Yayasan SET, Yayasan TIFA, IJTI, The Habibie Center, LSPR Saat ini tercatat ada 11 stasiun televisi di Indonesia plus puluhan televisi lokal. Tiap hari pemirsa televisi di Indonesia dijejali dengan aneka program acara. Masing-masing stasiun bersaing untuk menarik perhatian pemirsa televisi. Di tengah banyaknya sajian acara di televisi ini, yang belum banyak dilakukan adalah menanyakan kepada pemirsa bagaimana penilaian mereka atas acara-cara tersebut. Apakah acara-acara yang disajikan oleh televisi itu baik bagi mereka, apakah ramah bagi anak-anak, apakah menambah informasi dan meningkatkan daya kritis mereka, dan sebagainya. Aspek-aspek ini tidak banyak digali dan diperhatikan. Sejauh ini kebanyakan informasi dan perdebatan mengenai acara televisi lebih banyak didominasi oleh berapa banyak suatu program acara ditonton, program apa yang paling ditonton dan seterusnya. Khalayak praktis tidak mempunyai sarana untuk bersuara dan menyatakan pendapatnya atas kualitas berbagai acara televisi yang mereka tonton.
PROFIL RESPONDEN
KATEGORI Laki-laki Perempuan Total 1. Tamat SLTA atau dibawahnya 2. tidak tamat perguruan tinggi/masih mahasiswa 3. tamat D3/diploma 4. tamat S-1 5. tamat S-2/lebih tinggi Total JUMLAH Jenis Kelamin 97 94 191 Pendidikan 11 22 12 107 39 191 PERSEN 50.8 49.2 100.0 5.7 11.5 6.3 56.0 20.4 100.0
Riset dilakukan di 11 kota besar di Indonesia : Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Makkasar, Denpasar, Batam, Pontianak dan Palembang. Riset semula dirancang untuk menyertakan 220 responden, setiap masing-masing 20 orang responden. Namun setelah riset selesai, jumlah kuisioner yang kembali dan dapat dianalisis sebanyak 191 kuisioner. Hasil penilaian 191 orang responden inilah yang dianalisis dan disajikan dalam laporan ini. Responden yang disertakan dalam riset ini dipilih dengan menggunakan metode sampel kuota (quota sampling). Responden yang terlibat adalah mereka yang paham mengenai acara televisi dan dapat menilai secara kritis program acara televisi. Riset ini tidak berpretensi menggambarkan penilaian seluruh khalayak televisi.
Kualitas yang diukur dalam riset ini adalah kualitas dalam arti sosial ---kegunaan atau fungsi dari suatu program acara bagi masyarakat pemirsa. Riset ini tidak masuk dalam ranah estetis, menilai kualitas suatu program acara dari aspek teknis artistik suatu acara, misalnya tata pengambilan gambar, cerita, skenario, akting para pemain dan sebagainya. Kualitas dalam riset ini dilihat dari sejauh mana suatu program telah memenuhi fungsi dan kegunaannya pada pemirsa, terlepas dari apakah suatu program acara itu secara estetis baik atau bukan. Riset dimulai dengan pemilihan responden yang akan menilai program acara televisi. Responden diminta untuk memberikan dua penilaian. Pertama, penilaian umum atas program acara di televisi. Peneliti menyertakan daftar mata acara di semua stasiun televisi dan dari daftar itu responden diminta untuk menilai mana program acara yang berkualitas. Kedua, penilaian spesifik kualitas mata acara. Pada tahap ini responden diminta untuk menilai secara detail mata acara tertentu. Ada ratusan program acara televisi, karena itu tidak mungkin semua mata acara televisi itu dinilai satu per satu. Riset ini menyertakan 15 acara ( masing-masing 5 acara berita reguler, 5 acara talkshow dan 5 acara hiburan) yang menurut AGB-Nielsen Media Research dinyatakan sebagai acara dengan rating tertinggi bulan Februari 2008. Kelima belas acara televisi itu direkam dan dibagikan kepada responden. Responden baru memberikan penilaian setelah menonton rekaman acara. Karena keterbatasan waktu dan biaya, responden hanya menonton tayangan 1 episode dengan rating tertinggi dari 15 acara televisi tersebut. Proses wawancara lapangan berlangsung antara bulan Maret hingga April 2008. Penelitian ini dilakukan atas kerjasama antara Yayasan SET, Yayasan Tifa, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia, The Habibie Center dan The London School of Public Relation. Dalam proses pelaksanaan riset, juga terlibat Yayasan Kippas (Medan), LKi&KP (Batam), LPS-AIR (Pontianak), LKM (Surabaya), Silabika dan Pustaka Melayu (Palembang), YPMA KIDIA (Jakarta), LeSPI (Semarang), Jurusan Jurnalistik Fikom UNPAD (Bandung), Pusat Studi Audience Program Studi Ilmu Komunikasi STPMD APMD (Yogyakarta), dan IJTI Propinsi Bali (Denpasar) dan Elsim (Makassar) Selengkapnya berikut ini hasil riset yang telah dilakukan :
Hal agak berbeda adalah acara untuk anak-anak. Kebanyakan responden (51,8 %) menilai jumlah tayangan untuk anak biasa saja jumlahnya, bahkan 32,5 % responden menyatakan program anak-anak di televisi Indonesia sangat sedikit. Sementara dari aspek kualitas, 46,1 % responden menilai program anak-anak di televisi saat ini berkualitas buruk.
Tabel 1.1 : Penilaian Responden Atas Kuantitas dan Kualitas Program Acara di Televisi
Aspek Kualitas
JUMLAH / KUANTITAS Sangat Biasa Sedikit banyak/ saja / sangat banyak sedikit
35,6 % 54,5 % 9,9 %
MUTU / KUALITAS Sangat Biasa Buruk / baik/ saja sangat baik buruk
39,8 % 47,6 % 11,0 %
Politik (misalnya berita tentang masalah politik, Pemilu, Pilkada, peraturan pemerintah dsb) Ekonomi (misalnya kondisi ekonomi, sahanm, usaha besar, kecil dan menengah, koperasi dan sebagainya) Hiburan : film, sinetron, lawak / komedi, musik Acara untuk anak-anak Acara tentang dunia pertanian, perkebunan, perikanan Program acara agama / religi Program acara kebudayaan ( kesenian, budaya, tradisi, adat dsb) Olahraga Kriminalitas Program acara tentang perempuan Program acara tentang lingkungan
21,5 %
57,6 %
20,9%
30,9 %
57,6%
9,9 %
Q: Menurut penilaian Ibu / Bapak, apakah program acara televisi yang ada saat ini sudah menyediakan waktu dalam jumlah sangat banyak, banyak, cukup, sedikit atau sangat sedikit untuk acara berikut.......?; Q: Secara umum bagaimana kualitas acara..........di stasiun televisi selama ini? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)
4,2 % 0,5 % Sangat baik Baik Biasa saja Buruk Sangat buruk
Grafik 1.1 ; Penilaian Atas Kualitas Program Acara Secara Umum di Televisi Q: Secara umum bagaimana Ibu / Bapak menilai kualitas program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi selama ini? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)
Keragaman pandangan ini semakin terlihat ketika responden menilai sejumlah aspek kualitas program acara televisi. Program acara televisi saat ini dinilai sudah baik dalam aspek menghibur (50,3 %), memberikan tambahan informasi dan pengetahuan (58,6 %) dan pengawasan (49,7 %). Tetapi untuk aspek lain, seperti dalam memberikan model perilaku yang baik, televisi kita masih berkualitas buruk. Hanya 10,5 % responden yang menilai program-program televisi selama ini sudah memberikan model perilaku yang baik. Sementara 58,6 % menilai tayangan-tayangan televisi buruk dalam hal memberikan model perilaku yang baik bagi pemirsanya. Selengkapnya lihat dalam Tabel 2.
Tabel 1.2: Penilaian Responden Atas Kualitas Program Acara di Televisi Secara Umum
Acara
Menambah pengetahuan (Program acara memberikan informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Program acara memberikan hal-hal baru, tambahan informasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemirsa) Pengawasan /risetllance. (Program acara memberi informasi dan memperingatkan khalayak akan dampak atau bahaya yang mungkin terjadi (mis. Flu burung, narkotika, bahaya kenakalan remaja dsb). Meningkatkan empati sosial (Program acara memberikan kesadaran akan keadaan orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang lain. Program acara membantu pemirsa dalam mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sosial). Meningkatkan daya kritis (Program acara membantu pemirsa dalam mengasah daya penalaran, peduli dengan kondisi masyarakat
Biasa saja
Tidak jawab
58,6 %
35,1 %
5,2 %
1,0 %
49,7 %
35,6 %
13,1 %
1,6 %
37,7 %
42,4 %
18,3 %
1,6 %
24,6 %
38,2 %
35,6 %
1,6 %
dan bangsa) Memberikan model perilaku yang baik (Program acara membantu dan menmgarahkan 10,5 % 29,3 % 58,6 % pemirsa dengan model perilaku yang baik, sesuai dengan norma masyarakat) Menghibur (Program acara dikemas dengan menarik sehingga 50,3 % 38,7 % 10,5 % bisa menghibur, memancing emosi pemirsa, seperti bisa membuat khalayak menangis, tertawa, dan sebagainya). Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)
1,6 %
0,5 %
Acara
Meningkatkan empati sosial (Program acara memberikan kesadaran akan keadaan orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang lain. Program acara membantu pemirsa dalam mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sosial). Memberikan model perilaku yang baik (Program acara membantu dan menmgarahkan pemirsa dengan model perilaku yang baik, sesuai dengan norma masyarakat)
Biasa saja
Tidak jawab
9,4 %
37,7 %
50,8 %
2,1 %
6,8 %
22,5 %
68,6 %
2,1 %
Menghibur (Program acara dikemas dengan menarik sehingga bisa 27,7 % 41,4 % 29,8 % menghibur, memancing emosi pemirsa, seperti bisa membuat khalayak menangis, tertawa, dan sebagainya). Non Kekerasan (Program acara minim acara kekerasan. Menganjurkan 7,9% 29,3% 59,2% penyelesaian secara damai. Tidak banyak mengumbar adegan kekerasan secara vulgar). Non Pornografi (Program acara minim adegan pornografi yang bisa 11,5 % 33,5 % 51,8 % membangkitkan gairah seksual. Tidak banyak mengumbar adegan pornografi, yang tidak relevan dengan materi cerita). Tema relevan dan bersentuhan dengan kenyataan masyarakat (Program acara mengangkat tema yang sesuai dengan 8,4 % 20,4 % 70,7 % kenyataan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Acara memotret kehidupan dan konteks masyarakat Indonesia kebanyakan) Ramah Anak 6,3 % 12,6 % 80,1 % (Program acara bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga, tiudak berbahaya bagi anak-anak jika ditonton) Ramah lingkungan (Program acara bisa meningkatkan kesadaran akan 7,3 % 28,3 % 61,3 % pentingnya lingkungan (Misalnya dalam tayangan sinetron banyak ditampilkan cara hidup besih, membuang sampah dsb) Tidak bias gender 7.9 % 25.1 % 63.4 % (Program acara tidak bias gender, tidak merendahkan perempuan) Kepentingan publik (Program acara mengangkat masalah penting yang ada dalam 4,7 % 25,7 % 67,5 % masyarakat. Misalnya mengangkat masalah kenakalan remaja, korupsi, dsb---daripada masalah perselingkungan dsb). Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara hiburan di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara hiburan di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)
1,0 %
3,7%
3,1 %
0,5 %
1,0 %
3,1 %
3.7 %
2,1 %
Di luar aspek di atas, program berita di televisi dinilai biasa saja oleh responden, tidak tidak baik dan tidak buruk. Misalnya untuk kualitas informasi terkait dengan aspek keberimbangan (cover both side), kesesuaian berita dengan fakta, pemisahan fakta dengan opini, sebagian besar program berita yang dipilih dinilai biasa-biasa saja oleh responden.
Tabel 1.4: Penilaian Responden Atas Kualitas Program Acara Berita (News) di Televisi
Acara
Menambah pengetahuan (Program acara memberikan informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Program acara memberikan hal-hal baru, tambahan informasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemirsa) Pengawasan. (Program acara memberi informasi dan memperingatkan khalayak akan dampak atau bahaya yang mungkin terjadi (mis. Flu burung, narkotika, bahaya kenakalan remaja dsb). Meningkatkan empati social (Program acara memberikan kesadaran akan keadaan orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang lain. Program acara membantu pemirsa dalam mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sosial). Meningkatkan daya kritis (Program acara membantu pemirsa dalam mengasah daya penalaran, peduli dengan kondisi masyarakat dan bangsa) Keberimbangan / cover both side (Ada upaya untuk menampilkan berita dari dua sisi, fair dan berimbang terhadap pihak yang diberitakan Misalnya ketika memberitakan suatu isu yang kontroversial, dua pihak yang terlibat dalam pro dan kontra ditampilkan secara berimbang dalam berita) Sesuai Dengan Fakta, tidak melebih-lebihkan fakta (Program acara tidak mendramatisasi / melebihlebihkan fakta. Menghindari penggambaran yang tidak sesuai dengan kenyataan). Memisahkan fakta dengan opini (Program acara memisahkan fakta dengan opini wartawan) Kepentingan publik (Program acara mengangkat isu-isu penting yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Masalah penting yang berhubungan dengan kepentingan khalayak luas. Media mengangkat isu-
Biasa saja
Tidak jawab
82,7 %
16,2 %
1,0 %
0%
63,4 %
30,9 %
5,2 %
0,5 %
47,1 %
46,1 %
6,3 %
0,5 %
43,5 %
47,6 %
8,9 %
0%
35.6 %
47.6 %
15.7 %
1.0 %
36,1 %
45,0 %
17,8 %
1,0 %
27,2 % 50,3 %
48,2 % 33,5 %
19,9 % 8,9 %
4,7 % 7,3 %
isu penting agar didiskusikan oleh publik) Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara berita (news) di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara berita (news) di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)
Acara
Menambah pengetahuan (Program acara memberikan informasi mengenai peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia. Program acara memberikan hal-hal baru, tambahan informasi yang sebelumnya tidak diketahui oleh pemirsa) Pengawasan. (Program acara memberi informasi dan memperingatkan khalayak akan dampak atau bahaya yang mungkin terjadi (mis. Flu burung, narkotika, bahaya kenakalan remaja dsb). Meningkatkan empati social (Program acara memberikan kesadaran akan keadaan orang lain, meningkatkan pemahaman terhadap orang lain, mengidentifikasi diri dengan nasib dan keadaan orang lain, peduli terhadap kondisi orang lain. Program acara membantu pemirsa dalam
Biasa saja
Tidak jawab
62,6 %
31,6 %
5,3 %
0,5 %
38,2 %
48,7 %
12,0 %
1,0 %
49,7 %
40,8 %
7,9 %
1,6 %
mengurangi rasa individualistik, mengajak pemirsa berinteraksi dan bersosialisasi dengan lingkungan sosial). Meningkatkan daya kritis (Program acara membantu pemirsa dalam mengasah 46,1 % 38,7 % 14,7 % daya penalaran, peduli dengan kondisi masyarakat dan bangsa) Kepentingan publik (Program acara mengangkat isu-isu penting yang 47,1 % 40,8 % 11,5 % berkaitan dengan kepentingan orang banyak. Masalah penting yang berhubungan dengan kepentingan khalayak luas) Menghibur (Program acara dikemas dengan menarik sehingga 57,1 % 38,2 % 3,7% bisa menghibur, memancing emosi pemirsa, seperti bisa membuat khalayak menangis, tertawa, dan sebagainya). Presenter 66,0 % 28,8 % 4,7 % (Pembaca acara bisa membawakan acara dengan baik, diskusi berlangsung dengan hidup) Q: Saya ingin Ibu / Bapak memberikan penilaian kualitas program acara talkshow (bincang-bicang) di stasiun televisi selama ini. Menurut Ibu / Bapak, bagaimana kualitas program acara talkshow (bincangbicang)di stasiun televisi selama ini dalam hal....? Apakah sangat baik, baik, biasa saja, buruk atau sangat buruk? ( N= 191)
0,5 %
0,5 %
1,0 %
0,5 %
10