Workshop Jica 110202 BPLHD
Workshop Jica 110202 BPLHD
WORKSHOP FOR PRESENTATION AND DISCUSSIONS ON CURRENT SITUATION AND STRATEGY FOR IMPROVEMENT OF ON SITE SANITATION 2 Februari 2011
PERMASALAHAN
1. Jakarta sbg Kota Metropolis
dengan berbagai fungsi kota, Ibukota Negara Kesatuan Repubik Indonesia: a. Tingginya Jumlah Penduduk b. Tingginya laju urbanisasi
Kondisi Demografi
Jumlah penduduk + 9.223.000 jiwa Siang hari penduduk + 10,5 Juta, termasuk para penglaju dari wilayah BODETABEK Kepadatan Penduduk mencapai + 13.925 jiwa per km2 Laju pertumbuhan penduduk tahun 2000-2009 adalah 1,11% Persentase jumlah penduduk miskin tahun 2009 sebesar 3,61%
Sumber : BPS 2009
Kondisi Topografi
DKI JAKARTA
DATARAN RENDAH
Luas daratan : 661,52 Km2 Luas Laut : 6.977,7 Km2 40% dataran rendah di bawah muka laut pasang Dilalui 13 Sungai dari wilayah Bodetabek Kondisi ini rentan terhadap banjir ROB 5
Qs< <Qb 40
%
Data Peil Muka Air Laut 20 Jan 2002 20 Feb 2002
RTH 13,954 7
Kondisi Tutupan Lahan di Sekitar Titik Pantau Gunung Sahari (Daerah Hilir)
10
PERMASALAHAN
2. Jakarta terletak pada daerah yang sangat datar dan dialiri oleh 13 sungai yang dari tahun ketahun makin tercemar akibat buangan domestik dan industri.
11
K. Mookervart
K. Angke
K. Pesanggrahan K. Grogol K. Krukut K.Baru Brt K. Ciliwung K.Baru Tmr
K. Cipinang
12
13
K. Angke 2
1 (2) (3)
12
1 K. Mookervart4
K. Pesanggrahan [ 3 ]
8
K. Sekretaris [ 6 ]
(8) 1 2 (9) 17
Sodetan Grogol
Pesanggrahan [ 13 ]
[4] 5 (6) 2 15 ( 12 ) 3 8
K. Grogol [ 7 ]
17 9 11
K. Krukut [5]
9 ( 13 ) 18 6
(10)
K. Cideng (4)
( 18 ) 7 10 ( 19 ) [ 20 ] 5 K. Surabaya
( 23 )
K. Ciliwung [ 6 ]
Laut Jawa
11 13
[22 ]
K. Sentiong
4 15
(3 1) 17 (26)
K. Item (27)
K. Cipinang [ 7 ]
9
14
K. Sunter [ 8 ]
9 9 4 6
K. Sunter
13
12
Pulo Gadung
K. Buaran [ 6 ] K. Jatikramat [ 10 ]
9
Cakung Drain [ 14 ]
10
Tanjung Priok
K. Cakung [ 11 ]
9
14
(Metode Storet)
Note : Group B (Raw Water) Group C (Veterenary/Fishery) Group D (Agricult/Institusional)
15
Baik
0%
0%
3%
0%
0%
0%
Cemar Ringan
3%
4%
9%
0%
0%
9%
Cemar Sedang
16%
16%
10%
6%
12%
9%
Cemar Berat
81%
79%
78%
94%
88%
82%
16
Sedimentasi
17
Pengerukan Lumpur
Setelah Pengerukan
19
PERMASALAHAN
3. Dampak Pengolahan Air Limbah Domestik yg tidak memadai = pencemaran Coli dan Coliform sudah mencapai + 77 % di Provinsi DKI
20
antara tinja dengan vektor penyakit dan manusia 2. Mampu mencegah terlihatnya tinja dan tersebarnya bau 3. Mampu mengamankan dampak pencemaran tinja (sistem leher angsa, ada air bersih, ada unit IPALnya)
21
22
23
Jakarta Utara
60% 47%
20%
Jakarta Barat
18% 9%
Jakarta Pusat
Jakarta Timur
36%
24%
0%
18%
36%
Jakarta Selatan
12%
0% 35%
59%
53%
JakBar
15 Kelurahan
Status Mutu
2004 2005 2006 2007 2008 2009
Baik
Cemar Ringan
18%
33%
16%
33% 35% 16%
7%
55% 13% 25%
25%
43% 20% 12%
23%
48% 16% 13%
23%
41% 19% 17%
Cemar Sedang 28% Sumber : BPLHD Provinsi DKI Jakarta Cemar Berat 21%
25
Berdasarkan Metode Indeks Pencemaran, situ/waduk di DKI Jakarta berada pada kisaran status cemar ringan sampai cemar sedang.
26
PERMASALAHAN
4. Dampak lanjutan adalah meningkatnya angka kesakitan masyarakat, terutama Diare dan Penyakit Kulit
27
7.
2009
22,127
24
261,12
0,11
28
Jumlah Kasus Diare, Diare pada Balita dan Ditanggani Menurut Kab-Kota Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009
Jak Pusat Jak Utara Jak Jak Jak Kep. Barat Selatan Timur Seribu
Kasus
326
selokan tersumbat
2007 : Sumur Bor : 706 titik, 8.238.205 m3 Sumur Pantek : 601 titik, 1.122.695 m3 2009 : Sumur Bor : 757 titik, 7.152.948 m3 Sumur Pantek : 647 titik, 1.137.312 m3 TAHUN 2007 JUMLAH SUMUR 3.788 TITIK JUMLAH PEMAKAIAN 22.327.643 M3 TAHUN 2009 JUMLAH SUMUR 4.008 TITIK JUMLAH PEMAKAIAN 20.159.580 M3 REALISASI PABT : RP. 55 Milyar
2007 : Sumur Bor : 510 titik, 4.857.420 m3 Sumur Pantek : 383 titik, 723.513 m3 2009 : Sumur Bor : 534 titik, 4.763.304 m3 Sumur Pantek : 414 titik, 604.272 m3 *) Data Per Tahun 31
HASIL PENGAMATAN PENURUNAN MUKA TANAH (LAND SUBSIDENCE) DI DKI JAKARTA PERIODE 1982 1999
32
Kep.Gub.KDKI Jakarta Nomor 582 Tahun 1995 tentang Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air Serta Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta Kep.Gub.KDKI Jakarta Nomor 30 Tahun 1999 tentang Perijinan Pembuangan Limbah Cair di DKI Jakarta (Peraturan Gubernur Nomor 220 Tahun 2010 tentang Perijinan Pembuangan Air Limbah) Kep.Gub.KDKI Jakarta Nomor 68 Tahun 2005 tentang Perubahan Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 115 tahun 2001 tentang Pembuatan Sumur Resapan Per.Gub. KDKI Jakarta Nomor 122 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi DKI Jakarta
33
REKOMENDASI AIR TANAH DENGAN STRATEGI KONSERVASI MELALUI PEMBATASAN PEMANFAATAN AIR TANAH DI WILAYAH DKI JAKARTA TAHUN 2015-2030
Terhitung tahun 2015, seluruh zona ini harus mendapat 100% suplai air bersih perpipaan dan zero pengambilan air tanah
2015
Mulai tahun 2020, zona ini harus mendapat 100% suplai air bersih perpipaan dan zero pengambilan air tanah
2020
Terhitung tahun 2025, seluruh zona ini harus mendapat 100% suplai air bersih perpipaan dan zero pengambilan air tanah
Terhitung tahun 2030, seluruh zona ini harus mendapat 100% suplai air bersih perpipaan dan zero pengambilan air tanah
2025
34
35