Anda di halaman 1dari 6

Kebahagiaan ada satu kata yang diidamkan setiap insan.

Namun terkadang kita keliru dalam mengartikan sebuah kebahagiaan, sehingga yang kita dapat hanya kebahagiaan semu yang berujung pada kesengsaraan. Banyak yang memandang kebahagiaan ada pada harta berlimpah, jabatan yang tinggi, wanita cantik dll, namun semua itu tidak bisa mengantarkan pada kebahagiaan hakiki, Kalau kita melihat kebahagiaan maka, kebahagiaan bisa kita bagi menjadi 4 jenis kebahagiaan. Kebahagiaan duniawi Kebahagiaan ini bisa berupa rasa tenang, lezat, tenang dan aman. Contoh kebahagiaan seperti ini misalnya memiliki harta berlimpah, mendapatkan karunia anak, istri cantik dan lain-lain. Kebahagiaan ini sangat terbatas dan sewaktu-waktu serta secara tiba-tiba bisa saja terganggu dan rusak atau bahkan rusak/hilang oleh suatu keadaan sebaliknya. Kebahagiaan ini berlaku umum baik untuk seorang mumin atau pun kaflr. Contohnya seorang yang mendapat karunia kelahiran anak yang sangat membahagiakan kemudian berubah dalam waktu sesaat menjadi kesengsaraan karena si bayi meninggal karena sakit. Kebahagiaan sejati Kebahagiaan sejati adalah kebahagiaan yang tumbuh dari lubuk hati buah dari hasil kedekatan kepada Allah. Karena Allah SWT-lah sumber kebahagiaan sejati. Kedekatan ini terjadi karena peribadatan yang benar (yang ikhlas dan mengikuti Rasulullah SAW) dan mengikuti Islam yang murni bukan yang salah. Kebahagiaan ini tak dapat diganggu oleh musibah-musibah dunia, bahkan kebahagiaan inilah yang menjadi penawar pahitnya derita dunia. Kebahagiaan ini khusus hanya untuk orang-orang beriman, masing-masing mendapatkannya menurut kadar keimanannya. inilah yang Allah SWT maksud dalam firman-Nya: Barang siapa yang mengerjakan amal soleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami. berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. ( QS. an-Nahl: 97 ) Kebahagiaan mutlak Kebahagiaan ini adalah kebahagiaan mutlak yang tak diselingi oleh kesengsaraan, derita, gangguan atau kesulitan sekecil apapun juga. Ruh dan raga sudah melebur menjadi suatu wujud yang tak terpisahkan dan tak akan terpisahkan. Kelezatan makanan, minuman, pemandangan dan kenikmatan fisik lainnya menjadi tak terhingga di surga nanti. Kepayahan di dunia tergantikan dengan kebahagiaan agung yang lestari tak kenal henti. Kebahagiaan memandang wajah Allah SWT Inilah kebahagiaan yang mengalahkan kebahagiaan lainnya, ketika Allah SWT melepaskan hijab-Nya sungguh keindahan tiada taranya akan di dapatkan. Bertemu dengan Allah SWT di akhirat nanti, bertetangga denganNya di surga yang indah memandang wajah-Nya Yang Maha indah tak terhingga adalah kebahagiaan abadi tiada tara, takkan pernah berakhir atau tersisipi kepahitan sedikitpun. Kebahagiaan, kesenangan dan kelezatan bertemu dan memandang wajah Allah SWT adalah suatu kebahagiaan yang jauh melebihi kenikmatan-kenikmatan istana emas di surga, sungai-sungainya yang bermacam-macam, pohon-pohonnya yang rindang, bebuahannya yang sangat lezat, kesehatan dan kekuatan yang langgeng abadi, keelokan bidadari jelita, serta kenikmatan-kenikmatan luar biasa lainnya yang tidak terhitung banyaknya Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (QS. Al-Qiyamah [75]: 22-23) Itulah aneka ragam kebahagiaan yang ada di muka bumi ini, maka kejarlah kebahagiaan sejati di dunia ini, bukan kebahagiaan semu. Kebahagiaan sejati yang mudah-mudahan akan mengantarkan kita pada kebahagian mutlak dan kebahagiaan memandang wajah Allah.

Lima Sumber Kebahagiaan


Penulis : Tim AndrieWongso Dari manakah kebahagian bisa kita dapat? Berdasarkan kepercayaan, kondisi sehat dan memiliki uang banyak sering dianggap bisa mendatangkan kebahagiaan. Namun pada kenyataannya, sumber kebahagiaan tak sesederhana itu. Punya banyak uang bisa jadi tak membuat seseorang bahagia, jika ternyata teman atau tetangga lebih banyak uang darinya. Begitupun untuk hal lainnya. Kebiasaan membanding-bandingkan ini menjadi penyebab orang tak bahagia. Lalu bagaimana agar kita bisa bahagia? Penulis buku Wellbeing: The Five Essential Elements, Tom Rath, menyebutkan ada lima hal yang bisa membuat seseorang bahagia. 1. Karier Ada keterkaitan antara karier seseorang dengan kebahagiaan. Makin sesuai dengan harapannya, makin bahagia ia.Kalau pun belum mencapainya, saat berusaha mengejarnya dan mendapatkan peningkatan dari waktu ke waktu hal ini juga bisa memberikan kepuasan tersendiri. Menurutnya, agar karier bisa memberikan kepuasan, temukan kekuatan kita di karier tersebut dan cari cara untuk terus memperkuatnya setiap saat. 2. Kesejahteraan sosial Hubungan yang dinamis antarpersonal dalam lingkungan kerja bisa mempengaruhi kehidupan seseorang. Tetapi kesejahteraan sosial tidak semata-mata berhubungan dengan pekerjaan. Rath merekomendasikan agar seseorang mencoba berinteraksi sosial setidaknya enam jam sehari baik itu bersosialisasi di tempat kerja maupun lingkungan lainnya. Bentuk interaksi itu seperti bicara, kirim email, bertelepon, kirim SMS atau bercengkerama dengan keluarga. 3. Kesejahteraan keuangan Sudah pasti, tanpa uang hidup susah. Tetapi tak berarti dengan banyak uang seseorang bisa langsung mendapatkan kebahagiaannya. Dari hasil surveynya, Rath menemukan bahwa mereka yang mendapatkan kebahagiaan dari uang yang diperolehnya bukan mereka yang berpenghasilan tinggi,tetapi mereka yang bisa memanfaatkan uangnya untuk membayar utangnya dan menggunakannya untuk kebutuhan-kebutuhan yang konservatif. Jangan mengherankan, katanya, mereka yang berfikiran hemat lebih bahagian dibanding mereka yang pendapatannya tinggi tetapi banyak utang. 4. Kesejahteraan komunitas Jangan abaikan peran komunitas. Dari hasil penelitiannya ditemukan bahwa orang yang bahagia adalah mereka yang berusia di sekitar 80 tahun yang mencurahkan waktunya untuk kegiatan-kegiatan amal di lingkungannya. Karena itu, kata Rath, agar seseorang bahagia, selain mengejar standar hidup seperti tinggal di tempat yang nyaman, aman, dan semua kebutuhan dasar terpenuhi, sebaiknya pertimbangkan untuk tinggal di lingkungan di mana komunitasnya bisa menjadi tempat penyaluran minatnya. 5. Kesejahteraan fisik Kondisi fisik seseorang menentukan kualitas hidup yang bersangkutan. Jika ia rutin melakukan olahraga, kondisi ini bisa mendorong mood-nya sehingga ia bisa bekerja lebih baik, bisa menggunakan waktunya di lingkungan sosialnya lebih baik dan juga bisa berkontribusi nyata pada komunitasnya. Karena itu, kata Rath, biasakan berolahraga setidaknya 20 menit setiap hari.Menurutnya, olahraga di pagi hari akan meningkatkan mood selama sehari itu. Dan konsumsilah makanan sehat untuk mendukung kecukupan gizi selama beraktivitas. PENGERTIAN MANUSIA

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli: # NICOLAUS D. & A. SUDIARJA Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang # ABINENO J. I Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh

yang fana" # UPANISADS Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik # SOKRATES Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar # KEES BERTENS Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan # I WAYAN WATRA Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa # OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan # ERBE SENTANU Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain # PAULA J. C & JANET W. K manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan

Jalan-jalan Kebahagiaan
Para pembaca yang dimuliakan oleh Allah Taala, sesunguhnya ketenangan hati dan kelapangan dada serta hilangnya kecemasan dan kegundahgulanaan adalah sesuatau yang sangat dinginkan oleh setiap pribadi manusia. Yang dengannya seseorang dapat mencapai kehidupan yang baik dan sempurna kebahagiaan dan kesenangannya. Oleh karenanya, berbagai sebab, daya dan upaya akan mereka tempuh, agar kebahagiaan dan kesenangan itu bisa mereka raih. Sebagaian manusia ada yang beranggapan bahwa jalan kebahagiaan itu adalah dengan memperbayak harta dan materi. Baginya, harta itu adalah segala-galanya. Akan tetapi, setelah materi itu mereka dapatkan, ternyata ketenangan dan kebahagiaan itu tidak kunjung dating, justru kekhawatiran, ketakutan dan kegelisahan selalu menyertai. Sedangkan sebagian yang lain, mungkin juga ada yang mempunyai pikiran bahwa jalan kebahagiaan itu adalah dengan mendalami ilmu-ilmu kebathilan, menurutnya, kebahagiaan itu hanya hatilah yang bisa merasakannya sehingga hatilah yang harus dikuatkan terlebih dahulu. Salah satunya menurut mereka adalah dengan mendalami ilmu kebathilan. Sehingga banyak kaum muslimin terjerumus dalam ilmu sesat tersebut dengan berbagai macam sekte dan aliran-aliran yang ada. Setiap waktu, pekerjaan mereka Cuma mengurusi hatinya dan tidak mau beramal sama sekali. Naudzubillah Para pembaca yang mulia, lantas apa saja kebahagiaan itu? Dan jalan apa yang harus ditempuh agar kebahagiaan itu bisa digapai? Maka melalui risalah ini, kita akan paparkan perkataan para ulama tentang jalanjalan yang akan menghantarkan kepada kebahagiaan didunia dan diakhirat.
1. sebab yang paling agung yang itu merupakan pokok dan asas untuk bisa meraih kebahagiaan adalah Al Iman dan Amal Shalih. Berdasarkan firman Allah Taala dalam surat An-Nahl:97 Barang siapa yang beramal shalih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhna akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesunguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan didalam ayat tersebut, Allah mengkhabarkan dan menjanjikan, barang siapa yang mengumpulkan antara iman dan amal shalih maka Allah Taala akan anugerahkan kebahagiaan kehidupan didunia dan diakhirat. Dan sebab yang demikian itu sangat jelas. Karena sesungghunya orang yang beriman kepada Allah dengan keimanan yang benar, maka akan membuahkan untuk beramal shalih. Sehingga iman dan amal shalih itu akan memberikan maslahat kepada hati dan akhalqnya didunia dan diakhirat.

2. Berbuat baik kepada seluruh mahluk, baik dengan ucapan dan perbuatan. Sebagaimana sabda Rosulullah: Dan pergauilah manusia itu dengan akhlaq yang baik Akhlaq yang baik itu akan dapat kita lakukan manakala terpenuhi padanya 4 perkara: 1. Menahan diri untuk tidak mengangu orang lain baik dengan tangan maupun lisan. Rosulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: Orang muslim itu adalah orang muslim yang lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya 2. Suka memberi sebagaimana firman Allah Taala: Dan meraka memberi makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharap ridho Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula ucapan terima kasih (Al-Insan : 8-9) 3. Sabar dari gangguan 4. Manis muka. Nabi shalallahu alaihi wassalam bersabda: Jangan engkau meremehkan kebaikan sedikitpun walaupun hanya sekedar bermuka manis bila bertemu dengan saudaramu 3. Memperbanyak dzikir kepada Allah. Karena dzikrullah itu akan memberikan pengaruh yang mengagungkan bagi kelapangan dada, dan tenangnya hati, serta hilangnya ketakutan dan kekhawatiran. Allah berfirman didalan surat Ar-Rad : 28, Ketahuilah, bahwa ingat kepada Allah akan membuat tenang hati. 4. Menyandarkan hati hanya kepada Allah dan bertawaqal kepada-Nya. Allah berfirman: Barangsiapa yang bertawaqal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya (Ath-Thalaq :3) 5. Apabila diberi nikmat bersyukur. Mensyukuri nikmat Allah akan menjadikan tenangnya hati, lapangnya dada, serta akan hilangnya kesedihan hati dan kegundahgulanaan. Hamba yang bersyukur hati nya akan selalu tentram dan bahagia. Mensyukuri nikmat juga bisa menjadikan ditambahnya nimat itu. Sebagaimana yang difirmankan Oleh Allah dalam surat Ibrahim :7, Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih 6. Bersabar ketika mendapat musibah. Didalam kehidupan dunia ini pasti manusia akan diuji oleh Allah Taala, baik ujian kebaikan maupun ujian kejelekan. Dari ujian itulah akan diketahui siapa yang jujur keimanannya dan siapakah yang dusta keimanannya. Sebagaimana firman Allah Taala dalam surat Al-Ankabut :2, Terus menerus bala dan musibah menimpa orang yang beriman laki-laki maupun perempuan, mereka diuji dengan keluarganya dan hartanya serta kehormatannya sampai dia berjalan dimuka bumi dan mereka bersih dari dosa 7. Segera bertaubat apabila terjatuh dalam dosa. Karena dosa itu akan mengotori hati dan karena dosa pula akan menjadikan hati tidak tenang, selalu was-was, ketakutan, dan gundahgulana. Maka dengan selalu bertaubat kepada Allah Taala, maka kesedihan dan kekhawatiran itu akan hilang dari hati mereka. Dan inilah hakekat dari kebahagiaan. KEBAHAGIAAN MENTAL

Kesehatan mental dapat diartikan sebagai sesuatu situasi dan kondisi seseorang berada dalam keadaan jiwa yang damai dan tenang, tidak merasa tertekan, dan merasa sangat puas dengan keadaan kehidupannya sekarang. Seorang manusia mempunyai mental yang sehat jika ia mempunyai hal-hal yang telah disebutkan tadi. Ketiadaan salah satu atau semua keadaan tersebut akan menyebabkan seseorang tersebut terganggu kesehatan mentalnya yang akan berakibat pada berkurangnya kebahagiaan yang ia rasakan dalam kehidupannya. Ketika seseorang sudah mencapai taraf kesehatan mental yang baik, ia akan mudah sekali merasa bahagia karena ia merasa sudah mendapatkan segala apa yang ia inginkan dalam hidup di dunia ini. Anda tentu memahami, apa yang lebih membahagiakan daripada mendapatkan segala tujuan hidup yang kita impikan? Apa yang lebih membahagiakan daripada merasa bahwa tujuan kita telah tercapai? Oleh karena itu, ada ahli yang mengatakan bahwa salah satu syarat untuk mencapai kebahagiaan sejati adalah dengan berusaha memiliki mental yang sehat. Tanpa kondisi mental yang sehat, akan sangat sulit bagi kita semua untuk merasakan hakikat kebahagiaan sejati selama kita hidup di dunia. Oleh karena itu pula, perhatikan kondisi mental dan kejiwaan anda. Apakah mental dan jiwa anda sudah betulbetul sehat? Atau apakah mental dan jiwa anda memerlukan dukungan, dorongan, atau bahkan bantuan pengobatan untuk kembali memulihkan kondisi kesehatan mental anda? Kebahagiaan anda yang sejati bukan bergantung kepada apa yang anda miliki di luar, namun bergantung kepada apa yang anda miliki di dalam mental anda. Apakah anda layak merasakan dan mendapatkan kebahagiaan bergantung kepada kesehatan mental anda.

PENGERTIAN MANUSIA
Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. AlQuran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah. Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia. Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.}(Q. S. Ibrahim: 33). {Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati. Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya. Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum. Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.

Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai