Anda di halaman 1dari 4

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Jaringan periodontal adalah jaringan yang mengelilingi gigi dan berfungsi

sebagai penyangga gigi, terdiri dari gingiva, sementum, ligamen periodontal dan tulang alveolar. Jaringan periodontal dapat mengalami kerusakan yang disebabkan oleh plak bakterial yang terbentuk pada mahkota gigi, meluas disekitarnya dan menerobos sulkus gingiva yang nantinya akan merusak gingiva disekitarnya. Penyakit periodontal dibagi atas dua golongan yaitu gingivitis dan periodontitis. Bentuk penyakit periodontal yang paling sering dijumpai adalah proses inflamasi dan mempengaruhi jaringan lunak yang mengelilingi gigi tanpa adanya kerusakan tulang, keadaan ini dikenal dengan gingivitis.1 Prevalensi gingivitis di seluruh dunia menurut data dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia adalah 75-90%.2 Gingivitis dan penyakit periodontal termasuk dalam sepuluh penyakit terbesar yang ada di kota Palembang pada tahun 2011 dengan jumlah penderita sebanyak 2.717 orang.3 Sedangkan, berdasarkan data rekam medik di Puskesmas Nagaswidak tahun 2012, prevalensi periodontal adalah 28,67%. Gingivitis merupakan proses peradangan didalam jaringan periodonsium yang terbatas pada gingiva.4 Tanda dan gejala gingivitis adalah nyeri lokal atau menyeluruh pada gingiva, rasa gatal dalam gingiva, halitosis, perdarahan gingiva 1 penderita penyakit jaringan

ketika menyikat gigi, bengkak, dan terdapat poket gingiva. Gingivitis umumnya mengenai wanita selama puberitas, kehamilan, dan menupause.5 Kehamilan adalah proses yang menyebabkan perubahan fisiologis pada tubuh dan juga termasuk di rongga mulut. Hal ini terutama terlihat pada gingiva. Perubahan ini dipengaruhi oleh sistem hormonal dan vaskularisasi bersamaan dengan faktor iritasi lokal dalam rongga mulut yang dikenal dengan gingivitis kehamilan. Gingivitis kehamilan biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester pertama sampai ketiga dan akan berangsur membaik setelah partus.5 Menurut beberapa penelitian yang telah dipublikasikan, prevalensi gingivitis kehamilan berkisar antara 30%-100%.5 Penelitian Nasrawin dan Barakat6 menjelaskan bahwa prevalensi gingivitis sedang sampai berat pada ibu hamil di klinik bersalin King Hussein Medical Centre Jordan sebesar 74%. Penelitian Taani dkk.7

menggambarkan gingivitis sedang sampai berat pada ibu hamil dari empat klinik ginekologi di Irbid, Jordan sebesar 85,5%. Berdasarkan penelitian Soraya dan Hartanti,5 prevalensi gingivitis pada ibu hamil di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mujahidah Yogyakarta sebesar 93,3% dan dapat terjadi disemua umur kehamilan. Ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak

memeriksakan kehamilan setiap bulan di puskesmas maupun posyandu. Pada kunjungan pertama (K1) di puskesmas dirujuk ke balai pengobatan gigi untuk diperiksa kesehatan rongga mulut dan diberikan edukasi tentang menjaga rongga mulut saat hamil, tetapi perilaku ibu hamil untuk menjaga kesehatan rongga mulut

masih kurang. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan survey tentang gambaran gingivitis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang.

1.2

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

masalah yaitu bagaimana gambaran gingivitis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran gingivitis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang. 1.3.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini, yaitu: 1. Untuk mengetahui prevalensi gingivitis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang. 2. Untuk mengetahui tingkat keparahan gingivitis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Nagaswidak Kota Palembang.

1.4 a.

Manfaat Penelitian Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang kedokteran gigi khususnya dalam bidang periodonsi dan kesehatan gigi masyarakat.

b.

Memberikan informasi pada masyarakat mengenai gingivitis pada ibu hamil.

c.

Memberikan informasi bagi dokter gigi maupun tenaga medis lain tentang perlunya edukasi pada ibu hamil, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut.

Anda mungkin juga menyukai