Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENDAHULUAN


Al-Qur'an diturunkan untuk memahami petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang
terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada
keimana kepada allah SWT dan risalah-Nya, ada beberapa kata dalam al-Qur'an terdapat
makna yang ganda, salah satunya kata Suu-un.
Kata Suu terdapat dalam beberapa ayat dalam al-Quran, seperti pada surat al-
Baqarah, ar-Rad, an-Naml dan lain sebagainya yang akan penulis uraikan makna kata
yang gharib didalam suata ayat.
Al-Qur'an diturunkan untuk memahami petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang
terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada
keimanan kepada Alllah SWT dan risalah-Nya. Bagaimana penurunan al-Qura menjadi
satu pembahasan yan menarik kalaulah kita meninjau kembali bagaimanakah proses
penurunan wahyu dari ayat pertama hingga selesai dengan ayat-ayat yang dibawakan oleh
malaikat jibril. Oleh karena itu, yang menjadi pokok pembahasan makalah ini adalah ayat-
ayat al-Quran atau makna lafadz al-suu dalam al-Quran.















2

BAB II
PEMBAHASAN


1. Suu pada al-Baqarah ayat 49
^O)4 :E4^1^_ ;}g)` -47 4pO4NOg
C E O O O ` N O ^ 4 7 c O E 7 4 - ^ E O E -
C N O E E 4 + O p 4 4 E . 7 4 7
4pON14O4C4 747.=O)e _ O)4
7gO E7E4 }g)` 7)O 7g4N ^j_
49. Dan (ingatlah) ketika Kami selamatkan kamu dari (Fir'aun) dan pengikut-pengikutnya;
mereka menimpakan kepadamu siksaan yang seberat-beratnya, mereka menyembelih
anak-anakmu yang laki-laki dan membiarkan hidup anak-anakmu yang perempuan. Dan
pada yang demikian itu terdapat cobaan-cobaan yang besar dari Tuhanmu.
Penjelasan
Kata Suu di sini bermakna buruk, dan juga berat ( keras )
Yasuumuunakum suu-al a-dzaabi
1
adalah yang memaksamu menanggung azab yang
paling buruk.
Keluarga Firaun telah menyiksa Bani Israil dengan siksa yang berat dan buruk.
Dalam ayat ini Allah menjelaskan tentang nikmat yang telah dilimpahkan kepada
Bani Israil. Namun, Tuhan juga menjelaskan bahwa bencana yang ditimpakan sebagai
balasan kepada mereka sebagai balasan atas kejahatan-kejahatan dan dosa yang
diperbuatnya. Setelah itu, Allah mengisahkan kasih sayang dan kelembutan-Nya dengan
menyelamatkan mereka dari bencana supaya mereka bertaubat dan menginsafi akan
nikmat yang telah diterimanya.
Yasuumuunakum suu-al a-dzaabi
2
= pengikut Firaun menimpakan siksaan yang amat
keras kepada Bani Israil.

1
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy.Tafsir a Al-quranul Majid An-nur,(terj).,Nuruzzaman
Shiddiqi,(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), Hal. 104

2
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi. Tafsir Al-Quran Al-Aisar,(terj).,Azhari Hatim,(Jakarta: Dar as- Sunnah, 2006),
Hal.104
3

O)4 7gO E7E4 }g)` 7)O 7g4N
^j_
Pada penggalan ayat di atas terdapat informasi bahwa sesungguhnya berbagai siksaan
yang terjadi atas Bani Israil berasal dari Firaun beserta pembesar-pembesarnya, semata-
mata hanyalah sebagai batu ujian yang besar dari Allah untuk mereka.
Pada Kitab Tafsir al-Quran al-Aisar, disebutkan ada 4 nikmat yang terkandung dalam
surat al-Baqarah ayat 49-53, yaitu :
1. nikmat diselamatkan Bani Israil dari kejahatan Firaun dan pengikutnya
2. terbelahlah lautan untuk Bani Israil dan sesudah mereka melintasinya, maka
ditenggelamkannya musuh mereka itu didepan mata mereka.
3. Allah memaafkan kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bani Israil yaitu
menjadikan anak sapi buatan sebagai tuhan mereka.
4. Allah memberikan kemuliaan yang besar kepada nabi mereka yaitu Musa, dengan
diberikan kitab Taurat yang didalamnya terkandung petunjuk.
2. Suu pada Q.S an Naml ayat 11
) }4` =U O 4O4 LONO Eu4
c O E 7 ) + E ) O N E O O E O O g 7 ^
11. tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan
(Allah akan mengampuninya); maka seaungguhnya Aku Maha Pangampun lagi Maha
Penyayang.
Penjelasan
Makna dari ayat di atas yaitu akan tetapi orang yang berbuat zalim, kemudian
mengganti yang buruk dengan yang baik. Sesungguhnya Aku , Tuhan yang maha
pengampun lagi kekal rahmat-Nya
yang merasa takut hanyalah orang-orang yang zalim. Tetapi jika dia sudah bertaubat,
mengganti keburukan dengan kebaikan, maka Aku akan mengampuni dosanya dan akan
menghapuskan bekas-bekas dosanya.
Firman Allah ini adalah suatu pemberitahuan yang mengembirakan manusia. Semua
orang yang berbuat dosa dan kemudian meninggalkannya serta bertaubatkeppada Allah,
maka Allah akan menerima taubatnya. Ayat ini juga memberi isyarat bahwa kesalahan
musa dahulua sudah dimaafkan.
3


3
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy.Tafsir Al-quranul Majid An-nur,(terj).,Nuruuzzaman
Shiddiqi,(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), Hal. 2992
4

Pada ringkasan Ibnu Katsir jilid 3 dikatakan bahwasannya penggalan ayat diatas
merupakan istitsna munqhathi, yaitu berita gembira yang penting bagi manusia, karena
barangsiapa yang melakukan sesuatu keburukan , lalu dia menghentikannya, dan
bertaubat, maka Allah akan menerima taubatnya.
4

4g~-.-4 4pO_L4C E;_4N *.- }g`
gu4 gOVOg` ]ONC^4C4 .4`
4O4` +.- gO) p =ONC
4pO^NC4 O) ^O- Elj^q
_ N - U ^ u 4 E O 4 O + c O E 7 +
- . O - O j ) g ^
25. Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan
memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan
kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat
kediaman yang buruk (Jahannam)..
Penjelasan
Wal la-dziina yanqu-dhuuna ahdallahi mim badi mii-tsaaqihii adalah mereka yang
melanggar janji Allah sesudah mengakui janji itu.
Mereka yang merusak atau yang melanggar janji Allah, sedangkan mereka
sesungguhnya ditugasi menjalankannya berdasarkan dalil-dalil aqli, sepertimengesakan
Allah, mengakui kodrat iradatNya, mengimani Nabi dan wahyu sesudah mereka mengakui
kebenarannya. Melanggar janji adalah tidak mau melaksanakannya karena semata-mata
tidak mau menerima kebenaran.
Wa yaq-thaunna maa amarallaahu bihii ay yuu-shala adalah dan memutuskan apa yang
Allah perintahkan agar mereka menyambungkan.
Mereka memutuskan apa yang Allah perintahkan agar mereka menyambungkan, yaitu
beriman kepada Allah dan kepada Nabi yang telah membawa kebenaran dan menghubungi
silaturahim, mereka berlaku kufur, tidak mengimani para rasul, memutuskan tali
silaturahmi, serta manahan pertolongan pertolongan yang perlu.
Adapun tentang Walahum suu-ud daar = bagi mereka akibat yang buruk.


4
Muhammad Nasib ar-Rifai, Kemudahan dari Allah Ringkasan tafsir Ibnu Katsir,(terj).,syihabuddin,
(Jakarta: Gema Insani Press,1999), Hal.623

5

Artinya, mereka akan mendekam dalam jahannam sebagai pembalasan bagi perilaku
jahat atau maksiat yang mereka kerjakan dan sebagai ganjaran bagi dosa-dosa yang
mereka lakukan.
5

























5
Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy.Tafsir Al-quranul Majid An-nur,(terj).,Nourouzzaman
Shiddiqi,(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), Hal. 2090

6

BAB III
KESIMPULAN

Kata Suu makna umumnya yaitu keburukan atau buruk, namun terkadang ada ayat
yang tidak menggunakan arti tersebut, para mufassir menafsirkan kata Suu-un dengan
beberapa macam makna terkait dengan suatu ayat.
Kata Suu terdapat dalam beberapa ayat dalam al-Quran, seperti pada surat al-Baqarah,
ar-Rad, an-Naml dan lain sebagainya.

disebutkan ada 4 nikmat yang terkandung dalam surat al-Baqarah ayat 49-53, yaitu :
1. nikmat diselamatkan Bani Israil dari kejahatan Firaun dan pengikutnya
2. terbelahlah lautan untuk Bani Israil dan sesudah mereka melintasinya, maka
ditenggelamkannya musuh mereka itu didepan mata mereka.
3. Allah memaafkan kesalahan terbesar yang pernah dilakukan oleh Bani Israil yaitu
menjadikan anak sapi buatan sebagai tuhan mereka.
4. Allah memberikan kemuliaan yang besar kepada nabi mereka yaitu Musa, dengan
diberikan kitab Taurat yang didalamnya terkandung petunjuk.














7

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir a Al-quranul Majid An-nur terj, Nourouzzaman
Shiddiqi, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000).
Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Tafsir Al-Quran Al-Aisar terj, Azhari Hatim, (Jakarta: Darus
Sunnah, 2006).
Muhammad Nasib Ar-Rifai, Kemudahan dari Allah Ringkasan tafsir Ibnu Katsir terj,
Syihabuddin, (Jakarta: Gema Insani Press,1999).

Anda mungkin juga menyukai