A. Dian Savitri,S.Psi,Psikolog
Background
Lahir 1893; meninggal 1988 Berasal dari keluarga kaya raya Dikenal brilliant tapi sangat narcissistic Background di bidang biochemistry dan medicine MD Columbia; Ph.D. Cambridge University Tidak suka Psikologi sebelum kenal Jung Mengajar psikologi di Harvard Pendiri the Boston Psychoanalytic Society
Background
Bekerjasama dengan Christiana Morgan mengembangkan Thematic Apperception Test (TAT) Teorinya bersifat eklektif
Pengertian Kepribadian
1.
2.
3.
4.
5.
Abstraksi teoritis, tidak hanya deskripsi tentang perilaku manusia Mengacu pada serangkaian kejadian sepanjang hidup manusia Mencerminkan elemen perilaku yang menetap, berulang, baru maupun unik Agen yang mengatur & memerintah individu No brain no personality
Proceeding/ Cara Bekerja Serial Schedule/ Jadwal Need/ Kebutuhan Press/ Tekanan Thema Unity-Thema
Merupakan data dasar yang tersedia untuk psikologi Penting, tetapi merupakan pola perilaku yang pendek/singkat Polanya mempunyai suatu permulaan & akhir Proceeding dapat berupa:
Internal (misal: mengkhayal/ bermimpi) Eksternal (misal: membeli suatu barang di toko)
Serial
Proceeding yang muncul secara berkala dalam suatu periode waktu yang lama Rangkaian proceeding yang direncanakan yang mendorong ke arah suatu tujuan akhir Masing-masing berlanjut di dalam serangkaian layanan sebagai sub-tujuan Contoh: untuk mengejar tujuan karier di bidang psikologi dilakukan langkah-langkah apa?
Schedule
Sering
muncul ketika individu memiliki proceeding yang bertentangan Membuat jadwal agar proceeding yang bertentangan dapat diselesaikan Contoh: mengatur anggaran yang dapat digunakan untuk berbagai proceeding (belanja) sesuai rencana
Needs
Dorongan yang mengatur persepsi, intelektual dan tindakan Mungkin: Muncul dari kondisi internal Ditimbulkan oleh stimulus eksternal Mungkin berasal dari Hasil akhir perilaku Gaya atau Pola perilaku Perhatian selektif Ungkapan perasaan
b.
c.
Hakekat eksistensi manusia adalah mendapat kesenangan & menghindari kesakitan. Needs/ kebutuhan: motivasi dari perilaku Tiap kebutuhan menimbulkan ketegangan, ketegangan mereda kembali setelah kebutuhan terpenuhi
KATEGORI NEEDS
Viscerogenic (primer) & Psychogenic Needs (sekunder)
Viscerogenic (fisiologis) yaitu kebutuhan primer individu untuk kelangsungan hidup basic physiological drives. Psychogenic (non fisiologis) yaitu kebutuhan sekunder yang berasal dari kebutuhan primer namun dalam bentuk yang sudah kabur dan dengan cara yang tidak langsung. Atau kebutuhan Psikologis
4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Abasement Achievement Affiliation Aggression Autonomy Counteraction Defendance Deference Dominance Exhibition
11. Harmavoidance
12. Infavoidance 13. Nurturance
14. Order
15. Play 16. Rejection 17. Sentience 18. Sex 19. Succorance 20. Understanding
Pengertian Needs
ABASEMENT
Kebutuhan untuk merendah atau merendahkan diri; menerima celaan atau cercaan orang lain; menerima hukuman bila melakukan kesalahan Kebutuhan mendapatkan prestasi; memecahkan masalah; mengerjakan tugas secepat dan sebaik mungkin Kebutuhan untuk berteman; menjalin hubungan
ACHIEVEMENT
AFFILIATION
Pengertian Needs
AGRESSION
AUTONOMY
Kebutuhan untuk bebas; tidak bergantung; mencari kemandirian Usaha untuk mengatasi kelemahan; mengatasi kegagalan; melakukan counter Kebutuhan untuk mempertahankan diri
COUNTERACTION
DEFENDANCE
Pengertian Needs
DEFERENCE
Kebutuhan untuk berbuat seperti apa yang diharapkan oleh orang lain Kebutuhan untuk menguasai orang lain; menjadi pemimpin; membantah orang lain Pamer, menonjolkan diri supaya dilihat oleh orang lain; menjadi pusat perhatian orang lain
DOMINANCE
EXHIBITION
Pengertian Needs
HARMAVOIDANCE
Menghindari rasa sakit,cedera fisik, penyakit dan kematian. menghindari bahaya, memperhatikan tanda-tanda bahaya Usaha menghindari kegagalan/ hal-hal yang memalukan, menghindari caci maki, olokolok, atau sikap acuh tak acuh orang lain, atau untuk menutupi kelemahan Kebutuhan untuk memberi perhatian; bantuan; pertolongan; kasih sayang kepada orang lain
INFAVOIDANCE
NURTURANCE
Pengertian Needs
ORDER
Teratur; kerapian; kebersihan, ketepatan, pengorganisasian dalam segala hal Kebutuhan untuk bermain; rileks; kesenangan; melawak; menghindari hal-hal yang menegangkan Kebutuhan untuk menolak; menolak orang lain/ pihak lain; menganggap sepi orang lain (orang lain tidak ada)
PLAY
REJECTION
Pengertian Needs
SENTIENCE
Kebutuhan mencari kesenangan terhadap impresi melalui alat indera Kebutuhan yang berkaitan dengan aktivitas seksual Keinginan untuk memperoleh bantuan; dicintai, dilindungi, dimanjakan, diarahkan, dimaafkan, ditolong dan mendapat simpati Kebutuhan untuk mengerti; motif untuk menganalisis pengalaman; memilah konsep; menemukan hubungan satu dengan yang lain
SEX
SUCCORANCE
UNDERSTANDING
Proactive: kebutuhan yang berasal dari dalam diri individu Reactive: kebutuhan yang muncul karena dirangsang oleh faktor di luar diri individu
Overt (manifest): kebutuhan yang diekspresikan ke luar karena masyarakat akan menanggapi bahkan memuji kemunculannya
Covert (latent): Kebutuhan yang hanya dipuaskan dengan membayangkan atau diimpikan (disembunyikan karena kemunculannya akan direaksi secara negatif oleh lingkungan)
Focal: kebutuhan yg ditujukan pd satu objek Diffuse: kebutuhan yang tidak hanya ditujukan pada satu objek
Process needs adalah aktivitas untuk kepentingan aktivitas dirinya sendiri Modal needs: kebutuhan yang dipuaskan sewaktu memenuhi kebutuhan effect (meliputi aktivitas yang di-reward terkait dengan derajat keunggulannya/ excellence). Effect needs akan membawa kepada kondisi yang diinginkan/ hasil akhir tertentu
Interaction of Needs
Beberapa kebutuhan mungkin muncul secara serempak (simultaneously) atau secara berturutan (succession) Fusion of needs
Beberapa
Subsidiation of needs
Satu
Cathexis
Karakteristik
Sentiment
Kecenderungan
dalam diri seseorang untuk tertarik atau merasa diusir/ ditolak oleh objek tertentu
Example of Presses
Family support Danger Lack/loss Rejection Retention of object Competition Poverty Encouragement
Thema
Interaksi need dan press yang mengakibatkan perilaku tertentu Dapat berubah dari interaksi sederhana subjek-objek sampai ke kombinasi sejumlah tema-tema sederhana (serial themas) Beberapa tema yang muncul kembali dapat digunakan untuk mencirikan individu
Unity-Thema
Pola
need-press yang berasal dari pengalaman masa kecil Kebanyakan berfungsi dalam ketidaksadaran Merupakan kunci asal keunikan individu Contoh unity thema: A need for accuracy, punctuality or order
Vector- Value
Vector: bagaimana kita melakukan suatu aktivitas untuk mencapai arah tertentu
Adience
- positive, promoting movement towards people or objects Abience - negative, promoting movement away from people or objects
Example
Adience Vector (+) Achievement Affiliation Play Order Dominance Exhibition Aggression Abasement Abience Vector (-) Autonomy Urination Defecation Counteraction Harmavoidance Infavoidance Defendence
No brain no personality Otak yang mengkoordinasi & memerintah perilaku manusia karena semua proses organik & psikologis berpusat di otak
Kepribadian dapat didefinisikan sebagai organ yang memerintah, karena itu letaknya di otak
Kepribadian bermula sejak kelahiran sampai kematian Lima kompleks yang dialami
1.
2. 3.
4.
5.
Claustral complex Oral complex Anal complex Urethral complex Castration complex
Claustral complex
Hidup dalam kandungan sangat aman, tenang, sangat tergantung. Ada tiga bentuk : keinginan untuk berada seperti di kandungan perasaan tidak berdaya, perasaan tidak mendapat bantuan di dalam kandungan kompleks anti kandungan yaitu ketakutan kehabisan nafas dan terkurung
Oral complex
Ada tiga variasi : The oral succorance complex (kombinasi dari aktivitas mulut, kecenderungan pasif, kebutuhan untuk dibantu dan dilindungi Need for oral gratification, drinking, dependency The oral aggression complex (kombinasi dari kompleks oral dengan aktivitas agresi dalam bentuk mengigit, meludah, membentak, atau bentuk agresi verbal) Aggressive needs, problems with authority, stuttering The oral rejection complex (mencakup muntah, pilih-pilih makanan, dsb) Low need for food, need to reject, need for seclusion & autonomy
Anal complex
Ada dua jenis : 1. anal rejection complex (senang dengan defekasi, senang dengan kotoran atau barang yang mirip dengan kotoran) Need for aggression, disorder, autonomy 2. anal retention complex (tingkah laku retentif, menimbun, mengumpulkan sesuatu) Need for order, possessiveness, cleanliness
Urethral complex
Ambisi yang berlebihan, kerusakan sistem self, ngompolan, sangat mencintai diri sendiri Cathexis for fire, craving for immortality, narcissism. Disebut juga dengan Icarus Complex
Castration complex
Kurang setuju dengan castration anxiety-nya Freud. Murray menjelaskan dengan lebih sederhana yaitu fantasi bahwa penis mungkin akan dipotong. Ketakutan berkembang dari masturbasi di usia anak yang diikuti dengan hukuman dari orang tua.
V. Uniqueness Principle
b.
c.
Id: faktor pendorong perilaku, tiap orang besarnya berbeda-beda, gudang kecenderungan impulsif. Bukan hanya impuls primitif tetapi juga impuls yang dapat diterima masyarakat, seperti empati, cinta, dan memahami lingkungan Ego: aspek rasional kepribadian, merupakan pengatur & pengontrol Superego: berasal dari orang tua, tokoh otonom dalam kehidupan, tokoh mitologi ataupun buku. Terus menerus berkembang sepanjang hayat