Anda di halaman 1dari 28

Penegakan Diagnosa Keperawatan Oleh: Yuyun S.N, S. Kep.

, Ners

Dp

Diagnosa kep. Yg berkaitan dgn kebutuhan belajar dikelompokan dibawah katagori kurang pengetahuan. Definisi kurang pengetahuan ad/pernyataan pd saat individu, klg, komunitas tdk dapat memahami, tdk dpt belajar, tdk dpt menunjukan pengetahuan ttg tindakan keperawatan yg penting untuk mempertahankan kesehatan.

Perencanaan Pendidikan Kesehatan


Oleh : Yuyun S.N, S. Kep., Ners

Perencanaan
Mengembangkan perencanaan pengajaran ad/menyelesaikan sejumlah masalah. Melibatkan klien saat perencanaan dpt meningkatkan terciptanya perencanaan yg berguna dan merangsang motivasi klien. Klien yg membantu merumuskan perencanaan pengajaran akan lebih mudah untuk mencapai tujuan yg ditetapkan.

a. Menentukan prioritas pengajaran


Kebutuhan belajar klien diurutkan berdasarkan prioritas salah satu yg menjadi kriteria adalah motivasi klien utk konsentrasi pd kebutuhan belajar yg terlah teridentifikasi. Ex : seseorang yg berpenyakit jantung belum siap merubah gaya hidupnya sampai ia menemukan kebutuhannya untuk belajar yyg penyakit jantung

Lanjut .
Menentuka prioritas berdasarkan teori Maslow Kriteria untuk memprioritaskan pengajaran dalam komunitas antara lain : kesadaran komunitas terhadap masalah, motivasi komunitas memecahkan masalah, kemampuan perawat untuk mempengaruhi pemecahan masalah, berat serta konsekwensi jika masalah tdk dipecahkan.

b. Menentukan tujuan belajar


Kriteria menetapkan tujuan belajar harus mempunyai 3 ranah : kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan belajar akan menentukan perencanaan ttg isi atau substansi, metode, strategi, aktivitas dan perencanaan metode evaluasi.

Beberapa ketentuan umum dalam merumuskan tujuan belajar : Tujuan belajar dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yg dikehendaki. Ex ; klien dpt mendemonstrasikan cara menyusui yg benar. Tujuan dpt diobservasi, sementara aktivitas dpt diukur. spt : Klien dpt berjalan. Dalam tujuan harus terckup kriteria waktu yg spesifik. Ex : Klien dpt menyebutkan 3 hal yg dpt mempengaruhi peningkatan kadar gula. Dalam tujuan harus terkandung kondisi yg diinginkan utk mengklarifikasi dimana, kapan atau bagaimana perilaku ditampilakan. Ex :

Domain
KOGNITIF Membandingkan Membedakan Mendefinisikan Menguraikan Mengembangkan Menjelaskan Mengidentifikasi Memberi tanda Mengurutkan AFEKTIF Merubah Menentukan Memilih Melengkapi Menyepakati Menuruti Mempertahankan Mendiskusikan Membantu

KOGNITIF Menjohkan Merangkum medohkan Menanamkan Menyiapkan Merencanakan Meletakan kembali Menyatakan kembali Memecahkan Merangkum Menggaris bawahi Menulis

AFEKTIF Bekerjasam Berpartisifasi Merespon Memperbaiki Memverifikasi

DOMAIN
PSIKOMOTOR Beradaptasi Memulai Merangkai Menghitung Mengalikan Merubah Membangun Menciptakan Mendemonstrasikan Memanipulasi Mengukur Menggerakan Mengorganisir Bereaksi Menunjukan Mengerjakan

c. Memilih substansi atau isi materi


Isi pembelajaran sangat ditentukan oleh tujuan belajar yg hendak dicapai Pengetahuan yg dibutuhkan perawat dpt diperoleh melalui pendidikan, buku, jurnal kep. Dari perawat lain atau tim kesehatan Sumber yg dipilih hendaknya : akurat, terbaru, didasarkan atas tujuan belajar, sesuai usia klien, budaya, kemampuan, konsisten, mempertimbangkan waktu dan sumber daya.

d. Memilih strategi belajar


Metode belajar yg cocok dgn indiviu, materi pengajaran. Beberapa tujuan belajar mungkin dapat dicapai dgn mudah melalui tatap muka tapi yg lain dengan diskusi atau praktek.

e. Memilih alat bantu mengajar


Alat bantu belajar ad/untuk membantu pembelajaran bukan sebagai pengganti. Alat bantu berguna untuk menambah atau menguatkan mengajar dgn strategi tatap muka Alat belajar sangat ditentukan oleh tujuan belajar yg hendak dicapai.

f. Membuat rencana evaluasi


Rencana evaluasi harus disebutkan dalam perencanaan kegiatan penkes. Evaluasi dpt dibedakan : Evaluasi penkes, yakni menilai langkah2 yg telah dijadwalkan dlm perencanaan apakah sesuai atau terjadi perubahan dlm pelaksanaannya. Ex : jadwal, waktu, tempat, alat peraga. Evaluasi hasil kegiatan, yakni sesuai dgn tujuan yg ingin dicapai dgn penkes yg dimaksud. Ex : Terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku.

Contoh : SAP (berbasis kompetensi)


Kompetensi :Memenuhi kebutuhan latihan pergerakan ekstremitas atas bawah pada klien lumpuh TIU : Mahasiswa mampu . TIK : Mahhasiswa mampu Melatih ekstremitas atas bawah pasif Mengelola alat Mengatasi hambatan2 : tensi turun, injuri, selama latihan Mempersiapkan lingkungan aman : privasi Melatih ekstremitas atas bawah pasif pd klien intoleran aktif

Materi ; Konsep dasar pergerakan Askep Cara melatih (SOP) Hambatan dan cara mengatasi Patofisiologi gangguan pergerakan

Metode
Pre & Post PBL dgn kasus pasif Bade side teaching

Media
Hand out Klien stroke yg lumpuh Peralatan kasus fiktif Dokumentasi

Evaluasi
Tulis (kuis) Lap (format) Observasi Hasil kerja kasus fiktif

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN Oleh : Yuyun sarinengsih S.Kep

Petunjuk yang dapat untuk mengimplementasikan rencana pengajaran :


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Waktu yang optimal untuk masing-masing sesi tergantung pada klien yang belajar Kecepatan dari tiap sesi juga mempengaruhi belajar. Keadaan lingkungan dapat membantu atau menurunkan belajar Alat Bantu belajar dapat membantu perkembangan belajar dan membantu memfokuskan perhatian klien. Jika menemukan sendiri isi atau substansi, klien akan lebih efektif. Melakukan pengulangan Materi dari yang tidak diketahui ke yang diketahui dan hubungan dilihat secara logis. Menggunakan bahasa orang awam dapat meningkatkan komunikasi.

EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN

a.

Evaluasi Belajar Klien

Evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran dan akhir pembelajaran Metode terbaik untuk evaluasi tergantung pada jenis belajar. Untuk aspek kognitif, klien akan menunjukan kemahiran pengetahuan Contoh alat evaluasi untuk kognitif : observasi test, lisan Evaluasi kemahiran aspek psikomotor yang terbaik adalah dengan mengobservasi bagaimana klien melakukan prosedur.

Evaluasi sikap lebih sulit dilakukan. Apakah sikap atau nilai berubah kearah yang lebih baik mungkin dapat dilihat dari respon klien terhadap pertanyaan, bagaimana klien berbicara tentang subjek yang relevan, dan dengan mengobservasi perilaku yang mengekspresikan perasaan dan nilai-nilai. Setelah dilakukan observasi , munykin menemukan hal-hal yang penting untuk dimodipikasi atau mengulang perencanaan jika tujuan tidak tercapai. Perubahan perilaku tidak selalu terjadi setelah belajar. Seringkali individu menerima perubahan intelektual, sikap kemudian perubahan perilaku sehingga evaluasi harus dilakukan lebih lanjut

b. Evaluasi Mengajar

Evaluasi belajar penting untuk menilai kemampuannya. Evaluasi harus mencakup pertimbangan semua factor : waktu, stategi mengajar, jumlah informasi dan apakan mengajar cukup berguna. Perlu diketahui kelebi

DOKUMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN

Pendokumentasian penting untuk memberikan suatu legalitas pencatatan bahwa pengajaran telah dilakukan Dokumentasi merupakan alat untuk komunikasi dengan profesi lain dalam memberikan pelayanan kesehatan. Dokumentasi harus mencakup : Dp, tujuan belajar, topik, hasil yang dicapai, kebutuhan mengajar tambahan, dan sumber-sumber yang diberikan. Selain itu dokumentasi harus mencakup informasi actual, dan keterampilan berfikir, strategi mengajar, kerangka kerja, waktu dan substansi untuk tiap sesi.

Kesimpulan

Pendidikan kesehatan merupakan intervensi untuk memecahkan masalah. Melalui intervensi tersebut diharapkan klien dapat memperluas pengetahuan, memperbaiki sikap, serta mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat Intervensi dilakukan baik secara promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitasi dengan sasaran,individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pendidikan kesehatan diberikan melalui pengkajian yang akurat. Tindakan berdasdarkan sebuah rencana yang telah ditetapkan bersama-sama Evaluasi diarahkan pada tiga ranah : kognitif, apektif, dan psikomotor.

Anda mungkin juga menyukai