Anda di halaman 1dari 25

BAB 1

(PENDAHULUAN)

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam pembahasan pada makalah ini awalnya kami mulai dari sebuah skenario yang diberikan yaitu :

MODUL XX (TUMBUH KEMBANG, GERIATRI DAN DEGENERATIF) SKENARIO 1

ANAK LAHIR PREMATUR

Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 2 tahun untuk konsultasi kepada seorang dokter anak mengenai perihal anaknya yang belum bisa berjalan dan berbicara seperti anak-anak lain seusianya. Berdasarkan anamnesa awal diketahui bahwa anak tersebut lahir prematur dan dirawat di RSIA ( Rumah Sakit Ibu dan Anak) selama 2 bulan. Kebiasaan ibu sebelum kelahiran anaknya ini memiliki kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

[Type text]

Page 1

1.2 Tujuan Pembahasan Dalam penyusunan makalah ini tentunya memiliki tujuan yang diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis. Dimana tujuannya dibagi menjadi dua macam. Yang pertama secara umum makalah ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa/i dalam kelompok diskusi. Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut : a) Melengkapi tugas SGD (small group discussion) skenario 1 modul XX. b) Menambah pengetahuan pembaca tentang Tumbuh kemabang, geriatri dan degeneratif. c) Sebagai bahan referensi mahasiswa/i fakultas kedokteran UISU semester VI dalam menghadapi ujian akhir modul. Itulah beberapa tujuan dalam penyusunan makalah ini dan juga sangat diharapkan dapat berguna bagi setiap orang yang membaca makalah ini. Semoga seluruh tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik.

1.3 Pembatasan Masalah Dalam penyusunan makalah ini kami dihadapkan pada suatu sistem yaitu ada suatu masalah yang harus disusun dalam suatu skema, dimana skema itu juga sekaligus menjadi pembatasan masalah yang akan dibahas pada makalah ini. Berikut merupakan pembatasan masalah dari skenario 1 modul 20.

[Type text]

Page 2

1.4 Metode dan Teknik Dalam penyusunan makalah ini kami mengembangkan suatu metode yang sering digunakan dalam pembahasan-pembahasan makalah sederhana, dimana kami menggunakan metode dan teknik secara deskriptif dimana tim penyusun mencari sumber data dan sumber informasi yang akurat lainnya. Setelah itu dianalisis sehingga diperoleh informasi tentang masalah yang akan dibahas. Setelah itu, berbagai referensi yang didapatkan dari berbagai sumber tersebut disimpulkan sesuai dengan pembahasan yang akan dilakukan dan sesuai dengan judul makalah dan dengan tujuan pembuatan makalah ini.Seperti itulah gambaran sekilas tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah ini.

[Type text]

Page 3

BAB II ( SUB PEMBAHASAN )

LEARNING OBJECTIVE (LO) Mengetahui dan memahami Tumbuh Kembang Anak: Definisi Faktor-faktor yang mempengaruhi dan menghambat Tahap-tahapan Tumbuh Kembang

[Type text]

Page 4

BAB III (PEMBAHASAN)

3.1 DEFINISI Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut: 1. pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. 2. perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel tubuh, orga-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

[Type text]

Page 5

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu. Sedangkan untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologiknya. Tingkat tercapainya potensi biologik seseorang, merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan bio-fisiko-sosial dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap anak.

3.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu: 1. Faktor genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau bangsa. Potensi genetik

[Type text]

Page 6

yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Faktor lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi : a. Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih di dalam kandungan (faktor pranatal). b. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir ( faktor postnatal).

Faktor Lingkungan Pranatal Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin mulai dari konsepsi sampai lahir, antara lain adalah: 1. Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Disamping itu dapat pula menyebabkan hambatan pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terkena infeksi, abortus dan sebagainya. 2. Mekanis
[Type text] Page 7

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Demikian pula dengan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio abses. 3. Toksin/zat kimia Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phenitoin, methadion, obat-obat anti kanker, dan lain sebagainya dapat menyebabkan kelainan bawaan. Demikian pula dengan ibu hamil yang perokok berat/peminum alkohol kronis sering melahirkan bayi berat badan lahir rendah, lahir mati, cacat atau retardasi emntal. Keracunan logam berat pada ibu hamil, misalnya karena makan ikan yang terkontaminasi merkuri dapat menyebabkan mikrosefali dan palsi serebralis. 4. Endokrin Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin dan peptida-peptida lain dengan aktivitas mirip insulin. Somatotropin disekresi oleh kelenjar hipofisis janin sekitar minggu ke-9. Produksinya terus meningkat sampai minggu ke -20, selanjutnya menetap sampai lahir. Perannya belum jelas pada pertumbuhan janin. Hormon plasenta disekresi oleh plasenta di pihak ibu dan tidak dapat masuk ke janin. Kegunaannya mungkin dalam fungsi nutrisi plasenta. Hormon-hormon tiroid seperti TRH, TSH, T3 dan T4 sudah diproduksi oleh janin sejak minggu ke -12. Pengaturan oleh hipofisis sudah terjadi pada
[Type text] Page 8

minggu ke-13. Kadar hormon ini makin meningkat sampai minggu ke -24, lalu konstan. Perannya belum jelas. Insulin mulai diproduksi oleh janin pada minggu ke -11, lalu meningkat sampai bulan ke-6 dan kemudian konstan. 5. Radiasi Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lainnya. 6. Infeksi Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simpleks). Sedangkan infeksi lainnya yang juga dapat menyebabkan penyakit pada janin adalah varisela, Coxsakie, Echovirus, malaria, lues, HIV, polio, campak, listeriosis, leptospira, mikoplasma, virus influensa, dan virus hepatitis. 7. Stres Stres yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan, dan lain-lain. 8. Imunitas Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis, kern ikterus, atau lahir mati. 9. Anoksia embrio Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat, menyebabkan berat badan lahir rendah.

[Type text]

Page 9

Faktor Lingkungan Postnatal Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa-masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan,merupakan masa rawan dalam proses tumbuh kembang anak, khususnya tumbuh kembang otak. Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat meninggalkan cacat yang permanen. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai para genetik faktor yaitu pengaruh biologisnya terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikobiologisnya terhadap

pertumbuhan post natal dan perkembangan kepribadian. Disamping itu pemberian ASI/menyusui adalah periode ekstra gestasi dengan payudara sebagai plasenta eksternal, karena payudara menggantikan fungsi plasenta tidak hanya dalam meberikan nutrisi bagi nayi, tetapi juga sangat mempunyai arti dalam perkembangan anak karena seolah-olah hubungan anak-ibu tidak terputus begitu dia dilahirkan ke dunia. Demikian pula dengan memberikan ASI sedini mungkin segera setelah bayi lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembnag anak. Interaksi timbal balik antara ibu dan anak yang terjadi pada proses menyusui dapat digambarkan sebagai berikut:

[Type text]

Page 10

Didalam interaksi timbal balik antara ibu dan anak tersebut terdapat keuntungan yang timbal balik pula. Keuntungan untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti pada ASI yang melindungi bayi terhadap berbagai macam infeksi. Disamping itu bayi juga merasakan sentuhan, kata-kata dan tatapan kasih sayang dari ibunya, serta mendapatkan kehangatan yang penting untuk tumbuh kembangnya. Sedangkan keuntungan yang diperoleh ibu, adalah selain menimbulkan perasaan senang dan dibutuhkan oleh bayinya sehingga menimbulkan rasa percaya diri, juga adanya sekresi hormon oksitosin akan mempercepat berhentinya perdarahan stelah melahirkan dan prolaktin akan mencegah terjadinya ovulasi yang mempunyai efek menjarangkan kehamilan. Lingkungan post-natal yang mempengaruhi tumbuh ekmbang anak secara umum dapat digolongkan menjadi: Lingkungan biologis o Ras/suku bangsa o Jenis kelamin o Umur o Gizi o Perawatan kesehatan o Kepekaan terhadap penyakit o Penyakit kronis o Fungsi metabolisme o Hormon Faktor fisik
Page 11

[Type text]

o Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah o Sanitasi o Keadaan rumah; struktur bangunan, ventilasi, cahaya dan keadatan hunian o Radiasi Faktor psikososial o Stumulasi o Motivasi belajar o Ganjaran atau hukuman yang wajar o Kelompok sebaya o Stres o Sekolah o Cinta dan kasih sayang o Kualitas interaksi anak-orang tua Faktor keluarga dan adat istiadat o Pekerjaan/pendapatan keluarga o Pendidikan ayah/ibu o Jumlah saudara o Jenis kelamin dalam keluarga o Stabilitas rumah tangga o Kepribadian ayah/ibu o Adat-istiadata, norma-norma, tabu-tabu o Agama o Urbanisasi
[Type text] Page 12

o Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran, dan lain-lain.

3.3 TAHAP-TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK DAN REMAJA Walaupun terdapat variasi yang besar, akan tetapi setiap anak akan melalui suatu milestone yang merupakan tahapan dari tumbuh kembangnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri tersendiri. Dari kepustakaan terdapat berbagai pendapat mengenai pembagian tahp-tahap tumbuh kembang ini, tetapi pada tulisan ini digunakan pembagian berdasarkan Hasil Rapat Kerja UKK Pediatri Sosial di Jakarta, Oktober 1986, yaitu: 1. Masa pranatal a. Masa mudigah/embrio: konsepsi 8 minggu b. Masa janin/fetus : 9 minggu - lahir 2. Masa bayi : usia 0-1 tahun a. Masa neonatal : usia 0 -28 hari b. Masa pasca neonatal : 29 hari 1 tahun 3. Masa pra-sekolah : usia 1-6 tahun 4. Masa sekolah : usia 6-18/20 tahun a. Masa pra-remaja : usia 6-10 tahun b. Masa remaja: i. remaja dini ii. remaja lanjut

[Type text]

Page 13

Sesungguhnya tiap-tiap tahap tumbuh kembang tersebut tidak terdapat batas yang jelas, karena proses tumbuh kembang berjalan secara kesinambungan.

PERTUMBUHAN FISIK Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan bentuk dan fungsi dari organisme. Pertumbuhan janin intrauterin Pertumbuhan pada masa janin merupakan pertumbuhan yang paling pesat yang dialami seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan antenatal ini sangat menakjubkan yaitu sejak konsepsi sampai lahir. Janin tumbuh dengan faktor 44 x 100.000.000, dari 0,0000175 gram menjadi 3700 gram, dan panjang badan dengan faktor 3850, dari 0,01 menjadi 50 cm. Pada masa embrio yaitu 8 minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah dibuahi berdiferensiasi secara cepat menjadi organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis diteruskan sampai lebih dari 8 minggu, oleh karena itu ada beberapa sarjana yang mengatakan bahwa 12 minggu pertama kehamilan sebagai masa embrio. Pada masa janin yaitu pada kehamilan 9-40 minggu pertumbuhan berjalan cepat dan mulai berfungsinya organ-organ. Mortalitas pada masa janin terjadi akibat gangguan oksigenasi, infeksi, trauma, radiasi, bahan kimia, gizi ibu dan imunitas. Pada janin umur 8 minggu beratnya hanya 1 gram dengan panjangnya 2,5 cm. Pada 12 minggu beratnya 14 gram dan panjangnya 7,5 cm. Jenis kelamin bisa dikenali

[Type text]

Page 14

pada akhir trimester I. Pada kehamilan 16 minggu berat janin 100 gram dan panjangnya 17 cm. Pada umur kehamilan 20 minggu berat janin 500 gram, 28 minggu 1000 gram dan panjangnya 35 cm, 8 bulan 1500 gram, dan 9 bulan/pada waktu dilahirkan rata-rata berat badan bayi 3200 gram, panjang badan 50 cm, dan lingkar kepala 34 cm.

Pertumbuhan setelah lahir Berat badan Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu lahir akan kembali pada hari ke-10. Berat badan menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi umur 5 bulan, menjadi 3 kali berat badan lahir pada umur satu tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir pada umur 2 tahun. Pada masa

prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/ tahun. Kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir dan dimulai pre-adolescent growth spurt dengan rata-rata kenaikan berat badan adalah 3- 3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan dengan adolescent growth sppurt. Dibandingkan dengan anak laki-laki, growth spurt anak perempuan dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun, sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10 tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti daripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun.

[Type text]

Page 15

Kenaikan berat badan anak pada tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi yang baik, adalh berkisar antara: 700 1000 gram/bulan pada triwulan I 500 600 gram/bulan pada triwulan II 350 -450 gram/bulan pada triwulan III 250-350 gram/bulan pada triwulan IV

Tinggi badan Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat diperkirakan, sebagai berikut: 1 tahun 1,5 x TB lahir 4 tahun 2 x TB lahir 6 tahun 1,5 x TB setahun 13 tahun 3 x TB lahir Dewasa 3,5 x TB lahir Rata-rata kenaikan tinggi badan pada anak prasekolah adalah 6-8 cm/tahun. Kemudian pada masa remaja terjadi pacu tumbuh adolesen, yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan seperti halnya berat badan. Anak perempuan umumnya memulai pacu tumbuh tinggi badan adolesennya kirakira pada umur 10,5 tahun dan mencapai puncaknya kira-kira umur 12 tahun. Anak laki-laki memulai pacu tumbuh dan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Namun puncak untuk anak laki-laki lebih tinggi daripada anak perempuan.

[Type text]

Page 16

Kalau dilihat proporsi antara kepala, badan serta anggota gerak maka akan tampak perbedaan yang jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu sebagai berikut: Pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak besar dan memanjang, dimana ukuran panjang kepala hampir sama dengan panjang badan ditambah tungkai bawah. Anggota gerak sangat pendek. Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka bulat, ukuran antero-posterior dada masih relatif besar, perut membuncit dan naggota gerak relatif lebih pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya adalah setinggi umbilikus. Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan kepala secara proporsional kecil, sehingga sebagai titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.

Kepala Lingkar kepala pada waktu lahir rata-rata 34 cm dan besarnya lingkar kepala ini lebih besar dari lingkar dada. Pada anak umur 6 bulan lingkar kepala rata-ratanya adalah 44 cm, umur 1 tahun 47 cm, 2 tahun 49 cm dan dewasa 54 cm. Jadi pertambahan lingkar kepala pada 6 bulan pertama ini adalah 10 cm, atau sekitar 50% dari pertambahan lingkar kepala dari lahir sampai dewasa terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan. Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya. Pertumbuhan otak yang tercepat terjadi pada trimester ketiga

[Type text]

Page 17

kehamilan sampai 5-6 bulan pertama setelah lahir. Pada masa ini terjadi pembelahan sel-sel otak yang pesat, setelah itu pembelahan melambat dan terjadi pembesaran sel-sel otak saja. Sehingga pada waktu lahir berat otak bayi berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai 2/3 jumlah sel otak orang dewasa. Masa pesat pertumbuhan jaringan otak adalah rawan, setiap gangguan pada masa itu akan mengakibatkan gangguan pada jumlah sel otak dan mielinisasi yang tidak bisa di kejar pada masa pertumbuhan berikutnya.

Gigi Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 biji, sehingga jumlah seluruhnya sekitar 14-16 gigi, dan pada umur 2 tahun sudah terdapat 20 gigi susu. Sedangkan waktu erupsi gigi tetap, adalah sebagai berikut: molar pertama insisor premolar kaninus molar kedua molar ketiga 6-7 tahun 7-9 tahun 9-11 tahun 10-12 tahun 12-16 tahun 17-25 tahun

Jaringan lemak

[Type text]

Page 18

Selain otot-otot, jaringan lemak juga menentukan ukuran dan bentuk tubuh seseorang. Pertambahan jumlah sel lemak meningkat pada trimester III kehamilan sampai pertengahan masa bayi. Setelah itu jumlah sel lemak tidak banyak bertambah. Banyak dan besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya seseorang. Pertumbuhan jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun, amak kelihatan kurus/langsing. Jaringan lemak akan bertambah lagi pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak laki-laki umur 10 tahun sampai menjelang awal pubertas. Setelah itu pertambahan jaringan pada pria mengurang, sedangkan pada wanita terus bertambah dan mengalami reorganisasi hingga dicapai bentuk tubuh wanita dewasa. Untuk mengukur tebalnya jaringan lemak, yaitu dengan mengukur tebalnya lipatan kulit.

Organ-organ tubuh Pertumbuhan ogan-organ tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri. Secara umum terdapat 4 pola pertumbuhan organ, yaitu: 1. pola umum 2. pola neural 3. pola limfoid 4. pola genital

[Type text]

Page 19

PERKEMBANGAN ANAK BALITA Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini. Bahkan ada sarjana yang mengatakan bahwa the child is the father of the man. Sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak terdeteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia kelak kemudian hari. Dalam perkembangan anak terdapat masa kritis, dimana diperlukan

rangsangan/stimulasi yang berguna agar potensi berkembang, sehingga perlu medapat perhatian. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya/ orang dewasa lainnya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih didalam kandungan. Sedangkan lingkungan yang tidak mendukung akan menghambat perkembangan anak. Frankenburg dkk. (1981) melalui DDSR mengemukakan 4 parameter

perkembangan yang dipakai dalam menilai perkembangan anak balita yaitu: 1. personal social

[Type text]

Page 20

2. fine motor adaptive 3. language 4. gross motor Ada juga yang membagi perkembangan Balita ini menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku petunjuk program BKB yaitu perkembangan: 1. tingkah laku sosial 2. menolong diri sendiri 3. intelektual 4. gerakan motorik halus 5. komunikasi pasif 6. komunikasi aktif 7. gerakan motorik kasar Pada prinsipnya cara membagi aspek perkembangan anak tersebut diatas sama saja, hanya penjabarannya yang berbeda. Frankenburg membagi lebih sederhana, sedangkan yang pada program BKB tersebut lebih diajabarkan lagi.

[Type text]

Page 21

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN Pengertian Istilah tumbuh kembang mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dibedakan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur. Sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan . Whaley dan Wong dalam Supartini (2004) mengemukakan pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah dan ukuran, sedangkan perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak Menurut Soetjiningsih (1995), secara umum terdapat dua faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu : 1) Faktor genetik Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Melalui intruksi genetik yang terkandung di dalam sel telur yang

[Type text]

Page 22

telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa. 2) Faktor lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi : a) Faktor lingkungan pada waktu masih di dalam kandungan (faktor prenatal). Faktor prenatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, dan anoksia embrio. b) Faktor lingkungan setelah lahir (faktor postnatal) Lingkungan postnatal dapat digolongkan menjadi : (1) Lingkungan biologis Meliputi ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolisme, dan hormon. (2) Faktor fisik Meliputi cuaca, sanitasi, keadaan rumah, dan radiasi. (3) Faktor psikososial

[Type text]

Page 23

Meliputi stimulasi, motivasi belajar,ganjaran atau hukuman yang wajar, kelompok sebaya, stress, sekolah, cinta dan kasih sayang, dan kualitas interaksi anak-orang tua. (4) Faktor keluarga dan adat istiadat Meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, jumlah saudara, jenis kelamin dalam keluarga, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua, adat-istiadat, agama, urbanisasi, dan kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak dan anggaran.

4.2 SARAN Kami sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran saran dan kritikan bagi para pembaca yang kami hormati guna untuk membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam membenarkan aluralur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang kami laksanakan.

[Type text]

Page 24

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1995 2. Nelson WE, ed. Ilmu kesehatan anak. 15th ed. Alih bahasa. Samik Wahab. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000 3. Blossner, Monika.. Malnutrition: Quantifying the Health Impact at national and Local levels. Geneva: World Health Organization; 2005 4. Kosim S. Neonatologi 1st ed. Jakarta: Ikatan dokter anak Indonesia; 2010 5. WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit.

[Type text]

Page 25

Anda mungkin juga menyukai