Anda di halaman 1dari 9

3

. :

!
Maasyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji hanyalah untuk Allah Subhanahu wa Taala yang memiliki kesempurnaan pada seluruh nama dan sifat-Nya. Kita memuji-Nya dan memohon pertolongan-Nya, serta memohon ampunan-Nya. Kita berlindung kepada-Nya atas kesalahan diri-diri kita dan kejelekan amalan-amalan kita. Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah Subhanahu wa Taala curahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya, serta kepada seluruh kaum muslimin yang benar-benar mengikuti petunjuknya. Khutbah Idul Fitri kali ini berjudul :

Memaafkan, Meminta Maaf dan Mendoakan

!
Hadirin-hadirat yang berbahagia. Sejak ufuk barat mulai menggelincir kemarin petang hingga pada pagi hari Idhul Fitri saat ini, kita mendengar gemuruh suara takbir yang tak henti-hentinya membahana ke seluruh dunia dan menyebar luas ke alam semesta, membesarkan dan mengagungkan Allah SWT. Namun, bersamaan dengan itu, jauh dalam lubuk hati kita, gemuruh perasaan kita mengharu-biru, gemuruh suara kepedihan dan kegembiraan, gemuruh tangis dan tawa kita yang menyatu rasa. Kita menangis karena mengenang Ramadhan, yang tiba-tiba meninggalkan kita, pada akhir

waktunya, pada ujung jangkanya, pada kesempurnaan bilangannya. Kita tertawa karena tibalah kita pada hari bersyukur, yang mengantarkan kita pada curahan hujan kasih sayang Allah, yang tidak ada batasnya, tidak ada hingganya dan tidak ada henti-hentinya. Baru saja kita meninggalkan rumah kita dengan iringan takbir. Baru saja kita melanjutkan takbir di mesjid ini. Baru saja kita bersama-sama mengangkat tangan berulang kali mengucapkan Allahu Akbar. Baru saja kita meratakan dahi kita di atas sajadah sambil menggumamkan Subhana Rabbiyal 'Ala wa bi hamdih. Sekarang kita duduk bersimpuh di halaman kebesaran Allah SWT. Marilah kita rasakan semilir angin pagi mengusap muka kita. Marilah kita rasakan hangatnya matahari pagi merambat pada setiap pori-pori kulit kita. Marilah kita hirup wewangian surgawi yang memancar dari keberkahan Idul Fitri sambil menghayati dalam-dalam isi khutbah Idul Fitri di pagi ini. Jangan ada yang bersuara, biarkan rasa hening itu mengalir membasuh relung hati kita yang selama ini terasa gersang dan tandus, dikemaraukan oleh rasa galau .

pada lebaran lalu gelak tertawa berbagi bahagia bersama kita? Kemanakah, tetangga, kekasih, sahabat yang lebaran lalu masih mengirimkan kartu lebaran atau SMS, mengucapkan selamat hari raya idhul fitri dan masih sempat menyalami kita? Barangkali ada di antara mereka yang sekarang lagi di perantauan, lagi terbaring sakit atau ada yang sudah dipanggil Allah untuk menghadap-Nya. Hadirin-hadirat, Jemaah Shalat Ied yang berbahagia. Kenanglah ayah-ibu kita karena mencintai orang tua kita adalah utama. Allah berfirman :


Artinya : Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Q.S. Al Ahqaaf : 15

!
Hadirin-hadirat, Jemaah Shalat Ied yang berbahagia. Perlahan-lahan, sedikit demi sedikit marilah kita kosongkan pikiran kita sejenak. Di hari yang fitri ini, dalam kondisi fitrah seperti bayi baru dilahirkan- Marilah kita ingat orang-orang yang kita cintai dalam hidup ini. Kemanakah ayah atau ibu yang pada lebaran lalu masih memeluk dan menyambut uluran tangan kita dengan kasih sayangnya? Kemanakah kakek atau nenek, yang pada lebaran lalu masih mencium kita? Kemanakah suami kita atau istri kita yang pada lebaran lalu masih bersama-sama dengan keluarga? Kemanakah kakak atau adik kita yang

Tanpa mereka, kita tidak akan di dunia ini. Kasih sayang dan cinta mereka lah yang selalu memanjakan kita sampai kita tua. Mereka menyayangi kita dengan setulus hati, tanpa meminta balas budi. Mereka hanya mengharapkan buah hatinya kelak akan menjadi anak yang shaleh, bahagia, sukses, dan tidak lupa dengan jasa-jasa mereka. Ibu yang sudah mengandung kita selama 9 bulan, dan melahirkan kita ke dalam dunia ini, dengan susah payah dan mempertaruhkan nyawa demi sang buah hati. Ayah yang sudah bersusah payah mencari nafkah, dari pagi sampai malam hanya untuk buah hatinya. Mereka adalah guru pertama yang melatih kita berjalan, berbicara, dan mengenali tentang

dunia luar. Jika orang tua marah terhadap kita, tandanya mereka bukan benci kepada kita, melainkan mereka sayang dan perhatian kepada kita. Kasih sayang mereka sangat tidak terhingga. Mereka selalu ingin yang terbaik untuk buah hatinya. Jasa-jasa mereka terlalu banyak untuk dijelaskan. Saat kita sakit, Ayah yang terlalu khawatir sementara ibu selalu memperhatikan kita dengan lembut. Mereka telah mencoba berusaha untuk menjadikan waktunya bersama kita penuh dengan makna kehidupan, selalu mengenalkan Allah SWT Sang Pencipta, selalu menanamkan IMAN. Ayah menginginkan kebersamaannya dengan kita itu menjadi warisan yang terindah darinya untuk kita, dunia dan akhirat. Ketika kita sudah diwajibkan untuk sholat, ayah berkali-kali mengingatkan kita untuk tak lalai mengerjakan sholat di awal waktu. Diri kita menjadi kesal karena ayah tak bosan-bosan mengingatkan dan menasihati kita. Ketahuilah, ayah tahu apa yang terbaik untuk kita. Kata ayah, Aku tak mau dirimu memusuhiku kelak di akhirat karena telah lalai mengajarkanmu. DAN renungkanlah dalam-dalam, apa yang telah kita perbuat terhadap kedua orang tua kita? Justru setelah kita besar, kita sering kali MEMBUAT ORANG TUA KITA MENETESKAN AIR MATA KESEDIHAN DAN KEKECEWAAN KARENA KITA MELAKUKAN BANYAK HAL YANG MEMBUAT ORANG TUA KITA MALU . Di rumah, kita menjadi anak yang bandel dan pelawan serta penuh dengan umpatan dan caci maki. Di sekolah, kita menjadi pelajar yang sering bermasalah. Di jalanan kita sering KEBUT-KEBUTAN. Di masyarakat kita sering ribut dan rusuh, MEMBUAT ONAR. Di hadapan Allah, kita

sering mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa. Bahkan harta benda yang ditinggalkan orang tua untuk kita, malah menjadi silang sengketa dan malapetaka di antara anggota keluarga. Apa sesungguhnya yang ingin kita cari? Derajat, pangkat, ketenaran, atau apa?

!
Hadirin-hadirat yang berbahagia. Dalam suasana hening dan lembutnya semilir angin berhembus di antara alunan takbir mengagungkan Asma Allah yang kita rasakan saat ini, di hari penuh kemuliaan ini, marilah kita merendahkan hati kita dari rasa bangga dan sombong, dari merasa hebat dan berkuasa, sampai terasa sebuah pengakuan dalam jiwa kita terdalam bahwa kita sesungguhnya sangat lemah dan tidak ada apa-apanya di hadapan Allah SWT. Sampai kita bisa merasakan bahwa kita terlalu banyak dosa dan penuh hina. Pada akhirnya, kita merasakan segala kelemahan diri kita dan rupanya selama ini kita menggantungkan segalanya kepada Kasih Sayang Allah, Yang Mengatur hidup kita selama ini. Memang, kita telah berusaha mengisi Ramadhan dengan amal-amal kita. Tetapi, kita tahu banyak sekali kekurangan kita. Kemalasan kita lebih banyak dari ketaatan kita. Kealpaan kita lebih besar dari zikir kita. Lidahlidah kita lebih banyak bergunjing, memaki atau mengeluarkan kata-kata yang tidak patut ketimbang membaca Al-Quran, menyebut asma Allah, atau menghibur hamba-hamba-Nya. Seluruh anggota badan kita lebih cepat memenuhi perintah hawa nafsu daripada menjemput panggilan Tuhan yang mengatur nafas kita selama ini. Apa akibat dari semuanya ini? Kita terus menerus dirundung musibah.

Kegelisahan begitu lama sambung-menyambung dengan kegelisahan dan kesusahan berikutnya. Kecemasan kita bertambah setiap hari. Kita kejar kebahagian tapi kita sering menemukan penderitaan. Kita tak pernah tenang. Allah Swt berfirman,


"Sekiranya Allah menyiksa manusia karena apa yang mereka lakukan, tentu tidak akan tinggal dipunggung bumi ini satu makhluk pun ( yang hidup); tetapi Allah menangguhkan mereka sampai ke waktu yang ditentukan. Maka apabila datang waktunya maka sesungguhnya Allah selalu mengawasi hamba-hamba-Nya," (QS. Al Fatir; 45). Allah Swt masih memberikan tempo kepada kita untuk bertaubat. Bersihkan dosa-dosa kita dengan meninggalkan dosa-dosa itu sekarang juga. Datanglah kepada Allah dengan penuh penyesalan. Akui segala kesalahan dan kemaksiatan kita. Segera setelah Dia Yang Maha Kasih menerima taubat kita, semua akibat buruk dosa itu akan dihapuskan. Bukan itu saja Allah juga akan mengganti seluruh keburukan kita dengan kebaikan. Allah akan mengganti ketakutan kita dengan rasa damai, kefakiran kita dengan kecukupan, kebodohan dengan pengetahuan, kesesatan dengan petujuk. Allah Swt berfirman,


30. Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). ( QS. Al-Syura; 30). Imam Ali bin Abu Thalib a. s bersabda, "Tidaklah urat terkilir, batu tergelincir, tongkat tertusuk, kecuali karena dosa. Dan apa yang diampuni Allah sungguh banyak. Barang siapa yang Allah dahulukan siksanya atas dosa-dosanya di dunia ini, maka sesungguhnya Allah terlalu mulia dan terlalu agung untuk mengulangi siksanya lagi pada hari akhirat. " ( Ushul Al-Kafi, 2: 445) Jadi apa pun yang menimpa kita berasal dari dosa-dosa yang kita lakukan. Tubuh yang sakit, rezeki yang sempit, musuh yang menyerang, bencana yang menimpa, hati yang terluka, semuanya adalah akibat dosa. Tetapi Allah yang Maha Pengasih tidak selalu menghukum dosa-dosa kita. Dengan sabar Dia membiarkan kita dan menunggu kita untuk kembali pada-Nya. Allah selalu menanti hamba-hamba-Nya yang mau melabuhkan perahunya pada tepian lautan kasih sayang-Nya. Allah berfirman, 8


"Kecuali orang yang bertaubat dan beramal shalih, maka mereka akan Allah gantikan keburukannya dengan kebaikan. Adalah Allah Maha Pengampun dan Maha Penyanyang. " ( Al-Furqan; 70)

!
Hadirin hadirat yang berbahagia. Dengarkanlah juga bagaimana Allah yang maha Pengasih memanggil hamba-hamba-Nya yang berdoa dengan sapaan yang sangat mesra.

adalah dengan penuh kasih adalah kita semua, yang sudah membebani punggung kita dengan kedurhakaan. Yang dipinta Allah tidak banyak. Janganlah berputus asa. Dosa-dosa kalian besar, tetapi lebih besar lagi ampunan Allah. Kalian tidak layak menggapai kasih sayang Allah, tetapi kasih sayang Allah sangat layak untuk mencapai kalian karena kasih sayang Tuhan meliputi langit dan bumi. Hadirin hadirat yang berbahagia Rasulullah Saw bersabda; " Ada tiga dosa yang akan disegerakan siksanya di dunia ini juga tidak akan ditangguhkan pada hari akhirat; durhaka kepada orang tua, berbuat zalim kepada manusia, dan tidak berterimakasih kepada kebaikan orang lain. Jika kita merasa kurang berkhidmat kepada orang tua, jika kita selama ini mengabaikan mereka, jika kita tidak segan-segan menyakiti hati mereka, segeralah datang kepada keduanya. Bersimpuhlah di kaki mereka, cium tangan mereka, dan basahi tangan yang pernah menimang kita dengan air mata, mintakan maaf atas kekurangan pengkhidmatan kita kepada mereka. Jika di antara keduanya sudah meninggalkan dunia, kirimkan doa yang tulus kepada mereka. Antarkan doa itu dengan amal shalih dan hadiahkan amal shalih itu kepada mereka. Ziarahilah kuburan mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan Rahmat-Nya agar Dia tidak menurunkan azab-Nya kepada kita. Mohonkan kepada Allah agar Dia mengasihi kedua orangtua kita sebagaimana mereka mengasihi kita diwaktu kecil.
10


Ya 'Ibadi. Hai hamba-hambaku, "Katakanlah; Hai hamba-hambaku yang telah melewati batas dalam berbuat dosa. Janganlah kalian berputus asa dari kasih sayang Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa seluruhnya. Seungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyanyang. Kembalilah kalian kepada Tuhanmu, berserah dirilah kepada-Nya, sebelum datang kepada kalian azab kemudian kalian tidak lagi dapat membela diri (QS Al-Zumar; 53-54) Siapakah yang dipanggil Allah dalam ayat ini? Allah tidak memanggil; Ya 'Ibadiyalladzina aqamush shalat- "Wahai hamba-hambaku yang mendirikan shalat" atau Ya 'Ibadiyalladzina 'amilush shalihat- wahai hamba-hambaku yang melakukan amal shaleh". Yang dipanggil Allah untuk kembali kepangkuan-Nya adalah Ya 9 'Ibadiyalladzina asrafu 'ala anfusihim- wahai hamba-hamba-Ku yang sudah melewati batas'. Yang dipanggil Allah adalah kita semua, yang sudah menghabiskan usia kita dalam kemaksiatan. Yang disapa Allah

Jika kita pernah merampas hak orang lain atau menggunjing dan memfitnah mereka atau memeras tenaga mereka untuk keuntungan kita

sendiri, atau menyakiti hati mereka dengan penghinaan atau makian, atau mendengki mereka dan berusaha menjatuhkan kehormatan mereka dengan tuduhan keji, atau menyiksa mereka dengan lisan atau tindakan, atau kita mengabaikan mereka ketika mereka meminta pertolongan, atau tidak memaafkan mereka ketika mereka meminta maaf, sadarilah bahwa kita sesungguhnya telah berbuat zalim kepada mereka. Rasulullah bersabda :

ucapkan doa buat mereka. Sebutkan nama-nama mereka dalam doa-doa kita. Hadiahkan amal shaleh kepada mereka. Lalu bertaubatlah kepada Allah. Mohonkan Rahmat-Nya agar Dia Yang Azabnya Amat Pedih tidak menurunkan azabnya kepada kita dan kepada orang-orang yang telah kita aniaya. Jika kita pernah menerima kebaikan dari makhluk Allah, yang lewat mereka Allah mengalirkan nikmatnya kepada kita, lalu kita tidak membalas kebaikan itu dengan kebaikan, atau kita tidak sedikitpun menampakkan terima kasih kita kepada mereka, itu berarti kita juga telah mengundang azab Allah. Mereka yang berbuat baik kepada kita tidak terhitung jumlahnya. Di di antara mereka ada orangtua yang membesarkan kita, guru yang mengajarkan ilmu kepada kita, kawan yang menolong kita, istri atau suami yang berkhidmat kepada kita, pegawai yang melaksanakan perintah kita dan telah melayani kita dengan baik. Ada juga orang-orang kecil yang secara tidak langsung membesarkan kita, tetapi selama ini kita abaikan dan terlupakan.


"Tidak sempurna iman seorg hamba sampai ia dpt mencintai saudaranya spt ia mencintai dirinya sendiri"
Allah Swt berfirman:


Artinya : Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka Telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata. Kita telah mengundang azab Allah. Kembalikanlah segala hak orangorang yang telah kita rampas dan kita ambil untuk keuntungan kita 11 pribadi. Muliakanlah kehormatan mereka yang telah kita rendahkan. Berbuat baiklah kepada mereka setelah kita berbuat jahat kepada mereka. Mintalah maaf dengan tulus. Jika mereka sudah meninggal dunia,

!
Hadirin-hadirat yang dirahmati Allah . . . Mari kita isi sisa hidup kita di dunia ini dengan sedapat mungkin meninggalkan perilaku dan kebiasaan 12 yang dapat menyakiti hati orang lain. Marilah kita mulai hidup kita ini sekarang dengan berusaha untuk berbuat ihsan, yaitu

atau

memberi manfaat dan

kebaikan serta membahagiakan orang lain di sekitar kita. Maafkanlah

segala kesalahan yang pernah mereka lakukan terhadap kita, balaslah dengan memberi kebaikan sekecil apapun. Allahu Akbar; Allahu Akbar; Allahu Akbar walillahil hamd Maasyiral Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah, Setelah shalat Id nanti, berkunjunglah kita kekuburan, kita ziarahi kuburan orang-orang terdekat kita atau kepada orang-orang yang pernah kita sakiti. Merenunglah di sana, di atas pusara ayah-ibu, kakek-nenek, atau orang-orang yang kita cintai. Kenanglah bahwa kita juga akan berbaring di bawah tanah seperti mereka dibungkus dengan kain kafan, tergolek seperti seonggok tubuh yang tak berguna dan terlupakan. Mohonkan kepada Allah supaya Dia memberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka. Kita juga tidak tahu, mungkin saja setelah shalat Id nanti atau besok kita yang akan dipanggil Allah untuk menghadap-Nya. Kita juga akan diantarkan oleh kaum kerabat kita kekuburan. Untuk itu mulai saat ini marilah kita mengingat akan kematian, dengan selalu meninggalkan apa yang dilarang Allah dan melaksanakan apa yang diperintahkan-Nya, serta dengan selalu membahagiakan hamba-hamba Allah di muka bumi ini. Amin Ya Rabbil 'Alamin.


. . .
Robbanar fighlana waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanaa shaghiiraa Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah dosa kedua orangtua kami Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kami sejak kecil. amien. Ya Allah balaslah kebaikan mereka karena telah mendidik kami. Berikanlah ganjaran kepada mereka karena telah memuliakan kami. Jagalah mereka sebagaimana mereka telah memelihara kami pada masa kecil kami. 14 Ya Allah, untuk setiap derita yang menimpa mereka karena kami, untuk setiap hal yang tidak enak mengenai mereka karena kami, untuk setiap hak mereka yang kami abaikan, jadikanlah itu semua sebagia penghapus

KHUTBAH KEDUA

13

terhadap dosa-dosa mereka, jadikanlah itu ketinggian dalam derajat mereka, kelebihan dalam kebaikan mereka. Wahai Zat Yang Mengubah Keburukan Dengan Kebaikan Secara Berlipat Ganda. Ya Allah hari ini mereka tidak dapat berlebaran bersama kami, tidak bisa kami ulurkan tangan kami untuk meminta maaf atas dosa-dosa kami kepada mereka. Tidak bisa kami undang mereka untuk berkumpul di rumah kami. Tetapi kami mohon Ya Allah masukkanlah rasa bahagai kepada mereka. Harumkanlah kuburan mereka dengan wewangian doadoa kami. Sampaikanlah salam kami yang tulus kepada mereka. Ringankan beban yang menimpa mereka di alam kubur. " Ya Allah, ya Tuhan kami, jika pada hari yang mulia ini, Engkau hanya menyayangi orang yang menjalankan puasa dan shalat malam dengan penuh keikhlasan; maka siapa lagi yang akan menyayangi pendosa yang kurang beribadah seperti kami ini, yang tenggelam dalam lautan dosa dan kemaksiatan. " " Ya Allah, ya Tuhan kami, jika Engkau hanya mengasihi orang-orang yang taat, maka siapa lagi yang akan mengasihi orang yang durhaka seperti kami. Sekiranya Engkau hanya akan menerima orang-orang yang banyak amalnya saja, maka siapa lagi yang akan menerima orang sedikit amalnya. "
15

dosa. Sayangilah kami dengan kasih sayang-Mu. Bebaskan kami dari api neraka dengan maaf-Mu. Ampuni dosa-dosa kami dengan kasih-Mu, wahai Zat Yang Paling Pengasih dari Segala Yang Mengasihi. " Ampuni Ya Allah. . kami para suami yang telah mendzalimi istri-istri kami. . juga ampuni para istri kami yang kurang dapat melayani keluarganya. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga dan anakanak kami Ya Allah. . Utuhkan kami di dunia. . utuhkan kami di akhirat, di surga-Mu, Ya Allah. . Selamatkan anak-anak kami, muliakanlah akhlaknya . . Kuatkan imannya, berilah mereka yang lebih baik daripada yang kami dapatkan, jadikan mereka hamba-hamba yang Engkau banggakan di singgasana-Mu yang mulia itu. Duhai Allah yang maha Agung, Karuniakanlah kepada kami keindahan Akhlak, Kelembutan hati, kesejukan qalbu Pancarkan dari diri kami, keindahan agama-Mu ya Allah Pancarkan dari pribadi diri kami, keagungan agama-Mu ya Allah Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi cahaya bagi ummat-Mu, Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi penyejuk bagi ummat-Mu, 16 menjadi penggelora semangat bagi hamba-hamba-Mu. Ya Allah hanya engkaulah Tempat kembali kami. . hanya engkaulah Yang Maha Tahu sisa umur kami. . berikan kesempatan bagi kami, Ya

"Ya Ilahi, beruntunglah orang-orang yang berpuasa. Berbahagialah orang-orang yang shalat malam. Selamat sejahteralah orang-orang yang ikhlas. Sedangkan kami hanyalah hamba-hamba-Mu yang berlumuran

Allah mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga kami, masyarakat kami, bangsa kami, dan utamanya bagi agama-Mu yang lurus.
Ya Allah yang tak memerlukan penjelasan dan tafsiran, hajat kami kepada-Mu amatlah banyak dan Engkau Maha Tahu tentang hal itu. Ya Allah ya Bihaa, Ya Allah ya Bihaa, Ya Allah bi Khusnil Khatimah ...

. .
Wa shollalahu ala nabiyyina muhammad, wa ala aalihi wa shohbihi ajmain, wattabiin, wa mantabi ahum bi ihsaanin ilaa yau middin. Walham dulillahi robbil alamiin ... Akhirnya, selamat hari Raya Idul Fitri, Taqabbalallahu minna wa minkum, kullu amin wa antum bi khair, minal faaidzin. aidzin wal

17

Anda mungkin juga menyukai