Anda di halaman 1dari 9

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah Pada dunia pendidikan pentingnya pengukuran prestasi belajar tidak dapat disangsikan lagi. Sebagaimana kita ketahui, pendidikan formal merupakan suatu sistem yang kompleks yang penyelenggaraannya

memerlukan waktu, dana, tenaga dan kerja keras semua berbagai pihak. Tidak ada usaha pendidikan yang secara sendirinya berhasil dalam mencapai tujuannya. Betapapun jelasnya penggarisan tujuan pendidikan, tanpa adanya usaha pengukuran mustahil hasilnya dapat diketahui. Untuk itulah orang-orang yang berkepentingan harus dapat mengetahui sejauh mana usaha pendidikan telah membuahkan hasil. Evaluasi merupakan bagian dari kehidupan manusia sehari-hari. Disadari atau tidak orang akan memerlukan evaluasi. Evaluasi tidak dapat berdiri sendiri melainkan ada komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lainnya. Adapun prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi yaitu adanya triangulasi. Hubungan erat ketiga dari ketiga komponen tersebut yaitu tujuan pembelajaran atau kurikulum, kegiatan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar dan evaluasi.1 Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Ajaran Islam pun menerapkan evaluasi yang diterapkan Allah. Allah dalam berbagai firman-Nya dalam al-Quran memberitahukan kepada kita bahwa pekerjaan evaluasi terhadap anak didik merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang telah dilaksanakan oleh pendidik.2
1

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999),

hlm. 24. Hamdani Ihsan dan A. Fuad Ihsan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: CV. Pustaka Seti, 2001), hlm. 226.
2

2
Adapun sebagai contoh dapat dipahami dalam al-Quran surat alBaqarah ayat 156 sebagai berikut:

{155 : }.
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.3 (QS. alBaqarah: 155) Ayat di atas menunjukkan betapa pentingnya evaluasi atau penilaian,

karena penilaian adalah sebagai salah satu alat penilaian dimana keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat tergantung pada kualitas alat penilaiannya dan pada cara pelaksanaannya. Evaluasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum. Evaluasi juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Oleh sebab itu di samping kurikulum yang cocok dan proses pembelajaran yang benar perlu ada sistem penilaian (evaluasi) yang baik dan terencana. Evaluasi dalam proses pembelajaran adalah sebagai kegiatan menghimpun fakta-fakta dan dokumen belajar peserta didik yang dapat dipercaya untuk melakukan perbaikan program. Evaluasi dalam peristiwa pendidikan sebagai usaha yang disengaja untuk memungkinkan siswa mengalami perkembangan melalui proses belajar mengajar, sehingga bisa menilai sejauh mana siswa tersebut telah mengalami suatu perubahan.4 Evaluasi dalam bidang hasil belajar bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan peserta didik, dan untuk mengukur keberhasilan mereka baik secara individual maupun kelompok.5

Muhammad Noor, dkk., Al-Quran al-Karim dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Toha Putra, 1996), hlm. 18. 4 Slameto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2001), hlm. 5. 5 Chabib Thoha, Teknik Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 203), hlm.8.

3
Agar tujuan evaluasi atau penilaian dapat terwujud sesuai dengan prinsip-prinsip yang mendasar serta syarat-syarat yang diperlukan.

Pelaksanaannya perlu menyesuaikan langkah atau prosedurnya dengan menggunakan teknik yang cocok menurut jenisnya diperlukan sehingga dalam proses evaluasi pendidikan diharapkan akan dapat memberikan informasi yang betul-betul valid. Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak, sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak, yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anakanak lain sesuai dengan nilai standar yang ditetapkan.6 Adapun tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi tentang seberapa jauh siswa menyerap isi bahan pengajaran yang disajikan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar.7 Keberhasilan mengungkapkan hasil dan proses belajar siswa

sebagaimana adanya sangat bergantung pada kualitas alat penilaiannya di samping pada cara pelaksanaannya. Dalam menyusun alat penilaian yaitu tes dapat ditempuh beberapa tahapan antara izin merumuskan tujuan, mengkaji materi dan menganalisis kurikulum, mengembangkan kisi-kisi, membuat soal berdasarkan kisi-kisi termasuk kunci jawabannya.8 Pengukuran dan penilaian dalam pendidikan merupakan masalah yang sangat penting, sebab antara isntrumen dan kemampuan guru atau evaluator harus memadai, karena mustahil dapat dilakukan pengukuran dan penilaian jika data informasi yang diperolehnya akurat namun instrumennya tidak berkualitas. Maka pelajaran pendidikan agama Islam secara keseluruhannya meliputi; aqidah, akhlak, ibadah, tarikh, fiqih, al-Quran dan al-Hadits

Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1986), hlm. 25. Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: PT. Grasindo, 1991), hlm. 21. 8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1999), hlm. 21.
7

4
menggambarkan bahwa ruang lingkup pendidikan agama Islam mencakup keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, sesama manusia, pribadi dan lingkungannya.9 Oleh karena itu untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menguasai mata pelajaran PAI, harus memperhatikan kompetensi dasar mata pelajaran PAI di SMP yang berisi tentang kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh pendidikan di SMP. Kemampuan ini tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif, namun juga menyangkut perilaku afektif dan psikomotorik dalam rangka memperkuat keimanan dan keteguhan kepada Allah SWT.10 Evaluasi hasil belajar dalam implementasi kurikulum berbasis

kompetensi dilakukan dengan penilaian kelas, tes kemampuan dasar, penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi, benchmaking dan penilaian program.11 Penilaian dalam penelitian ini difokuskan pada penilaian tes ujian sekolah. Hasil dari evaluasi nantinya dapat digunakan sebagai tolok ukur sekaligus adanya feed back dari peserta didik tentang apa yang sebenarnya harus dibenahi atau hal apa yang senantiasa perlu ditambahkan. Pada pelaksanaan evaluasi hasil belajar pengajaran agama diperkenalkan dengan tiga bentuk evaluasi, yaitu tes tertulis, tes lisan dan tes observasi.12 Setiap semester SMP N 2 Bawang Banjarnegara selalu

menyelenggarakan ujian sekolah atau EBTA atau tes sumatif. Tes sumatif adalah tes yang dilaksanakan setelah pemberian keseluruhan program dalam suatu kegiatan instruksional pada suatu periode berakhir.13 Penilaian sumatif dilakukan untuk memperoleh data bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu. Di mana hasil evaluasi

Muhaimin, dkk., Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 131. 10 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung: Rosdakarya, 2004), hlm. 150. 11 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 103. 12 Cholid Narbuko, Diktat Metodologi Riset, (Semarang: IAIN Walisongo, 1985), hlm. 212. 13 Ign. Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm. 56.

5
sumatif dipakai untuk menentukan lulus tidaknya siswa, dalam hal ini yaitu pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Melihat hal di atas, tes merupakan alat pengumpul informasi yang didapat dengan melalui pertanyaan, petunjuk, latihan, perintah kepada testee untuk merespon sesuai dengan petunjuk atau prosedur itu, kemudian hasilnya diolah secara sistematis menuju suatu arah kesimpulan yang menggambarkan tingkah laku subyek tersebut. Oleh karena itu, perlu bagi pendidik dan guru untuk menguji hasil tes PAI yang menggunakan tes objektif sebagai alat penilaian hasil belajar dalam karena siswa dapat membiasakan menyusun dengan dan

kemampuannya

memecahkan

masalah,

mengekspresikan gagasannya serta menarik kesimpulan dari pemecahan masalah. Berdasarkan penjelasan di atas, menjadi daya tarik tersendiri bagi penulis untuk mengkaji tentang Analisis Item Tes Pendidikan Agama Islam Buatan Guru MGMP PAI dalam Ujian Sekolah di SMP N 2 Bawang Banjarnegara. Hal ini dengan berbagai pertimbangan diantaranya yaitu: 1. Sebagai salah satu cara untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang paling efektif ialah dengan jalan mengevaluasi tes hasil belajar yang diperoleh dari proses belajar mengajar itu sendiri. Pengolahan tes hasil belajar dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan membuat analisis soal (item analysis). 2. Mengingat pentingnya analisis item tes objektif di sekolah, dimana selama ini tampaknya belum begitu banyak penelitian yang membahas tentang instrumen tes objektif. 3. Penulis mengambil obyek penelitian di SMP N 2 Bawang Banjarnegara. SMP N 2 Bawang Banjarnegara menjadi pilihan penulis dikarenakan tes sekolah tersebut berkualitas dan memenuhi standar tes sekolah bermutu lainnya.

6
II. Penegasan Istilah Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan untuk menghindari terjadinya salah persepsi, maka terlebih dahulu akan penulis jelaskan istilahistilah dalam judul skripsi yang penulis tulis yang selanjutnya disebut variabel yang hendak dibahas dalam penelitian ini. Adapun istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Analisis item Analisis item (soal) adalah suatu kegiatan dengan proses mengumpulkan, meringkas, dan menggunakan informasi tentang tiap butir soal tes, terutama informasi tentang jawaban siswa terhadap butir soal tersebut14 2. Tes Buatan Guru Tes adalah ujian secara tertulis, lisan atau wawancara untuk mengetahui kemampuan, bakat, dan kepribadian seorang individu.15 Dalam logika tes adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan atas orang-orang dari satu golongan untuk menentukan tempat masing-masing dalam golongan itu berdasarkan satu corak tertentu atau lebih, suatu ketrampilan motoris dan sebagainya.16Tes buatan guru adalah tes yang disusun sendiri oleh guru yang akan mempergunakan tes tersebut.17 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha lebih sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.18 Pendidikan agama yang dimaksud adalah mata pelajaran yang diikuti oleh semua siswa

Suke Silverius, Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik, (Jakarta: Gramedia, 1991), hlm. 166. 15 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, op. cit., hlm. 1050. 16 Soegarda Poerbakawatja dan Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1982), hlm. 359. 17 Wayan Nurkancana, Evaluasi Pendidikan,(Surabaya: Usaha Nasional, 1986), Hlm. 26. 18 Zuhairini dan Abd. Ghofir, Metode Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm. 27.

14

7
4. MGMP PAI Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) adalah forum atau wadah kegiatan profesional guru mata pelajaran sejenis di sanggar.19 5. Ujian sekolah Ujian sekolah di sini maksudnya adalah tes yang dilaksanakan setelah pemberian keseluruhan program dalam suatu kegiatan instruksional pada suatu periode berakhir.20 6. SMP N 2 Bawang Banjarnegara SMP N 2 Bawang Banjarnegara adalah tempat dimana penulis mengadakan penelitian tentang Analisis item tes PAI Buatan Guru MGMP PAI yang diselenggarakan di sekolah tersebut. III. Rumusan Masalah Bertolak dari judul di atas kiranya perlu dituangkan dalam rumusan yang jelas pokok-pokok masalah dalam skripsi ini guna memberikan arah terhadap pembahasan selanjutnya. Adapun permasalahannya dapat

diformulasikan sebagai berikut: 1. Bagaimana validitas dan Reliabilitas pada tes PAI dalam ujian sekolah di SMP N 2 Bawang Banjarnegara tahun 2005 / 2006? 2. Bagaimana analisis tingkat kesukaran, daya beda dan efektifitas fungsi distraktor pada tes PAI dalam ujian sekolah di SMP N 2 Bawang Banjarnegara tahun 2005 / 2006? IV. Tujuan dan Manfaat Penelitian Berdasarkan pada permasalahan di atas, maka tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka merancang tes yang akan datang dalam usaha perbaikan.

19 20

Ign. Masidjo, Penilaian op. cit., hlm. 56.

8
2. Untuk dapat melengkapi bahan-bahan informasi terhadap lembagalembaga baik formal maupun non formal yang membutuhkan gambaran tentang tes objektif pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. 3. Untuk menata kembali seluruh pokok bahasan dan sub pokok bahasan setelah melihat hasil tes dalam ujian sekolah terutama kelompok materi yang belum dikuasainya. V. Kajian Pustaka Dalam telaah pustaka ini, penulis akan mendeskripsikan beberapa karya yang ada relevansinya dengan judul skripsi Analisis Item Tes PAI Buatan Guru MGMP PAI Dalam Ujian Sekolah di SMP N 2 Bawang Banjarnegara. Sejauh ini penulis belum menemukan penelitian yang mengkaji tentang permasalahan yang sama dengan permasalahan yang penulis kaji. Beberapa karya itu antara lain; Dalam skripsi yang ditulis Nur Hidayati (3194120) yang berjudul, Studi Tentang Kualitas Tes Hasil Belajar PAI Kelas 1 di SLTPN Parakan Tahun 1999. Dalam pembahasannya, lebih ditekankan pada kualitas tes hasil belajar PAI kelas 1 catur wulan pertama pada tahun 1999 2000, dengan melakukan pemeriksaan terhadap validitas, tingkat kesukaran, dan daya beda terhadap soal tes sebanyak 40 soal. Setelah penulis menguji butir tes mata pelajaran PAI mempunyai validitas tinggi, tingkat kesukaran baik, dan mempunyai daya beda baik atau ideal.21 Skripsi lain yang ditulis oleh Muhammad Nurdin (3100330) dengan judul skripsinya, Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Obyektif Mata Pelajaran Akhlak Kelas III di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang Tahun 2003 / 2004. Dalam penelitian tersebut penulisnya lebih menekankan pada pemeriksaan validitas tes yang meliputi; derajat kesukaran butir soal, daya beda, fungsi distraktor, validitas butir sedang atau cukup karena memiliki derajat kesukaran soal yang mudah, daya pembeda yang lemah, fungsi

Nur Hidayati (3194120), Studi Tentang Kualitas Tes Hasil Belajar PAI Kelas I di SLTPN Parakan Tahun 1999/2000, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 1995).

21

9
distraktor yang kurang berfungsi baik, validitas butir cukup atau sedang, dan tes tersebut memiliki reliabilitas sedang atau cukup dengan jumlah tes objektif sebanyak 40 soal.22 Muakhadah (3101217) dalam skripsinya yang berjudul Kualitas Instrumen Tes PAI Buatan MGMP PAI di SMPN 01 Demak. Dalam pembahasannya, penulis lebih menekankan pada instrumen tes yang berbentuk multiple choice sebanyak 30 soal dan bentuk fill in sebanyak 20 soal dan melakukan analisis terhadap tingkat kesukaran dan daya beda, serta validitas dan reliabilitas untuk mengetahui kualitas instrumen tes PAI buatan guru MGMP pada tes objektif tersebut. Setelah diteliti ternyata tes tersebut memiliki validitas sedang. Reliabilitas sedang atau cukup, memiliki tingkat kesukaran yang mudah, daya pembeda soal yang lemah sekali serta efektifitas yang mudah, daya pembeda soal yang lemah sekali serta efektifitas fungsi pengecoh (distraktor) yang cukup berfungsi dengan baik.23 Beberapa tulisan di atas akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam membuat skripsi ini. Meskipun secara kuantitatif tulisan-tulisan yang membahas tentang instrumen tes sudah banyak, akan tetapi nampaknya dari beberapa tulisan yang penulis cari belum ada yang spesifik membahas tentang uji validitas dan reliabilitas instrumen tes obyektif Pendidikan Agama Islam. Oleh karena itu penulis mencoba mengangkat skripsi dengan judul Analisis Item Tes PAI Buatan Guru MGMP PAI dalam Ujian Sekolah di SMP N 2 Bawang Banjarnegara Tahun 2005 / 2006.

Mohammad Nurdin (3100330), Uji Validitas dan Reliabilitas Tes PAI Mata Pelajaran Akhlak Kelas III di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang Tahun 2003/2004, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2004). 23 Muakhadah (3101217), Kualitas Instrumen Tes PAI Buatan Guru MGMP PAI di SMPN I Demak, (S emarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2006).

22

Anda mungkin juga menyukai