebih baik. Perencanaan Penataan fasilitas perdaganagn dan jasa ini seperti Pasar, dan Penataan bangunan akan disesuaikan dengan standar yang berlaku, sedangkan untuk sirkulasi lihat gambar berikut.
BKM SULI URIP DESA SUKARARA HAL- 5

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Pertokoan, akan disesuaikan dengan jumlah yang telah dibutuhkan pada bahasan terdahulu dimana pertokoan akan dibagi 2 berdasarkan peruntukan lahan yakni bangunan non permanent ada di Dusun Dasan Baru,blong daye,blong lauk dan Ketangga (untuk mendukung kegiatan wisata) sedangkan bangunan permanent dapat dilakukan selain pada 2 dusun diatas. PKL, lokasi PKL berdasarkan pertimbangan pada analisa direncanakan pada 2 lokasi yakni sepanjang saluran pada koridor Dasan Baru hingga dan lapangan bagian depan.

5.4.4 Rencana Penataan Perkantoran Berdasarkan analisa sebelumnya Rencana Penataan perkantoran ini akan diarahkan pada dua lokasi yakni : Koridor A : Sepanjang Koridor Buncalang. Koridor B : Sepanjang koridor Dasan Baru. perkantoran Koridor ini A direncanakan untuk menjadi dua lokasi skala

Fasilitas berai,

bertujuan untuk pengelompokan fasilitas sehingga tidak tercerai dimana fasilitas koridor B perkantoran untuk regional, sedangkan fasilitas fasilitas

perkantoran skala lokal (Desa). Hal tersebut akan memudahkan masyarakat dalam hal aksesibilitas, begitu juga dengan pegawai perkantoran baik pihak pemerintahan maupun swasta dapat melayani masyarakat secara maksimal. 5.4.5 Rencana Penataan Permukiman Rencana rencana Penataan orientasi ke sedang ini permukiman penduduk zona atau ini tidak terlepas dari dasar diatas, bahwa orientasi yang untuk penduduk mepunyai Penataan itu akan yang

penyebarannya kepadatan permukiman sendiri,

kawasan-zona rendah. dengan

kawasan dari

Sedangkan

akan

membahas

penataan kepadatan

permukiman

keterkaitannya

penduduk

dialami semua zona kawasan tersebut di masa depan. Ada beberapa hal yang harus menjadi titik tolak untuk penataan permukiman, dimana hal ini telah disebutkan pada bagian analisa terdahulu maka yang menjadi rencana kedepan seperti : Pembangunan tanggul pada sisi permukiman
HAL- 6

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Mematuhi aturan bersama dekat desa dan dusun Pengawasan ketat terhadap visualisasi dari sungai Puyung Penyediaan TPS (tempat Pengumpulan Sampah) di simpul simpul aktivitas sungai Penataan kembali kandang dan rumah sesuai standar kesehatan Penunjukan lokasi kandang kolektif bagi dusun yang belum memilkinya, sekaligus pembangunan gardu keamanan Penataan permukiman padat dengan program revitalisasi dan program prioritas Penataan Pengertian lingkungan permukiman revitalisasi yang telah Konservasi adalah mati, upaya yang dengan pada masa revitalisasi. kembali pernah silam

menghidupkan

hidup, atau mengendalikan dan mengembangkan lingkungan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau yang seharusnya dimiliki sebuah lingkungan untuk dapat meningkatkan kualitas lingkungan (fungsional, fisik dan visual, serta alam) yang selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas hidup dari penghuninya. Untuk menjelaskan secara rinci dapat dlihat pada tabel berikut : Tabel 5.1 Rencana Penataan Permukiman
PERMUKIMAN Pada Sempadan Sungai RENCANA - Penertiban secara partisipatif melalui kesadaran untuk tidak membangun pada area sempadan sungai - Saling memperingati jika adanya bangunan baru pada area sempadan sungai - Penguat tebing pada area permukiman - Menghindari keberadaan sampah - Adanya aturan dan pengawasan bersama terhadap daerah bantaran sungai agar masyarakat tetap dapat menjaga bantaran sungai tersebut, minimal yang dekat dengan permukiman penduduk. - Adanya suatu wadah PEMBANGUNAN SECARA FISIK Papan Informasi tentang Area Sempadan Sungai Penempatan tong pengumpul sampah di berbagai tempat Pentaludan atau Bronjongan pada sisi yang terdapat permukiman Penempatan lampu penerang disekitar sungai tempat aktivitas masyarakat Ajakan untuk merubah arah rumah yakni menjadikan sungai halaman depan rumah bagi pemilik rumah yang memenuhi kriteria diatas.

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 7

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Kedekatan Rumah Dengan Kandang

Permukiman Padat

kelembagaan yang mengawasi segala aktivitas sempadan sungai - Pendekatan perbaikan/pemugaran dengan penataan kembali kandang dan rumah sesuai standar - Perbaikan Pra-sarana sbg prioritas dengan menggunakan kandang kolektif dan membuat pos gardu sebagai jaminan keamanan - Perbaikan Pra-sarana sbg prioritas dengan menggunakan system perbaikan, pembangunan dan penataannya

Penunjukan lokasi kandang komunal Pembuatan kandang komunal sesuai standar Penempatan lampu penerang Penempatan tempat pengumpul kotoran Gardu keamanan Perbaikan jalan, Pembuatan saluran, Pembangunan MCK Pembuatan Septik tank komunal Penataan pekarangan menjadi lebih berguna (apotik hidup, tanaman Hias dll) Perbaikan jalan, Pembuatan saluran, Pembangunan MCK Pembuatan Septik tank komunal Penataan pekarangan menjadi lebih berguna (apotik hidup, tanaman Hias dll)

Permukiman Kumuh

- Perbaikan Pra-sarana sbg prioritas dengan menggunakan system perbaikan, pembangunan dan penataannya

Sumber : Hasil Rencana

5.4.6 Rencana Penataan Konservasi. Berdasarkan rencana peruntukan Tata Ruang diatas bahwa Penataan kawasan konservasi berada di Dusun Burhana dan Bunputri, dengan demikian yang menjadi Penataan dari kawasan konservasi adalah rencana perlakuan terhadap kawasan konservasi dengan 2 fungsi tersebut yakni fungsi lindung dan fungsi . Keterkaitannya dengan kawasan konservasi menjadi wisata alam Di Desa Sukarara maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah jenis atraksi yang ada di kawasan tersebut, jenis atraksi yang diperbolehkan adalah jenis yang mendukung keberadaan Kawasan bantaran sungai rakyat baik dukungan fisik yang dimaksud adalah fisik maupun sosial. Sisi isi dari kehidupan terjaminnya

makhluk hidup dan bukan makhluk hidup. Seperti tumbuhan, hewan, situs budaya dan barang tambang (galian b, c, dan d), sedangkan sisi sosial adalah terjaminnya penghidupan masyarakat kawasan Kawasan bantaran sungai itu sendiri. penghidupan masyarakat ini Maksud dari terjaminnya semata-mata untuk
HAL- 8

adalah

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

pemberdayaan masyarakat Kawasan bantaran sungai sehingga ketika Kawasan bantaran sungai dieksploitasi masyarakat menjadi penonton dan hanya mendapatkan dampak kerugian seperti longsor, banjir dan lain-lain. Apabila sejak dini masyarakat kawasan Kawasan bantaran sungai diikutsertakan dalam perencanaan maka secara rencana langsung ini masyarakat tersebut akan menjaga lingkungan kawasan mereka, melalui berbabagai pembinaan-pembinaan. Adapun bentuk adalah perlakuan perlakuan pada konservasi, lebih jelasnya lihat pada tabel berikut : Tabel 5.2 Perlakuan Terhadap Kawasan Konservasi
KAWASAN Rth RENCANA Fisik : 1. Penataan Kawasan Konservasi Kawasan bantaran sungai dengan penataan sirkulasi Perkebunan 2. Tidak memperkenankan atraksi, yang menyebabkan bangunan pendukung menjadi permanen 3. Tidak membuat ekosistem rusak oleh sampah maupun pencoretan pada pohon-pohon 4. Memperbolehkan eksplorasi Kawasan bantaran sungai (penelitian) 5. Pelestarian situs-situs budaya Sosial : 1. Pembinaan cara pengelolaan dan pemeliharaan Kawasan bantaran sungai rakyat 2. Pembinaan 7 sapta pesona bagi masyarakat kawasan Kawasan bantaran sungai, yakni aman tertib bersih sejuk indah ramah kenangan GAGASAN ATRAKSI 1. Sedekah Alam (upaya reboisasi terhadap Rth, dimana diupayakan tanaman yang dikembangkan adalah pohon-pohon yang dapat menyerap air dan pohon penguat tanah sekaligus sebagai pelindung bagi kawasan yang ada di bawahnya, seperti beringin, mahoni, sengon bajur, kenari dan lain-lain. 2. Paket heritage (situssitus budaya) 3. Sirkuit motor cross (rangsang keamaian) 4. Transportasi wisata cidomo dan Kuda

Sumber : Hasil Rencana

5.5 RENCANA PENATAAN SARANA DAN PRASARANA Sarana dan prasarana melihat 3 item yakni jalan, saluran dan jembatan hasil adapun dalam hal merencanakan ini tidak lepas dari analisa dan keterdesakan kebutuhan masyarakat sehingga

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 9

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

muncul sebagai perencanaan sarana dan prasarana. Berikut adalah uraian masing-masing rencana. 5.5.1 Rencana Penataan Jalan Berdasarkan Penataan peningkatan hasil analisa berupa jalan maka didapatkan bentuk sebuah jalan integrasi rencana maupun maupun jalan baik peningkatan dalam status

perkerasan

perbaikan. Berikut adalah tabel peningkatan status dan Tabel 5.3 Rencana Peningkatan Status
No 1 Nama Ruas Jalan Blong Lauk Batuentek 2 Buncalang Dasan Baru 3 Masjid Desa Ketangga Sumber : Hasil Analisa Kolektor Sekunder Lebar Badan Kolektor Primer Lebar Badan Jalan 3.5 meter Jalan 7 meter Kolektor Sekunder Lebar Badan Kolektor Primer Lebar Badan Jalan 3 meter Jalan 7 meter Status Ex. Kolektor Sekunder Geometri Ex. Lebar Badan Peningkatan Status Kolektor Primer Konsekuensi Geometri Lebar Badan Jalan 7 meter

Jalan 4 meter

Berikut adalah gambaran geometri jalan untuk lokal seknder, berdasarkan SNI 03-1733-2004 Gambar 5.2. Standart Geometri Jalan Lokal Skunder

Dan

untuk

lebih untuk

jelasnya rencana

dapat

di

lihat

pada

Peta pada

5.4. hasil

Peningkatan Status Jalan. Sedangkan Penataan jalan mengacu analisa dengan peningkatan perkerasan dan integrasi jalan.

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 10

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

5.5.2 Rencana Penataan Saluran Pada bab sebelumnya telah diketahui bahwa temuan-temuan survey dan alternatif penyelesaiannya maka rencana saluran mempunyai 2 Penataan baik pengkerukan maupun pembuatan saluran. Untuk titik lokasi saluran tersebut dapat dlihat pada Peta. 5.6 RENCANA SANITASI DAN AIR BERSIH Rencana sanitasi dan air bersih ini terdiri dari 4 rencana yakni Rencana dan Penataan air bersih, Rencana Penataan MCK dan SPAL, Rencana pengelolaan sampah dan Rencana Penataan kelembagaan, berikut masing-masing uraian dari sub bahasan tersebut. 5.6.1 Rencana Penataan MCK dan SPAL Dari analisa yang telah dilakukan dapat diketahui permasalahan dan penyebab masalah tersebut, penyebab masalah akan menggiring suatu arahan yang merupakan cikal bakal dari sebuah perencanaan. Berikut adalah rencana pengelolaan MCK Tabel 5.5 Rencana Penataan MCK
JENIS PENGGUNAAN ARAHAN - Pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan Jamban / MCK RENCANA Perubahan prilaku masyarakat ke prilaku tertib dan bersih Mendorong masyarakat untuk menggunakan MCK baik pribadi maupun umum Penyediaan MCK / Jamban dilokasi-lokasi tertentu Memberi penerangan ditempat-tempat yang biasa menjadi aktivitas BAB Non MCK Koordinasi lintas pemda untuk kemitraan tentang PHBS secara berkala Koordinasi lintas pemda untuk kemitraan tentang standar jamban sehat secara berkala Menggalakkan budaya sadar dengan rangsangan sbb : Lomba bersih RT Lomba jamban contoh Program tanam pohon produktif di sungai dan jalan
HAL- 11

dan SPAL.

MCK

- Melakukan kemitraan dengan Dinas Kesehatan - Pembinaan secara teknis tentang Jamban sehat dan Murah - Sosialisasi Budaya Sadar Bersih

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Sumber : Hasil Rencana

Sedangkan untuk jaringan SPAL (saluran pembuangan air limbah) lingkungan perumahan harus dilengkapi jaringan air limbah sesuai ketentuan dan persyaratan teknis yang diatur dalam peraturan / perundangan tata cara yang telah berlaku, tangki terutama mengenai sistem tata cara perencanaan umum jaringan air limbah lingkungan perumahan baik perencanaan septik dengan resapan, maupun pedoman tentang pengelolaan air limbah secara komunal pada lingkungan perumahan yang berlaku. Adapun jenis elemen perencanaan jenis-jenis elemen perencanaan pada jaringan air limbah yang harus disediakan pada lingkungan perumahan adalah: a) b) c) septik tank; bidang resapan; dan jaringan pemipaan air limbah.

Sedangkan untuk persyaratan, kriteria dan kebutuhan lingkungan perumahan tersebut harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah berlaku. Apabila kemungkinan membuat tangki septik tidak ada, maka lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan air limbah lingkungan atau harus dapat disambung pada sistem pembuangan air limbah Desa atau dengan cara pengolahan lain. Apabila tidak memungkinkan untuk membuat bidang resapan pada setiap rumah, maka harus dibuat bidang resapan bersama yang dapat melayani beberapa rumah (secara komunal) 5.6.2 Rencana Penataan air bersih Berdasarkan hasil analisa bahwa desa Sukarara mengalami defisit air secara daya dukung dan membutuhkan 16.465.600 M3 /Tahun, artinya hingga tahun 2024 desa Sukarara membutuhkan 15.97 liter /detik perhari, dengan demikian hingga saat ini beberapa langkah atau upaya yang dianggap yang perlu memenuhi direncanakan adalah bagaimana cara memenuhi angka tersebut. Ada mampu : kebutuhan saat ini dan hingga 10 tahun lagi yakni yang memenuhi ketentuan perencanaan plambing yang

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 12

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Peningkatan volume debit air dari PDAM (hal ini terkonfirmasi oleh PDAM sendiri bahwa tahun 2010 akan menaikkan volume debit dan memperpendek jaringan jarak jangkau dari sumber air ke desa Sukarara) Mempercepat operasional sumur Bor Batu entek melalui penyaluran pipanisasi ke tiap dusun, selanjutnya akan disambungkan ke rumah warga dengan swadaya. Membuat penampungan mata air, Penataan tersebut seperti mata air di Embung ketujur Dusun batuentek , Dusun Burhana dan Bunsambang dengan menggunakan 2 alternatif yaitu dengan teknik hidran dan penyedotan dengan media listrik.

5.6.3 Rencana pengelolaan sampah Berdasarkan kegiatan persampahan di desa Sukarara maka pengelolaan sampah dimulai dari prilaku masyarakat akan bersih sampah sebab jika tidak maka rencana pengelolaan sampah akan sia-sia. yakni : Tabel 5.6. Rencana Pengelolaan Sampah
JENIS PENGGUNAAN Sampah ARAHAN - Dibangunnya tempat-tempat pembuangan sampah - Adanya awig-awig tentang kebersihan lingkungan permukiman - Adanya sosialisasi maupun pengawasan secara berkelanjutan tentang kebersihan di masing-masing dusun. - Memperbaiki sistem pengambilan dan pengelolaan sampah komunal. - Melaksanakan kampanye atau kompetisi kebersihan antar dusun atau antar lingkungan permukiman. RENCANA PENGELOLAAN - Adanya kemitraan untuk pembinaan SDM tentang pengolahan sampah yang dilakukan secar mandiri oleh masyarakat Sukarara, tentunya dengan adanya wadah kelembagaan yang menaungi pengelolaan tersebut, selanjutnya pihak swasta dapat menjadi mitra usaha dalam hasil pengelolaan tersebut.

Beberapa

arahan

untuk

mengantisipasi

hal

tersebut

Sumber : Hasil Rencana

membuat pengelolaan secara mandiri di Desa Sukarara. Adapun sistem pengelolaan sampah diatas akan menjadi perencanaan lebih lanjut, karena membutuhkan beberapa kemitraan keterkaitannya dengan standarisasi tehnik yang harus ada, seperti prosudur lokasi, prosudur pengelolaan, prosudur ANDAL (Analisa Dampak Lingkungan dan
HAL- 13

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

yang paling mendasar adalah sistem kelembagaan yang akan mengelola TPSMK ini. 5.7 RENCANA PENINGKATAN PELAYANAN Dalam rencana peningkatan pelayanan ini yang akan dibahas adalah rencana peningkatan standar pelayanan sosial, hal ini berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan yang harusnya menjadi hak pelayanan masyarakat kesehatan, tersebut : 5.7.1 Peningkatan Pelayanan Fasilitas Pendidikan Berdasarkan perkembangan pengemban SWP pertanian dan hasil Desa analisa Sukarara pada sebagai dan bab IKK sebelumnya Kecamatan, yang adalah sebagai mempunyai umum, baik yang berkaitan dengan pendidikan, pelayanan keamanan, penerangan, persampahan hingga

tanah pekuburan. Berikut adalah uraian masing-masing pelayanan

dengan zona kawasan pembangunan kerajinan, sebagai Desa

pendidikan,

orbitasi paling dekat dengan Praya maka sebaiknya akan lebih sesuai jika daya tampung yang digunakan adalah daya tampung skala kecamatan. Hasil prediksi skala kecamatan didapat penambahan 3 unit SLTP dan 1 unit SLTA. Untuk penempatan penyediaan fasilitas ini akan mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu dengan tidak melupakan area peruntukan yang telah ditentukan. Area peruntukan pendidikan adalah di dua Dusun Blong Lauk dan Blong Daye, adapun hasil perencanaan titik lokasi adalah di Dusun Blong Lauk (lihat peta rencana penggunaan lahan) dengan membuat sarana suatu dan kompleks pendidikan. yang akan Hal ini mempertimbangkan nantinya dapat prasarana dibutuhkan

memberi dampak optimal bagi pelajar maupun bagi penerima dampak kawasan tersebut. 5.7.2 Peningkatan Pelayanan Fasilitas Kesehatan

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 14

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

Berdasarkan analisa bahwa pelayanan kesehatan terkait dengan jumlah sarana maka dalam hal ini tidak mengalami penambahan disebabkan telah memenuhi daya tampung Desa Sukarara. Namun demikian yang menjadi peningkatan pelayanan adalah arahan rencana sistem operasional posyandu dan sistem penerapan PHBS (prilaku hidup bersih dan sehat). Untuk sistem operasional posyandu hal ini untuk mengantisipasi masalah yang seringkali terjadi di tingkat bawah yakni dusun. Berikut adalah arahan rencana peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat : 1. Posyandu di tempat strategis dapat dijangkau oleh penduduk masing-masing dusun dan yang terpenting adalah tempat tersebut mempunyai sifat netral, baik secara psikologis dan fisik. Secara psikologi adalah lokasi tanpa sengketa dan tanpa kepentingan pribadi, sedangkan secara fisik lokasi tidak pada rawan bencana, genangan dan lain-lain. 2. Menerapkan program hari bersih melalui hari bersih se desa, lomba bersih dusun hingga bersih rumah dan lomba tentang sanitasi 3. Menerapkan program gizi balita melalui program makan sayur, program bulan gizi, dan program makan sehat murah. 5.7.3 Peningkatan Pelayanan Fasilitas Perdagangan dan Jasa Sarana perdagangan sebagai dan jasa dapat dibagi menjadi juga warung, merupakan pertokoan, dan pusat berfungsi perbelanjaan/pasar. Sarana ini disamping fasilitas perbelanjaan,

fasilitas kerja (mata pencaharian) bagi masyarakat. Berdasarkan daya tampung penduduk dengan fasilitas perdagangan di 30 desa unit. Sukarara, Jenis jika membutuhkan jenis beberapa adalah penambahan standar faktor wisata hal seperti lokasi pasar dengan pemenuhan area 1 Ha, kios warung sebanyak tersebut dengan adanya ada permukiman eksternal yang yang akan harus dengan daya tampung penduduk, jumlah ini tentunya akan sangat meningkat ditambahkan Lombok) Dengan dan pengaruh pengaruh beberapa seperti adanya lalu lintas pengguna jalan Internasional direncanakan. demikian menuju BIL (bandara

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 15

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

dilakukan seperti :

untuk

mengantisipasi

faktor-faktor

tersebut

maka,

1. Penyediaan area komersial baik permanen dan non permanen 2. Penyediaan area PKL 5.7.4 Peningkatan Pelayanan Fasilitas Keamanan Dari hasil analisa pada bab sebelumnya bahwa fasilitas keamanan dirasa perlu untuk mendorong terciptanya suatu kondisi yang aman, dengan di mengarahkan tempat-tempat adanya tiap-tiap strategis dusun memiliki media fasilitas penerang, kesadaran keamanan disertai kepolisan 5.7.5 Peningkatan Pelayanan Fasilitas Tanah Pekuburan Peningkatan pelayanan fasilitas tanah pekuburan ini berdasarkan pertimbangan hasil analisa mengenai arahan-arahan pelayanan. Berkaitan dengan hal tersebut maka ada beberapa rencana yang akan menindak lanjuti arahan-arahan tersebut, berikut tabel rencana peningkatan pelayanan fasilitas tanah pekuburan. Tabel 5.7 Fasilitas Tanah Pekuburan
PERMASALAHAN Penataan tiap kubur yang tidak beraturan sehingga menyulitkan peziarah berjalan ARAHAN Penataan fisik di tiap tanah pekuburan RENCANA Penataan area pedestrian pada tanah pekuburan, sehingga pemberian jalur pedestrian ini akan memberi Tata Ruang bagi peziarah untuk berjalan kaki dan tidak akan digunakan sebagai liang kubur bagi penggali kubur Penataan area batas dan penataan vegetasi kuburan. - Area batas dapat menggunakan railling atau tembok pasangan bata. - Sedangkan penataan vegetasi dengan penanaman pohon produktif di sekeliling tanah pekuburan. - Penyediaan media penerang di sekeliling pekuburan Penataan sistem adminitrasi
HAL- 16

dengan

dengan

sistem

kamling,

menerapkan

aman (sikap waspada) dan bermitra dengan Danramil dan pihak

Tidak tertatanya makam, baik dari fisik (tembok pembatas) maupun vegetasi yang ada sehingga terkesan kumuh

Penataan fisik di tiap tanah pekuburan

Ketiadaan

pengurus

Penataan menejemen

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

makam menyebabkan tidak diketahuinya riwayat tiap kubur, riwayat kubur akan membantu penggali untuk menetukan kubur yang akan digali kembali

kubur baik secara administrasi maupun operasional

melalui : - penyediaan rumah jaga - penyediaan dokumen bagi tiap yang meninggal dunia sebagai riwayat - penyediaan dana tanda jasa untuk marbot melalui jasa layanan kubur atau sistem per panen. Penataan sistem operasional melalui : - Penyediaan alat-alat untuk penggalian - Penyedian jasa penggalian kubur, sehingga akan memudahkan pihak keluarga dalam mengurus pemakaman.

Sumber : hasil Rencana

Rencana-rencana layanan dkalkan, visual namun yang

diatas untuk tidak

adalah kalah

suatu

upaya adalah

untuk

peningkatan yang namun penataan

terutama

kemudahan tidak

bagi

pihak terkesan

keluarga seram

penting lagi

rencana

diharapkan

sebaliknya yaitu asri dan menyenangkan.

5.7.6

Peningkatan Pelayanan berdasarkan Utilitas pelayanan terdiri dari Kebutuhan dan Jaringan Air Kebutuhan Berikut jaringan adalah sampah bahasan Kebutuhan jaringan jaringan

Peningkatan Bersih, Listrik. tersebut.

masing-masing

A. Peningkatan Pelayanan Jaringan Air Bersih Peningkatan bagi pelayanan untuk adalah peningkatan jarak dalam pelayanan dalam sub masyarakat hasil meminimalkan pada bab capaian dan

pengambilan air. Dalam peningkatan pelayanan air bersih ini berdasarkan analisa sebelumnya bahasan diatas yakni rencana Penataan air bersih, maka dalam bahasan untuk peningkatan pelayanan jaringan air bersih ini adalah menindak lanjuti Penataan pengelolaan diatas, seperti di bawah ini : Peningkatan terkonfirmasi volume oleh debit PDAM air dari bahwa PDAM tahun (hal 2010 ini akan

sendiri

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 17

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

menaikkan volume debit dan memperpendek jaringan jarak jangkau dari sumber air ke desa Sukarara) Penataan jaringan pipanisasi primer ke tiap dusun

(Buncalang, Dasanduah, Burhana dan Ketangga) dari sumur bor Dusun Batu entek adapun mengenai jaringan pipanisasi ke tiap rumah diadakan melalui swadaya Penataan jaringan pipanisasi mata air Burhana di daerah setempat dengan jaringan pipanisasi ke tiap rumah diadakan melalui swadaya Membuat jaringan pipanisasi ke rumah-rumah warga melalui swadaya. Adapun tersebut seperti mata air di Dusun , Dusun Burhana dan Bunsambang. B. Peningkatan Pelayanan jaringan sampah Upaya untuk meningkatkan pelayanan sampah ini adalah untuk memudahkan masyarakat melakukan kebersihan sehingga peluang untuk membuang sampah disungai atau disembarang tempat bisa dihapus tindakan sedikit demi sedikit. maupun Berikut baik adalah yang upaya swadaya pelayanan-pelayanan pemerintah kepada masyarakat tindakan bersifat

inovasi

masyarakat, berikut adalah skema dari alur pengambilan dari rumah hingga ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Gambar 5.3 : Skema Pengangkutan Sampah Desa Sukarara
TONG SAMPAH (MELAYANI 1 KK / 5 JIWA) PENGANGKUTAN OLEH GEROBAK SAMPAH MASA ANGKUT 3X SEMINGGU DAYA TAMPUNG 2M3

BAK / TEMPAT PENGUMPULAN SAMPAH (MELAYANI 1 LINGKUNGAN / DUSUN/ RW, DAYA TAMPUNG 6 M3

KONTAINER TPS MASA ANGKUT 3X SEMINGGU

KE TEMPAT PENGUMPULAN SAMPAH AKHIR / TPSMK (TEMPAT PENGELOLAAN SAMPAH MASYARAKAT SUKARARA) OLEH GEROBAK (BILA JANGKAUAN DEKAT) OLEH MOBIL SAMPAH (BILA JANGKAUAN JAUH) SULI STANDAR LOKASI : JARAK BEBAS DARI BKM URIP DESA SUKARARA LOKASI HUNIAN MIN 30 M

PENGANGKUTAN OLEH MOBIL SAMPAH MASA ANGKUT 3X SEMINGGU

HAL- 18

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

PENGANGKUTAN SAMPAH KE TPA (TEMPAT PEM,AKHIR)

C. Peningkatan Pelayanan jaringan Listrik Energi listrik merupakan salah satu fasilitas Desa yang harus disediakan, berbagai penerangan yang umum digunakan seperti serta sebagai sumber energi rumah untuk tangga, Penyediaan keperluan penerangan

alat-alat

elektronik.

fasilitas ini sangat tergantung pada perencanaan tata Tata Ruang dan Penataan fisik Desa. Dari hasil hitungan listrik analisis diperoleh 9000 gambaran perkiraan untuk kebutuhan hingga 2024 KW. Sedangkan

Rencana pendistribusian jaringan listrik ke konsumen dapat dilakukan melalui : Gardu Induk (GI), yang merupakan gardu listrik tegangan tinggi Sukarara Jaringan Tegangan Tinggi 150 KV, yang merupakan jaringan transmisi lain. Jaringan jaringan Tegangan Menengah 20 66 yang KV, yang merupakan untuk utama dan berfungsi untuk menyalurkan dan menggabungkan daya listrik dari GI yang satu ke GI yang guna menyuplai kebutuhan listrik penduduk Desa

transmisi

menengah

berfungsi

menyalurkan daya listrik dari GI ke Gardu Distribusi (GD) dengan jarak pelayanan ideal mencapai 8 km hingga maksimum berjarak 12 km. Gardu Distribusi dari (GD), yang berfungsi 20 sebagai 66 KV penurun menjadi

tegangan,

tegangan

menengah

tegangan rendah 380 V / 220 V, untuk melayani kebutuhan sehari-hari konsumen domestik. Jaringan dari GD Tegangan ke Rendah, merupakan yang jaringan distribusi sistem

konsumen

langsung

menggunakan

distribusi radial dengan sistem penyaluran melalui kabel


BKM SULI URIP DESA SUKARARA HAL- 19

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

tanah

yang

prioritas

Penataannya

dilakukan

di

pusat

pemerintahan, serta melalui kabel udara dengan biaya lebih rendah di kawasan permukiman penduduk. Kawasan-kawasan yang berada di bawah jalur listrik tegangan tinggi dengan adalah tinggi listrik atas dengan jarak dan ketinggian jalur dari tertentu, Tujuan ditetapkan penetapan yang kabel sebagai Kawasan Perlindungan Jalur Listrik Tegangan Tinggi peruntukan melindungi tersebut. pada sebagai hijau. kawasan perlindungan jalur listrik tegangan tinggi tersebut masyarakat Adapun kemungkinan bahaya dapat ditimbulkan dengan keberadaan jalur listrik tegangan untuk pemasangan Jalur dan jaringan Listrik Energi Kawasan Perlindungan Tegangan No. 01-

Tinggi, terutama bagi jaringan menengah dan tinggi didasarkan Peraturan Menteri dengan Pertambangan pengaturan P/47/MPE/1992 berikut. Tabel 5.8 Standar Penentuan Pemasangan Kabel Listrik Tegangan Menengah dan Tinggi pemasangannya dilakukan

berdasar ketentuan yang berlaku, seperti terlihat pada tabel

Adapun

untuk

media

penerangan

jalan

ruas

jalan

di

Desa

Sukarara hampIr keseluruhan tidak mempunyai lampu penerang jalan kecuali dusun Blong Lauk, hal ini tentu saja sangat membutuhkan media penerang umum cukup banyak. Peletakan lampu jalan akan membentuk suatu image visual yang cukup berbeda
BKM SULI URIP DESA SUKARARA HAL- 20

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

bagi sebuah zona kawasan, pola peletakan tersebut berdasarkan pada pola jalan lingkungan yang terbentuk. Persamaan yang tercipta akibat dari rencana penerangan jalan adalah desain lampu jalan yang diadakan oleh pemerintah. Sedangkan Jalan gang secara umum disediakan oleh masing-masing rumah tinggal. 5.8 RENCANA PENINGKATAN EKONOMI Upaya peningkatan ekonomi ini akan banyak upaya-upaya yang harus dilakukan. Pertanian, upaya ini Media tidak ekonomi Hasil terlepas Desa dari Sukarara analisa yang tersebut Tenun) telah seperti Upayadlakukan, Peternakan, Olahan (Kerajinan

dengan demikian berikut adalah rencana sarana ekonomi bertujuan peningkatan : Diperlukan bantuan modal usaha kecil menengah baik sistem keuangan dan alat operasional Adanya suatu wadah yang menangani pemodalan di tingkat desa dengan sistem satu pintu (BUMDES) Adanya inisiatif bersama dalam kelompok untuk membuat KUD swadaya dengan sistem pinjam bergulir) Adanya tenaga terampil yang mampu membimbing kelompok untuk membuat kualitas produk yang baik hingga cara pemasaran Adanya penemuan ide-ide kreatif yang dapat menambah nilai jual, sebisa mungkin menjadi identitas Desa Sukarara. 5.8.1 Rencana Penataan Kegiatan Ekonomi Dan Sentra Komoditi Rencana Penataan sektor dan sentra komoditinya ini direncanakan sesuai wisata. Sistem dengan Hal visi ini dan misi Desa pada Sukarara, rancangan sehingga lingkage semua sistem pada sebagai kegiatan ekonomi dapat berputar seiring dengan adanya kegiatan terangkum ekonomi berikut: jaring Penataan kegiatan komoditi ekonomi tertuang diharapkan mampu Sistem jaring wisata tertuang pada Sarana pendukung wisata Kegiatan generator ekonomi desa Sukarara sehingga tidak ada dusun yang yang tidak mempunyai andil atau partisipasi dalam pembangunan ekonomi ini. Dalam Penataan ini dharapkan juga menjadi suatu
BKM SULI URIP DESA SUKARARA HAL- 21

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

upaya untuk menghimpun tenaga kreatif dan produktif sehingga tidak ada lagi penduduk yang menjadi pengangguran terutama pada usia produktif. 5.9 RENCANA JARING KELEMBAGAAN Dengan kelembagaan yang mempunyai kondisi baik ini maka diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan kelembagaan baik sisi formal maupun sisi non formal. Berdasarkan kebutuhan Penataan kelembagaan baru untuk memperkuat kelembagaan pembangunan desa yang ada saat ini dan terkait dengan usaha pemeliharaan dan pengelolaan dari arahan-arahan per yang pokja) ada telah maka di terangkum diperlukan Adapun diatas suatu upaya (masing-masing dengan satu pembahasan

sistem jaring kelembagaan, dimana jaring tersebut akan disatukan wadah pembinaan yang desa. tersebut tidak akan tercapai jika tidak dibarengi oleh kesadaran antar personal dan kemitraan pada dinas terkait dengan pembinaan pengelolaan lembaga yang baik. 5.10 Rencana Mitigasi Bencana. Mitigasi bencana. dapat 5.10.1 Ada adalah Bencana segala alam usaha untuk meminimalisasi alam dan dapat akibat terjadi bagi terjadinya suatu bencana pada saat bencana terjadi maupun pasca sebagai peristiwa material setiap saat dimana saja dan kapan saja, disamping itu juga menimbulkan Banjir beberapa pula yang upaya yang harus yang sampah bangunan tidak dilakukan dihasilkan pada sama badan tinggi dalam mitigasi tidak Bagi level banjir, namun keterkaitannya dengan kasus yang ada maka lebih spesifik penduduk bangunan rencana pembuangan mempunyai Jika seperti sungai. dengan maka memperbolehkan kerugian imaterial kehidupan masyarakat.

ketinggian air sungai maka dianjurkan untuk tidak menempati tersebut. memungkinkan penduduk diharapkan tetap waspada dengan mengetahui perkiraan bencana tersebut, maka dengan demikian yang dapat dilakukan adalah

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 22

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

penyediaan Tata Ruang evakuasi baik bangunan maupun jalan. Gambar 5.3. Rincian Kebutuhan Kelembagaan

a. Pemantauan gerakan b. Penataan secara

daerah dan

rawan

longsor

dan

dilakukan serta

secara

terus menerus dengan tujuan untuk mengetahui mekanisme tanah dan faktor penyebabnya manajemen mengamati gerakan gejala kemungkinan akan terjadinya longsoran. penyempurnaan dengan mitigasi tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal berkelanjutan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat. c. Perencanaan Penataan sistem peringatan dini di daerah rawan bencana. d. Pola pengelolaan lahan untuk budidaya tanaman pertanian, perkebunan e. Hindari terjal. f. Hindari melakukan penggalian pada daerah bawah lereng terjal yang akan mengganggu kestabilan lereng sehingga mudah longsor. g. Hindari membuat pencetakan sawah baru atau kolam pada lereng menjadi yang terjal sifat dan karena fisik gembur air yang digunakan yaitu kehilangan akan tanah kuat mempengaruhi dan keteknikan yang sesuai atau dengan azas bangunan pelestarian di sungai lingkungan dan kestabilan lereng. bermukim mendirikan

lembek

sehingga

gesernya yang mengakibatkan tanah mudah bergerak. h. Penyebarluasan informasi bencana gerakan tanah melalui berbagai media dan cara sehingga masyarakat, baik secara formal maupun non formal. Tahap Bencana Hal a. penting yang harus dilakukan ketika suatu daerah terkena bencan tanah longsor diantaranya: Menyelamatkan warga yang tertimpa musibah
HAL- 23

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITASPLP-BK DESA SUKARARA

b. c. d.

Pembentukan pusat pengendlian (Crisis Center). Evakuasi korban ke tempat yang lebih aman. Pendirian dapur umum, pos-pos kesehatan dan penyediaan air bersih.

e. Pendistribusian air bersih, jalur logistik, tikar dan selimut. f. g. Pencegahan berjangkitnya wabah penyakit. Evaluasi, konsultasi dan penyuluhan.

Tahap Pasca Bencana Berlalunya bencana tanah longsor bukan berarti permasalahan sudah selesai, masih ada beberapa tahapan yang perlu kita lakukan: a. b. c. d. Mengupayakan semaksimal mungkin pengembalian fungsi kawasan Kawasan bantaran sungai lindung. Mengevaluasi Mengevaluasi dan memperketat studi AMDAL pada yang kawasan vital yang berpotensi menyebabkan bencana. kebijakan Instansi/Dinas berpengaruh terhadap terganggunya ekosistem. Penyediaan lahan relokasi penduduk yang bermukim di daerah e. bencana, areal sabuk hijau dan di sepanjang lain bantaran sungai. Normalisasi seperti f. penyebab aliran dan yang bencana, sungai antara dan normalisasi sarana bantaran pendukung secara

sungai dengan membuat semacam polder dan sudetan. Rehabilitasi kehidupan prasarana terkena masyarakat bencana

permanen (seperti: perbaikan sekolah, pasar, tempat ibadah, jalan, jembatan, tanggul dll). g. h. Menyelenggarakan forum kerjasama antar daerah dalam penanggulangan bencana. Mempersempit persyaratan IMB jika bangunan berdekatan dengan sungai

BKM SULI URIP DESA SUKARARA

HAL- 24

Anda mungkin juga menyukai