Anda di halaman 1dari 4

I.

Judul Pemotong tempe dengan memanfaatkan vibrasi gelombang ultrasonik pada industri

rumah tangga.

II.

Latar Belakang Perkembangan teknologi elektronika terutama di bidang mikrokontroler terjadi sangat

pesat. Telah banyak penerapan dan pemanfaatan mikrokontroler yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penelitian di laboratorium. Banyak sekali peralatan elektronik baru berbasis mikrokontroler diciptakan dengan tujuan mempermudah kehidupan manusia, meningkatkan efektifitas, dan efisiensi dalam setiap pekerjaan. Manusia membutuhkan protein dalam tubuh, protein digunakan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh selain itu berguna untuk bahan baku pertumbuhan tubuh. Oleh karena itu semua manusia membutuhkan protein. Salah satu sumber protein adalah tempe. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Berbagai penelitian di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia merupakan negara produsen tempe terbesar di dunia dan menjadi pasar kedelai terbesar di Asia. Sebanyak 50% dari konsumsi kedelai Indonesia dilakukan dalam bentuk tempe, 40% tahu, dan 10% dalam bentuk produk lain (seperti tauco, kecap, dan lainlain). Konsumsi tempe rata-rata per orang per tahun di Indonesia saat ini diduga sekitar 6,45 kg. Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari disentri dan busung lapar. Sejumlah penelitian yang diterbitkan pada tahun 1940-an sampai dengan 1960-an juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II berhasil selamat karena tempe. Menurut Onghokham, tempe yang kaya protein telah menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan relatif rendah.

III.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, dapat disusun rumusan masalah sebagai berikut: 1) 2) Bagaimana cara merancang alat yang dapat membangkitkan gelombang ultrasonik? Bagaimana mengintegrasikan sistem elektrik dan mekanik agar potongan yang dihasilkan sesuai dengan keinginan? 3) Bagaimana merancang suatu sistem elektronika yang dapat mengintegrasikan sensor dengan mikrokontroller? 4) Bagaimana merancang perangkat lunak yang stabil serta dapat menjalankan sistem secara keseluruhan?

IV.

Batasan Masalah Agar permasalahan tidak terlalu luas, maka penulis membatasi hanya pada hal-hal

berikut: 1) 2) 3) Tidak membahas pemotongan jenis tempe lain, hanya jenis tempe kedelai. Dimensi tempe telah ditentukan dengan rincian, p= 15 cm, l= 6 cm, t= 4 cm. Arah pemotongan dikhususkan pada gerakkan vertikal.

V.

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu alat yang dapat membangkitkan

gelombang ultrasonik yang akan menghasilkan vibrasi. Vibrasi ini yang akan dimanfaatkan untuk menggerakkan mata pisau yang digunakan untuk memotong tempe pada industri rumah tangga. Dengan menggunakan sistem ini diharapkan dapat mengefisiensikan waktu produksi tempe pada industri rumah tangga sehingga dapat meningkatkan hasil produksinya.

VI.

Tinjauan Pustaka

Teknik pemotongan tempe selama ini yang sering digunakan adalah dengan metode konvensional (manual dengan tangan) dan mekanis (dengan mesin). Tetapi keduanya menimbulkan beberapa permasalahan. Pembuatan tempe yang selama ini masih bersifat konvesional, yaitu dengan cara memotong menggunakan tangan. Beberapa permasalahan yang dijumpai pada cara manual ini antara lain: a. Kontrol kualitas produk bersifat subyektif. Hal ini disebabkan oleh penurunan konsentrasi pekerja pemotongan tempe yang cenderung menurun sejalan dengan lamanya waktu kerja. Penurunan kulitas produk dapat berupa ketidakseragaman ketebalan hasil pemotongan, serta banyaknya produk yang rusak (hancur) yang berdampak pada menurunnya keuntungan pengusaha. b. Higienitas produk yang tidak maksimal karena proses pemotongan dilaksanakan di ruang terbuka, menyebabkan mudahnya pengotor menempel pada permukaan tempe. c. Biaya tenaga kerja yang diprediksi lebih mahal jika dibandingkan dengan cara mekanis. Hal ini bisa terjadi mengingat tidak banyak orang yang dapat melakukan pemotongan dengan baik.

Kemudian lahir solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan mesin atau secara mekanis. Memang dengan cara mekanis dapat menghemat biaya untuk tenaga kerja. Tetapi ada permasalahan yang timbul bila menggunakan cara ini, yaitu bahan (tempe) yang akan dipotong menjadi panas karena gesekan antara tempe tadi dengan cakram pemotong yang berputar. Solusi yang peneliti tawarkan yaitu dengan mengembangkan cara mekanis yaitu dengan memanfaatkan vibrasi dari gelombang ultrasonik. Dengan metode ini memiliki beberapa keunggulan. Contohnya: 1) 2) Tidak terbatas hanya untuk beberapa model ukuran (bulat, persegi dan yang tidak beraturan). Tekanannya berkurang sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada bahan yang akan dipotong. 3) Tidak menimbulkan panas pada bahan yang akan dipotong.

Anda mungkin juga menyukai