Anda di halaman 1dari 3

Nama : GSP Paulus Nim : 120424012

Jurusan : Teknik Sipil 1.


70 60 50 40 30 20 10 0 2006 20 08 2010 2012 P ertu m b u h an Tran sp ortasi P ertu m b u h an Masyarakat

. Perkembangan masyarakat sejalan dengan perkembangan transportasi,tiap tahun jumlah transportasi meningkat sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. 2. a). Defenisi rekayasa lalu lintas : suatu penanganan yang berkaitan dengan perencanaan, perancangan geometrik dan operasi lalu lintas jalan serta jaringannya, terminal, penggunaan lahan serta keterkaitan dengan moda transportasi lainnya. b). Fungsi rekayasa lalu lintas : Fungsi rekayasa lalu lintas bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, dan dilakukan antara lain dengan : usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau jaringan jalan; pemberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu; penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu dengan mempertimbangkan keterpaduan intra dan antar moda; penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan.

c).Peranan rekayasa lalu lintas : mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. 3.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 : a. bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya

b.

c.

d.

e.

memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan oleh UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; bahwa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagai bagian dari sistem transportasi nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran berlalu lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan wilayah; bahwa perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional menuntut penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan negara; bahwa Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi, perubahan lingkungan strategis, dan kebutuhan penyelenggaraan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan saat ini sehingga perlu diganti dengan undang-undang yang baru; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu membentuk Undang-Undang tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

Yang dimaksud dengan Lalu Lintas : gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan. Yang dimaksud dengan angkutan jalan : perpindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan Kendaraan di Ruang Lalu Lintas Jalan.

4.

Manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan,pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaanfasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan,mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan,ketertiban, dan kelancaran lalu lintas. Kegiatan manajemen dan rekayasa lalu lintas merupakan tanggung jawab: a. Menteri yang bertanggung jawab di bidang sarana danprasarana lalu lintas dan angkutan jalan untuk jalannasional; b. Menteri yang bertanggung jawab di bidang jalan untukjalan nasional; c. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk jalannasional, provinsi, kabupaten/kota dan desa; d. Gubernur untuk jalan provinsi; e. Bupati untuk jalan kabupaten dan jalan desa; dan f. Walikota untuk jalan kota. Elemen lalu lintas : Manusia Kendaraan Jalan : pengemudi dan pejalan kaki : sarana transportasi : prasarana transportasi

5.

Karakteristik lalu lintas : Arus

Kepadatan Kecepatan

Anda mungkin juga menyukai