KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Tekhnologi Bioproses Pembuatan Asam Sitrat Secara Fermentasi oleh Aspergilus niger, dimana tugas ini merupakan tugas yang diberikan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah bioproses Program Studi Teknik Kimia, Politeknik Negeri Ujung Pandang. Tugas Tekhnologi Bioproses Pembuatan Asam Sitrat Secara Fermentasi oleh Aspergilus niger ini disusun berdasarkan pada beberapa sumber yang berasal dari beberapa literatur , data-data , majalah kimia, dan internet. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih atas segala bantuan baik berupa saran, sarana maupun prasarana sampai tersusunnya tugas teknologi bioproses ini kepada Bapak Muhammad Saleh, S.T., M,Si selaku dosen mata kuliah Tekhnologi Bioproses yang telah memberikan petunjuk, bimbingan serta arahan yang sangat bermanfaat dalam penyelesaian tugas ini. Penyusun menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, karena itu segala kritik dan saran yang membangun penyusun harapkan dalam sempurnanya tugas ini. Sebagai akhir kata, penyusun mengharapkan semoga tugas yang telah disusun ini dapat bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang jurusan Teknik Kimia.
Penulis
Page 1
I.
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang ..................................................................................................3 I.2. Rumusan Masalah ..............................................................................................4 I.3. Tujuan Penulisan ................................................................................................4 I.4. Manfaat Penyusunan ..........................................................................................4
II.
BAB. II PROSES PMBENTUKAN ASAM SITRAT II.1. Bahan baku pembuatan asam sitrat ....................................................................5 II.2. Mikroba yang berperan dalam pembentukan asam sitrat ...................................6 II.2.1. Aspergilus niger ......................................................................................6 II.3. Mekanisme pembentukan asam sitrat.................................................................8 II.4. Proses pembuatan asam sitrat dari aspergilus niger ...........................................10
III.
BAB. III MANFAAT ASAM SITRAT III.1. Dalam industri ...................................................................................................14 III.2. Industri makanan ...............................................................................................15 III.3. Industri Farmasi, Kosmetik Dan Pewangi ........................................................16 III.4. Industri lainnya .................................................................................................17
IV.
Page 2
Page 3
1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah: Apa yang dimaksud dengan asam sitrat? Bagaimana mekanisme yang terjadi pada asam sitrat? Apa kegunaan asam sitrat?
1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan ini adalah: Untuk mengetahui apa yang dimaksud asam sitrat. Untuk mengetahui mekanisme yang terjadi dari asam sitrat. Untuk mengetahui kegunaan asam sitrat.
1.4 Manfaat Penyusunan Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar kita bisa mempelajari produksi asam sitrat pada proses fermentasi menggunakan A. niger. dan bisa mengaplikasikan di dalam kehidupan terutama dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Page 4
2.1 Bahan Baku Pembuatan Asam Sitrat Mikroorganisme : Aspergillus niger berumur 5 hari. 1. Medium propagasi untuk inokulum terdiri dari: Gula pasir 15 gram Ekstrak tauge 20% (b/v) 11 ml (NH4)2SO4 450 mg KH2PO4 225 mg Semuanya bahan kemudian dilarutkan dalam 100 ml akuades, pH 6,0 2. Medium fermentasi terdiri dari: Gula pasir 15% (b/v) (NH4)2SO4 0,6% (b/v) KH2PO4 0,3% (b/v) pH medium fermentasi 6,0 3. Kondisi fermentasi : Suhu : 29oC Agitasi 150 rpm Lama 5 hari
4. Sumber karbon dalam proses fermentasi
Pada proses fermentasi ini, sumber gula yang digunakan adalah sukrosa. Sukrosa akan dipecah menjadi fruktosa dan glukosa. Menurut Kubicek dan Rohr (1989) sukrosa baik untuk dijadikan sebagai sumber glukosa oleh A. niger karena memiliki ikatan intervase mycelium ekstraselular yang kuat dan aktif pada pH rendah sehingga hidrolisis sukrosa relatif lebih cepat. Gupta et al. (1976), Hossain et al. (1984) dan Xu et al. (1989) melaporkan keunggulan penggunaan sukrosa dari pada glukosa dan fruktosa pada proses fermentasi asam sitrat.
Page 5
2.2 Mikroba yang Berperan dalam Pembentukan Asam Sitrat 2.2.1 Aspergilus Niger Aspergilus niger merupakan fungi dari filum ascomycetes yang berfilamen, mempunyai hifa berseptat, dan dapat ditemukan melimpah di alam. Fungi ini biasanya diisolasi dari tanah, sisa tumbuhan, dan udara di dalam ruangan. Koloninya berwarna putih pada Agar Dekstrosa Kentang (PDA) 25 C dan berubah menjadi hitam ketika konidia dibentuk. Kepala konidia dari A. niger berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi bagian-bagian yang lebih longgar seiring dengan bertambahnya umur. 1. Habitat Aspergillus Niger A. niger dapat tumbuh optimum pada suhu 35-37 C, dengan suhu minimum 6-8 C, dan suhu maksimum 45-47 C. Selain itu, dalam proses pertumbuhannya fungi ini memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). A. niger memiliki warna dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. 2. Metabolisme Aspergilus Niger Dalam metabolismenya A. niger dapat menghasilkan asam sitrat sehinga fungi ini banyak digunakan sebagai model fermentasi karena fungi ini tidak menghasilkan mikotoksin sehingga tidak membahayakan. A. niger dapat tumbuh dengan cepat, oleh karena itu A. niger banyak digunakan secara komersial dalam produksi asam sitrat, asam glukonat, dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase, dan selulase. Selain itu, A. niger juga menghasilkan gallic acid yang merupakan senyawa fenolik yang biasa digunakan dalam industri farmasi dan juga dapat menjadi substrat untuk memproduksi senyawa antioksidan dalam industri makanan.
Page 6
Gambar 1. Aspergillus niger Mikrograf dari A. niger yang ditumbuhkan pada medium Sabouraud agardengan perbesaran 100x
Klasifikasi ilmiah Domain: Kerajaan: Filum: Upafilum: Kelas: Ordo: Famili: Genus: Spesies: Eukaryota Fungi Ascomycota Pezizomycotina Eurotiomycetes Eurotiales Trichocomaceae Aspergillus A. niger
Page 8
Page 9
Page 10
1. Membuat media propagasi dengan komposisi yang sudah ditentukan. Namun, gula Melakukan inokulasi dengan suspense spora A.niger sebanyak 2% (v/v). Selanjutnya hasil inokulasi pada media propagasi yang telah diinkubasi ini disebut inokulum. 2. Kemudian lakukan inkubasi pada incubator goyang pada suhu 29oC (suhu kamar) selama 24 jam. 3. Bioreaktor tangki pengaduk (CSTR) yang akan digunakan juga dilakukan sterilisasi. 4. Membuat media fermentasi dengan komposisi yang telah ditentukan dalam Erlenmeyer 1000 ml dengan melarutkan 900 ml media dan inokulum 100 ml. Namun gula dan bahan lainnya dpisahkan. Kemudian disterilisasi pada suhu 121oC, 15 menit dan dinginkan. 5. Kemudian melakukan inokulasi inokulum. 6. Pengambilan sample dilakukan setiap hari selama 5 hari. 7. Pada setiap pengamatan, yang diamati adalah sebagai berikut : 8. Dipisahkan dari bahan lainnya. Lalu semua bahan disterilisasi pada suhu 121oC selama 15 menit dan dinginkan. a) pH : dilakukan dengan mengukur pH cairan fermentasi dengan pH meter b) Biomassa : dilakukan dengan menyaring cairan fermentasi pada kertas saring yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya. Biomassa dihitung sebagai bobot residu kering hasil penyaringan per ml cairan kultivasi c) Gula sisa : dilakukan dengan metoda DNS. Memasukkan 1 ml sampel ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan pereaksi DNS sebanyak 3 ml. Lalu larutan dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit, kemudian didinginkan pada suhu kamar. Blanko dibuat dengan mengganti sampel dengan 1 ml akuades. Lalu mengukur absorbansinya menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang
550 nm. Kurva standar dibuat untuk pengukuran gula dengan metode DNS. Hasil mengukuran diplotkan pada kurva standar sehingga dapat diketahui kadar gula sisa.
Page 11
Total Asam :
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi biogas sebagai berikut: 1. Derajat keasaman (pH) Hal ini merupakan hal yang sangat penting dallam proses fermentasi, pH pada media juga mempengaruhi produksi asam sitrat dari A. niger karena beberapa enzim yang berperan dalam siklus TCA sensitif terhadap pH. pH yang rendah selama fermentasi untuk produksi asam sitrat yang optimal diperlukan pH sekitar 2. Jika kondisi tersebut tidak diperoleh hasil produksi akan berkurang (Mattey, 1992). Papagianni (1995) & Papagianni et al. (1999) melaporkan bahwa pH mempengaruhi morfologi dan produktivitas asam sitrat dari A. niger dari hasil data kuantitatif. Morfologi dengan agregat yang kecil dan filament yang pendek berkaitan dengan meningkatnya produksi asam sitrat pada pH sekitar 2,0 0,2. Pada pH 1,6 morfologi akan berkembang abnormal (bulbous hyphae) dan produksi asam sitrat akan menurun secara drastis. Pada pH 3,0 agregat mempunyai bentuk perimeter yang lebh panjang dan terbentuk asam oksalat. 2. Suhu Suhu medium fermentasi merupakan salah satu factor yang penting dalam produksi asam sitrat. Suhu 300C adalah suhu yang paling baik. Jika suhu medium rendah, aktivitas enzim juga rendah sehingga mempengaruhi produksi asam tetapi jika suhu meningkat di atas 300C, biosintesis asam sitrat akan menurun dan terjadi akumulasi produk samping seperti asam oksalat.
Page 12
semakin besar konsentrasi glukosa semakin banyak jumlah glukosa yang dapat diubah menjadi asam sitrat.
Page 13
3.1 Dalam Industri Industri makanan dan farmasi menggunakan asam sitrat dikarenakan alasan keamanan secara umum, dapat memberikan rasa asam yang memuaskan, kelarutannya yang tinggi didalam air dan sebagai buffering dan chelating agent. Untuk industri kosmetik dan wewangian digunakan sebagai buffering agent. Serta secara luas digunakan sebagai buffering dan chelating agent di berbagai macam industri. Berikut ini adalah penggunaan asam sitrat dalam industri-industi tersebut. 3.1.1 Industri Makanan 1. Minuman Asam sitrat digunakan secara extensive dalam industri minuman untuk memberikan rasa asam pada minuman dan sebagai komplemen pada rasa berry pada minuman. Pada minuman yang tidak berkarbonisasi asam sitrat dapat memberikan pH yang beragam pada minuman, selain itu asam sitrat pada minuman jus buah merupakan komponen alami yang tercampur secara baik dengan aroma dari minuman tersebut. Untuk minuman berkarbonisasi asam sitrat digunakan sebagai adiculant atau penguat rasa.
Page 14
3. Kembang Gula Asam sitrat digunakan untuk memberikan rasa asam dan meminimalkan inversi sukrosa pada produk kembang gula.
4. Makanan Beku Asam sitrat digunakan sebagai chelating agent dan pengatur pH sehingga memungkinkan pengoptimalan kestabilan dari makanan beku dengan meniadakan aktivitas antioksidan dan menon-aktifkan enzim.
Page 15
1. Farmasi Asam sitrat digunakan sebagai bahan dasar tablet effervescence, dimana asam sitrat bila bereaksi dengan zat yang mengandung bikarbonat atau karbonat dalam air akan membentuk gas karbondioksida dan garam dari asam tersebut. Selain itu asam sitrat digunakan sebagai buffering agent dan pemberi rasa asam pada obatobatan.
Gambar 2. Obat-obatan dari Asam Sitrat 2. Kosmetik dan Pewangi Dalam industri ini asam sitrat digunakan sebagai pengatur pH dan sebagai antioxidan pada metallic-ion chelator.
Page 17
4.2 SARAN Dalam proses fermentasi pembuatan asam sitrat harus dilakukan pada laboratorium steril dan khusus yang terpisah dari laboratorium lain. Hal ini dimungkinkan untuk menghindari terjadinya kontaminasi akibat Aspergiilus Niger dan hal-hal yang berpengaruh dalam proses fermentasi harus diperhatikan untuk menghasilkan asam sitrat yang optimal.
Page 18
http:// Pengertian Dan Manfaat Asam Sitrat Ilmu-Pintarku.htm http://Hasil Penelusuran Gambar Google untuk http bp.blogspot.com P7FQp5qvvt0 UAt8BOVqbnI AAAAAAAAAfc JIiTuxglPxI s1600 tabel4.jpg.htm http://id.wikipedia.org/wiki/AsamSitrat http://makalah-pembuatan-asamsitrat.html www.wikipedia.org/wiki/Apergillusniger Schlegel, Hans dan Karin Schmidt. 1972. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta: Gajahmada University Press. Soedarmaji. 2000. Diktat Mikrobilogi Industri. Semarang: Universitas Diponegoro.
Page 19