Anda di halaman 1dari 10

1

BAB I
PENDAHULUAN


Manusia didalam kehidupan sehari-hari tidak akan pernah luput
dengan yang namanya makan dan minum, karena manusia sebagai
makhluk ciptaan Allah SWT membutuhan sesuatu yang bisa memberikan
energi, baik itu energi untuk bekerja dan energi untuk berfikir. Fakta dan
realita dalam kehidupan sosial, makanan dan minuman sangat dibutuhkan
oleh seluruh makhluk ciptaan Allah terlebih lagi yang namanya manusia
sebagai makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna di muka bumi ini.
Seorang muslim memandang makanan dan minuman sebagai
sarana untuk mencapai sesuatu, bukan sebagai tujuan utama. Maka dari
itu, ia makan dan minum untuk menjaga kesehatan tubuhnya, yang
dengannya ia dapat beribadah kepada Allah dengan baik, yaitu ibadah
yang dapat menjadikannya layak untuk mendapatkan kemuliaan dan
kebahagiaan di akhirat. Jadi, ia makan dan minu bukan untuk sekedar
makan dan inum serta bukan karena nafsunya belaka. Oleh karenaya
sekiranya ia belum lapar ia tidak makan dan sekiranya ia tidak haus maka
ia tidak minum. Ada sebuah hadits Rasululah SAW menyebutkan, Kami
adalah kaum (orang-orang) yang tidak makan sebelum kami lapar, dan
apabila kami makan maka tidak sampai kami kenyang.
1

Tatkala manusia membutuhkan makan atau minum maka al-Quran
sebagai pedoman hidup manusia yang didalamnya telah tercantum
seluruh kalam Allah SWT, dan salah satunya tentang makan dan minum
yang baik dan halal.

1
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam, terj : Musthofa
Aini, dkk., Darul Haq, (Jakarta : 2006). Hal 160
2

Oleh karenanya penulis hendak menjelaskan sedikit tentang
keterkaitan makan dan minum dengan ayat-ayat al-Quran.



















3

BAB II
PEMBAHASAN

a. Quran Surat al-Araf ayat 31
/j_4:4C 4E1-47 W-7O
74-4[C)e ELgN ]7 lO4`
W-OU4 W-O+4O'=-4 4
W-EO)O;O _ +O^^) OUg47
4-g)O;O^- ^@
31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki)
mesjid[534], Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535].
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.
Penjelasan
Wa kuluu wasy rabuu wa laa tusrifuu, didalam kitab tafsir an-Nuur
dijelaskan makan dan minumlah kamu, tetapi janganlah berlebihan.
Makna yang terdapat dalam ayat diatas bahwasannya jangan berlaku
boros, tetapi senantiasa imbang. Allah yang menjadikan semua nikmat
tetapi tidak menyukai perilaku boros atau berlebih-lebihan dalam sesuatu
tindakan.
2

Nabi SAW bersabda :
Makanlah kamu, minumlah kamubersedekahlah kamu dan berpakaianlah
kamu dengan cara yang tidak menunjukkan kesombongan dan ujub serta
tidak boros, sebab Allah menyukai supaya dia melihat pengaruh nikmat
yang diberikan kepada hambanya.

2
Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqeqy, Tafsir al-Quranul Majid an-Nuur, cet II. Pustaka Rizki Putra
(Semarang : 2000), hal. 1382
4

Jadi, dalam surat al-araaf ayat 31, dapat diambil ibrah
bahwasannya hendaklah kita makan dan minum secukupnya, dan dalam
sebuah keterangan disebutkan bahwa :
Makanlah kamu sebelum lapar, berhentilah kamu sebelum kenyang.

b. Quran Surat al-Baqarah ayat 172 :
E_GC^4C -g~-.- W-ONL4`-47
W-OU }g` ge4:j1C 4`
7E4^~Ee4O W-NO7;--4 *. p)
+L ++C) ]+lu> ^_g
172. Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-
baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.
Penjelasan
Allah telah menyeru orang-orang yang beriman agar menerima
hukum syariat Allah, juga agar mengambil apa yang halal dan
meninggalkan yang haram, dan Allah telah mengingatkan mereka bahwa
dia semestalah pemberi rezeki dan membolehkan kepada mereka
mamanfaatkan makanan-makanan yang baik dari apa yang telah dia
rezekikan. Maka Alah memberi tahu bahwa Allah tidak melarag untuk
mengambil yang baik dari rezeki itu dan Allah melarang hamanya agar
meninggalkan sesuatu yang tidak baik dari rezeki itu.
3

Pelarangan ini bukan karena Allah menginginkan agar mereka
mengalami kesulitan dan kesempatan dalam mencari rizki, sebab Allah
sendirilah yang melimpahkan rezeki kepada mereka. Allah menginginkan

3
Syahid, Tafsir fi Zhilalil Quran, jilid 2, cet 1, gema insani press, (jakarta 2001) hal...
5

mereka agar sebagai hamba bisa mensyukuri apa-apa yang berasal
kepada mereka
4

Ayat ini mengajarkan kepada orang-orang mukmin agar memakan
makanan yang halal, suci dan disenangi.
5
Sebaliknya, al-Quran melarang
orang mukmin memakan makanan yang tidak halal walaupun suci tetapi
dapat mendatangkan sesuatu mudharat kepada orang yang
memakannya.
Makanan yang halal itu merupakan rahmat Allah, oleh karena itu
orang-orang mumin diperintahkan mensyukuri rahmat tersebut.
Adapun penjelasan tentang adab sebelum makan, maka di buku
Minhajul Muslim dipaparkan
6
:
1. Hendaknya mencari makanan dan minuman yang thayyib dengan
mengusahakan dari cara yang halal lagi bersih dari noda-noda
haram dan subhat, sebab Allah telah berfirman yang telah penulis
paparkan diatas
2. Hendaknya niat makan dan minumnya adalah untuk menguatkan
diri di dalam beribadah kepada Allah SWT, agar mendapat pahala
makan dan minum. Jadi, sesuatu yang hukumnya boleh bisa
menjadi kebajikan yang berpahala jika niatnya baik.
3. Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika diyakini padanya
terdapat kotoran atau tidak tahu secara pasti akan kebersihannya.
4. Hendaknya menempatkan makanannya pada alas di lantai, tidak di
atas meja makan. Sebab, yang demikian itu lebih menunjukkan
sifat tawadhu. Anas bin Malik ra telah menuturkan, Rasulullah

4
Syahid, Tafsir fi Zhilalil Quran, jilid 2, cet 1, gema insani press, (jakarta 2001) hal...
5
kadar m yusuf, Tafsir Ayat-Ayat Ahkam, amzah, cet I, (jakarta : 2011). Hal 144

6
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam, terj : Musthofa
Aini, dkk., Darul Haq, (Jakarta : 2006). Hal 162
6

SAW tidak pernah makan diatas meja makan atau pada sukurrujah.
(HR. Bukhari)
5. Hendaknya duduk dengan sikap tawadhu, yaitu duduk diatas
telapak kaki dengan menekuk lututnya, atau duduk diatas kaki kiri
dan yang kanan tegak, sebagaimana dilakukan oleh Rasulullah
SAW. Beliau juga bersabda, Aku tidak akan makan sambil
bersandar, (karena aku adalah seorang hamba, aku akan makan
sebagaimana seorang hamba sahaya makan, dan aku duduk
sebagaimana hamba sahaya duduk).
6. Hendaknya ridha dan menerima makanan yang ada, tidak
menjelek-jelekkannya jika suka ia makan dan jika tidak maka ia
biarkan. Abu Hurairah ra telah menuturkan : Rasulullah SAW belum
pernah menjelek-jelakkan makanan jika beliau menyukainya maka
beliau makan dan jika tidak maka beliau tinggalkan. (HR Abu
Daud).
7. Hendaknya makan bersama orang lain, seperti bersama tamu, istri,
anak ataupun pembantu. Sebab ada hadts yang menyatakan yang
artinya :
Makanlah secara bersama-sama, niscaya kalian mendapatkan
berkah adanya. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Adapun adab ketika makan yaitu
7
:
1. Memulainya dengan membaca basmalah karena Rasulullah
SAW telah bersabda apabila salah seorang kalian hendak
makan hendaklah menyebut nama Allah dan jika ia lupa
menyebut nama Allah pada awal nya hendaknya ia
mengucapkan : Bismillahi Awwalahu Wa Akhirahu.
2. Mengakhirinya dengan alhamdulillah.

7
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam, terj : Musthofa
Aini, dkk., Darul Haq, (Jakarta : 2006). Hal 166
7

3. Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan
kanan, mengecilkan suapan dan mengunyah dengan baik.
4. Apabila makanan yang sudah dimakan itu ada yang jatuh
hendaklah membuang bagian yang kotornya kemudian
memakan yang bersihnya.
5. Jangan meniup makanan yang masih panas, hendaknya
bernafas diluar tempat minum tiga kali.
6. Hendaknya menghindarkan diri dari kekenyangan yang
berlebihan.
7. Hendaknya menyuguhkan makanan atau minuman orang yang
lebih tua.
8. Hendaknya tidak memulai makan atau minu kalau di majlis ada
yang lebih berhak didahulukan.
9. hendaknya tidak memaksa rekan atau orang yang ditamuinya
makanlah, ayo makan lah akan tetapi hendaknya ia makan
secukupnya dengan penuh etika dengan tidak malu atau pura-
pura malu.
Adapun adab sesudah makan yaitu
8
:
1. hendaknya berhenti makan sebelum kenyang, karena mencontoh
Rasulullah SAW dan supaya tidak sakit perut akibat kekenyangan
yang menumpulkan kecerdasan.
2. Hendaknya menjilat tangannya lalu membasuhnya dengan air,lalu
mengelapnya dengan kain lap atau sapu tangan.
3. Hendaknya mengambil makanan-makanan yang terjatuh disaat
makan, karena ada hadits yang menganjurkan hal demikian,dan itu
merupakan bentuk syukur kepada Allah SWT.
4. Hendaknya menggosok gigi dan berkumur-kumur agar mulut tidak
bau.

8
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam, terj : Musthofa
Aini, dkk., Darul Haq, (Jakarta : 2006). Hal ...169
8

5. Hendaknya memuji kepada Allah SWT, sehabis makan atau
minum.




















9

BAB III
PENUTUP


Kesimpulan
Allah telah menyeru orang-orang yang beriman agar menerima hukum
syariat Allah, juga agar mengambil apa yang halal dan meninggalkan yang
haram, dan Allah telah mengingatkan mereka bahwa dia semestalah
pemberi rezeki dan membolehkan kepada mereka mamanfaatkan
makanan-makanan yang baik dari apa yang telah dia rezekikan.












10

DAFTAR PUSTAKA

Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhajul Muslim Konsep Hidup Ideal dalam Islam, terj :
Musthofa Aini, dkk., Darul Haq, (Jakarta : 2006).
Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqeqy, Tafsir al-Quranul Majid an-Nuur, cet II. Pustaka Rizki
Putra (Semarang : 2000)
Syahid, Tafsir fi Zhilalil Quran, jilid 2, cet 1, gema insani press, (jakarta 2001)
kadar m yusuf, Tafsir Ayat-Ayat Ahkam, amzah, cet I, (jakarta : 2011)
Muhammad Hasbi Ash-Shiddiqeqy, Tafsir al-Quranul Majid an-Nuur, cet II. Pustaka Rizki
Putra (Semarang : 2000)

Anda mungkin juga menyukai