Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS CA MAMMAE DEXTRA T4N1M1 STADIUM IV BRAIN METASTASE

OLEH : NIA YUROTHUL FATIMAH

PENGERTIAN
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. (Danielle Gale, RN. MS, 1999) Kanker payudara adalah kanker yang relatif sering dijumpai pada wanita merupakan penyebab kematian utama pada wanita berusia antara 45 dan 64 tahun (Elizaberth J. Corwin, 2000)

PROSES TERJADINYA MASALAH


ETIOLOGI

Sel Mengalami Pertumbuhan Tidak Normal & Tidak Terkontrol Gangguan kenyamanan - - - - Terdapat Benjolan ( nyeri )

Ganas (kanker )
Tidak ganas (tumor )

Nyeri - - - -operasi

Hiper metabolik - - - - - Metastase

Operasi

Kemoterapi

RESUME KEPERAWATAN
DATA FOKUS
KELUHAN UTAMA : DATA SUBYEKTIF

Keluarga pasien mengatakan pasien sejak masuk rumah sakit sudah tidak sadar. Keluarga pasien mengatakan pasien tidak muntah, makanan yang diberikan habis. Keluarga pasien mengatakan tadi pagi pasien sudah dimandikan dengan dilap. Keluarga pasien mengatakan pasien bisa miring-miring sendiri. Keluarga pasien mengatakan pasien sudah menjalani kemoterapi sebanyak 6x terakhir 2minggu sebelum masuk rumah sakit .

Data Obyektif :
Suhu : 36 3 0 C. Hb : 12,9 gr/dl. AL : 22,96 103/Ul Alb : 2,62 g/dl Tangan kanan terpasang infus D5% 20 tpm macro sejak tanggal 17 Juli 2009 keadaan balutan kotor. Terpasang NGT sejak tanggak 16 Juli 2009. Keadaan umum lemah Kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx Keadaan turgor kulit jelek, kulit lembab, lengket. Keadaan tonus otot jelek. bibir kering, keadaan mulut kotor keadaan telinga bagian luar kotor Terpasang DC sejak 26 Juli 2009, keadaan genetalia kotor Pasien mendapat terapi Infus Manitol 125 cc/6jam/IV

SEL MENGALAMI PERTUMBUHAN DAN PERKEBANGAN TIDAK TERKENDALI

Sel Kanker Bermetasfase Melalui Pembuluh Darah Dan Kelenjar Limfe

SAMPAI KE OTAK

Peningkatan Intrakranial

Penurunan Kesadaran Pasien Bedrest

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial,adanya massa metastase tumor Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolik sehubungan dengan kanker. Resiko kerusakan integritas kulit berhungan dengan efek radiasi dan kemoterapi, kelemahan, penurunan kesadaran akibat peningkatan tekanan intrakranial. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, penurunanan kesadaran akibat peningkatan tekanan intrakranial. Resiko infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan tubuh sekunder dan sistem imun, prosedur invasive Resiko kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek samping kemotherapi dan radiasi/radiotherapi. Resiko cidera berhubungan dengan penurunan kesadaran akibat peningkatan tekanan intrakranial.

RENCANA KEPERAWATAN
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial, adanya massa metastase tumor ditandai dengan: DS : Keluarga pasien mengatakan pasien sejak masuk rumah sakit sudah tidak sadar. DO : Keadaan umum lemah Kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx Pasien mendapat terapi Infus Manitol 125 cc/6jam/IV

TUJUAN Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam, diharapkan pendarahan tidak terjadi dengan kriteria : Tingkat kesadaran membaik (GCS meningkat) dari somnolen menjadi apatis. Tanda-tanda vital stabil Tidak ada tanda perburukan neurologis INTERVENSI

1.Observasi Tingkat kesadaran pasien 2.Pantau tanda-tanda vital 3.Kaji GCS 4.Monitor hasil CT Scan 5.Kelola pemberian manitol. 6. cukur rambut pasien

IMPLEMENTASI Tgl:23Juli 2009 jam :12.00 mengelola pemberian maitol 125cc/6jam Tgl:23 Juli 2009 jam :15.30 memantau tanda vital EVALUASI Tgl:23 Juli 2009 jam :13.00 manitol telah diberikan, keadaan pasien lemah, kesadaran somnolen pasien telah di persiapkan untuk pemasangan VP Shunt Tgl:23 Juli 2009 jam :16.00 TD: 110/80mmHg S : 36 5 0 C N : 88x/menit R : 22x/menit

Tgl: 23 Juli 2009 jam :16.30 S:O: manitol telah diberikan, keadaan pasien lemah, kesadaran somnolen pasien telah di persiapkan untuk pemasangan VP Shunt TD: 110/80mmHg S : 36 5 0 C N : 88x/menit R : 22x/menit A: Masalah gangguan perfusi jaringan serebral belum teratasi P : Lanjut Intervensi - Observasi tingkat kesadaran - pantau tanda vital perdarahan - kelola pemberian manitol

CATATAN PERKEMBANGAN

SOAP Tgl : 24 Juli 2009 Jam : 07.00 S:O : manitol telah diberikan, keadaan pasien lemah, kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx pasien telah di persiapkan untuk pemasangan VP Shunt A : Masalah gangguan perfusi jaringan serebral belum teratasi. P : Lanjut Intervensi- Observasi tingkat kesadaran- pantau tanda vital perdarahan- kelola pemberian manitol

IMPLEMENTASI Tgl : 24 Juli 2009 Jam : 09.00 Mengobservasi tingkat kesadaran EVALUASI Tgl : 24Juli 2009 Jam : 07.20 Keadaan umum lemah, kesadaran apatis dengan nilai GCS E3M5V5 pasien mengatakan sakit. Tgl : 24 Juli 2009 Jam : 15.00 S: pasien mengatakan sakit O : Keadaan umum lemah, kesadaran apatis dengan nilai GCS E3M5V5 A : Masalah gangguan perfusi jaringan serebral belum sebagian P: stop intervensiAnjurkan keluarga untuk kontrol sesuai jadwal Pasien pulang jam 13.00 pasien pulang atas permintaan sendiri(keluarga)

PEMBAHASAN
A. Pengkajian Data yang ada didalam kasus tetapi dalam teori tidak ada adalah : Kesadaran Somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx Kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx terjadi karena pada pasien Ca Mamae sudah bermetastasis ke otak terjadi peningkatan tekanan intracranial yang menyebabkan penurunan kesadaran, dibuktikan dengan hasil pemeriksaan CT Scan pada tanggal 3 Juli 2009 Brain metastasis yang menekan Ventrikulus Quartus sehingga menyebabkan Hidrosefalus Obstructirus. Terpasang NGT sejak tanggak 16 Juli 2009. Pasien terpasang NGT berfungsi untuk membantu dalam pemenuhan kebuthan nutrisi pasien.

Terpasang infus D5% 20 tpm macro sejak tanggal 17 Juli 2009 Pemberian infus sebagai penambah asupan nutrisi kepasien Terpasang DC sejak 26 Juli 2009 Pemasangan DC mempermudah dalam eliminasi pasien mengingat kesadaran pasien somnolen. Pasien mendapat terapi Infus Manitol 125 cc/6jam/IV Pemberian infus manitol sebagai terapi untuk menurunkan odema serbri yang terjadi pada pasien. Data yang tidak muncul dalam kasus tetapi muncul dalam teori adalah: Tidak ada, karena pada kasus pasien sudah menjalani operasi mastektomi pada April 2008, sehingga data yang ada pada teori tidak muncul pada kasus.

B.

Diagnosa Keperawatan

Pada tahap penentuan diagnosa dari kasus Ny.S ditemukan 4 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan teori, 1 diagnosa keperawatan yang ada dalam teori tetapi tidak muncul dalam kasus dan 3 diagnosa keperawatan yang tidak ada dalam teori tetapi muncul dalam kasus.

Diagnosa keperawatan yang ada dalam teori dan muncul dalam kasus yaitu:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hipermetabolik sehubungan dengan kanker. Diagnosa ini muncul karena Terpasang NGT sejak tanggal 16 Juli 2009. Nilai kekuatan tonus otot 0 , bibir kering, keadaan mulut kotor. Pasien mendapat diit TKTP cair dengan berupa makanan yang sudah dihaluskan dan disaring serta susu full cream. Karena nilai albuminnya rendah yaitu Alb : 2,62 g/dl maka dalam diit pasien sudah ditambah extra putih telur. Pasien mendapat 400cc tiap kali makan. Melihat kasus pasien membutuhkan nutrisi yang banyak (hipermetabolik) karena untuk menutrisi tubuh yang normal juga menutrisi sel kanker.sedangkan pasien nutrisinya hanya dari diit.

Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif Diagnosa ini muncul karena pasien terpasang NGT sejak tanggak 16 Juli 2009, terpasang infus D5% 20 tpm macro sejak tanggal 17 Juli 2009, terpasang DC sejak 26 Juli, yang memungkinkan masuknya mokroorganisme sekunder lewat selang NGT dan tusukan infus serta selang DC. Dan data yang menunjang adalah AL : 22,96 103/Ul , Alb : 2,62 g/dl. Hal ini disebabkan karena intake nutrisi yang kurang , nutrisi yang ada dalam plasma juga berkurang dimana salah satunya adalah albumin yang salah satunya berfungsi sebagai daya tahan tubuh, penurunan albumin memungkinkan tubuh mengalami infeksi.

Resiko tinggi kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek samping kemotherapi dan radiasi/radiotherapi. Diagnosa ini muncul karena pasien memiliki riwayat kemoterapi sebanyak 6x terakhir 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.

Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan efek radiasi dan kemotherapi, kelemahan, penurunana kesadaran akibat peningkatan tekanan intrakranial Diagnosa ini muncul karena keadaan umum lemah, kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx, Keadaan turgor kulit jelek, kulit lembab, lengket. Keadaan demikian akan menyebabakan terjadinya kerusakan integritas kulit (dekubitus) dimana pasien bedrest total karena terjadi penurunan kesadaran.

Diagnosa keperawatan yang ada dalam teori tetapi tidak muncul dalam kasus adalah :

Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan syaraf, infiltrasi sistem suplay syaraf, obstruksi jalur syaraf, inflamasi), efek samping therapi kanker Diagnosa ini tidak muncul karena pasien tidak mengalami nyeri sebab pasien dalam keadaan somnolen pasien tidak tampak menahan sakit.

Diagnosa yang tidak ada dalam teori tetapi muncul dalam kasus adalah:
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial Diagnosa ini muncul pada kasus dimana didapatkan data dari Keluarga pasien mengatakan pasien sejak masuk rumah sakit sudah tidak sadar. Keadaan umum lemah, kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx, Pasien mendapat terapi Infus Manitol 125 cc/6jam/IV. hasil pemeriksaan CT Scan pada tanggal 3 Juli 2009 Brain metastasis yang menekan Ventrikulus Quartus sehingga menyebabkan Hidrosefalus Obstructirus. Dan di rencanakan akan dilakukan tindakan pemasangan VP Shunt. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan, penurunan kesadaran akibat peningkatan tekanan intrakranial. Diagnosa ini muncul karena keadaan umum lemah, kesadaran somnolen dengan nilai GCS E3M5Vx, Keadaan turgor kulit jelek, kulit lembab,lengket. keadaan mulut kotor, keadaan telinga bagian luar kotor, keadaan genetalia kotor, kemampuan pasien lemah. Nilai kekuatan tonus otot 0.

Resiko cidera berhubungan dengan penurunan kesadaran akibat peningkatan tekanan intrakranial. Diagnosa ini muncul karena pasien mengalami penurunan kesadaran dan keluarga pasien mengatakan pasien bisa miringmirng sendiri. Dengan keadaan tersebut pasien beresiko mengalami cidera.

Perencanaan
Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan peningkatan tekanan intrakranial Penulis menetapkan waktu 5x24 jam karena pasien mendapat terapi infus manitol 125cc/6jam diharapkan ada penurunan tekanan intrakranial dan perubahan status neurologis. kriteria hasil : Tingkat kesadaran membaik (GCS meningkat) dari somnolen menjadi apatis. Tanda-tanda vital stabil Tidak ada tanda perburukan neurologis
Rencana yang ada dalam teori dan ada dalam kasus adalah : 1.Observasi Tingkat kesadaran pasien 2.Pantau tanda-tanda vital 3.Kaji GCS 4.Monitor hasil CT Scan Rencana yang tidak ada di teori tapi ada di kasus adalah : 1. Kelola pemberian manitol. Terapi infus manitol 125cc/6jam diharapkan ada penurunan tekananntrakranial dan perubahan status neurologis 2. Cukur rambut pasien

Pelaksanaan
Perencanaan keperawatan diterapkan untuk mencegah, mengurangi dan memecahkan masalah keperawatan pasien. Dalam melakukan tindakan keperawatan yang berkesinambungan dengan adanya kerjasama yang baik antara penulis, perawat bangsal, tenaga kesehatan, pembimbing lapangan maupun pembimbing lahan, pasien dan keluarga juga tidak terlepas dari tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai sehingga membantu terlaksananya pelaksanaan asuhan keperawatan yang tepat.

Evaluasi

Evaluasi merupakan perbandingan sistematik dan terencana tentang kesehatan pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

Diagnosa yang evaluasi hasilnya tercapai sesuai perencanaan adalah : Tidak ada
Diagnosa keperawatan yang evaluasinya teratasi sebagian adalah : Tidak ada

Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan tujuan mengetahui perkembangan pasien, sebagai media komunikasi antar perawat dan tim kesehatan lainnya, sebagai pertanggungjawaban dan tanggunggugat serta sebagai penelitian oleh perawat. Pendokumentasian dapat berjalan dengan adanya dukungan dari para perawat ruang melalui pendelegasian setiap perganti shift sehingga setiap perkembangan pasien dapat terpantau.

IMPLIKASI KEPERAWATAN
A. Pernyataan Singkat Tentang Peningkatan Mutu Asuhan Keperawatan Pengkajian Untuk pengkajian dilakukan secara bio-psiko-sosio dan spiritual secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pengkajian harus lengkap karena sangat mendukung keberhasilan dalam asuhan yang diberikan. Diagnosa Keparawatan Dalam perumusan diagnosa keperawatan dicantumkan komponen masalah, penyebab, dan data senjang sehingga tindakan keperawatan akan tepat dilakukan untuk mengatasi penyebab dan suatu masalah. Penulisan diagnosa telah ditulis berdasarkan prioritas yang paling tinggi sesuai kebutuhan manusia yang dituliskan oleh Hirearki Maslow.

1.

2.

3.

Perencanaan
Dalam hal ini diperlukan kerja sama yang baik dengan tim kesehatan. Dalam menyusun perencanaan status pasien harus ditulis dengan baik dan lebih terorganisir. Prioritas masalah disesuaikan dengan Hirearki Maslow dan mencakup 4 hal yaitu : tindakan mandiri, observasi, health education, dan kolaborasi.

4.

Pelaksanaan Pelaksanaan yang dilakukan pada pasien sudah mengacu pada tindakan yang direncanakan. Namun ada beberapa perencanaan yang sudah direncanakan tetapi tidak dapat dilaksanakan karena disesuaikan dengan kondisi keadaan pasien. Sikap ramah dan empati sangat mempengaruhi respon dari pasien. Kerjasama yang baik antara tim kesehatan, sarana dan prasarana yang lengkap dapat menunjang kelancaran asuhan keperawatan.

5.

Evaluasi Evaluasi yang dilakukan pada pasien melalui evaluasi hasil dan evaluasi proses. Evaluasi proses adalah evaluasi yang dilakukan setelah melakukan tindakan keperawatan yaitu respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Sedangkan evaluasi hasil adalah evaluasi akhir tindakan akhir keperawatan yang dilaksanakan da mengacu pada tujuan. Penulis memberi masukan agar evaluasi dibuat per diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien.
Dokumentasi Pendokumentasian telah dilakukan dengan mencantumkan tanggal, tanda tangan, dan nama terang. Untuk lebih mengetahui perkembangan status kesehatan pasien sebaiknya pendokumentasian dilengkapi dari pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan sampai evaluasi yang berfungsi sebagai sarana komunikasi yang efektif bagi tim kesehatan untuk mencegah tindakan berulang dalam waktu yang bersamaan serta mengetahui kondisi pasien secara berkesinambungan.

6.

B. Rekomendasi Tentang Temuan-Temuan Mahasiswa selam Melaksanakan Asuhan Keperawatan. Berdasarkan pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny S dengan Ca Mammae Dextra T4N1M1 Stadium IV Brain metastase diruang Bougenvil 3 RSUP Dr. SARDJITO pada tanggal 23 Juli sampai dengan tanggal 25 Juli 2009, penulis dapat menemukan hal-hal sebagai berikut : Kebersihan lingkungan ataupun diruang bangsal juga mendukung kesembuhan dan kenyamanan pasien. Di Bangsal Bougenvl 3 ruangan sudah bersih dan rapi. Pasien ditempatkan diruangan sesuai dengan tingkat kesehatan, Kerjasama antara tim kesehatan dan perawat terjalin dengan baik, tanpa membedakan status sosial yang ada, hal ini harus dipertahankan dalam melakukan asuhan keperawatan sehingga hubungan saling percaya dapat terjalin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Payment Information PDF
    Payment Information PDF
    Dokumen2 halaman
    Payment Information PDF
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Resume Keperawatan Lengkap
    Lampiran Resume Keperawatan Lengkap
    Dokumen38 halaman
    Lampiran Resume Keperawatan Lengkap
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • 048, Edaran Kerjasama Wardah
    048, Edaran Kerjasama Wardah
    Dokumen1 halaman
    048, Edaran Kerjasama Wardah
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Notulen Safety Briefing
    Notulen Safety Briefing
    Dokumen2 halaman
    Notulen Safety Briefing
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Resume Keperawatan Lengkap
    Lampiran Resume Keperawatan Lengkap
    Dokumen38 halaman
    Lampiran Resume Keperawatan Lengkap
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Halaman Motto
    Halaman Motto
    Dokumen6 halaman
    Halaman Motto
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Coverk
    Coverk
    Dokumen2 halaman
    Coverk
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Sap TKTP
    Sap TKTP
    Dokumen7 halaman
    Sap TKTP
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Notulen Safety Briefing
    Notulen Safety Briefing
    Dokumen2 halaman
    Notulen Safety Briefing
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Fix
    Bab Ii Fix
    Dokumen21 halaman
    Bab Ii Fix
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Rencana Keperawatan Defisit Mandi Fix
    Rencana Keperawatan Defisit Mandi Fix
    Dokumen8 halaman
    Rencana Keperawatan Defisit Mandi Fix
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab I Tumor Tulang
    Bab I Tumor Tulang
    Dokumen11 halaman
    Bab I Tumor Tulang
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Leaflet CA Mamae
    Leaflet CA Mamae
    Dokumen3 halaman
    Leaflet CA Mamae
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii e
    Bab Ii e
    Dokumen6 halaman
    Bab Ii e
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii C
    Bab Ii C
    Dokumen9 halaman
    Bab Ii C
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Leaflet
    Hipertensi Leaflet
    Dokumen3 halaman
    Hipertensi Leaflet
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bagian Depan Total
    Bagian Depan Total
    Dokumen13 halaman
    Bagian Depan Total
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Leafleat HT
    Leafleat HT
    Dokumen3 halaman
    Leafleat HT
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii A
    Bab Ii A
    Dokumen4 halaman
    Bab Ii A
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Fix
    Bab 1 Fix
    Dokumen13 halaman
    Bab 1 Fix
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Leatleat Asam Urat
    Leatleat Asam Urat
    Dokumen3 halaman
    Leatleat Asam Urat
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Fix
    Bab 1 Fix
    Dokumen13 halaman
    Bab 1 Fix
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Penda Hulu An
    Penda Hulu An
    Dokumen11 halaman
    Penda Hulu An
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Dokumen8 halaman
    Sap Hipertensi
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen24 halaman
    Lamp Iran
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Sap Limbah Sampah
    Sap Limbah Sampah
    Dokumen11 halaman
    Sap Limbah Sampah
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen6 halaman
    Bab Iv
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat
  • Sap Dekubitus
    Sap Dekubitus
    Dokumen9 halaman
    Sap Dekubitus
    Ana Aulia Surahmat
    Belum ada peringkat