2.1. Kulit 2.1.1 Definisi kulit Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan peka (Wasitaatmadja, 2002).
2.1.2 Struktur lapisan kulit Secara garis besar kulit tersusun atas 3 lapisan ( Junqueira, 2007) : a. Lapisan epidermis Lapisan epidermis yaitu lapisan epitel yang berasal dari ekstoderm. Berdasarkan ketebalan epidermis, dapat dibedakan kulit tebal dan kulit tipis. Turunan epidermis meliputi rambut, kuku, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. Lapisan epidermis terdiri dari stratum korneum, stratu lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basale. b. Lapisan dermis Lapisan dermis yaitu suatu lapisan jaringan ikat yang berasal dari mesoderm, terletak di bawah lapisan epidermis dan jauh lebih tebal dari epidermis. Lapisan ini terdiri dari lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen selular dan folikel rambut. Secara garis besar, lapisan dermis dibagi menjadi dua bagian yaitu pars papilare dan pars retikulare. Pada lapisan ini tedapat sel-sel saraf dan pembuluh darah. c. Lapisan subkutis Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengikat kulit secara longgar pada organ-organ di bawahnya, yang memungkinkan kulit di bagian atas bergeser. Lapisan ini mengandung sel-sel lemak.
2.1.3 Jenis-jenis Kulit: Kulit digolongkan menjadi tujuh jenis, yaitu: kulit normal, berminyak, berminyak sensitive (sensitife oily skin), kombinasi (campuran), kering, kering sensitive dan kulit gersang (yuswati, 1996), yaitu: a. Kulit Normal Kulit jenis ini merupakan kulit yang sehat dimana kelenjar lemak memproduksi minyak tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan penyumbatan pada pori-pori kulit. Tanda-tanda kulit normal antara lain : kulit lembut, halus, segar, bercahaya, sehat, poripori tidak kelihatan, tonus (daya kenyal) kulit bagus. Kulit normal biasanya dijumpai pada anak-anak sampai menjelang remaja. b. Kulit Berminyak Kulit berminyak disebabkan oleh sekresi kelenjar sebasea yang berlebihan. Ciriciri kulit berminyak adalah kulit kelihatan basah dan mengkilat, pori-pori jelas terlihat, sering terdapat jerawat atau acne, kulit terlihat pudar dan kusam. Kulit berminyak umumnya terdapat pada usia remaja dan dewasa. c. Kulit Berminyak Sensitive (sensitive oily skin) Kulit jenis ini tanda-tandanya sama dengan kulit berminyak hanya terdapat pembuluh darah yang melebar dan rusak, sehingga terlihat garis-garis atau guratanguratan merah disekitar hidung dan pipi. Penyebab kulit berminyak sensitive adalah kelenjar lemak sangat berlebihan dalam memproduksi lemak sehingga kadang berkomedo dan bereaksi cepat terhadap panas, dingin dan iritasi. d. Kulit Kombinasi (Campuran) Kulit kombinasi merupakan gabungan lebih dari satu jenis kulit seperti kulit kering dan berminyak. Tanda-tandanya kulit kelihatan mengkilat pada bagian tengah muka, di sekitar hidung, pipi dan dagu. Kulit jenis ini umumnya terdapat pada usia dewasa. e. Kulit Kering Kulit kering sering terdapat pada orang dewasa dan orang-orang yang telah lanjut usianya. Penyebabnya adalah akibat ketidakseimbangan sekresi sebum. Ciri-ciri kulit kering antara lain: bagian tengah muka normal, disekitar pipi dan dahi kering,tidak
lembab dan tidak berminyak, halus, tipis dan rapuh. Kulit kering cepat menjadi tua karena kelenjar lemak tidak berfungsi dengan baik. f. Kulit Kering Sensitive Jenis kulit ini sama dengan kulit kering hanya terdapat pembuluh darah yang melebar disekitar hidung dan pipi sehingga timbul garis-garis atau guratan didaerah tersebut. g. Kulit gersang ( Dehydrated Skin) Kulit gersang adalah kulit yang sangat kering. Penyebabnya zat cair atau pelembab didalam kulit sangat terbatas. Umumnya terdapat pada usia remaja, dewasa ataupun usia lanjut. Berdasarkan perbedaan genetik yang penting dalam hal kemampuan merespon terhadap radiasi ultraviolet (UV), maka kulit terbagi atas tipe-tipe tertentu (james, 2009), yaitu: a. Tipe I : selalu terbakar, tak pernah menjadi coklat b. Tipe II : mudah terbakar, jarang menjadi coklat c. Tipe III : kadang-kadang terbakar, mudah menjadi coklat d. Tipe IV : tidak pernah terbakar, mudah menjadi coklat e. Tipe V : secara genetik coklat ( India atau Mongoloid) f. Tipe VI : secara genetik hitam (Kongoid dan Negroid) Respon pertama terhadap radiasi UV adalah peningkatan distribusi melanosom. Hal ini dengan cepat dapat meningkatkan pigmentasi pada lapisan basal (stratum basalis), sehingga warna kulit menjadi coklat karena sinar matahari. Bila stimulasi dihentikan, warna coklat dapat dihentikan, warna coklat cepat menghilang atau mengelupas seiring dengan pergantian normal epidermis. Bila kulit terpapar dengan sinar matahari lebih lama, maka produksi melanin meningkat lagi secara permanent.
2.2 Pemutih kulit wajah (skin bleaching) 2.2.1 Definisi Pemutih kulit adalah produk yang mengandung bahan aktif yang dapat menekan atau menghambat melamin yang sudah terbentuk sehingga akan memberikan warna kulit yang lebih putih (Compac, 2005).
2.2.2 Bahan yang terkandung dalam pemutih kulit Sebagian besar pemutih kulit wajah bekerja dengan menghambat pembentukan melamin melalui jalur inhibisi pada enzim tironase dan bahkan ada yang bersifat toksik terhadap melamin. Kulit wajah yang lebih putih dan hilangnya bintik-bintik hitam, bisa diperlihatkan dalam waktu 6 bulan setelah penggunaan. Efek samping dari penggunaan pemutih kulit, bisa berupa kulit kemerahan dan iritasi, rasa gatal dan terbakar, pengelupasan kulit dan merangsang terjadinya kanker kulit (Yasmin, 2008). Ada beragam jenis bahan aktif pemutih kulit dengan tingkat efektifitas yang berbeda-beda. Bahan aktif tersebut antara lain : 1. Hidrokuinon Hidrokuinon (HQ) dapat dijumpai dimana saja dan tersedia dalam berbagai kosmetik dan bentuk tanpa resep lainnya untuk pemutih kulit wajah. Bahan ini dipertimbangkan sebagai salah satu penghambat yang paling efektif terhadap
melanogenesis invito dan invivo. HQ menyebabkan hambatan reversible metabolisme seluler dengan mempengaruhi sintesis DNA dan RNA. Efek sitotoksis HQ tidak berbatas pada melanosit, tetapi menghambat metabolisme seluler sel non-melanosit dengan dosis yang lebih tinggi, sehingga HQ dapat dipertimbangkan sebagai agen sitotoksik melanosit poten dengan sitotoksik melanosit spesifik yang relative tinggi (Counter, 2003). Hidroquinon Bahan ini termasuk golongan obat keras yang hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter. Hidroquinon yang banyak dipakai sebagai penghambat pembentukan melamin yang dapat menyebabkan hiperpigmentasi, padahal melamin berfungsi sebagai pelindung kulit dari sinar ultraviolet, sehingga terhindar dari resiko sinar matahari secara langsung, hidroquinon dapat mengakibatkan noda hitam dan benjolan kekuningan pada kulit yang disebut sebagai okrosinosis yang sifatnya permanen
sebagai akibat terhambatnya produksi melanin kulit yang berfungsi melindungi kulit dari sinar ultraviolet. oleh karena itu Badan POM menetapkan ambang batas kandungan hidroquinon di bawah 2%(BPOM, 2007). Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (Nephropaty), kanker darah (Leukimia) dan kanker sel hati (Hepaoceluller adenoma) (Yasmin, 2008). 2. Monobenzyl Ether HQ Monobenzyl Ether Hidroquinon (MBEH) sama dengan HQ yang termasuk agen kimia golongan fenol atau ketakol. MBEH hamper selalu menyebabkan depigmentasi ireversibel kulit. Sisa MBEH telah ditemukan dalam desinfektan, germisida, baki hidangan dari karet, selotif dan apron karet. Dalam dermatologi seharusnya dipakai untuk menghilangkan daerah yang tersisa selain kulit normal pada pasien untuk vitiligo umum dan sukar disembuhkan. Mekanisme yang diduga terjadi pada pigmentasi oleh MBEH adalah dengan penghancuran melanosit selektif melalui pembentukan radikal bebas dan penghambatan kompetitif system enzim tirosinase (James, 2009). 3. Merkuri Merkuri (Hg)/air raksa termasuk logam berat berbahaya yang dalam konsentrasi dapat bersifa racun. Pemakaian merkuri (Hg) dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintikbintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit, serta pada pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanent pada susunan saraf otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi dapat menyebabkan muntah-muntah, diare dan kerusakan ginjal, serta merupakan zat karsinogenik (menyebabkan kanker) pada manusia (Arief, 2007). 4. Arbutin Arbutin berasal dari ekstrak tanaman bearberry, yang dulu sering digunakan oleh bangsa jepang. Jika dibandingkan dengan hidroquinon, maka daya pemutih arbutin tidak sekuat hidroquinon. Produk yang mengandung arbutin dapat dijual secara bebas tanpa resep dokter. Selain bearberry, arbutin juga ditemukan pada tanaman gandum dan kulit buah pear. Bahan ini berfungsi sebagai pemutih kulit wajah (skin lightening) yang bekerja dengan cara menghambat pembentukan melanin dalam kulit yaitu dengan
menghambat aktivitas tirosin. Karena arbutin tidak menghidrolisa HQ bebas, agen selanjutnya tidak bertanggung jawab terhadap efek inhibitor arbutin pada melanogenesis. Penghambatan sintesis melanin (kira-kira 39%) terjadi pada konsentrasi 5x105 mol/L. selain bekerja dengan menghambat tirosin, arbutin juga bekerja dengan mengelupas kulit epidermis (eksfoliasi). Beberapa pabrik melaporkan arbutin sebagai obat depigmentasi yang efektif pada konsentrasi 1% (James, 2009). 5. Asam azelaik Secara alami asam azelaik didapat dari saturasi pityrosporum ovale, asam azelaik mempunyai efek antiproliferatif dan sitotoksik terhadap melanosit. Efek selanjutnya terjadi karena penghambatan yang agak kuat dari retioreduksin reduktase, enzim yang terlibat dalam aktivasi oksireduktase mitokondria dan sintesi DNA. Walaupun asam azelaik pada awalnya digunakan untuk pengobatan akne, ternyata juga berhasil pada pengobatan lentiginosis, rosasea dan hiperpigmentasi paska inflamasi. Selain berfungsi sebagai antibakteri, keratolitik, komedogenik dan anti inflamasi. Asam azelaik juga mampu mengurangi pigmentasi pada kulit terutama bagi mereka yang berkulit gelap dan bekas jerawat warna coklat atau untuk kasus melasma. Asam azelaik 20% dilaporkan mempunyai efektivitas yang sama dengan HQ 4% dalam mengatasi kulit gelap tersebut. Efek samping dari bahan ini berupa iritasi kulit, rasa gatal, dan terbakar hingga pengelupasan kulit (James, 2009). 6. Asam kojik Sebelum digunakan sebagai pemutih kulit, asam kojik telah banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada makanan yang digunakan untuk menjaga kualitas warna makanan. Asam kojik marupakan metabolit jamur yang biasa dihasilkan oleh spesies jamur aspergillus, acetobacter, dan penicillium. Asam kojik menghambat aktivitas katekolase tirosin, yang dibatasi enzim esensial dalam biosintesis pigmen kulit melanin. Melanosit yang diobati dengan asam kojik menjadi nondendritik, dengan penurunan jumlah melanin. Kemudian asam kojik mencari oksigen reaktif yang dilepaskan secara berlebihan dari sel atau yang dihasilkan dalam jaringan atau darah. Biasanya konsentrasi asam kojik yang digunakan sebagai kosmetik berkisar antara 1-4%. Kelebihan asam kojik dibandingkan bahan pemutih lainnya adalah kestabilannya dalam suatu produk kosmetik. Akan tetapi dari hasil penelitian asam kojik lebih mengiritasi dibandingkan HQ sehingga
lebih baik dikombinasikan dengan kortikosteroid topical untuk mencegah masalah tersebut. Beberapa penelitian kontroversial menyimpulkan bahwa penggunaan asam kojik dalam dosis tinggi dapat bersifat karsinogenik (James, 2009). 7. Licorice ekstract Glabiridin (glicyrrhia glabra) merupakan kandungan utama dari ekstract licorice yang mampu memutihkan kulit. Cara kerjanya yaitu menghambat melanogenesis (pembentukan pigmen kulit) dan juga mencegah terjadinya proses inflamasi di kulit. Beberapa riset menunjukkan bahwa penggunaan glabiridin 0,5% secara topical dapat menghambat sinar UV-B yang dapat memicu terbentuknya pigmentasi dan kemerahan pada kulit (James, 2009). 8. Vitamin E Sebuah literature jepang melaporkan bahwa penggunaan vitamin E (tocoferol) secara oral ternyata efektif untuk mengatasi masalah hiperpigmentasi pada wajah, terutama jika dikombinasikan dengan vitamin C. beberapa riset lainnya juga menemukan bahwa derivate tokoferol ini merupakan penghambat pembentukan melanin yang lebih kuat jika dibandingkan dengan abutin dan asam kojik. Derivate vitamin E juga dapat digunakan untuk memeperbaiki dan mencegah terbentuknya pigmentasi wajah yang dipicu oleh radiasi sinar UV, sebaik cara kerja vitamin E sebagai antioksidan. 9. Vitamin C Asam askorbat (vitamin C) merupakan salah satu antioksidan sama seperti vitamin E. Vitamin ini banyak ditemukan pada jeruk dan sayuran berwarna hijau. Kandungan vitamin C sangat populer dan banyak digunakan dalam produk perawatan kulit, namun sayangnya produk vitamin C masih banyak yang belum stabil. Bentuk vitamin C yang stabil adalah derivat vitamin C yang disebut sebagai magnesium-Lascorbyl-2-phospate. Salah satu penelitian menyatakan bahwa derivat vitamin C yang digunakan secara topikal pada pasien melasma dan lentigo senilis menunjukkan efek mencerahkan yang cukup signifikan. Hanya saja, harga produk vitamin C yang stabil ini relatif lebih mahal ketimbang vitamin C biasa (James, 2009).
10. Asam Ellagik Asam Ellagik ditemukan pada rapsberry, strawberry, dan pomegranate. Berdasarkan suatu hasil riset laboratorium menyatakan asam ellagik dapat memperlambat pertumbuhan tumor-tumor tertentu. Walaupun hasil riset ini sangat menjanjikan, namun sampai saat ini belum ada bukti secara medis bahwa bahan ini mampu mencegah dan mengobati kanker pada manusia. Selain diduga mampu melawan kanker, asam ellagik juga berguna sebagai pemutih kulit. Pada tahun 1996 dijepang, Asam Ellagik disetujui sebagai bahan aktif yang mampu mencegah terbentuknya spots dan freckles setelah luka bakar karena paparan sinar matahari ( James, 2009) Beberapa bahan yang tidak diizinkan untuk digunakan pada kosmetika : 1. Arsen dan senyawanya 2. Barium dan senyawanya 3. Hidrokuinon mono benzil eter 4. Perak dan senyawanya 5. Air raksa (merkuri) dan senyawanya, kecuali Fenil raksa nitrat dan tiomersal yang digunakan sebagai pengawet dalam sediaan tata rias. 6. Selenium dan senyawanya, kecuali selenium disulfida maksimum 2% dalam sampo. 7. Salisil anilida berhalogen. 8. Timbal dan senyawanya, kecuali timbal asetat maksimum 2% dalam cat rambut.
2.2.3.
Pemilihan kosmetik pemutih Sebelum membeli kosmetika sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Kenali jenis kulit dengan tepat Jenis kulit setiap orang tidak sama, oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis kulit sebelum memutuskan untuk membeli kosmetika yang cocok. Untuk memastikan jenis kulit seseorang, kulit harus dibersihkan lebih dahulu dan pemeriksaan harus dilakukan di bawah cahaya yang terang bila perlu menggunakan kaca pembesar agar tekstur kulit, besarnya pori-pori, aliran darah, pigmentasi, dan kelainan lain yang terdapat pada permukaan kulit dapat terlihat. Analisis kulit sangat penting dilakukan
untuk menentukan kelainan atau masalah kulit yang timbul sehingga perlakukan yang tepat dapat diberikan untuk memperbaikinya. b. Memilih produk kosmetika yang mempunyai nomor registrasi dari Depkes. Suatu produk kosmetika yang tidak memiliki nomor regristrasi, kemungkinan memiliki kandungan zat-zat yang tidak diizinkan pemakaiannya atau memiliki kadar yang melebihi ketentuan, sehingga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya. Hal yang perlu diperhatikan tersebut adalah berkaitan dengan kandungan hidroquinon dan merkuri yang terdapat pada produk kosmetika. c. Hati-hati dengan produk yang sangat cepat memberikan hasil. Suatu produk kosmetika yang memberikan hasil yang sangat cepat (misalnya produk pemutih) tidak menutup kemungkinan produk tersebut mengandung zat yang melebihi kadar atau standar yang sudah ditetapkan oleh Depkes dan penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter. d. Membeli kosmetika secukupnya pada tahap awal Setiap pertamakali menggunakan produk, tidak bisa diketahui apakah produk tersebut cocok digunakan atau tidak, oleh karena itu perlu mencobanya terlebih dahulu dalam jumlah sedikit. e. Perhatikan keterangan-keterangan yang tercantum pada label atau kemasan. Perlu diperhatikan informasi yang tertera pada kemasan mengenai unsur bahan yang digunakan, tanggal kadaluarsa serta nomor registrasinya, karena tidak semua produsen mencantumkan atau mendaftarkan produknya ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan, sehingga tidak terjamin keamanannya. Memilih produk kosmetik, terutama kosmetik pemutih, perlu adanya sikap hatihati dan teliti, agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. Apabila kosmetik yang sekarang banyak beredar di pasaran, terkadang tidak mencantumkan informasi yang cukup. Sedangkan kosmetik tersebut banyak diminati oleh masyarakat pada kalangan menengah ke bawah karena harganya yang murah dan khasiatnya cepat (BPOM RI, 2007).
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pemutih kulit wajah 2.3.1. Usia Usia adalah lamanya waktu hidup dari sejak dilahirkan hingga sekarang Menurut teori perkembangan psikososial Erikson tahap perkembangan manusia menurut umur dibagi dalam delapan tahapan. Tiga diantaranya yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu: a. Adolescence/ Remaja : < 20 tahun b. Early adult hood/ Dewasa Awal : 21-30 tahun c. Young and middle adult/ dewasa pertengahan : > 30 tahun Usia sangat mempengaruhi kondisi fisik seseorang. Pada usia antara 20-30 tahun, fungsi fisiologi tubuh termasuk kulit mencapai puncak kemudian akan menurun sedikit demi sedikit sesuai dengan bertambahnya umur. Kemunduran fisik yang terjadi setelah usia puncak, yang makin nyata pada usia akhir 40 tahun umumnya akan membawa wanita pada kesadaran bahwa kecantikannya mulai hilang dengan munculnya gangguan pigmentasi kulit terutama diwajah misalnya melasma dengan insiden terbanyak pada usia 30-40 tahun dan menurunnya elastisitas kulit wajah akibat berkurangnya produksi serum vitamin D. Wanita biasanya merasa risau dan tertekan, karena hal tersebut bagi wanita berarti kehilangan daya tariknya. Kecemasan yang muncul ini, dapat membuat wanita merasa rendah diri dan kurang menarik seiring dengan bertambahnya usia. Hal inilah yang dapat menjadi alasan utama bagi para wanita untuk menggunakan berbagai kosmetik termasuk pemutih kulit wajah untuk mengembalikan rasa percaya diri dan daya tariknya. Umur sangat mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku, yaitu seseorang akan berubah seiring dengan perubahan kehidupannya. Perkembangan emosional akan sangat mempengaruhi keyakinan dan tindakan seseorang terhadap status kesehatan dan pelayanan kesehatan.
2.3.2. Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan tindakan terhadap suatu objek tertentu yang terjadi melalui penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Sebelum orang mengadopsi prilaku baru atau berprilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni : Awareness menyadari adanya stimulus, interest (merasa tertarik) terhadap suatu stimulus, evaluation (menimbangnimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut, trial (mencoba) dan adoption dengan berprilaku baru terhadap stimulus tersebut (Notoadmojo, 2003). Peningkatan pengetahuan tidak selalu menyebabkan perubahan perilaku, namun hubungan positif antara kedua variabel ini telah diperlihatkan didalam sejumlah penelitian yang dilakukan sampai saat ini. Pengetahuan tertentu tentang kesehatan mungkin penting sebelum suatu tindakan kesehatan pribadi terjadi, tetapi tindakan kesehatan yang diharapkan mungkin tidak akan terjadi kecuali apabila seseorang mendapat isyarat yang cukup kuat untuk memotivasinya bertindak atas dasar pengetahuan yang dimilikinya. Menurut Notoatmodjo (2003) dalam Widianti (2007), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Pengalaman Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang. b. Tingkat pendidikan Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah. c. Keyakinan Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik keyakinan yang positif maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. d. Fasilitas Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain. e. Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.
f. Sosial budaya Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu. Dampak buruk dari penggunaan pemutih kulit sebenarnya cukup dikenal oleh wanita, akan tetapi tampaknya pengetahuan mengenai hal ini tidak berpengaruh terhadap penggunaan dan kepopuleran pemutih kulit .
2.2.3. Pendapatan Pendapatan atau penerimaan rumah tangga adalah besarnya pendapatan atau penerimaan rumah tangga 12 bulan yang lalu yang diperoleh seluruh anggota rumah tangga tanpa memperhatikan umur anggota rumah tangga (biasanya dinyatakan pada anggota keluarga diatas 10 tahun). Pendapatan dapat juga diartikan sebagai suatu upah yang didapat dari hasil kerja keras pada sebuah pekerjaan yang dilakukannya. tingkat pendapatan keluarga akan mempengaruhi gaya hidup seseorang. Untuk mengetahui pendapatan atau penghasilan masyarakat digunakan kriteria penilaian tinggi dan rendah. Data BPS mengemukakan, pendapatan per kapita Indonesia mencapai 2.2002.300 dolar AS per tahun. Berdasarkan angka ini, artinya setiap bulan penghasilan per kapita masyarakat Indonesia sekitar Rp 2 juta. Padahal di banyak daerah masih terdapat masyarakat yang hanya berpendapatan sekitar Rp 200.000-Rp 300.000 per bulan (BPS, 2008).
2.2.4. Motivasi Motivasi berasal dari perkataan motif (motive) yang artinya adalah rangsangan dorongan dan ataupun pembangkit tenaga yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan prilaku tertentu. Sedangkan yang dimaksud motivasi adalah dorongan dari dalam diri yang menyebabkan seseorang berlaku dengan cara tertentu. Motivasi selalu berhubungan dengan hasrat, keinginan, dorongan dan tujuan yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Seorang wanita menggunakan pemutih kulit wajah dapat karena terdorong oleh keinginan agar kulit wajahnya menjadi lebih putih dan cerah, serta hilangnya bintik-bintik hitam atau kecoklatan diwajah, sehingga dapat
mengembalikan rasa percaya diri dan daya tariknya. Namun beberapa wanita lain
menggunakan pemutih kulit wajah agar dihargai oleh orang lain dan mendapat pujian dari orang lain atau agar tidak disebut sebagai wanita yang ketinggalan jaman dengan mengikuti trend yang sedang berlangsung (Purnawati, 2009).
2.2.5. Media Periklanan Yang dimaksud dengan media iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan iklan. Pada prinsipnya, jenis media iklan dalam bentuk fisik dibagi kedalam dua kategori yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik. Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan, bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas). Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster. Sedangkan media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Jika dilihat dari pekerjaan kreatifnya maka media iklan terbagi dua jenis yaitu : a. media lini atas (above the line) ; media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan, contoh ; televisi, radio, majalah, surat kabar. b. Media lini bawah (below the line) ; media pendukung dalam kegiatan periklanan, contoh : pamflet, brosur dan poster. Melalui iklan berbagai produk, media gencar mencitrakan bagaimana perempuan yang disebut cantik. Sosok cantik yang dicitrakan dan kemudian menjadi idola para wanita adalah yang bertubuh langsing, rambut lurus dan berkulit putih. Semakin banyak produk di pasaran, maka produsen berpromosi dengan cara membuat iklan supaya produknya dikenal dan dicari oleh konsumen (Nandityasari, 2009).
2.2.6 Tingkat Pendidikan Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan (Notoatmodjo, 2003).
Pendidikan terdiri dari tiga unsur, yaitu: a. Input, yaitu: sasaran pendidikan dan pendidik. b. Proses, yaitu: upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi orang lain. c. Output, yaitu: hasil yang diharapkan. Pendidikan seseorang berpengaruh seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka kebutuhan hidup manusia kian berkembang pula. Tidak hanya kebutuhan akan sandang, papan, pangan, pendidikan dan kesehatan saja, tetapi hanya kebutuhan mempercantik diri kini juga menjadi prioritas utama dalam menunjang penampilan sehari-hari. Salah satu cara untuk mengubah penampilan atau mempercantik diri yaitu dengan menggunakan kosmetika terutama penggunaan pemutih wajah.