Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

Kista Ovanium adalah sejenis yang paling sering terjadi terutama yang bersifat non - neoplasma seperti kista yang berasal dari korpus latium, tetapi di samping itu di temukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma. Ovarium merupakan tempat yang umum bagi kista, yang merupakan pembesaran sederhana konstituen ovarium normal, folikel de graaf atau korpus luteum. Kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan abdomen dari epitelium ovarium. Diduga timbul dari bagian ovum yang normalnya menghilang saat menstruasi. Asalnya tidak teridentifikasi dan terdiri atas sel- sel embrional yang tidak terdiferensiasi. Kista ini timbul dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan dan mengandung material sebasea kental, berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit. Rambut, gigi, tulang dan banyak jaringan lainnya ditemukan dalam keadaan rudimenter pada kista.(Brunner dan Suddarth, 2002: 1556) Pembesaran pada abdomen bagian bawah merupakan salah satu keluhan yang mendorong wanita untuk melakukan pemeriksaan dalam menghadapi kista ovanium perlu dilakukan pemeriksaan sebagainya. konsistensi, besar permukaannya dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Definisi

Kista ovarium adalah tumor yang diduga timbul dari bagian yang normalnya hilang saat menstruasi, asalnya tidak teridentifikasi. Kista ini tumbuh dengan lambat dan ditemukan selama pembedahan dan mengandung material sebasea kental, berwarna kuning yang timbul dari lapisan kulit (Smeltzer, 2002 : 1556). Kistoma ovari adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya bertangkai, bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan serosa dan berwarna kuning (Mansjoer, 2000: 388). Kistoma ovari merupakan suatu tumor, baik yang kecil maupun yang besar, kistik atau padat, jinak atau ganas. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai yang paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat menghalang-halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Wiknjosastro, 1999). II.2 Anatomi3,4

Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, yang dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan. Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Pinggir atasnya atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas. Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang, sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan.Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi daripada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum. Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal dari gubernakulum.

Struktur ovarium terdiri atas: 1. Korteks disebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang berbentuk kubik dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel primordial ; 2. Medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan pembuluhpembuluh darah, , serabut-serabut saraf dan sedikit otot polos. Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam perkembangannya akan menjadi folikel de Graff. Folikel-folikel ini merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak yang beraneka ragam dan pula dalam

tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graff yang matang terisi dengan likuor folikulli, mengandung estrogen dan siap untuk berovulasi. Folikel de Graff yang matang terdiri atas : 1. Ovum, yakni suatu sel besar dengan diameter 0,1 mm, yang mempunyai nukleus dengan anyaman kromatin yang jelas sekali dan satu nukleolus pula; 2. Stratum granulosum yang terdiri atas sel-sel granulosa, yakni sel-sel bulat kecil dengan inti yang jelas pada pewarnaan dan mengelilingi ovum ; pada perkembangan lebih lanjut terdapat ditengahnya suatu rongga terisi likuor follikuli; 3. Teka interna, suatu lapisan yang melingkari stratum granulosum dengan sel-sel yang lebih kecil daripada sel granulosa; 4. Teka eksterna, terbentuk oleh stroma ovarium yang terdesak. Pada ovulasi, folikel yang yang matang dan yang mendekati permukaan ovarium pecah, dan melepaskan ovum ke rongga perut. Sel-sel granulosa yang melekat pada ovum dan yang membentuk korona radiata bersama-sama ovum ikut dilepas. Sebelum dilepas, ovum mulai mengalami pematangan dalam dua tahap sebagai persiapan untuk dapat dibuahi. Setelah ovulasi, sel-sel stratum granulosum di ovarium mulai berproliferasi dan masuk ke ruangan bekas tempat ovum dan likuor follikuli. Demikian pula jaringan ikat dan pembuluh-pembuluh darah kecil yang ada di situ. Biasanya timbul perdarahan sedikit, yang menyebabkan bekas folikel diberi nama korpus rubrum. Umur korpus rubrum ini hanya sebentar. Di dalam sel-selnya timbul pigmen kuning, dan korpus rubrum menjadi korpus luteum. Sel-selnya membesar dan mengandung lutein dengan banyak kapiler dan jaringan ikat diantaranya. Di tengah-tengah masih terdapat bekas perdarahan. Jika tidak ada pembuahan ovum, sel-sel yang besar serta mengandung lutein mengecil dan menjadi atrofik, sedangkan jaringan ikatnya bertambah. Korpus luteum lambat laun menjadi korpus

albikans. Jika pembuahan terjadi , korpus luteum tetap ada, malahan menjadi lebih besar, sehingga mempunyai diameter 2.5 cm pada kehamilan 4 bulan. II.3 Etiologi Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan

pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.3 Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan luteinizing hormon (LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran maximum 2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik. 3,4 Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi. 4 Kista theka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor indung telur, serta terapi hormon. 3,4 Faktor resiko terjadinya kista ovarium3 Riwayat kista ovarium sebelumnya Siklus menstruasi yang tidak teratur Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda) Tingkat kesuburan Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang Terapi tamosifen pada kanker mamma

II.4

Klasifikasi Menurut etiologinya, kista ovarium dibagi menjadi dua, yaitu 1

1. Kista non neoplasma, disebabkan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron, diantaranya adalah: a. Kista non fungsional : Kista serosa inklusi, berasal dari permukaan epitelium yang berkurang di dalam kortek. b. Kista fungsional : Kista folikel, disebabkan karena folikel yang matang menjadi ruptur atau folikel yang tidak matang direabsorbsi cairan folikuler diantara siklus menstruasi. Banyak terjadi pada wanita yang menarche kurang dari 12 tahun, pada pubertas, climacterium, dan sesudah salpingektomi. Gejalanya : kadang-kadang walaupun jarang, dapat terjadi rupture spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga gambaran klinisnya dapat menyerupai suatu kehamilan ektopik yang terganggu. Yang paling sering terjadi ialah cairan kista tersebut mengalami resorpsi secara spontan setelah satu atau dua siklus.

Kista

korpus

luteum,

terjadi

karena

bertambahnya

sekresi

progesteron setelah ovulasi. Kista lutein yang sesungguhnya, umumnya berasal dari corpus luteum haematoma. Perdarahan ke dalam ruang corpus selalu terjadi pada masa vaskularisasi. Bila 6

perdarahan ini sangat banyak jumlahnya, terjadilah corpus luteum haematoma, yang berdinding tipis dan berwarna kekuning-kuningan. Gejalanya : Pada beberapa kasus sering mnyerupai kehamilan ektopik. Haid kadang-kadang terlambat, diikuti dengan perdarahan sedikit yang terus menerus, disertai rasa sakit pada bagian perut bawah. Pada pemeriksaan klinis ditemukan benjolan yang sakit.

Kista teka lutein, disebabkan karena meningkatnya kadar HCG terdapat pada mola hidatidosa. Kista stein laventhal, disebabkan karena peningkatan kadar LH yang menyebabkan hiperstimulasi ovarium. Biasanya kedua ovarium membesar dan bersifat polykistik, permukaan rata, berwarna keabuabuan dan berdinding tebal. Secara klinis memberikan gejala yang disebut Stein-Leventhal Syndrom, yaitu yang terdiri dari hirsutisme, sterilitas, obesitas dan oligomenorrhoe. Kecenderungan virilisasi mungkin disebabkan hyperplasi dari tunica interna yang menghasilkan zat androgenic. Kelainan ini merupakan penyakit herediter yang autosomal dominan.

2. Kista neoplasma A. Kistik Kistoma ovari simpleks. Adalah mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di dalam kista jernih, serus, dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejala-gejala mendadak. Diduga suatu jenis kistadenoma serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya karena tekanan cairan dalam kista. Kistadenoma ovari musinosum. Asal kista ini belum pasti,. Menurut Meyer, ia mungkin berasal dari suatu teratoma di mana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemen-elemen lain. Ada penulis yang berpendapat bahwa tumor berasal dari lapisan germinativum, sedang penulis lain menduga tumor ini mempunyai asal yang sama dengan tumor Brenner. Klinis : berbentuk multilokuler; oleh karena itu, permukaan berbagala (lobulated), biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga ditemui yang bilateral. Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakhir ini khususnya bila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada pembukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin,

melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah. Kistadenoma ovari serosum. Berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal ovarium). Permukaan tumor biasanya licin, akan tetapi dapat pula berrbagala karena kista serosum pun dapat berbentuk multilokuler, meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabu-abuan. Kista endometroid. Belum diketahui penyebabnya dan tidak ada. biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel endometrium. Kista dermoid. Suatu teratoma kistik yang jinak dimana strukturstruktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti epitel kulit, rambut, gigi dan produk glandula sebasea berwarna putih kuning menyerupai lemak nampak lebih menonjol daripada elemen-elemen entoderm dan mesoderm. Tumor mengandung elemen-elemen rambut, kelenjar sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot jaringan ikat (mesodermal), dan mukosa traktus gastrointestinalis, epitel saluran pernapasan, dan jaringan tiroid (entodermal).

B. Solid Fibroma ovarii Terdiri ats jaringan ikat dan mesenkim ovarium (fibrotekoma)

Konsistensi kenyal-keras, warna putih Bertangkai Bila terjadi sumbatan tidak total pembuluh darah atau limfe = ascites disertai hidrothoraks Bila terjadi sumbatan total = infark massif Fibroma + ascites + hidrothoraks = Sindroma Meigs

Leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma. Tumor Brenner mukoid. Tumor berkapsul licin, warna putih abu-abu Ukuran diameter hingga 20 cm Berasal dari epitel permukaan atau epitel urogenital Tumor ovarium unilateral padat Terdiri atas stroma dengan sarang epitel transisional; sarang tersebut bersifat kistik dan dilapisi sel silindris

Tumor berbentuk nodus Tumor sisa adrenal II.5 Patofisiologi 3,4 Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone hipofisa dalam jumlah yang tepat. Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium. Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih dari 2.8

10

cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 2 cm dengan kista ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan. Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan HCG. Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan yang tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah pecah dan segera menutup kembali. Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit pada daerah pelvis. Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian HCG. Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan mucinous.

11

Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Dari gambaran klinis, kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang menyebabkan perdarahan intraperitoneum dan gejala akut abdomen ,sakit yang hebat di daerah perut bagian bawah, dan kaku. Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti: rasa sakit pada panggul, sakit pinggang, sakit saat berhubungan seksual, pendarahan rahim yang abnormal.

II.6

Diagnosa II.6.1 Gejala Klinis Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan tanda dan gejala, terutama tumor

ovarium kecil. Sebagian tanda dan gejala akibat dari pertumbuhan, aktivitas hormonal dan komplikasi tumor-tumor tersebut. 1 1. Akibat pertumbuhan Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembesaran perut, tekanan terhadap alat sekitarnya, disebabkan oleh besarnya tumor atau posisinya dalam perut. Selain gangguan miksi, tekanan tumor dapat mengakibatkan konstipasi, edema, tumor yang besar dapat mengakibatkan tidak nafsu makan dan rasa sakit. 2. Akibat aktivitas hormonal Pada umumnya tumor ovarium tidak mengganggu pola haid kecuali jika tumor itu sendiri mengeluarkan hormon. Berikut gejala pada kista yang mengeluarkan hormon: 12

Mengalami menstruasi yang tidak teratur, abnormal dan rapat secara periode. Terdapat massa abses Timbul jerawat yang parah dan sangat mengganggu Ukuran payudara yang mengalami penyusutan Diabetes melitus, karena kandungan hormon insulin sangat sedikit Mengalami perkembangan karakteristik seperti lelaki (virilization) yaitu, tumbuh rambut di sekujur tubuh dan wajah, suara berubah menjadi lebih keras dan dalam, ukuran clitoris membesar. Kemandulan Obesitas

3. Akibat komplikasi Perdarahan ke dalam kista Perdarahan biasanya sedikit, kalau tidak sekonyong-konyong dalam jumlah banyak akan terjadi distensi dan menimbulkan nyeri perut. Torsi Torsi atau putaran tangkai menyebabkan tarikan melalui ligamentum infundibulo pelvikum terhadap peritoneum parietal dan menimbulkan rasa sakit Infeksi pada tumor Infeksi pada tumor dapat terjadi bila di dekat tumor ada sumber kuman patogen seperti appendicitis, divertikulitis atau salpingitis akut. Robekan dinding kista Robekan pada kista disertai hemoragi yang timbul secara akut, maka perdarahan dapat sampai ke rongga peritoneum, dan menimbulkan rasa nyeri terus-menerus. Perubahan keganasan

13

Dapat terjadi pada beberapa kista jinak, sehingga setelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis yang seksama terhadap kemungkinan perubahan keganasan. Pada tumor ovaium penyebaran dapat terjadi secara langsung, secara implantasi, melalui pembuluh limfe atau pembuluh darah. Kapsul tumor dapat ditembus atau tumor pecah segara spontan sehinggan sel tumor ganas akan merangsang peritoneum dan akan terjadi ascites dan tentunya akan terjadi penyebaran ke cavum peritoneal. (Rustam Harahap) Klasifikasi tingkat keganasasn menurut FIGO (Federation

Inteernationale de Gynekologi et dObstetrique) adalah Stadium Kriteria I Terbatas pada ovarium Ia Satu ovarium, tanpa ascites Ib Kedua ovarium, tanpa asites Ic Satu atau dua ovarium, ada ascites II Dengan perluasan ke panggul IIa Uterus atau tuba, tanpa ascites IIb Jaringan panggul lainnya, tanpa ascites IIc Jaringan panggul lainnya, dengan ascites III Perluasan ke usus halus atau omentum dalam panggul atau penyebaran intraperitoneal/ kelenjar retraperitoneal IV Penyebaran ke alat-alat jauh II.6.2 Pemeriksaan Penunjang,2 a. Abdominal ultrasound Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak. b. Abdominal MRI

14

c. Biopsi ovarium d. Estrogen level e. Fasting glucose and insulin levels f. FSH levels g. Testosteron levels h. Urine 17-ketosteroids i. Vaginal ultrasound j. Laboratorium : hcg serum test, proactin levels, throd function test. k. Laparaskopi

II.6.3 Komplikasi,2 a. Beresiko besar terkena kanker endometrial b. Terjadi kemandulan c. Obesitas, hipertensi d. Diabetes e. Terkena kanker payudara

II.7

Diagnosa Banding Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak

penyakit dengan gejala yang sama pada kista ovarium, adalah : Endometriosis o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus, echo yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat. 15

Kehamilan Ektopik o Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign pada tuba, dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya. Tidak ada pembuahan intrauterine. Kanker Ovarium o Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan dinding tebal dan ireguler.

II.8

Penatalaksanaan Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin hamil,

berovulasi teratur dan tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk pemeriksaan USG ulangan secara periodic untuk melihat apakah ukuran kista membesar. Pendekatan ini juga menjadi pilihan bagi wanita pascamenopouse jika kista berisi cairan dan diameternya kurang dari 5 cm. Pil Kontrasepsi Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista. Pembedahan Jika kista ovarium tidak menghilang setelah beberapa episode menstruasi, semakin besar, lakukan pemeriksaan ultrasound, nyeri, pada masa postmenopouse, dokter harus segera mengangkatnya. Ada 2 tindakan bedah yang utama, yaitu: Laparoskopi dan Laparatomy. Pembedahan dimulai dengan teknik pembedahan atau operasi yang dilakukan dengan membuat lubang kecil 3 buah lubang (berdiameter 5-10 milimeter) di sekitar perut pasien. Satu lubang pada pusar digunakan untuk

16

memasukkan sebuah alat yang dilengkapi kamera untuk memindahkan gambar dalam rongga perut ke layar monitor, sementara dua lubang yang lain untuk peralatan bedah yang lain, misalnya laser yang akan mengangkat kista ovarium.

II.9

Prognosis Kelangsungan Hidup Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (5 Years survival rate) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan sebagian besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan stadium lanjut. Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang ini belum sangat menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di dunia sekalipun. Kelangsungan Organ Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak akan menimbulkan gejala yang berarti., Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak memerlukan penanganan medis. Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan pemeriksaan USG. Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.

17

Factor internal 1 Faktor genetic 2 Wanita yang menderita kankerpayudara 3 Riwayat kanker kolon 4 Gangguan hormonal

factor eksternal 1 diet tinggi lemak 2 merokok 3 minum alkohol 4 penggunaan bedak talk perineal 5 sosial ekonomi yang rendah

Kista ovari

Pecahnya dinding kista

Pembesaran kista

Peningkatan stimulasi hormone Seperta pada tumor sel granulosa

Gg rasa nyaman nyeri Peregangan atau penekanan daerah panggul Gangguan menstruasi

Tekanan pada rectum

Tekanan kandung kemih

hypermenore

Gg Rasa Nyaman

Gg pola eliminasi urin

ansietas

18

BAB III KESIMPULAN III.1 Kesimpulan Kista ovarium merupakan pertumbuhan jaringan otot polos yang dapat menimbulkan pembengkakan yang dapat berisis cairan maupun berbentuk padat. Penemuan terbaru untuk penanganan kista ovarium dapat dilakukan laparoskopi. Satu-satunya pengobatan untuk neoplasma dari ovarium adalah operasi, tergantung pada jenis usia wanita dan perlu atau tidaknya wanita hamil lagi, sebaiknya isi kista segera dibuka, sebelum perut ditutup kembali. Pada wanita yang lebih tua (lebih dari 40 tahun) jalan yang baik adalah hysterectomy totalis dan salping oophorectomy bilateral wallaupun tidak terdapat tanda-tanda keganasan. III.2 Saran kista ovarium yang kebanyakan dapat menjadi ganas. b. Penyakit ini disebut juga silent killer karena gejala penyakitnya yang lambat terdeteksi oleh penderitadan kebanyakan diketahui saat kista sudah besar. c. Menghindari faktor pemicu timbulnya kista ovarium dan peningkatan status gizi sangatlah penting karena dari tubuh yang sehat akan memperkecil kemungkinan untuk terjangkit penyakit. d. Menghindari makanan yang mengandung zat kimia dan makanan siap saji. Pada kasus Ny. W kista yang diderita termasuk dalam solid ovarium tumor. Gejala yang dirasakan oleh Ny. W adalah rasa kaku di bagian perut bawah yang diakibatkan oleh penekanan massa didaerah perut bagian bawah.

a. Diperlukan deteksi dini terhadap semua keganasan penyakit kandungan terutama

19

Anda mungkin juga menyukai