Anda di halaman 1dari 37

Skenario 3

Winni sabrina Wicak kunto wibowo Vivi misdia

Terminologi
Vesikuler : Suara pernapasan normal, dimana inspirasi > ekspirasi. Desah systole grade 3/VI (Levine) : Desah pada jantung terdengar kuat, tidak terdapat thrill(getaran pd jantung yg kuat) ASTO(Anti Streptolissin-O) : Ab yang paling sering digunakan sebagai indikator adanya streptococcus dan haemolitycus. CRP-C Reaktif Reaktion : Protein yg dibebaskan oleh sel pada peradangan dan infeksi.

Permasalahan
1.Mengapa dada anak terasa sakit dan terasa panas, getaran jantungnya terasa sangat kuat dan cepat? 2.Mengapa anak merasa sesak dan gelisah? 3.Apa hubungan antara sakit sendi lutut yg dialami dengan gejala klinis sekarang? 4.Mengapa sendi lutut dan sendi pergelangan kaki terasa panas, bengkak, merah, dan sakit bila digerakkan?

5.Mengapa pada sela iga IV LMC sin terdengar desah terkuat? 6.Mengapa pada pemeriksaan jantung, terdengar desah sistolik ? 7.Mengapa pada pemeriksaan darah ditemukan leukosit, LED, dan ASTO meningkat, serta CRP positip? 8.Apa yang terjadi pada APM? 9.Apa yang akan anda lakukan terhadap APM?

Brainstorming
1. Dada terasa sakit dan panas serta getaran jantung kuat dan cepat karena terdapat kelainan pada jantung. Kelainan ini disebabkan adanya reaksi inflamasi. 2. Napas sesak karena terjadi kelainan pada jantung. 3. Sakit sendi karena bakteri Streptococcus. Hubungannya dengan gejala klinis sekarang karena terjadi reaksi silang antara Streptococcus dengan endokardium yang memiliki struktur Ag yang mirip dengan Streptococcus Autoimun.

4. Karena terjadi inflamasi yang disebabkan Streptococcus. 5. Streptoccous menginfeksi pada katup mitral ( karena autoimun,struktur Ag katup mitral, aorta sama dengan Streptoccous. Desah terkuat terdengar karena katup mitral terdapat kelainan.

6. Karena katup mitral yang sharusnya menutup pada saat sistol, tidak menutup sempurna (insufisiensi mitral). 7. Leukosit meningkat karena adanya infeksi dari bakteri Streptococcus. LED meningkat karena jumlah sel darah meningkat, sehingga viskositas darah menjadi tinggi. CRP positip karena adanya infeksi oleh Streptococcus, sehingga sel darah melepaskan protein(CRP) untuk melawan bakteri itu. ASTO meningkat karena adanya infeksi Streptococcus.

8.Yang terjadi pada APM adalah Penyakit Jantung Rematik. 9. Penatalaksanaannya adalahLO

Demam rematik

Rematoid atritis
Penyakit jantung

kongenital

PJR

didapat Diagnosis banding Pem. penunjang: Keluhan: -darah rutin;leukosit& -dada sakit&terasa panas LED meningkat -Getaran jantung sangat kuat&cepat Pem. fisik: -auskultasi;terdengar desah -ASTO meningkat -sesak napas terkuat pd sela iga lv LMC. -CRP (+) -sakit sendi lutut&pergelangan kaki -inspeksi;anak gelisah Anak laki-laki

Tujuan Pembelajaran
Mengetahui Penyakit Jantung Rematik: etiologi, epidemiologi, gejala klinis patogenesis dan patofisiologi Penatalaksanaan Hubungan antara DR dan PJR. Mengetahui penyakit jantung kongenital dan didapat.

LEARNING OBJECTIF

Penyakit jantung rematik

Merupakan penyakit jantung yang di dapat


Salah satu contoh penyakit autoimun

suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran, terutama katup mitral (stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR).

Demam reumatik itu apa ??


Demam rematik sindrom klinis sebagai akibat dari infeksi Streptococcus beta hemolyticus group A pada saluran pernafasan bagian atas. Puncak insiden terjadi pada kelompok usia 5-15 tahun,

Jarang pada anak dibawah usia 4 tahun dan penduduk di atas 50 tahun.
DR akut ditandai oleh ; -nyeri persendian (artritis) - nyeri dada atau palpitasi (jantung berdebar) karena karditis - renjatan/kedutan diluar kesadaran (corea Sydenham) - ruam kulit (eritema marginatum) - benjolan kecil dibawah kulit (nodul).

Etiologi
Infeksi Streptococcus betahemolyticus grup A pada tenggorok selalu mendahului terjadinya demam rematik, baik pada serangan pertama maupun serangan ulang Penyakit jantung rematik

Bagaimana sih bakteri streptococcus itu ??

Bakteri ini menghasilkan produk ekstra sel,yang terpenting diantaranya ; streptolisin O ,streptolisin S ,hialuronidase,streptokinase,difosforidinnukleotidase, Deoksiribonuklease ,serta streptococcal erythrogenic toxin produk inilah yang merangsang timbul nya Ab. Umumnya streptokokus bersifat anaerob fakultatif. Bentuk:bulat atau bulat telur, kadang menyerupai batang, tersusun berderet seperti rantai.

Gambar streptococcus

Epidemiologi
Sering didapati pada anak-anak di negara berkembang seperti Indonesia kelompok usia 5-15 tahun Data terakhir mengenai prevalensi demam rematik di Indonesia untuk tahun 1981 1990 didapati 0,3-0,8 diantara 1000 anak sekolah dan jauh lebih rendah dibanding negara berkembang lainnya Dalam laporan WHO Expert consultation Geneva, 29 October1 November 2001 yang diterbitkan tahun 2004 angka mortalitas untuk PJR 0,5 per 100.000 penduduk di negara maju hingga 8,2 per 100.000 penduduk dinegara berkembang dan didaerah Asia Tenggara diperkirakan 7,6 per 100.000. Diperkirakan sekitar 2000 332.000 yang meninggal diseluruh dunia karena penyakit tersebut.

Gejala klinis
o sesak nafas yang disebabkan jantungnya sudah mengalami gangguan o nyeri sendi yang berpindahpindah, o bercak kemerahan di kulit yang berbatas, o gerakan tangan yang tak beraturan dan tak terkendali (korea), atau benjolan kecil-kecil dibawah kulit. oNyeri dada,

Kriteria Dr.Jones
Manisfestasi minor : Manifestasi mayor : Karditis Poliatritis Korea Eritema marginatum Nodul subkutan
Klinis: -demam -artralgia -pernah menderita -demam reumatik Laboratorium: -reaksi fase akut; *LED meningkat *C-reactiveprotein(+) *leukositosis -interval P-R memanjang Terdapatnya 2 manisfestasi mayor atau 1 manisfestasi mayor di tambah 2 manisfestasi minor menunjukkan kemungkinan besar demam rematik.

Penegakan diagnosa

Berdasarkan pem.fisik dan gejala klinis serta Diagnosis demam reumatik akut ditegakkan berdasarkan kriteria Jones yang telah direvisi. Untuk memperkuat hasil diagnosa maka dilakukan beberapa pemeriksaan laboratorium, misalnya; -pemeriksaan darah rutin -ASTO -CRP -kultur ulasan tenggorokan. Bentuk pemeriksaan yang paling akurat adalah dengan dilakukannya echocardiografi untuk melihat kondisi katup-katup jantung dan otot jantung.

Patogenesis
Seseorang yang mengalami demam rematik yang tidak ditangani secara adekuat bisa menyebabkan serangan penyakit jantung rematik(sangat mungkin sekali). Infeksi oleh kuman Streptococcus Beta Hemolyticus group A demam rematik dimana diawali terjadinya peradangan pada saluran tenggorokan dikarenakan penatalaksanaan dan pengobatannya yang kurang terarah racun/toxin dari kuman ini menyebar melalui sirkulasi darah mengakibatkan peradangan katup jantung Akibatnya daun-daun katup mengalami perlengketan sehingga menyempit, atau menebal dan mengkerut sehingga kalau menutup tidak sempurna lagi dan terjadi kebocoran.

Patofisiologi

Demam rematik diduga merupakan akibat dari kepekaan tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk yang di hasilkan bakteri ini. Kaplan mengemukakan bahwa,adanya reaksi silang Ab terhadap Streptococcus dengan otot jantung yang mempunyai susunan Ag mirip Ag streptococcus reaksi autoimun

Bakteri Streptococcus Beta Hemolitikus Group A terjadinya demam reuma. Selain itu, oleh tubuh dia dianggap antigen yang membuat tubuh membuat antibodinya strukturnya ternyata mirip dengan katup mitral yang membuat kadangkala antibodi tersebut malah menyerang katup mitral jantung membuat kerusakan pada katup mitral tersebut. Pada proses perbaikannya, maka akan terdapat jaringan fibrosis pada katup tersebut lama kelamaan akan membuatnya menjadi kaku. Pada saat terbuka dan tertutup akan terdengar bunyi yang tidak normal seperti bunyi S1 mengeras, bunyi S2 tunggal, dan opening snap, juga akan terdengar bising jantung ketika darah mengalir. Apabila kekakuan ini dibiarkan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri akan terganggu membuat tekanan pada atrium kanan meningkat yang sehingga terjadi pembesaran atrium kanan Keregangan otot-otot atrium ini akan menyebabkan terjadinya fibrilasi atrium.

Kegagalan atrium kiri memompakan darah ke ventrikel kiri menyebabakan terjadi aliran darah balik(yaitu atrium kiri kembali ke vena pulminalis, selanjutnya menuju ke pembuluh darah paru-paru). Meningkatnya volume darah pada pembuluh darah paru-paru ini membuat tekanan hidrostatiknya meningkat dan tekanan onkotiknya menurun menyebabkan perpindahan cairan keluar yang udem paru Ini bisa kemudian menyebabkan sesak napas pada penderita.

Penatalaksaan

Istirahat dan mobilisasi pemberian antibiotika dan anti radang. Misalnya obat antibiotika penicillin secara oral atau benzathine penicillin G. Pada penderita yang allergi terhadap kedua obat tersebut, alternatif lain adalah pemberian erythromycin atau golongan cephalosporin. antiradang yang biasanya diberikan adalah Cortisone and Pasien akan diberikan diet bergizi tinggi yang mengandung cukup vitamin.

Hubungan demam rematik dengan PJR


Demam rematik merupakan awal dari gejala penyakit jantung rematik dimana streptococcus menyebabkan DR tetapi karena pengobatan tidak adekuat maka terjadi penjalaran,awal nya dari sakit di sendi kemudian mengikuti sirkulasi darah menuju jantung ----belum siap

Penyakit jantung bawaan(kongenital)

Defenisi
Penyakit yang dibawa sejak lahir,bisa karena kelainan genetik Jenis-jenis penyakit ini: Defek septum atrium(ASD) Defek septum ventrikel(VSD) Duktus arteriosus persisten(PDA) Stenosis pulmonal(PS) Sindrom hipoplastik jantung kiri Stenosis aorta(AS) Koarktasio aorta Atresia trikuspid(TA) Transposisi arteri besar(TGA) Kardiomiopati Fibroelastosis endokardial dll

Defenisi
Penyakit yang didapat karena adanya faktor umur,jenis kelamin,golongan etnik&ras,keadaan gizi,keadaan sosial ekonomi yang buruk,iklim dan geografi,cuaca.

Jenis-jenis penyakit ini


PJR(penyakit jantung rematik) hipertensi Demam reumatik Insufiensi mitral Penyakit jantung didapat non-rematik Endokarditis bakterialis Miokarditis non-rematik Miokarditis difterika Perikarditis Jantunng pada anemia Gagal jantung pada bayi dan anak Sindrom eisenmenger Hipertensi pulmonal Embolus paru Aritmia jantung Henti jantung(cardiac arrest)

Mengetahui nilai-nilai normal dari pemeriksaan fisik

Nilai normal :
o Hb Pria : 12,3-18 gr/dl Wanita : 12-16 gr /dl Anak-anak : 12 gr/dl o Lekosit Dewasa : 4000-9000/mm3 Anak-anak : 8000-12000/mm3 Bayi : 9000-15000/mm3 o LED Laki-laki : 0-15 mm/jam Wanita : 0-20 mm/jam

Anda mungkin juga menyukai