Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BIOLOGI SEL BAHAN PENYUSUN SEL

Dosen Pengampu: Dra. Harlis, M.Si Kelompok 3: Tesha Sundari Ani Marsela Pebrita Ayu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2012

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tubuh kita tersusun atas bagian-bagian yang sangat kecil, begitu pula dengan dengan makhluk hidup yang lain. Bagian yang sangat kecil itulah yang disebut dengan sel. Semua mahkluk hidup dibentyuk oleh sel, ada yang dibangun oleh satu sel (uniseluler) contohnya bakteri, dan ada pula yang dibentuk oleh berberapa kumpulan se (multiseluler) contohnya adalah manusia, hewan dan tumbuhan. Sel pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (yang hidup pada 1635-1703). Hooke (pada tahun 1665) mengamati sel gabus dengan menggunakan mikroskop sederhana. Ternyata sel gabus tersebut tampak seperti ruangan-ruangan kecil. Maka, dipilihlah kata dari bahasa Latin yaitu cellula yang berarti kamar kecil untuk menamai objek yang ditemukannya itu. Dua ahli biologi dari Jerman, Mathias J. Schleiden dan Theodor Schwann (1838), membuktikan bahwa sel hidup bukanlah kamar kosong, melainkan berisi cairan sitoplasma yang mendukung segala aktivitas dasar makluk hidup. Sehingga muncullah teori sel yang dibangun oleh kedua tokoh tersebut. Sel merupakan unit structural dan fungsional terkecil pada mahkluk hidup. Sel sebagai unit structural terkecil bermakna bahwa sel merupakan penyusun yang mendasar bagi tubuh mahkluk hidup. Setiap sel tersusun dari bagian membrane plasma, inti sel, sitoplasma dan organel sel. Sedangkan sel sebagai unit fungsionla bermakna bahwa sel penyusun tubuh makhluk hidup melakukan suatu fungsi atau kegiatan proses hidup. Fungsi yang dilakukan oleh sel meliputi respirasi, ekskresi , transportasi sisntesis, reproduksi, sekresi, respon. Sel merupakan struktur yang dibangun oleh komponen kimiawi berupa bahan organic dan anorganik. Bahan kimia anorganik misalnya H2O, O2, C, dll. Sedangkan bahan organic yang menyusun sel diantaranya adalah Karbohidrat, Lipid dan Protein. Karbohidrat, lipid dan protein merupakan bahan-bahan penyusun sel yang berukuran besar, disebut juga makromolekul. 1.2 Tujuan a. Mengetahui b. Mengetahui c. Mengetahui d. Mengetahui 1.3 a. b. c. d.

bahan-bahan penyusun sel bahan organik dan fungsinya di dalam sel bahan anorganik dan fungsinya di dalam sel perbedaan molekul DNA dan RNA

Rumusan masalah Apa sajakah bahan-bahan penyusun sel? Apakah bahan organik di dalam sel? Apakah bahan anorganik di dalam sel? Bagaimana perbedaan molekul DNA dan RNA?

BAHAN PENYUSUN SEL: PROTOPLASMA Protoplasma disusun oleh beberapa unsur dan senyawa.Adapun susunan kimia protoplasma adalah sebagai berikut: Oksigen (O) Karbomn (C) Hidrogen (H) Nitrogen (N) Kalsium (Ca) Pospor (P) Khlor (Cl) Sulfur (S) Kalium (K) Natrium (Na) Magnesium (Mg) Besi (Fe) Yodium (I) 62 20 10 3 2,5 1,14 0,16 0,14 0,11 0,10 0,07 0,10 0,014

Ditambah unsur : Tembaga (Cu),Kobal (Co),Mangan (Mn),Seng (Zn),Molibdenum (Mo),Boron (Bo),dan Silikon (Si) dalam jumlah sedikit. Sifat Kimia dan Komposisi Protoplasma terdiri dari sekumpulan yang memiliki tanda-tanda hidup. Dari analisis kimia terlihat bahwa protoplasma terdiri dari bahan organik dan anorganik, bahan organik berupa air, garam mineral, senyawa gas, asam dan basa. Sedangkan bahan anorganik terdiri dari protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat. 1. Air dan garam mineral Air yang terdapat di dalam sel dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Air intramolekuler, yaitu molekul air yang merupakan bagian dari molekul-molekul air protein, yang berjumlah sekitar 4% dari air selular. Air terikat, merupakan molekul-molekul air yang terikat pada protoplasma dan memerlukan tenaga cukup besar untuk memisahkannya. Air intramolekuler tidak dapat dihilangkan tanpa merusak protoplasma.

H O -- H Gambar 1.2 Model struktur molekul pembangun air Peran air di dalam sel sangat penting. Air berfungsi sebagai pelarut dan mengangkut senyawa-senyawa serta molekul-molekul baik yang diperlukan oeh sel maupun sisa metabolisme yang akan di keluarkan dari dalam sel, air juga berfungsi sebagai stabilisator suhu. Stabilisator suhu yaitu dapat menjaga kestabilan sel dalam situasi apabila tidak kondusif, disamping itu berbagai reaksi enzimatik memerlukan air sebagai agen reaksi. DI dalam air bebas, terlarut berbagai jenis senyawa kimia. Senyawa-senyawa terbagi dalam 3 kelompok: yang pertama adalah garam-garam mineral terutama yang mengandung K, Na, Fe, dan lainlain. Kelompok kedua adalah senyawa-senyawa organik yang terlarut, dan yang ketiga yaitu gas-gas terlarut: O2, CO2, N2 yang berasal dari udara. Garam Mineral Garam mineral berperan penting dalam mengatur tekanan osmotik dan pembentukan makromolekul. Garam mineral yang terdapat pada protoplasma yaitu : Garam Pospat Karbonat Sulfat Kalsium Natrium Magnesium Hampir sebagian besar sel memiliki bobot kering yang tersusun dari lebih 50% protein. Dari jumlah tersebut tampak bahwa protein merupakan komponen sel yang sangat penting. Protein tersusun unsur-unsur: karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein berfungsi sebagai penyusun strutural sel, penyimpanan, transportasi, pengiriman signal, pergerakan, proteksi serta dapat pula berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat terjadinya reaksi di dalam sel. Protein memiliki struktur yang sangat kompleks. Meskipun memiliki susunan yang sangat kompleks, semua protein disusun dari

2. Protein

kumpulan 20 macam asam amino yang sama. Berdasarkan struktur molekulnya, protein diklasifikasikan sebagai berikut: protein fibrosa dengan contoh: kolagen, fibrin, aktin dan sebagainya. Protein digolongkan pula sebagai sebagai protein struktural dan fungsional. Protein-protein struktural antara lain membentuk membentuk kerangka sel atau sitoskelet. Selain itu protein struktural dijumpai pula sebagai penyusun kolagen pada kulit, rawan dan tulang, keratin pada kuku, rambut dan sebagainya.Protein fungsional merupakan protein yang terlibat langsung dalam metabolisme sel, mudah terurai dan terakit kembali. Protein mencakup enzim-enzim yang merupakan katalisator pada proses metabolisme, hormon, hemoglobin dan sebagainya. 3. Lipid Lipid atau lemak meruapan satu molekul biologis yang besar. Kelompok lipid memiliki ciri yang penting yaitu tidak memiliki atau sangat kecil afinistasnya terhadap air. Ciri ini ilah yang sering diistilahkan dengan sifat hidrofobik. asam lemak, lemak netral, fosfolipid, glikolipid, terpen dan steroid. Asam lemak memiliki dua daerah yaitu: 1) rantai karbon yang bersigfat hidrofobik, tidak larut atau sedikit larut air, kurang reaktif tetapi sangat larut dalam pelarut organik non polar seperti aseton, benzene dan kloroform, 2) gugus asam karboksilat, yang mengion di dalam larutan, larut dalam air dan mudah bereaksi membentuk ester. Asam lemak merupakan sumber makanan. Terdapat dalam sitoplasma berupa tetesan-tetesan gliserida yang terdiri dari tiga rantai asam lemak yang masing-masing terikat pada gliserol. Selain sebagai sumber makanan dan tenaga, peranan asam lemak yang terpenting adalah sebagai penyususn selaput plasma, selaput tipis ini sebagian besar dari fosfolipid. Setiap molekul fosfolipid memiliki ekor hidrofilik yang terdiri dari dua buah rantai asam lemak dan gugus kepala yang bersifat polar dan hidrofilik. Molekul fosfolipid sesungguhnya adalah detergen. Tetesan fosfolipid pada air akan membentuk lapisan tipis di permukaan air tersebut. Selaput ini terdiri dari satu lapis molekul-molekul fosfolipid pada berkaitan ekor dengan ekor membentuk dwilapisan fosfolipid yang merupakan struktur dasar selaput plasma.

Gambar 1.3. Rumus bangun fosfolipid 4. Kabohidrat Karbohidrat seringkali disebut sakarida, karena terdiri dari rantai molekul gulsa yang disebut monosakarida. Beberapa molekul. Beberapa molekul mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Dua

molekul monosakarida saling berkaitan disebut disakarida. Babarapa buah disakarida dan trisakarida membentuk polisakarida. Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen Peranan karbohidrat antara lain : Sumber energi didalam sel Cadangan energi Komponen struktural organel dan sel lainnya Polisakarida panjang. merupakan ini untaian lurus monosakarida maupun yang sangat

Untaian

dapat

bercabang-cabang.

Polisakarida dapat berupa selulosa pembentuk dinding sel tumbuhan, asma hialuronat yang merupakan salah satu substansi antar sel pada jaringan ikat, amilum, dan glikogen.

Gambar 1.4. Struktur karbohidrat

Keterangan: a. Pada sel hewan dan manusia, karbohidrat dalam bentuk glikogen. b. Pada sel tumbuhan karbohidrat sebagai cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati) dan dinding sel dalam bentuk selulosa 5. Asam Nukleat Asam nukleat (bahasa Inggris: nucleic acid) adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik .Asam nukleat yang paling umum adalah Asam deoksiribonukleat (DNA) and Asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus. Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Asam nukleat merupakan suatu polemer yang tersusun atas monomer-monomer yang disebut dengan nukleotida. Fungsi utama nukleotida adalah penyuimpan informasi (DNA), sintesisn protein

(RNA), dan transfer energi (ATP and NAD). Nukleotida mengandung gulsa, basa nitrogen, dan fosfat. Gula berupa ribose atau deoksi ribose. Keduanya dibedakan atas dasar ada tidaknya oksigen pada deoksiribosa. Selain itu, keduanya merupakan cincin pentosa. Terdapat lima macam basa nitrogen. Purin (Adenin dan Guanin) memiliki struktur cincin ganda, sedangkan pirimidin (sitosine, Timin dan Urasil) merupakan cincin tunggal.

Gambar 1.5. Struktur nucleotide a. DNA DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu gugus fosfat, gula deoksiribosa, dan basa nitrogen. Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida. Rantai DNA memiliki lebar 2224 , sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 . Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida . Asam deoksiribosa (DNA) merupakan pembawa sifat apda 99% mahluk hidup. Basa pada DNA terdiri dari C, G, A and T. Fungsi DNA adalah penyimpan informasi genetik.

Gambar 1.6. Struktur DNA Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda. Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa

(berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.

DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenin (dilambangkan A), sitosin (C, dari cytosine), guanin (G), dan timin (T). Adenin berikatan hidrogen dengan timin, sedangkan guanin berikatan dengan sitosin.

b. RNA Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok ( central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein. Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida. Selain itu, bentuk konformasi RNA tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya. Perbedaan molekul DNA dan RNA DNA Kandungan Deosiribosa RNA Ribosa

gula Jumlah rantai Dua rantai nukleotida (double helix) Sitosin dan Timin Kromosom.,nukleoplas ma,dan mitokondria Satu rantai nukleotida

Basa Pirimidin Letak

Sitosin dan Urasil Nukleolus,nukleoplasm a,dan sitoplasma

BAB. 3 PENUTUP a. Protoplasma terdiri dari sekumpulan yang memiliki tandatanda hidup. protoplasma terdiri dari bahan organik dan anorganik, bahan organik berupa air, garam mineral, senyawa gas, asam dan basa. Sedangkan bahan anorganik terdiri dari protein, lipid, karbohidrat dan asam nukleat. b. Fungsi bahan organik Peranan air: Pelarut bahan anorganik dan organik, stabilisator suhu, pelarut elektrolitMedia transpor media yang baik untuk proses metabolisme. Garam mineral berperan penting dalam mengatur tekanan osmotik dan pembentukan makromolekul. c. Fungsi bahan anorganik: d. Perbedaan molekul DNA dan RNA adalah kandungan gula DNA: deoksiribosa, RNA: ribosa. Jumlah rantai DNA: dua rantai double helix, RNA: satu rantai nukleotida. Basa pirimidin DNA: sitosin dan timin, RNA: sitosin dan urasil. Letak DNA: Kromosom.,nukleoplasma,dan mitokondria sedangkan letak RNA: Nukleolus,nukleoplasma,dan sitoplasma.

Anda mungkin juga menyukai

  • Genus Coccinella
    Genus Coccinella
    Dokumen49 halaman
    Genus Coccinella
    Tesha Sundari
    50% (2)
  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen45 halaman
    Kelompok 7
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen10 halaman
    Makala H
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Resume Kelompok 1
    Resume Kelompok 1
    Dokumen8 halaman
    Resume Kelompok 1
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Makala H
    Makala H
    Dokumen10 halaman
    Makala H
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen28 halaman
    2
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Makalah Moluska
    Makalah Moluska
    Dokumen31 halaman
    Makalah Moluska
    Tesha Sundari
    100% (1)
  • Teknologi Dan Manusia
    Teknologi Dan Manusia
    Dokumen42 halaman
    Teknologi Dan Manusia
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Biokim
    Biokim
    Dokumen1 halaman
    Biokim
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Sifat
    Sifat
    Dokumen3 halaman
    Sifat
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Ali Sadikin
    Ali Sadikin
    Dokumen19 halaman
    Ali Sadikin
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Sifat
    Sifat
    Dokumen3 halaman
    Sifat
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • PDF Ekskresi.
    PDF Ekskresi.
    Dokumen10 halaman
    PDF Ekskresi.
    Lutgard Oka
    Belum ada peringkat
  • Plasenta
    Plasenta
    Dokumen1 halaman
    Plasenta
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Osmoregulasi
    Fisiologi Osmoregulasi
    Dokumen6 halaman
    Fisiologi Osmoregulasi
    Tesha Sundari
    Belum ada peringkat