Anda di halaman 1dari 5

4/4/13

Blogdetik.com Daftar Blog

SUHARDI Blog Archive makalah etika kepemimpinan islam

SUHARDI
Just another Blogdetik.com weblog makalah filsafat ilmu

makalah etika kepemimpinan islam


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi dakwah adalah suatu penyampaian pesan dakwah yang secara sengaja dilakukan oleh komunikator (Dai) kepada komunikan (Madu) dengan tujuan membawa komunikan (Mad;u) ke jalan yang benar yaitu ke jalan Allah swt. Komunikasi dakwah merupakan sebuah disipin ilmu yang berakar dari tradisi keilmuan Islam dan merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu, yaitu ilmu komunikasi dan ilmu dakwah. Komunikasi dakwah dijadikan sebuah disiplin ilmu dengan harapan agar aktivitas dakwah yang dilakukan oleh para Dai berjalan secara efektif selain itu juga dapat memberikan kontribusi lebih positif terhadap aktivitas dakwah Islam Kehadiran komunikasi dakwah dapat dipandang sebagai suatu perwujudan respon dari kalangan disiplin dakwah untuk menyumbang dan menerapkan ilmunya dalam rangka ikut ambil bagian menjawab tantangan dan tuntunan dakwah. Komunikasi dakwah telah diterapkan pada masa nabi Muhammad. Namun, komunikasi dakwah pada masa ini masih berbentuk praktis belum berbentuk keilmuan (substansi). Namun, dari waktu ke waktu komunikasi dakwah terus mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan peradaban manusia. B. Rumusan Masalah Adapun yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Bagaimanakah sejarah perkembangan komunikasi? 2. Bagaimanakah sejarah perkembnagan dakwah? 3. Bagaimanakah sejarah perkembangan komunikasi dakwah itu? 4. Bagaimanakah sejarah perkembangan komunikasi dakwah di indonesia? BAB I PEMBAHASAN Perkembangan komunikasi dakwah tidak terlepas dari sejarah perkembangan komunikasi dan dakwah itu sendiri. Karena komunikasi dakwah merupakan gabungan dari dua unsur yaitu komunikasi dan dakwah. Untuk itu, kita akan membahas sedikit mengenai sejarah perkembangan komunikasi dan dakwah. A. Sejarah Singkat perkembangan komunikasi Everett M. Rogers menyatakan bahwa peristiwa pertama kali manusia berkomunikasi atau sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi adalah dimulai sebelum manusia mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis. Namun, kapan manusia mulai berkomunikasi dengan yang lainnya belum ada data yang autentik yang menerangkan hal tersebut. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia berkomunikasi secara lisan adalah merupakan suatu kemampuan yang mendadak. Berikut ini akan kita telusuri usaha-usaha manusia dalam berkomunikasi lebih jauh, dapat terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka masa lalu. Berikut ini beberapa tahapan generasi perkembangan komunikasi: 1. Generasi pertama (bentuk kecakapan lisan) Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut pemikiran berlangsung sekitar 50 juta tahun yang lalu. Pada tahapan ini, masyarakat belum mengenal tulisan, tetapi mereka mampu membaca lambang-lambang isyarat melalui gejala alam yakni posisi bintang dan lain sebagainya. 2. Generasi kedua (bentuk kecakapan tulisan ) Pada tahap ini masyarakat telah mengenal tulisan. Bukti kecakapan ini di tandai dengan ditemukannya tanah liat yang tertulis Somalia dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum Masehi.Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan kulit binatang dan batu arca. 3. Generasi ketiga (Bentuk kecakapan cetak) Periode ini dimulai dengan kecakapan berkomunikasi melalui tulisan sampai ditemukannya teknik cetak mencetak pada 1450. Penemuan teknik mencetak ini selain melahirkan berbagai macam surat kabar, juga sekaligus menciptakan teknik-teknik baru dalam bidang jurnalistik seperti penemuan editorial, penulisan berita, karikatur dan periklanan.
suhardipku.blogdetik.com/2012/10/11/makalah-etika-kepemimpinan-islam-2/ 1/5

4/4/13

SUHARDI Blog Archive makalah etika kepemimpinan islam

4. Generasi keempat (kecakapan dalam bentuk teknologi canggih) Masa ini dimulai lima puluh tahun sesudah Amerika Serikat berhasil mendemonstrasikan pesawat televisi. Enam tahn kemudian, Rusia berhasil meluncurkan satelit Sputnik ke luar angakasa. Begitu cepatnya kemajuan teknologi komunikasi berlangsung dari waktu ke waktu, telah berpengaruh terhadap cara-cara manusia berkomunikasi. Dalam hal ini, komunikasi yang kian berkembang telah memperpendek jarak, menghemat biaya dan waktu. Dari segi keilmuan, perkembangan komunikasi sejak zaman yunani mulai digunakan manusia untuk mempermudah terwujudnya kepentingan mereka. Di Amerika Serikat, pendidikan komunikasi baru melembaga setelah Wilbur Schramm membuka program pasa sarjana pada tahun 1950 di university of Illinois. Sedangkan di Indonesia Studi Ilmu Komunikasi dipeerkenalkan pertama kalinya dengan ilmu penerangan di Universitas Gajah Mada pa tahun 1948. B. Sejarah singkat perkembangan Dakwah Dalam perspektif sejarah, dakwah dipahami dalam dimensi lampau, kini dan esok. Sejarah dakwah dapat diartikan sebagai peristiwa masa lampau umat Islam dalam upaya mereka menyeru, memaanggil, dan mengajak umat manusia pada Islam serta bagaimana reaksi umat yang diseru tersebut. Peneliti berpendapat bahwa sejarah dakwah Islam dimulai sejak adanya Rasul, maka mereka memulai kajiannya dari dakwah Nabi Nuh as, alasannya adalah karena Nuh merupakan Rasul pertama yang diceritakan di dalam Al-quran tentang aktivitas dakwahnya. Sedangan Adam as tidak diutus kepada seseorang. Adam diturunkan ke bumi untuk memulai sejarah panjang kehidupan manusia sekaligus menjadi khalifah di muka bumi. Akan tetapi, ada juga pendapat bahwa dakwah itu dimulai sejak Nabi adam menerima wahyu dan mengajarkannya kepada umat manusia. Hal ini berangkat dari asumsi bahwa kalau berbicara dakwah sebagaimana berbicara mengenai manusia itu sendiri, kegiatan dakwah yang dilakukan oleh nabi pertama dan dilanjutkan smapai nabi terakhir yaitu nabi Muhammad saw. Drai segi keilmuan, imu dakwah pertama kali di mulai tahun 1918 di fakultas ushuluddin Universitas Al-Azhar. Khusus di Indonesia, pengakuan ilmu dakwah dapat dilihat dengan dibukanya Jurusan Dakwah di Unniversitas-universitas Islam atau IAIN yang ada di Indonesia. Seperti IAIN Antasari, IAIN Imam bonjo dan sebagainya. C. Sejarah Perkembangan komunikasi dakwah C.1 Komunikasi Dawah dalam Sejarah Islam Secara historis, komunikasi dakwah dalam sejarah Islam bisa ditelusuri melalui periode awal Islam (Masa Rasulullah), pertengahan Islam (khulafaurrasyidin) dan Islam modern (Islam kontemporer). a. Periode awal Islam Pada periode ini, komunikasi daakwah bisa ditelusuri melalui pelaku dakwah, sasaran dakwah, media dakwah, metode, pesan dan efek komunikasi dakwah. 1. Pelaku dakwah pada masa ini adalah Rasulullah SAW. Dari segi perilaku, Rasulullah adalah pelaku komunikasi dakwah yang sempurna dan seharusnya dijadikan panutan oleh masyarakat muslim. Perialku Rasulluah tercermin dari empat sifatnya yaitu siddiq, amanah, fathonah, dan tabligh. Keemapat sifat tersebut seharusnya menjadi cermin ukuran para pelaku dakwah khususnya dan masyarakat muslim umumnya agar tercipta muslim yang madani. 2. Metode komunikasi dakwah. Dari segi posisi, metode dakwah Rasulluah memiliki tiga fase. Fase pertama adalah fase ketika nabi muhammad SAW sebagai peneliti masyarakat. Fase kedua Rasulullah sebagai pendidik masyarakat dan fase ketiga adalah fase ketika beliau sebagai negarawan dan pembangun masyarakat. Fase peneliti masyarakat, yaitu pada masa nabi Muhammad sebagai pedagang. Dalam fase ini, nabi Muhammad mencermati perilaku masyarakat Arab yag beragam. Baik dari segi sosisologis, teologis, geografis, serta berbaga watak dan karakter yang dilintasinya. Fase sebagai pendidik masyarakat yaitu fase setelah rasulullah melakukan pengamatan dan setelah itu rasulullah memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat pada saat itu. Fase sebagai negarawan dan pembangun masyarakat yaitu fase disaat beliau menjadi pemimpin umat pada waktu itu. 3. Sasaran Dakwah Rasul. Sasaran dakwah Rasulullah pada masa itu adalah masyarakat Arab yang yang jahilliyah. Kondisi masyarakat pada saat itu masih sangat terbelakang dan rusak secara moral. Pada masa ini, Rasulullah menekankan komunikasi dakwah yang relevan dengan situasi dan kondisi pada saat itu, yaitu dengan membangun moral dn tauhid. 4. Media dakwah yang paling sentral dalam komunikasi dakwah masa Rasul SAW adalah mesjid. Disini, posisi mesjid menjadi sangat penting dalam komunikasi dakwah Rasulullah SAW. 5. Pesan dakwah yang disampaikan Rasulullah meliputi: akidah, syariah dan akhlak. 6. Efek dakwah yang nyata dihasilkan dari proses komunikasi dakwah Rasulullah adalah pembentukan masyarakat madani yang berlandaskan ajaran-ajaran Islam. Komunikasi Dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW telah berhasil dan sukses membina serta memberdayakan masyarakat Islam yang beradab. Pada periode awal Islam ini, komunikasi dakwah masih berbentuk dakwah islam praktis. Jadi, dapat disimpulkan bahwa periode awal Islam merupakan periode dimana belum adanya komunikasi dakwah sebagai sebuah disiplin ilmu. b. Periode pertengahan Islam (masa khulafaurrasyidin) Pada masa ini, kondisi sosiologis dan kultural masyarakat Islam sudah mulai mengalami perubahan. Setelah meninggalnya Nabi Muhammad SAW membuat sebagian masyarakat muslim berada dalam ketidakstabilan religius. Untuk itulah para khulafaurrasyidin berusaha membina sikap masyarakat Arab e jalan Islam. Tindakan tegas khalifah Abu Bakar dalam mengahadapi para pembangkang zakat merupakan salah satu bentuk shock therapy dalam
suhardipku.blogdetik.com/2012/10/11/makalah-etika-kepemimpinan-islam-2/ 2/5

4/4/13

SUHARDI Blog Archive makalah etika kepemimpinan islam

komunikasi dakwah untuk menghindari dampak negatif dari tradisi dan perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. Dalam masa khalifah Umar Bin Khatab ciri khas metode komunikasi dakwah jelas terlihat. Metode yang digunakan Umar bin Khatab ini merupakan metode komunikasi dakwah partisipatif yaitu metode yang menekankan aspek keterlibatan langsung. Pada masa khalifah Ustman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib kondisi dan situasi sosial menuntut mereka untuk mengatasi masalahmasalah internal masyarakat muslim yang sedang bergejolak. Konflik yang sulit diredakan harus berakibat pada perperangan dan pertumbahan darah. Pada masa dinasti Umayyah, masyarakat Islam memasuki era baru yang ditandai dengan pola pemerintahan yang berlandaskan garis keturunan. Pola seperti ini menandai babak baru pola dan metode komunikasi dakwah yang terkontaminasi dengan wilayah politik. Pada masa ini masyarakatmuslim mulai mengenal pola kepemimpinan yang tertutup dan bersifat otoritarinstik. Kondisi ini terus berlangsung hingga masa Umayyah diganti oleh masa Abassiyah. Pada masa ini masyarakat muslim mulai megenal media-media dakwah modern seperti buku-buku sastra Islamdan media dakwah lainnya. Dengan demikian, setelah melacak tradisi komunikasi dakwah dalam sejarah Islam ditemukan bahwa komunikasi dakwah masih belum berbentuk disiplin keilmuan yang mapan. c. Periode Modern (Kontemporer) Komunikasi dakwah pada masa ini dintadai dengan mulai berkembangnya media dakwah berupa buku-buku. Pergeseran orientasi ini setidaknya mengantarkan masyarakat Islam memasuki tahapan penting dalam peradaban manusia. Banyaknya ulama-ulama sufi yang menlis kitab-kitab tentang dakwah adalah al-Hadad yang menulis buku al-Dawah al-Tammah (dakwah yang sempurna, Risalah alMuawanah, Risalah al-Mudzakarah dan sebagainya. Denga demikian, dapat disimpulkan bahwa perdebatan tentang masalah-masalah Islam pada masa ini telah mulai menggunakan media Komunikasi mdern, yaitu buku. Dalam kajian komunikasi dakwah, hal ini menunjukkan bahwa peran dakwah konvensional telah mulai bergeser. Dimensi ini menandai babak baru komnikasi dakwah sebagai kajian ilmu. C.2 Komunikasi Dakwah dalam Al-quran Di dalam Al-Quran, banyak sekali ayat-ayat yang mendiskusikan dan membahas masalah dakwah. Ayat-ayat tersebut sebagian menggambarkan bagaimana seorang Rasul melakukan dakwah pada umatnya. Selain itu, ada beberapa ayat dalam Al-quran yang menjelaskan tentang dakwah. Namun ditunjukkan kepada nabi Muhammad saw. Ayat-ayat tersebut menunjukkan kepada kita tentang unsur kmunikasi dakwah yang menekankan aspek metode dalam penyampaian pesan. Dalam Al-quran, dijalaskna setidaknya ada tiga metode komunikasi dakwah seperti yang tercantum di surat An-nahl ayat 125 yang berbunyi: ?????? ?????? ??????? ??????? ?????????????? ???????????????? ???????????? ? ???????????? ????????? ???? ???????? ? ??? ?????? ???? ???????? ????? ??? ??? ?????????? ? ?????? ???????? ????????????????? ????? Artinya: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Dari ayat di atas, mejelaskan kepada kita bahwa metode komunikasi yang dapat digunakan dalama berdakwah adalah: 1. Bi- Alhikmah yaitu berdakwah dengan melihat dan memperhatikan situasi dan kondisi sasaran dakwah 2. Mauizatul Hasanah yaitu berdakwah dengan memberikan nasihat nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan penuh kasih sayang. 3. Mujadallah Billati Hiya Ahsan yaitu berdakwah dengan cara bertukar pkiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam bedakwah kita harus senantiasa berkomunikasi yang baik denagan para Madu yang akan kita hadapi., agar pesan dakwah yang kita sampaikan dapat mengena di hati Madu. Apabila memperhatikan isyarat ayat-ayat yang secara khusus yang berkaitan dengan cara berbicara (sebagai simbol komunikasi), tampak bahwa alquran menyampaikan ungkapannya dengan ilustrasi pernyataan-pernyataan yang baik, sopan, santun, lemah lembut, berbobot dan sebagainya. Dengan demikian, iklim komunikasi dn dialog yang dibangunnya sangat kondusif bagi penyejukan jiwa dan pencerahan nurani. Secara normatif, komunikasi dakwah telah teridentifikasi dalam surat Al-Isra ayat 28 yang berbunyi: ?????? ?????????? ???????? ???????????? ???????? ???? ??????? ?????????? ????? ?????? ?????? ????????? ???? Artinya: dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas. Selain ayat dia atas, term-term mengenai komunikasi dakwah juga terdapat dalam Alquran dengan term sebagai berikut: 1. Qaulan Sadida: dalam suraT An-Nisa ayat 9 2. Qualan baligha dalam An-Nisa ayat 63 3. Qaulan Karima dalam surat Isra ayat 23 4. Qaulan Maisura: Al-Isra ayat 28 5. Qaulan Adzima: A-Isra ayat 40 6. Qaulan Layyina, Thaha ayat 44 7. Qaulan tsaqila, Muzammil ayat 5 8. Ahsanu Qaulan, Luqman ayat 33 9. Qaulan min robbirrohim: yasin ayat 58 dsb. C.3 Komunikasi dakwah di Indonesia Salah satu topik yang penting dipelajari dalam konteks ilmu komunikasi dakwah di Indonesia adalah keberhasilan dakwah yang dilakukan oleh para walisongo. Wali Songo dalam melaksanakan komunikasi dakwah cenderung memakai cara-cara pendekatan kultural yang cukup unik dan menyentuh. Metode komunikasi dawah wali songo relevan dengan kondisi sosiologis masyarakat
suhardipku.blogdetik.com/2012/10/11/makalah-etika-kepemimpinan-islam-2/ 3/5

4/4/13

SUHARDI Blog Archive makalah etika kepemimpinan islam

indonesia. Dari segi keilmuan, perkembangan komunikasi dakwah di Indonesia kurang memuaskan dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya. Perkembangan komunikasi dakwah sebagai disiplin ilmu mulai cerah ketika Harun Nasution memulai reformasi perguruan tinggi Islam pada tahun1990an. Secara keilmuan, perkembangan komunikasi dakwah dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu: 1. Tahap konvensional. Tahap ini komunikasi dakwah belum dikenal sebagai disiplin ilmu, namun ia masih bersifat aktivias dakwah. 2. Tahap sistematis Tahap ini menjadi transisi menuju sistematisasi komunikasi dakwah sebagai kajian ilmu pengetahuan. Masaah-masalah dakwah mulai didiskusikan dalam literatur-literatur sehingga menjadi objek kajian akademis. Masyarakat Islam secara luas mulai tertarik terhadap pelaksanaan dakwah islam sehingga memunculkan budaya ilmiah seperti seminar, diskusi dan pertemuan-pertemuan lmiah lainnya. Pada tahapan ini, mulai muncul berbagai lembaga atau institusi akademik seperti Dar aldakwah wa l-Irsyad di kairo pada tahun 1912. Dibukanya Jurusan dakwah di universitas Al-Azhar tahun 1942, 3. Tahap ilmiah Pada tahapan ini kajian komunikasi dakwah mulai berkembang dengan munculnya beberapa karya tulis atau buku-buku yang membicarakan ilmu dakwah sebagai disilin ilmu. Bahkan Jalalludin Rakhmat seorang sarjana Ilmu komunikasi memberikan konsep baru pendekatan ilmu komunikasi dalam kajian ilmu dakwah yang kemudian dikenal dengan komunikasi dakwah. Jadi, secara praktis, kajian komunikasi dakwah dikembangkan oleh Jalaluddin rakhmat. Dengan demikian, Jalal telah memulai langkah awal dalam rangka pengembangan keilmuan komunikasi dakwah di indonesia khusunya. Namun, langkah Jalal tersebut perlu dilanjutkan dengan mempelajari secara serius kajian komunikasi dakwah sebagai disiplin ilmu yang bisa lebih memberikan kontribusi positif. Untuk itu perkembangan seperti ilmu-ilmu lainnya dalam kelompok dakwah akan masih terus membutuhkan kajian dan penelitian secara kontinu dan mendalam guna menemukan bentuk yang sempurna. Dan sebagaimana ilmu-ilmu lainnya yang memiliki sifat progresif, komunikasi dakwah akan terus mengalami perkembangan mengikuti perkembangan peradaban manusia. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Komunikasi dakwah adalah suatu kajian ilmu yang berakar dari ajaran Islam dan merupakan sumbangan dari ilmu komunikasi dan dakwah. Komunikasi dakwah sudah ada sejak zaman Rasulullah, tetapi masih dalam bentuk praktis. Namun sesuai dengan perkembangan zaman, komunikasi dakwah juga terus berkembang. Perkembangan komunikasi dakwah di Indonesia kurang memuaskan dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu lainnya. Perkembangan komunikasi dakwah sebagai disiplin ilmu mulai cerah ketika Harun Nasution memulai reformasi perguruan tinggi Islam pada tahun1990an. Secara keilmuan, perkembangan komunikasi dakwah dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu: 1. Tahap konvensional. 2. Tahap sistematis 3. Tahap ilmiah B. Saran Sebaiknya para penyiar Islam harus mengetahui betapa pentingnya komunikasi dakwah ini agar dakwah yang disampaikannya mengena di hati Madu. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan di masa yang akan datang. DAFTAR PUSTAKA Hartono, Toni dkk, 2011. Komunikasi Dakwah. Pekanbaru: Yayasan Pusaka Riau Illaihi, Wahyu, M.A, 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Illahi, Wahyu dan Harjani, Hefni, 2007. Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta:Prenada Media

Jadilah orang pertama yang menyukai tulisan ini Apakah anda menyukai tulisan ini ? Suka tulisan ini

This entry was posted on Kamis, Oktober 11th, 2012 at 01:08 and is filed under Tak Berkategori. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Leave a Reply
suhardipku.blogdetik.com/2012/10/11/makalah-etika-kepemimpinan-islam-2/ 4/5

4/4/13

SUHARDI Blog Archive makalah etika kepemimpinan islam

Name (required) Mail (will not be published) (required) Website

Type the tw o w ords:

Submit Comment

SUHARDI is proudly powered by WordPress MU running on Blogdetik.com. Create a new blog and join in the fun! Entries (RSS) and Comments (RSS).

suhardipku.blogdetik.com/2012/10/11/makalah-etika-kepemimpinan-islam-2/

5/5

Anda mungkin juga menyukai